SKRIPSI
Oleh :
EDI SYAHPUTRA
NPM. 07C10404026
I. PENDAHULUAN
pembangunan pertanian lebih cepat berhasil, maka dari itu penyuluh pertanian
Dengan penyuluhan yang baik dan mudah dipahami oleh petani maka
Hal ini dapat dilihat dengan semakin menurunnya produksi pertanian dan
No. 7/2005. Tentang RPJMN 2008 – 20011 sebagai Komite Politik Pembangunan
1
2
terkandung maksud untuk memenuhi hak azasi setiap warga negara. Dalam ruang
kebutuhan pangan, papan dan sandang serta bahan bak u industri. Memperluas
terpola, tersusun, dan tepat, serta akurat, diharapkan dapat memberikan kontribusi
pertanian kususnya tanaman padi sawah, Berdasarkan survei awal BPP telah
program yang telah dilaksanakan, Oleh karena itu peneliti tertarik memilih judul
yang telah berjalan, efektif dalam mencapai tujuan dalam program tersebut atau
tidak. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana perilaku Petani yang menjadi
binaan BPP terhadap program penyuluhan yang dijalankan BPP. Oleh karena itu,
1. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir dan salah satu syarat untuk
Teuku Umar.
3. Bagi pihak akademis dan petani sebagai informasi dan dapat membantu
1.5. Hipotesis
Taraf kepercayaan yang digunakan dalam uji signifikansi adalah 5%. Sedangkan
yang mewakili penilaian terhadap banyak hal. Program sosial dirancang untuk
kesesuaian efek program dengan tujuan dari program tersebut. Weiss (1972) telah
(add or drop)
allocate)
reject)
Dalam evaluasi efektivitas program, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
5
6
2. Ubah tujuan program ke dalam bentuk indikator yang dapat diukur pada
ketercapaian tujuan
mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu dan masyarakat agar
dengan terwujudnya perubahan tersebut dapat tercapai apa yang diharapkan sesuai
adalah suatu pendidikan yang bersifat non formal atau sistem persekolahan yang
sambil orang itu mengerjakan sendiri jadi belajar dengan mengerjakan sendiri.
keberadaannya. Untuk kondisi ideal atau yang sesuai penyuluh pertanian adalah:
peraturan pelaksananya.
7
(e) Tercapainya ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan peningkatan
bermula dari adanya kebutuhan untuk meningkatkan hasil pertanian, baik untuk
dilandadi pula oleh kenyataan adanya kesenjangan yang cukup jauh antara
praktek-praktek yang dilakukan para petani di satu pihak dan adanya teknolog-
maju yang ditemukan oleh para ahli dapat dipraktekkan oleh para petani sebagai
Penyuluh menurut Roger (1983) diartikan sebagai seorang yang atas nama
(Mardikanto. T, 1993).
penyuluhan tidak tergantung kepada program dari pemerintah semata- mata tetapi
merupakan kemandirian petani itu sendiri. Dengan adanya suatu program yang
terus menerus meningkat dan permintaan pasar terpenuhi dengan kata lain mampu
(Suryadi.A,1995).
kebutuhan masyarakat yang ada di daerah tersebut (sistem bottom up). Pemerintah
10
ilmiah.
Ada beberapa kegunaan evaluasi dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu
sebagai berikut:
yang direncanakan.
berikutnya.
c) Dengan adanya evaluasi maka penyuluh akan selalu mawas diri dan
telah ditetapkan.
1993).
cara mencapai tujuan yang disusun dalam bentuk dan sistematika yang teratur.
diorganisasikan secara sadar dan terus menerus, untuk memilih kriteria yang
terbaik dalam mencapai tujuan. Rencana kerja adalah pernyataan tertulis yang
dimana, dan berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan penyuluhan.
penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Oleh karena itu penelitian
hubungan variabel.
