Anda di halaman 1dari 63

PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan


Satuan Pendidikan : SMA
Program : IPA/IPS
Kelas/Semester : X/1

Nama Guru : Dra. Nurhaedah


NIKY :
Sekolah : SMA PGRI Sungguminasa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA PGRI Sungguminasa


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Bangsa dan Negara
o manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial
o Pengertian dan unsur terbentuknya bangsa
o Pengertian Negara dan Unsur-unsur terbentuknya negara
- Rakyat
- Wilayah
- Pemerintah yang berdaulat
- Pengakuan dari negara lain
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik


Indonesia (NKRI).

II. KOMPETENSI DASAR : 1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur


terbentuknya negara

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :


Nilai Budaya Dan Karakter
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
1 Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk Religius, jujur, toleransi,
individu dan makhluk sosial disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa
2 Menganalisis pengertian bangsa dan unsur-unsur ingin tahu, semangat
terbentuknya bangsa kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai,
3 Menganalisis pengertian negara dan unsur terbentuknya gemar membaca, peduli
Negara lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
Mandiri

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1 Siswa dapat Mengkaji berbagai literatur tentang kedudukan manusia sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial.
2 Siswa dapat mendiskusikan hasil kajian literatur Pengertian dan unsur terbentuk-nya bangsa,
Pengertian Negara dan Unsur-unsur terbentuknya negara

MATERI PEMBELAJARAN

KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

Manusia Sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung
pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu
kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi,
jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan tak terbatas.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa.Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur
tersebut menyatu dalam dirinya.Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang
tidak disebut sebagai individu.Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada
unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.Seorang
individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang
dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau
seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga
memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor
fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas
dari seseorang.Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan
sosial.Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya.Lingkungan sosial, merujuk pada
lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial.Kita melakukan interaksi sosial
dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang
memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan
faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya.Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya
dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak
akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan
bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan,
yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

PENGERTIAN BANGSA
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang memiliki persatuan senasib
dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama, mitos leluhur bersama. Pengertian bangsa
menurut para ahli :
 Ernest Renant, bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari dua hal yaitu rakyat yang
harus menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus memilikim kemauan, keinginan
untuk hidup menjadi satu.
 Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki kesamaan karakter yang tumbuh
karena kesamaan nasib.

UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA


Menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena unsur atau faktor objektif tertentu
yang membedakannya dengan bangsa lain, seperti:
1. Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan.
2. Wilayah.
3. Bahasa.
4. Adat-istiadat
5. Kesamaan politik.
6. Perasaan.
7. Agama.
Menurut Joseph Stalin, unsur terbentuknya bangsa adalah adanya:
1. Persamaan sejarah.
2. Persamaan cita-cita.
3. Kondisi objektif seperti bahasa, ras, agama, dan adat-istiadat.

PENGERTIAN NEGARA
Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintah
yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar).Dalam arti luas, Negara merupakan kesatuan
social (masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.

UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA


1. Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada di saat Negara tersebut didirikan
seperti rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah suatu Negara
yang tunduk dan patuh terhadap peraturan Negara tersebut.
Rakyat dibedakan menjadi dua macam yaitu penduduk dan bukan penduduk.
 Penduduk adalah orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu
Negara dalam jangka waktu yang lama. Penduduk terdiri dari WNI dan WNA
(pekerja asing yang tinggal menetap di Indonesia). Penduduk juga dibedakan
menjadi warga Negara dan bukan warga Negara. Warga Negara adalah orang
yang secara syah menurut hukum menjadi warga Negara, yaitu penduduk asli
dan WNI keturunan asing. Bukan warga Negara adalah orang yang menurut
hukum tidak menjadi warga suatu Negara atau WNA.
 Bukan penduduk adalah mereka yang berada di wilayah suatu Negara tidak
secara menetap atau tionggal untuk sementara waktu. Contoh: turis asing yang
sedang berlibur.
b. Wilayah
Wilayah adalah unsurr mutlak suatu Negara yang terdiri dari daratan, lautan, dan udara
dan terkadang suatu Negara hanya memiliki daratan dan udara saja karena Negara
tersebut terletak di tengah benua jadi tidak memiliki lautan atau pantai.
c. Pemerintahan yang berdaulat :.
Pemerintah suatu Negara berdaulat keluar dan kedalam :
 Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan Negara-negara
lain, sehingga bebas dari campur tangan Negara-lain.
 Berdaulat ke dalam artinya pemerintah memiliki kekuasaan untuk mengatur
dan memberlakukan hukum bagi semua rakyat dan wilayahnya
ngakuan dari Negara lain yang berlaku selamanya karena kenyataan
menunjukkan pemerintahan yang stabil.

