I. Pendahuluan
- Infeksi luka operasi ( ILO ) / Surgical site Infection ( SSI ), merupakan salah satu
problem infeksi tersering selama penderita dirawat di rumah sakit
- Pada operasi-operasi yang mempunyai resiko tinggi terjadinya infeksi ( mis : operasi
bersih terkontaminasi ), pemberian antibiotka profilaksis dapat menurunkan insiden
infeksi paska operasi
- Kadar antibiotika didalam darah yang tnggi pada daerah lapangan operasi
merupakan profilaksis yang esensial dan efektif selama berlangsungnya operasi
- Penelitian membuktikan bahwa penggunaan antibiotika setelah penutupan luka
operasi tidak dapat menurunkan angka infeksi dan bahkan dapat membahayakan.
- Penggunaan antibiotika yang tak terkontrol dapat meningkatkan prevalensi
terjadinya resistensi kuman terhadap antibiotika, yang pada akhirnya memicu
pemakaian antibiotika secara tidak rasional
Selain daripada itu, faktor resiko juga dapat disebabkan adanya kontaminasi mikro
organisme pada lapangan operasi. Untuk itu perlu diketahui adanya penggolongan
jenis operasi berdasarkan adanya kontaminasi mikro-organisme, yaitu :
1
Jenis Operasi Definisi
o Selain faktor tersebut diatas, maka pada kasus open fraktur resiko terjadinya infeksi
dapat pula dipengaruhi oleh gradasi dari open fraktur nya, yaitu :
Jenis Definisi
Grade 1 Open fraktur dengan luka bersih, dengan panjang luka kurang
dari 1 cm
Grade 2 Open fraktur dengan luka terbuka lebih dari 1 cm, tetapi tanpa
kerusakan soft tissue yang ekstensive, tanpa skin flaps, atau
avulsi dan dengan garis fraktur transversal simpel, atau fraktur
oblique.
Grade 3 3 A : Kerusakan soft tissue yang ekstensiv, namun tulang
dapat ter ‘cover’ oleh soft tissue, segmental fraktur dan
gunshot wounds
3 B : Dengan kerusakan soft tissue yang luas, dengan
stripping periosteum dan devaskularisasi tulang yang
membutuhkan skin flaps atau free graft.
3 C : Terdapat lesi vaskuler yang memerlukan repair
2
3.2. Pemberian dosis tambahan antibiotika intra-operative
- Dosis antibiotika tinggi pada daerah operasi, selama operasi merupakan hal yang
efektif dan esensial sebagai profilaktif
- Penderita dengan jumlah perdarahan lebih dari 1500 ml yang diikuti dengan
penambahan cairan, memerlukan penambahan dosis antibiotika profilaksis
- Operasi yang lebih dari 4 jam, memerlukan tambahan dosis antibiotika profilaksis
intra operatif
3
Berikut adalah resume pemberian Antibiotika Profilaksis di bidang Orthopaedi
4
IV. PEMBERIAN ANTIBIOTIKA TERAPI
Pengobatan terapi antibiotia ditujukan pada penderita dengan luka infeksi atau pada
operasi dengan kontaminasi, Termasuk didalamnya adalah open fraktur. Pada
penanganan open fraktur, pemakaian antibiotika digunakan bersama-sama dengan
prosedur debridement untuk mengurangi kontaminasi kuman pada soft tissue.
Penggunaan terapi antibiotika parenteral tersebut dapat mengurangi resiko terjadinya
infeksi paska trauma. Efektifitas dan keberhasilan penggunaan antibiotika pada kasus
open fraktur tergantung kepada :
Jenis Antibiotika, cara pemberian, dan lamanya pemberian
5
Penggunaan
Antibiotika
Utk Operasi
Orthopaedi
Profilaksis Terapi
Operasi Bersih Operasi Kontaminasi
Operasi Bersih kontaminasi Operasi kotor
6
7
8
9