a Kuisioner
b Observasi
12
13
c, Wawancara
d. Okumentasi
bertahap ganda (multi stage cluster random sampling) yaitu suatu teknik
1. Tahap pertama, populasi dibagi menjadi kluster wilayah desa yang terdapat
3. Tahap ketiga jumlah anggota kelompok tani induk dari kelas lanjut dan
pemula yaitu 384 anggota di ambil 10% yaitu 38,4 populasi. Dan jumlah
sampel kelompok dari masing- masing kelompok tani dan jumlah seluruh
nk
Ni (n)
N
Dimana :
Jumlah 384 39
Sumber: Data Primer Diolah
Kelompok Tani yang masih aktif hingga Desember 2012 sebanyak 54 kelompok
Jumlah responden yang diambil adalah 10 persen (%) (5 kelompok) dari seluruh
kelompok tani binaan, jumlah total populasi 384 kemudian diambil 10 persen (%)
dengan hitungan formula diatas adalah 39 responden dari seluruh kelompok tani
1. Variabel Dependen
2. Variabel Independen
- Pelatihan
- Percontohan (Demplot)
- Pedampingan
- Evaluasi
Data yang peroleh dari lapangan diolah dan ditabulasikan dalam bentuk
tabel baris sesuai dengan kebutuhan analisis, model analisis yang digunakan
Dimana:
A = Konstanta
X1 = Pelatihan
X2 = Percontohan
X3 = Pedampingan
X4 = Evaluasi
16
pengujian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun rumus dari
n ∑XY −(∑X ∑Y )
𝑟=
𝑛∑ 𝑋 2 −∑𝑋 2 (𝑛 ∑ 𝑌2 − ∑𝑌 2
Keterangan :
N = Jumlah Responden
suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten yang besarnya ditunjukkan
oleh nilai koefisien reliabilitas. Teknik uji realibilitas yang digunakan yaitu teknik
𝑘 ∑𝜎𝑏²
𝑎= 1−
𝑘−1 𝜎𝑡²
Keterangan :
a = Reliabilitas instrument (Cronbach’s coefficient alpha)
k = Banyak butir pertanyaan
∑σb² = Jumlah ragam butir
σt² = Ragam total
17
Likert, kemungkinan jawaban tidak hanya “setuju” dan “tidak setuju”, tetapi dapat
(Umar,2005) peneliti dapat memberi skor pada setiap jawaban responden sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan dalam Skala Likert. Pembobotan nilai
diperoleh melaui kuesioner dan kemudian diklasifikasi dalam bentuk tabel (Umar,
𝑓𝑖
P= 100%
∑𝑓𝑖
18
Dimana :
diidentifikasi diantaranya, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis usaha, dan
lama bertani.
deskripsi data dalam bentuk baris dan kolom. Tabulasi silang digunakan untuk
melakukan analisis hubungan di antara baris dan kolom. Data yang digunakan
untuk analisis ini adalah data yang berskala ordinal dan nominal. Pengambilan
keputusan pada tabulasi silang dilakukan berdasarkan perbandingan antara uji chi-
square dengan tabel chi-square. Bila nilai hasil hitung chi-square kurang dari atau
sama dengan tabel chi-square maka hipotesis diterima. Bila chisquared test
menampilkan hasil kurang dari atau sama dengan 0,05, maka artinya ada
disebut Matriks IPA. Matriks IPA terdiri dari empat kuadran yang masing- masing
Kuadran ini memuat atribut yang dianggap penting oleh mitra binaan tapi
kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Atribut yang
dianggap kurang penting oleh mitra binaan dan kinerja atribut tersebut
biaya.
𝑥𝑖
𝑇𝑘𝑖 = 𝑥 100%
𝑦𝑖
Keterangan :
20
(Siegel, 1992).
teknik korelasi Rank Spearman. Korelasi ini digunakan untuk mengukur tingkat
keeratan hubungan antara variabel satu dengan lainnya. Khususnya data interval
yaitu data yang mempunyai skala pengukuran yang berjenjang. Rumus korelasi
𝑛
6 𝑖−1
di ²
rs=1−
𝑁³ − 𝑁
Keterangan:
rs = Koefisien korelasi
N = Jumlah sampel penelitian
di = Selisih antara rank X dan rank Y pada responden ke- i
∑𝑥 2 + ∑𝑦 2 − ∑𝑑𝑖²
𝑟𝑠 = 2
∑𝑥² ∑𝑦²
Keterangan:
rs = Koefisien korelasi
N = Jumlah sampel penelitian
di = Selisih antara rank X dan rank Y pada responden ke- i
Melalui program SPSS 17.00 for Windows maka kita tidak perlu
Komputer akan mengeluarkan output hasil pengolahan dan kita dapat langsung
menganalisis serta mengambil keputusan dari output tersebut. Hal yang dapat
dianalisis dari output tersebut dengan melihat nilai korelasi (nilai rs) dan nilai
probabilitasnya.
dan positif)
Mengetahui keeratan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya,
N2
t rs
1 rs2
Keterangan :
t = tingkat signifikasi
N = Jumlah sampel
22
1. Jika t hitung > t tabel ( = 0,05), maka Ho ditolak yang berarti ada
hubungan signifikan antara Efektivitas Program Penyuluhan Pertanian
terhadap keberhasilan Program Pennyuluhan Pertanian Di Wilayah Kerja
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.