Model pembelajaran :Kooperative learning


Media pembelajaran :-Bagan tentang hakekat bangsa dan unsure unsure terbentuknya Negara

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami hakikat  Menganalisis pengertian  Siswa berlatih


bangsa dan Negara bangsa dan unsur-unsur Mendeskripsikan kedudukan
Kesatuan Republik terbentuknya bangsa manusia sebagai makhluk
Indonesia (NKRI).  Menganalisis pengertian individu dan makhluk sosial.
 Memahami hakikat negara dan unsur
bangsa dan unsur-unsur terbentuknya Negara
terbentuknya negara
STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
( Menit )
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
- Berdoa

2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,


 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menyampaikan demokratis,
kompetensi yang rasa ingin tahu,
ingin dicapai semangat
kebangsaan,
 Menjelaskan
cinta tanah air,
pengertian negara
menghargai
dan unsur
prestasi,
terbentuknya Negara
bersahabat,
 Elaborasi cinta damai,
Dalam kegiatan gemar
elaborasi, membaca,
 Diskusi Kelompok peduli
tentang hakikat lingkungan,
bangsa dan unsur- peduli sosial,
unsur terbentuknya tanggung jawab
negara. Mandiri
 Tanya jawab
 Latihan
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup 20’ - Pengendalian diri
- Evaluasi / Tanya jawab
-Memberikan tugas (PR)
-Menyampaikan rencana
pertemuan berikutnya

Sumber/Media pembelajaran
-Sumber : 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2.Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,hal:10-14
3.Internet
-Media : 1.Bagan tentang pengertian dan unsure-unsur terbentuknya bangsa dan Negara
2.Gambar tentang manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial

PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Jelaskan dengan singkat pengertian makhluk Individu dan makhluk sosial!
2) Uraikan dengan singkat pengertian bangsa dan unsur-unsur terbentuknya bangsa!
3) Uraikan dengan singkat pengertian dan unsur terbentiknua negara!
b. Tugas: Individu
Tentukan 2 negara kemudikan uraikan unsur-unsur terbentuknya negara tersebut!

c. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. a. Makhluk Individu: Manusia sebagai makhluk Ciptaan Tuhan memiliki kodrat, 5
harkat, martabat,hak, dan kewajiban.
b. Makhluk sosial: (Zoon Politocon) Manusia sebagai warga masyarakat yang 5
taat pada norma-norma masyarakat, sehingga dapat hidup rukun, damai
dan beradab (kontrak sosial).

2. a. Pengertian bangsa: (Ernet Renan) ”bangsa terbentuk karena adanya 5


keiinginan untuk hidup bersama dengan perasaan setia kawan yang agung.
(Otto Bauer) ”kelompok manusia yang mempunyai persamaan (karakter)
(Ratzel) adanya hasra untuk bersatu.
b. Unsur-unsur terbentuknya bangsa: (1) keinginan untuk mencapai kesatuan
nasional (ipoleksusbudhankan), (2) keinginan untuk mencapai 10
kemerdekaan, (3) keiinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas,
kesliaan atau kekhasan, (4) keinginan untuk menonjol (unggul) diantara
bangsa-bangsa lain.

3. a. Pengertian negara: (Logemn) ”suatu organisasi kekuasaan atau kewibawaan, 5


(Djokosoetono) suatu organisasi manusia di bawahpemerintaha,
(Pringdodigdo) suatu organisasi kekuasaan yang harus memenuhi
persyaratan atau unsur-unsur (pemerintah, wilayah, dan bangsa).
b. Unsur-unsur terbentuknya negara: (1) Pemerintah yang berdaulat, (2) rakyat,
(3) wilayah) 5

Skor Perolehan

Ulangan harian: x nilai ideal (100)


Skor Maksimal
 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Sungguminasa, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj.Andi Wartiah M.M Dra. Najemiah


NIP 195706271981102001 NIP. 196312311987032128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Negara dan Bentuk-bentuk Negara.
o Hakikat negara
o Asal mula terjadinya negara
o pentingnya pengakuan suatu negara dari negara lain
o Bentuk- bentuk kenegaraan
o Pengertian fungsi dan tujuan negara secara universal
o Pengertian dan tujuan NKRI
o Perbandingan berbagai teori tentang fungsi dan tujuan negara
o Tujuan NKRI yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

II. KOMPETENSI DASAR :


1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai Budaya Dan Karakter
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
Religius, jujur, toleransi,
1 Mendeskripsikan asal mula terjadinya negara disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa
2 Menguraikan pentingnya pengakuan oleh negara lain ingin tahu, semangat
bagi suatu negara kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi,
3 Menganalisis bentuk-bentuk Negara dan kenegaraan bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
Mandiri

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1 Siswa dapat mengkaji informasi dari berbagai sumber tentang pengertian, asal mula terjadinya
Negara
2 Siswa dapat mendiskusikan hasil kajian literatur pentingnya pengakuan suatu negara dari
negara lain dan bentuk-bentuk kenegaraan

MATERI PEMBELAJARAN

BENTUK-BENTUK NEGARA DAN KENEGARAAN


Bentuk Negara
 a. Negara Kesatuan (Unitaris)

 Negara Kesatuan adalah negara bersusunan Berdaulat ke dalam artinya


berwibawa, berwenang menentukan dan menegakkan hokum atas warga dan
wilayah negaranya.
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu:
1. Sentralisasi, dan
2. Desentralisasi.

Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,
sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari pemerintah
pusat.Daerah tidak berwewenang membuat peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah
tangganya sendiri.
b. Negara Serikat (Federasi)
Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing
tidak berdaulat.Kendati negara-negara bagian boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri,
parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-
negara bagian yang disebut negara federal.
Pada umumnya kekuasaan yang dilimpahkan negara-negara bagian kepada pemerintah federal meliputi:
1. hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subyek hukum internasional, misalnya:
masalah daerah, kewarganegaraan dan perwakilan diplomatik;
2. hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, pertahanan dan keamanan nasional, perang
dan damai;
3. hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal serta azas-azas pokok hukum
maupun organisasi peradilan selama dipandang perlu oleh pemerintah pusat, misalnya:
mengenai masalah uji material konstitusi negara bagian;
4. hal-hal tentang uang dan keuangan, beaya penyelenggaraan pemerintahan federal, misalnya:
hal pajak, bea cukai, monopoli, matauang (moneter);
5. Bentuk-bentuk kenegaraan hal-hal tentang kepentingan bersama antarnegara bagian, misalnya:
masalah pos, telekomunikasi, statistic
Bentuk-bentuk kenegaraan

1. Perserikatan Negara
Perserikatan Negara pada hakikatnya bukanlah negara, melainkan suatu perserikatan yang beranggotakan
negara-negara yang masing-masing berdaulat.Dalam menjalankan kerjasama di antara para anggotanya,
dibentuklah alat perlengkapan atau badan yang di dalamnya duduk para wakil dari negara anggota.
Contoh Perserikatan Negara yang pernah ada:
6. Perserikatan Amerika Utara (1776-1787)
7. Negara Belanda (1579-1798), Jerman (1815-1866)

2. Koloni atau Jajahan


Negara koloni atau jajahan adalah suatu daerah yang dijajah oleh bangsa lain. Koloni biasanya
merupakan bagian dari wilayah negara penjajah.Hampir semua soal penting negara koloni diatur
oleh pemerintah negara penjajah.Karena terjajah, daerah/ negara jajahan tidak berhak
menentukan nasibnya sendiri.Dewasa ini tidak ada lagi koloni dalam arti sesungguhnya.
3. Trustee (Perwalian)
Negara Perwalian adalah suatu negara yang sesudah Perang Dunia II diurus oleh beberapa
negara di bawah Dewan Perwalian dari PBB.Konsep perwalian ditekankan kepada negara-negara
pelaksana administrasi
. Dominion
8. Bentuk kenegaraan ini hanya terdapat di dalam lingkungan Kerajaan Inggris.Negara dominion
semula adalah negara jajahan Inggris yang setelah merdeka dan berdaulat tetap mengakui Raja/
Ratu Inggris sebagai lambang persatuan mereka.Negara-negara itu tergabung dalam suatu
perserikatan bernama “The British Commonwealth of Nations” (Negara-negara
Persemakmuran)

Model Pembelajaran :Kooperative Learning tipe Kepala bernomor (Numbered heads to Gedher)
Media pembelajaran ;Bagan tetang bentuk negara

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami hakikat  Menganalisis pengertian  Siswa Menguraikan


bangsa dan Negara Negara pentingnya pengakuan oleh
Kesatuan Republik  Menganalisis bentuk- negara lain bagi suatu
Indonesia (NKRI). bentuk kenegaraan negara.
 Memahami hakikat
negara dan bentuk-
bentuk kenegaraan
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
(Menit)
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menyampaikan demokratis,
kompetensi yang rasa ingin tahu,
ingin dicapai semangat
kebangsaan,
 Menjelaskan hakikat
cinta tanah air,
negara dan bentuk-
menghargai
bentuk kenegaraan
prestasi,
 Elaborasi bersahabat,
Dalam kegiatan cinta damai,
elaborasi, gemar
 Membagi siswa membaca,
dalam kelompok- peduli
kelompok kecil @ 4 lingkungan,
orang, dinamakan peduli sosial,
kelompok tanggung
kooperatif,yang jawab
masing- Mandiri
 Masing anggota
kelompok mendapat
Nomor
 Tiap kelompok
mendisku
 Sikanjawaban yang
benar dan
memastikaTiap
kelompok dapat
Mengerjakan dan
mengetahui
jawabannya
 Guru memanggil
salah satu nomor
peserta didik
 Dan yang nomornya
Dipanggil
melaporkan
Hasil kerja
kelompoknya
 Tanggapan dari
kelompok
lain,kemudian
 Guru memanggil
nomor
Yang lain dan
seterusnya
 Guru memfasilitasi
jika terdapat siswa
atau kelompok yang
mengalami kesulitan
dan memberikan
klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalian diri -
- Evaluasi / Tanya jawab
- Memberikan tugas(PR) 20’
- Menyampaikan rencana
pertemuan berikutnya