2. Jika t hitung < t tabel ( = 0,05), maka Ho diterima yang berarti tidak ada
hubungan signifikan antara Efektivitas Program Penyuluhan Pertanian
terhadap keberhasilan Program Pennyuluhan Pertanian Di Wilayah Kerja
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.
23
petani yang ada diwilayah kerja balai penyuluhan pertanian Kecamatan Beutong.
Petani yang hampir seluruhnya telah berkeluarga ( berstatus menikah) ini sebagian
adalah, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jenis usaha dan lama bertani
1. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
23
3
24
berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 21 orang responden (55%) berjenis kelamin
2. Usia
Usia
3%
15% 17-23 tahun
24-30 tahun
64 %
31-40 tahun
18 %
>40 tahun
sebanyak 25 orang (64%) . Sisanya adalah 7 orang (18%) berusia 31-40 tahun, 6
orang berusia 24-30 tahun (15%) dan 1 orang berusia 17-23 tahun (3%).
3. Pendidikan
Pendididkan
SD/SMP
10%
SMA/SMK
13% 28%
D3
49% S1
S2
pendidikan terakhir pada jenjang SD/SMP (28%) dan sisanya 1 0rang dengan
pendidikan S2 (. Karena itu, Kelompok tani perlu untuk dibina melalui kegiatan
(13%).
terhadap seluruh responden adalah kegiatan Pelatihan karena memiliki skor rataan
terbesar yaitu 3,59 (dari skala maksimal 5,00) dengan predikat Efektif. Hal
responden merasa antusias untuk ikut serta dalam Pelatihan yang ditawarkan
Pemerintah karena ingin menambah wawasan yang dimiliki, selain itu waktu
untuk menghadiri pelatihan tanpa harus meninggalkan usaha terlalu lama. Dan
berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pihak PPL BPP Kecamatan Beutong,
Kegiatan Pelatihan memang diadakan minimal satu tahun sekali dan materi yang
Perdampingan dengan nilai skor rataan sebesar 2,72 (Tidak Efektif). Pemerintah
mengikuti kegiatan karena mereka sibuk untuk mengurus usaha masing- masing
terkait waktu kegiatan yang cukup lama yaitu selama 1 minggu, dan lokasi
kegiatan yang diadakan cukup jauh dari Kelompok tani. Pemerintah juga telah
27
Kegiatan Penyuluhan Pertanian bersama Kelompok tani bisa menjadi lebih efektif
di masa yang akan datang untuk tercapainya tujuan Pemerintah di dalam Kegiatan
Penyuluhan Pertanian ini. Untuk itu peneliti menyajikan data mengenai Kegiatan
Penyuluhan Pertanian yang dipentingkan Kelompok tani. Melalui data ini kita
peneliti juga dapat melihat apakah kegiatan yang diperoleh responden saat ini
sesuai dengan yang dipentingkan oleh responden. Data dapat dilihat dalam Tabel
4.2. berikut,
Kelompok Tani adalah Kegiatan Evaluasi karena memiliki skor rataan tertinggi
yaitu 3,55 (dari skala maksimal 5,00) dengan predikat Penting. Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari responden, hampir seluruh responden yang menjadi
Kelompok Tani dengan tujuan ingin memperoleh hasil penyuluhan yang lebih
baik dari Evaluasi, disamping tujuan untuk mengembangkan Ilmu. Karena itu
kegiatan yang memiliki skor rataan paling rendah adalah Kegiatan Perdampingan
dengan nilai skor rataan sebesar 2,99 ( cukup Penting). Beberapa responden
kedua kategori tersebut. Dalam realisasi kegiatan bila diurutkan, yang paling
urutan atau peringkat pertama pada kategori kegiatan Penyuluhan yang diperoleh
responden terjadi keadaan yang sebaliknya, yaitu kegiatan Evaluasi terdapat pada
kedua.
29
dan perbaikan kinerja stake holder sedangkan pada realisasinya tidak semua
rataan sebesar 3,09 yang artinya tujuan kegiatan penyuluhan tercapai secara cukup
a. Kegiatan Pelatihan
Kegiatan Pelatihan pada penelitian ini terdiri dari tiga atribut yaitu,
ini memiliki skor rataan tertinggi dalam kegiatan pelatihan yaitu 3,21 ( cukup
pengetahuan baru mengenai tips dan trik dalam dunia usaha serta cara pembukuan
sederhana dalam keuangan usaha mereka yang sebelumnya tidak mereka ketahui,
dan bagi responden yang telah berpendidikan tinggi, mereka merasa dengan
pelatihan dapat me-refresh pengetahuan dan wawasan yang dimiliki. Maka, tujuan
pelatihan. Atribut ini memiliki skor rataan sebesar 2,79 (Efektif). Artinya,
yang diperoleh dari pelatihan pada usaha masing- masing responden. Misalnya,
diberikan dengan usaha yang dijalankan Kelompok Tani. Atribut ini memiliki
skor rataan sebesar 3,18 (cukup Efektif). Artinya responden merasa bahwa isi
materi yang mereka terima dalam pelatihan telah sesuai dengan usaha yang
dalam usaha mereka. Misalnya pada pelatihan Manajemen tani dan perhitungan
tujuan kegiatan pelatihan memiliki skor rataan sebesar 3,06 (cukup Efektif).
b. Kegiatan Percontohan
Kegiatan Percontohan dalam penelitian ini terdiri dari dua atribut yaitu,
pertama, atribut saran dan arahan yang artinya memberikan saran dan arahan
usaha Kelompok Tani. Atribut ini memiliki skor rataan sebesar 3,15 (cukup
pemerintah. Maka, tujuan pemerintah untuk memberikan saran dan arahan dalam
percontohan. Atribut ini memiliki skor rataan sebesar 3,28 (cukup Efektif).
Artinya responden sangat termotivasi dengan demplot yang buat oleh pihak
efektif.
c. Kegiatan Perdampingan
yaitu pertama, atribut saran dan arahan yang artinya adalah memberikan arahan
dan saran perdampingan kepada Kelompok Tani. Atribut ini memiliki skor rataan
kesempatan untuk PPL turun kesawah bersama petani. Selain itu, pihak
kegiatan perdampingan dalam mnejlankan usaha tani. Atribut ini memiliki skor
rataan yang paling rendah diantara atrubut lain dalam kegiatan penyuluhan, yaitu
sebesar 2,67 (cukup Efektif). Artinya responden setuju bahwa mereka merasa
d. kegiatan Evaluasi
Kegiatan Evaluasi dalam penelitian ini terdiri dari dua atribut, yaitu
pertama, atribut saran dan arahan yang artinya adalah keseriusan petani dalam
menerima bantuan untuk menjalankan usahatani. Atribut ini memiliki skor rataan
prooduksi. Misalnya, kegiatan SLPTT, SRI, Optimasi lahan dll. Maka, dengan
mengembalikan biaya input dalam bentuk produksi padi atau gabah permusim
tanamnya sesuai dengan harapan pemerintah. Atribut ini memiliki skor rataan
tertinggi dari seluruh atribut dalam Evaluasi yaitu sebesar 3,38 (cukup efektif).
Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya responden yang mengalami gagal panen.
cukup efektif.
ketercapaian tujuan kegiatan Evaluasi memiliki skor rataan sebesar 3,36 (cukup
Efektif) dan skor tersebut merupakan skor rataan tertinggi diantara seluruh
kegiatan Evaluasi secara keseluruhan dapat dikatakan telah tercapai dengan cukup
efektif.
35
karena hal ini merupakan tujuan dari kegiatan penyuluhan pemerintah. Untuk itu
berdasarkan atribut yang digunakan dalam penelitian serupa oleh Prisilla (2008).