Model Pembelajaran :Kooperative Learning tipe Kepala bernomor (Numbered heads to Gedher)

VI. SUMBER PEMBELAJARAN

: 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:


6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,hal:10-14

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Jelaskan dengan singkat hakekat negara!
2) Uraikan dengan singkat bentuk-bentuk negara!

b. Tugas: Individu
Mengidentifikasi minimal 10 negara-negara di dunia berdasarkan bentuk negaranya!

B. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. Hakekat Negara: Negara adalah integrasi antara pemerintah dan rakyatnya
(teori Integralistik) Negara sebagai kesatuan bangsa tidak mempertimbangkan
antara negara dan individu, dimana individu dianggap bagian integral negara 10
yang memiliki kedudukan dan fungsi untuk menjalankan negra.

2. Bentuk-bentuk negara: (1) Negara kesatuan: yaitu pemerintah pusat mempungai


wewenang mengatur wilayahnya melalui pembentukan daerah-daerah (provinsi,
Kabupaten yang memiliki sifat (a) kedaulan ke dalam dan ke luar, (b) memiliki
Undang-Undang Dasar, kepala negara, dewan menteri, dan dewan rakyat., (c)
satu kebijakan politik (ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan (2)
Negra serikat yaitu negara federasi tetap pada negara bagian yang memliki ciri- 10
ciri: (a) tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, kekuasaan asli tetap pada
negara bagian, (b) kepala negara dipilih oleh rakyat, (c) pemerintah pusat
memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar dan ke
dalam, (c) setiap negara berhak membentuk undang-undang sendiri tetapi tidak
bertentangan dengan UUD pusat, (d) kepala negara mempunyai hak Vet0
(pembatalan keputusan) yang ditunjukkan oleh parlemen).
Bentuk-bentuk Kenegaraan: (1) koloni, suatu negara yang menjadi jajahan
negara lain, (2) Trustee (perwalian) wilayah jajahan yang kalah dalam perang
berada di bawah naungan PBB, (3) Mandat, negara yang kalah dalam perang
diletakkan di bawah perlindungan suatu negara yang menang, (4) Protektorat;
suatu negara di bawah linungan negara lain yang kuat, (5) Dominion, bentuk
negara khusus di inggris, (6) Uni; gabungan dua atau lebih negara merdeka dan
berdaulat.
Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal

 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Negara dan Bentuk-bentuk Negara
o Hakikat negara
o Asal mula terjadinya negara
o pentingnya pengakuan suatu negara dari negara lain
o Bentuk- bentuk kenegaraan
o Pengertian fungsi dan tujuan negara secara universal
o Pengertian dan tujuan NKRI
o Perbandingan berbagai teori tentang fungsi dan tujuan negara
o Tujuan NKRI yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

II. KOMPETENSI DASAR :


1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai Budaya Dan Karakter
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
1 Menguraikan pengertian dan fungsi negara Religius, jujur, toleransi,
2 Membandingkan berbagai teori tentang fungsi dan disiplin, kerja keras, mandiri,
tujuan negara demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta
3 Mendeskripsikan tujuan Negara Kesatuan Republik tanah air, menghargai
Indonesia prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab
Mandiri

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1 Siswa dapat mengkaji dari berbagai buku sumber tentang pengertian, fungsi negara secara
universal
2 Siswa dapat mendiskusikan hasil kajian literatur teori tentang fungsi dan tujuan negara serta
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