adanya peningkatan produksi Kelompok Tani seperti jenis produksi atau variasi
produksi. Atribut ini memiliki skor rataan sebesar 3,00 (cukup Efektif). Artinya
yang lebih bervariasi untuk mencapai ketahanan pangan secara global . Misalnya
padi ketan hitam yang sebelumnya hanya di tanam lebih sedikit, kini bisa
usaha Kelompok Tani. Atribut ini memiliki skor rataan sebesar 3,08 (cukup
permusim panen dari usaha tani responden antara saat sebelum adanya kegiatan
sebesar 3.04 (cukup Efektif). Maka dengan penjelasan pada masing- masing
dengan kinerja dari atribut- atribut yang dimiliki pemerintah. Berdasarkan hasil
Tani dan efektivitas kegiatan penyuluhan, nilai atribut dapat dibandingkan untuk
matriks IPA dengan melihat rataan efektivitas sebagai koordinat X (3,04) dan
menentukan garis pembagi dalam matriks IPA. Setelah terlihat garis pembagi
37
dalam matriks IPA, maka terlihat empat buah kuadran yang merupakan gambaran
Nilai total dari atribut tingkat kepentingan dan tingkat efektivitas kegiatan
atribut tersebar pada Kuadran II dan III. Kuadran II menunjukkan atribut yang
dianggap penting dan telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh pemerintah
sesuai dengan harapan responden/petani. Atribut yang berada pada kuadran ini
.Atribut yang terdapat pada kuadran ini antara lain atribut 1 (Pelatihan),
Kuadran III menunjukkan atribut yang dinilai kurang penting dan dinilai
dipertimbangkan apakah ditingkatkan atau tidak. Atribut yang ada pada kuadran ini
antara lain atribut 2 (Percontohan), dan atribut 3 (Perdampingan). Yang menjadi titik
ekstrim dalam kuadran ini adalah atribut 3 (Perdampingan). Hal ini berarti kelompok
perdampingan bila lokasi kegiatan seperti pameran di adakan di dalam kota. Mereka
perdampingan maka usaha mereka akan rugi. Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah
38
Dalam penelitian ini juga dilakukan uji Tabilasi silang (crosstabs), yaitu suatu
kelompok tani pemerintah yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis
diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik Lama
bermitra dengan kegiatan Evaluasi dengan asymp.sig = 0,020 yang lebih kecil dari
sig. 0,05 yang artinya tolak H0 dengan hasil tabulasi silang yang dapat dilihat pada
Tabel 4.5. Tabulasi silang karakteristik lama bermitra dengan realisasi kegiatan
Evaluasi
Evaluasi kegiatan penyuluhan
Lama_bertani Total
Tidak efektif efektif Sangat efektif
> 5Tahun 0 1 1 2
0-1 Tahun 2 9 2 13
1-3 tahun 0 15 6 21
3-5 tahun 2 1 0 3
Total 4 26 9 39
Sumber: Data Primer diolah 2013
tahun atau dua kali panen karena untuk wilayah kabupaten nagan raya masih IP
200, dengan demikian produksi yang harus dievaluasi kelompok tani tiap musim
panen. Dapat disimpulkan bahwa bila semakin lama jangka waktu yang dipilih
meningkat
responden sebagai kelompok tani Pemerintah Nagan Raya. Data mengenai loyalitas
Tabel 4.6 Loyalitas kelompok tani kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya
Loyalitas kelompok tani
Atribut Skor rataan Keterangan
Kepuasan 3,54 Setuju
Tetap 3,03 Cukup Setuju
Lagi 2,85 Cukup Setuju
Rekomendasi 2,69 Cukup Setuju
Secara keseluruhan 3,03 Cukup Setuju
Sumber: Data Primer diolah 2013
Dalam penelitian ini loyalitas terdiri dari empat atribut, pertama, atribut
Kepuasan yang artinya Kelompok tani merasa puas terhadap Kegiatan penyuluhan
yang dijalankan bersama Pemerintah Nagan Raya. Atribut ini memiliki skor
rataan sebesar 3,54 (dari skor max. 5,00). Artinya responden setuju bahwa
Berdasarkan informasi dari responden, Mereka merasa puas karena apa yang
mereka inginkan dalam kegiatan penyuluhan telah terpenuhi dan mereka rata-rata
Kedua, atribut Tetap yang artinya kelompok tani tetap memilih Kegiatan
penyuluhan dengan Pemerintah Nagan Raya dari pada mandiri. Atribut ini
memiliki skor rataan sebesar 3,03. Artinya responden Cukup setuju bahwa mereka
akan tetap memilih kegiatan penyuluhan dari pada tidak mengikuti kegiatan
penyuluhan.
lagi dengan Pemerintah Nagan Raya dan tertarik menggunakan metode yang
dianjurkan oleh pemerintah. Atribut ini memiliki skor rataan 2,85. Artinya
responden cukup setuju bahwa mereka tertarik untuk bekerjasama lagi dan
ini memiliki skor rataan sebesar 2,69. Artinya rata-rata responden cukup setuju
sehingga dapat dikatakan responden cukup setuju bahwa mereka loyal terhadap
kegiatan penyuluhan ini juga kelompok tani dapat bersikap loyal terhadap
41
ini berhubungan dengan loyalitas kelompok tani terhadap pemerintah atau tidak.
Peneliti melakukan analisis tersebut dengan metode uji korelasi Rank Spearman.
Tabel 4.7. Hasil uji korelasi rank spearman antara kegiatan penyuluhan dengan
loyalitas kelompok tani
Hub.dengan loyalitas
Efektifitas
Koefesien korelasi Sig.
Pelatihan 0,631 0,000
Percontohan 0,577 0,000
Pengawasan 0,584 0,000
Evaluasi 0,366 0,020
Perkembangan 0,421 0,007
(Korelasi Secara Keseluruhan)
Kegiatan Penyuluhan 0,424 0,006
Sumber : Data Primer diolah 2013
tani dengan koefisien korelasi sebesar 0,631 yang artinya tingkat kore lasinya
termasuk dalam kategori Kuat. Korelasi ini signifikan pada taraf nyata 5%
karena memiliki nilai-p = 0,000 (nilai-p < 0,05). Sehingga semakin tinggi
kelompok tani dengan koefisien korelasi sebesar 0,577 yang artinya tingkat
taraf nyata 5% karena memiliki nilai-p = 0,000 (nilai-p < 0,05). Maka,
tani.
kelompok tani dengan koefisien korelasi sebesar 0,584 yang artinya tingkat
taraf nyata 5% dengan nilai-p = 0,000 (nilai-p < 0,05). Maka kedua peubah
tani dengan koefisien korelasi sebesar 0,366 yang termasuk dalam kategori
tingkat korelasi rendah. Korelasi ini signifikan pada taraf nyata 5% dengan
nilai-p = 0,020 (nilai-p < 0,05). Maka dapat dikatakan efektivitas kegiatan
evaluasi dan loyalitas kelompok tani memiliki hubungan linier yang positif
signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai-p = 0,007 (nilai-p < 0,05). Maka,
dapat dilatakan kedua peubah memiliki hubungan linier yang positif (semakin
antara kedua peubah sebesar 0,424 yang termasuk dalam kategori tingkat
korelasi yang sedang. Korelasi ini signifikan terhadap taraf nyata 5% dengan
nilai-p = 0,006 (nilai-p < 0,05). Maka, dalam Kegiatan Penyuluhan, terdapat
kegiatan penyuluhan pertanian dapat dikatakan cukup efektif dan memiliki tingkat
kesesuaian yang tinggi dengan harapan kelompok tani. Kegiatan Penyuluhan ini
memiliki skor efektivitas paling tinggi adalah Evaluasi, sedangkan kegiatan yang
Berdasarkan hasil uji IPA didukung teori Weiss (1972) mengenai tindak lanjut
berikut,
a. Pada uji IPA kegiatan pelatihan dan evaluasi berada pada daerah kuadran
memiliki hubungan yang kuat dengan loyalitas kelompok tani untuk itu,
pihak pemerintah dapat memberikan materi baru yang sesuai serta lebih
5,1. Kesimpulan
a. Karakteristik umum petani yang menjadi anggota kelompok tani memiliki proporsi
yang sama antara perempuan dan laki- laki, dengan usia lebih dari 40 tahun, pendidikan
terakhir SMU/SMK, Jenis usahatani yang dijalankan adalah padi sawah, dan Lama
program yang paling efektif diperoleh petani adalah kegiatan pelatihan. Dari segi
Dan program yang paling tinggi efektivitasnya adalah kegiatan evaluasi kelompok tani.
c. Berdasarkan hasil Tabulasi silang (Cross tab) terdapat hubungan yang signifikan antara
d. Berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman terdapat hubungan linier yang positif
antara efektivitas program penyuluhan dengan loyalitas petani terhadap dinas pertanian,
sehingga semakin efektif program penyuluhan maka petani semakin loyal. Variabel
yang paling kuat hubungannya dengan loyalitas adalah kegiatan Pelatihan petani.
47
5.2. Saran
Terdapat beberapa saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, diantaranya :
b. Pemerintah dapat memberikan arahan yang sesuai serta lebih mudah untuk
monitoring khusus untuk memantau dan mendampingi petani secara terjadwal agar
DAFTAR PUSTAKA