MATERI PEMBELAJARAN

FUNGSI NEGARA
Fungsi negara secara garis besar sebagai berikut:
1. Melaksanakan ketertiban, maknanya Negara mengatur ketertiban masyarakat supaya tercipta
kondisi yang stabil juga mencegah bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan
tercipta ketertiban segala kegiatan yang akan dilakukan oleh warga negara dapat dilaksanakan
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, maknanya negara berupaya agar
masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang ekonomi dan sosial masyarakat
3. Fungsi Pertahanan, maknanya Negara berfungsi mempertahankan kelangsungan hidup suatu
bangsa dari setiap ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun datang dari luar negeri.
Ancaman dan gangguan tersebut mungkin berupa serangan (Invasi) dari luar negeri maupun
golongan-golongan dari dalam negeri yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa
4. Menegakkan keadilan, maknanya negara berfungsi menegakkan keadilan bagi seluruh warganya
meliputi seluruh aspek kehidupan (idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam). Upaya
yang dilakukan antara lain menegakkan hukum melalui badan-badan peradilan.
FUNGSI NKRI
 Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan kehidupan dunia

Model p[embelajaran :Kooperative Learning


Metode pembelajaran :diskusi,kerja kelompok

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
( Menit )
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menjelaskan demokratis,
pengertian, fungsi rasa ingin tahu,
dan tujuan NKRI semangat
kebangsaan,
 Elaborasi cinta tanah air,
Dalam kegiatan menghargai
elaborasi, prestasi,
 mendiskusikan hasil bersahabat,
kajian literatur teori cinta damai,
tentang fungsi dan gemar
tujuan negara serta membaca,
tujuan Negara peduli
Kesatuan Republik lingkungan,
Indonesia. peduli sosial,
 Tanya jawab tanggung jawab
 Latihan Mandiri
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup 20’ - Pengendalian
- Evaluasi / Tanya jawab diri
- Penenangan

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami hakikat  Menganalisis pengertian  Siswa Menguraikan


bangsa dan Negara Negara pengertian dan fungsi
Kesatuan Republik  Menganalisis bentuk- negara.
Indonesia (NKRI). bentuk kenegaraan
 Menjelaskan pengertian,
fungsi dan tujuan NKRI
V. SUMBER PEMBELAJARAN

: 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:


6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,hal:10-14

PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Jelaskan dengan singkat pengertian NKRI!
2) Uraikan dengan singkat Fungsi NKRI!
3) Uraikan dengan singkat Tujuan NKRI!

b. Tugas: Individu
-

C. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI ) adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik . 5

2. Fungsi Negara: (Meriam) Funfsi negara: (1) keamanan ekstern, (2) ketertiban
intern, (3) keadilan, (4) kesejahteraan umum, (5) kebebasan, (Kusnadi) Fungsi
negara: (1) melaksanakan ketertiban, (2) mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat.
Teori tentang funsi negara; (1) Individualisme, (2) Sosialisme, (3) Komunisme,
(4) Anarkisme). 10
NKRI menyelenggarakan beberapa fungsi: (1) melaksanakan penertiban, (2)
melaksanakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, (3) pertahanan, (4)
menegakkan keadilan.
3. Tujuan negara NKRI adalah termuat dalam pembuakaan UUD 1945 yaitu
”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah daah Indonesia,
memajukan kesejahteran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
Tujuan negara menurut para ahli; (1) Shan Yang; satu-satunya tujuan negara
adalah mengumpulkan kekuasaan negara sebesar-besarnya, (2) Nico
Machiaviavelle; untukmenghimpun dan memperbesar kekuasaan negara agar 10
mencapai kehormatan, kebesaran, dan kesejahteraan bangsa. (Tidak sesuai
denga tujuan negara dalam Pembukaan UUD 1945. (3) Dante Allighieri; untuk
menciptakan perdamaian dunia, (4) Immanuel Kant membentuk dan memelihara
hak dan kemerdekaan warga negara.
Teori tentang tujuan negara; (1) Fasisme; (2) Individualisme, (3) Sosialisme, (4)
Integralistik.
Pengakuan suatu negara; (1) de facto berdasarkan fakta, (2) de jure
berdasarkan hukum.

Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal

 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Semangat Kebangsaan
o Semangat kebangsaan (nasionalisme dan patriotisme)
- Makna nasionalisme
- Makna patriotisme
o Macam-macam perwujudan nasionalisme dalam kehidupan
o Tata cara penerapan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

II. KOMPETENSI DASAR :


Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai Budaya Dan Karakter
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
1 Mendeskripsikan makna semangat kebangsaan Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri,
2 Menguraikan macam-macam perwujudan demokratis, rasa ingin tahu,
nasionalisme dalam kehidupan semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi,
3 Menunjukkan contoh perilaku yang sesuai dengan bersahabat, cinta damai,
semangat kebangsaan gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial,
4 Menunjukkan sikap positif terhadap patriotisme tanggung jawab
Indonesia Mandiri

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1 Siswa dapat mengkaji dari literatur tentang semangat kebangsaan dan patriotisme dan
nasionalisme Indonesia, macam-macam perwujudan nasionalisme
2 Siswa dapat mendiskusikan hasil kajian literatur tentang pengertian nasionalisme serta
menunjukkan bersikap positif terhadap nasionalisme dan patriotisme Indonesia
SEMANGAT KEBANGSAAN, NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.

 SEMANGAT KEBANGSAAN, NASIONALISME DAN PATRIOTISME


Proklamasi dan revormasi kemerdekaan pada hakikatnya merupakan manifestasi dan
kemampuan rakyat Indonesia yang khususnya pada angkatan ’45.Angkatan tersebut telah
membangkitkan kekuatan dan daya yang mampu menempatkan bangsa Indonesia sejajar dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
Hal-hal yang terkandung dalam jiwa semangat ’45:
 Pro Patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah
air.
 Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan.
 Jiwa toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolonga dan antarbangsa.
 Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
 Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angkatan ’45 sebagai perwujudan:
 Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya, terutama penjajahan.
 Semangat pengorbanan seperti pengorbanan harta benfa dan jiwa raga.
 Semangat tahan derita dan tahan uji.

 Semangat kepahlawanan.
 Semangat persatuan dan kesatuan.
 Percaya pada diri sendiri.
B. MENERAPKAN SEMANGAT KEBANGSAAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.Sebagai bangsa pejuang, Indonesia telah
menjungjung kegigihan dan nilai-nilai kejuangannya terhadap bangsa dan Negara Indonesia
tercinta. Sebagai generasi penerus, kita harus mampu menggali nilai
kepahlawanan yang terdapat di dalam diri pejuang. Seperti halnya nilai persatuan, nilai
pengorbanan, nilai kecintaan dan nilai kebanggaan.
 Nilai Persatuan
Nilai kepahlawanan yang dimiliki oleh para pejuang bangsa Indonesia adalah mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, serta keselamatan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
 Nilai Pengorbanan
Pengorbanan yang dimaksud ialah bukan pengorbanan untuk dirinya atau demi keluarga dan
golongannya, melaikan demi kepentingan Negara dan bangsanya.Harta, jiwa, nyawa, tenaga dan
hal-hal yang melekat pada dirinya siap dikorbankan demi kepentingan bangsa.Inilah yang
mampu mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.
 Nilai Kecintaan
Kuatnya semangat, pengorbanan dan persatuan para pahlawan karena di dasari oleh kecintaannya
yang tinggi pada bangsa dan tanah air ini.Jika tidak di dasari oleh rasa kecintaan pada bangsa ini,
sangat tidak mungkin bangsa Indonesia rela berkorban untuk kemerdekaan, kepentingan dari
negeri ini.
 Nilai Kebanggaan
Bangga sebagai bangsa Indonesia dapat menimbulkan sikap rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan Negara.Dengan kebanggan inilah, bangsa Indonesia merasa bahwa harkat dan
martabat bangsa harus tetap di pertahankan agar senantiasa lestari.
Perjuangan mengisi kemerdekaan tidak lebih ringan daripada pejuang merebut
kemerdekaan.Pada masa lalu pembangunan ini, segenap bangsa Indonesia diharapkan mampu
mengamalkan sandi-sandi nilai kepahlawanan, perjuangan dan persatuan bangsa demi kejayaan
bagnsa Indonesia.

Model pembelajaran :Kooperative Learning tipe JIGSAW


Media Pembelajaran :kartu soal

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
N Waktu
Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
o ( Menit )
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
15’
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menjelaskan demokratis,
semangat rasa ingin
kebangsaan, tahu,
nasionalisme dan semangat
patriotisme dalam kebangsaan,
kehidupan cinta tanah air,
bermasyarakat, menghargai
berbangsa dan prestasi,
bernegara. bersahabat,
cinta damai,
 Elaborasi gemar
Dalam kegiatan membaca,
elaborasi, peduli
 mendiskusikan hasil lingkungan,
kajian literatur peduli sosial,
tentang pengertian tanggung
nasionalisme serta jawab
menunjukkan Mandiri
bersikap positif
terhadap
nasionalisme dan
patriotisme
Indonesia.

Jika jumlah siswa 40


orang, berarti
terdapat 10
kelompok. Jadi
terdapat kelompok
yang membahas
materi sama.
 Setelah selesai
melakukan diskusi
dalam kelompok
kecil, setiap anggota
kelompok mengambil
undian tugas secara
indivual yang telah
disediakan oleh guru.
Undian berisi materi-
materi yang telah
didiskusikan.
 Siswa diminta
menemui teman lain
yang mempunyai
tugas sama untuk
membentuk
kelompok baru dan
mengerjakan tugas
yang ia terima.
Anggota kelompok
baru tersebut
kemungkinan besar
terdiri atas siswa
yang dalam
kelompok kecil
membahas materi
berbeda. Jadi
anggota kelompok
baru jumlahnya lebih
banyak dan berisi
siswa dari kelompok
yang membahas
materi berbeda dan
dinamakan kelompok
ahli.
 Setiap anggota
kelompok baru
bertindak sebagai
ahli yang harus
mencatat, ikut serta
secara aktif
memberikan
informasi dan
berdiskusi.
 Kelompok ahli
kembali berkumpul
ke kelompok
kooperatif semula,
bertugas
memberikan
informasi dari hasil
diskusi kelompok
ahli.
 Meminta perwakilan
kelompok kooperatif
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi secara
menyeluruh dalam
diskusi kelas dan
mengambil
kesimpulan.
 Guru memfasilitasi
jika terdapat siswa
atau kelompok yang
mengalami kesulitan
dan memberikan
klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep
 Latihan
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
- 20 Pengendalian diri
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
Penutup
Evaluasi/tanya jawab
-penenangan

-
STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami hakekat  Menunjukkan contoh  Siswa Menguraikan macam-


bangsa dan NKRI. perilaku yang sesuai macam perwujudan
 Menunjukkan semangat dengan semangat nasionalisme dalam
kebangsaan, kebangsaan kehidupan.
nasionalisme dan
patriotisme dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara.

VI. SUMBER PEMBELAJARAN


: 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,hal:10-14

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Uraikan pengertian kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme!
2) Uraikan pengertian bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!
3) Kemukakan contoh-contoh semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

b. Tugas: Individu
Identifikasi berbagai contoh semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. Kebangsaan, Nasionaslime adalah semangat mencintai bangsa, dan negara
dan menjung tinggi kepentingan nasional, dan cinta terhadap tanah air.
10

2. Pengertian bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, artinya semangat


kebangsaan, nasionalisme, dan cinta tanah air diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat, dalam kepentingan bangsa dan kepentingan negara. 10
3. Contoh semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan
kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu: (1) dalam lingkungan keluarga;
anggota keluarga saling menhargai, menyayangi, saling bekerjasama, (2) di
sekolah; menghormati guru, menghargai teman-teman, guru dengan sabar 10
membimbing siswa di sekolah, para siswa bekerjasama dalamOSIS; (3) di
masyarakat; saling menyapa dan memberi salam bila bertemu, menghargai hak-
hak tetangga, membiasakan bersilaturahmi sesama warga masyarakat.
Sedangkan semangat patriotisme (cinta tanah air) yaitu rela berkorban demi
tanah air dengan cara turut serta dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal

 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri I Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Sistem Hukum dan Lembaga Peradilan
 Pengertian hukum
 Tata hukum Indonesia
 Penggolongan hukum
 Sumber hukum
 Lembaga- lembaga peradilan
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI :
2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional.

II. KOMPETENSI DASAR :


2.1. Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai Budaya Dan
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Karakter Bangsa
1 Mendeskripsikan pengertian hukum Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa
2 Menentukan macam-macam penggolongan hukum ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai,
3 Mendeskripsikan sumber hukum formal dan material gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
Mandiri
4 Menjelaskan sistim tata hukum Indonesia

5 Mendeskripsikan pengertian dan dasar hukum lembaga


peradilan nasional

IV. Tujuan Pembelajaran :


Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian hukum
2. Menentukan macam-macam penggolongan Hukum
3. Mendeskripsikan sumber hukum formal dan material
4. Menjelaskan sistem tata hukum Indonesia
5. Mendeskripsikan pengertian dan dasar hukum lembaga peradilan nasional
MATERI PEMBELAJAAN
PENGERTIAN HUKUM
Istilah hukum berasal dari Bahasa Arab : HUK'MUN yang artinya menetapkan. Arti hukum
dalam bahasa Arab ini mirip dengan pengertian hukum yang dikembangkan oleh kajian dalam
teori hukum, ilmu hukum dan sebagian studi-studi sosial mengenai hukum.
Berikut ini pengertian dan definisi hukum menurut beberapa ahli:

1. Hans Kelsen, hukum itu bersifat hierarkis, artinya hukum tidak boleh bertentangan
dengan ketentuan yang lebih atas derajatnya.
2. Aristoteles, hukum tertentu pada hukum yang dianut oleh masyarakat yang digunakan
atau berlaku untuk anggota masyarakat itu.
3. Grotius, hukum adalah aturan tingkah laku moral yang mewajibkan untuk berbuat benar.
4. Hobbes, adanya hukum adalah untuk memberikan keadilan dan memberikan perintah
untuk berbuat adil.
5. Utrecht, hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur
tata tertib masyarakat, karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
-Mochtar Kusumaatmadja, hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas
yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang bertujuan memelihara
ketertiban dan keadilan yang meliputi lembaga-lembaga dan proses-proses guna
mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai kenyataan

MACAM-MACAM PENGGOLONGAN HUKUM


Hukum terdiri atas bermacam-macam.Untuk mengetahui tentang macam-macam hukum,
ada beberapa penggolongan hukum.
 Hukum menurut Bentuknya
Menurut bentuknya, hukum dikelompokkan sebagai berikut :
1) Hukum tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan.
Hukum tertulis dapat merupakan hukum tertulis yang dikodifikasikan dan hukum tertulis yang
tidak dikodifikasikan.
2) Hukum tak tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak
tertulis. Hukum tak tertulis juga disebut hukum kebiasaan.Hukum tidak tertulis ditaati seperti
suatu peraturan perundangan.
 Hukum menurut Tempat Berlakunya
Menurut tempat berlakunya, hukum dibedakan sebagai berikut :
1) Hukum nasional adalah hukum yang berlaku dalam suatu negara.
2) Hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia
internasional.
3) Hukum asing adalah hukum yang berlaku di negara lain.
4) Hukum lokal adalah hukum yang berlaku di suatu daerah atau wilayah tertentu.
 Hukum menurut Sumbernya
Menurut sumbernya, hukum dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Undang-undang adalah hukum yang tercantum galam peraturan perundangan.
2) Hukum kebiasaan adalah hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan.
3) Hukum traktat adalah hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu perjanjian
antarnegara.
4) Hukum yurisprudensi adalah hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.

 Hukum menurut Waktu Berlakunya


Menurut waktu berlakunya, hukum dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Hukum positif (ius constitutum) adalah hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Hukum positif (ius constitutum) disebut juga
tata hukum.
2) Ius constituendum adalah hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan
datang.
3) Hukum asasi adalah hukum yang berlaku di mana-mana dalam segala waktu dan untuk
segala bangsa di dunia. Hukum ini tidak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk
selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun di seluruh tempat.
 Hukum menurut Isinya
Menurut isinya, hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1) Hukum privat adalah kumpulan hukum yang mengatur hubungan-hubungan antarorang
dengan menitik-beratkan kepada kepentingan perseorangan. Hukum privat juga disebut
hukum sipil. Contoh: KUH Perdata dan KUH Dagang.
2) Hukum publik adalah kumpulan hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara negara
dengan alat perlengkapannya atau antara negara dengan perorangan. Hukum publik bertujuan
untuk melindungi kepentingan umum.Hukum publik juga disebut hukum negara.
 Hukum menurut Wujudnya
Menurut wujudnya, hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1) Hukum objektif adalah hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan
tidak mengenai orang atau golongan tertentu. Hukum ini untuk menyatakan
peraturan yang mengatur antara dua orang atau lebih. Contoh: Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP)
2) Hukum subjektif adalah hukum yang dihubungkan dengan seseorang tertentu dan
dengan demikian menjadi hak. Contoh: Kitab Undang-Undang Hukum Militer.
 Hukum menurut Sifatnya
Menurut sifatnya, hukum dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Hukum yang memaksa adalah hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus dan
mempunyai paksaan mutlak. Contoh: hukum pidana
2) Hukum yang mengatur adalah hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian. Contoh: hukum dagang.
 Hukum menurut Cara Mempertahankannya
Menurut cara mempertahankannya, hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1) Hukum materiil adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur
kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berwujud perintah-perintah dan
larangan-larangan. Contoh: hukum pidana, hukum perdata, dan hukum dagang.
2) Hukum formal adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur cara-cara
melaksanakan dan mempertahankan hukum materiil atau suatu peraturan yang mengatur cara
mengajukan suatu perkara ke muka pengadilan dan bagaimana caranya hakim memberi putusan.
Hukum formal disebut hukum acara. Contoh: hukum acara pidana dan hukum acara perdata.

SUMBER HUKUM (FORMAL DAN MATERIAL)


Segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat
memaksa. Artinya: aturan-aturan yang jika dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan
nyata.Para ahli membedakan sumber hukum ke dalam 2 (dua) bagian, yaitu Sumber hukum
dalam arti material dan
sumber hukum dalam arti formal.
1. Sumber Hukum dalam arti material, yaitu: suatu keyakinan/ perasaan hukum individu dan
pendapat umum yang menentukan isi hukum. Dengan demikian keyakinan/ perasaan hukum
individu (selaku anggota masyarakat) dan juga pendapat umum yang merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pembentukan hukum.
2. Sumber hukum dalam arti Formal, yaitu: bentuk atau kenyataan dimana kita dapat menemukan
hukum yang berlaku. Jadi karena bentuknya itulah yang menyebabkan hukum berlaku umum,
diketahui, dan ditaati. Adapun yang termasuk sumber hukum dalam arti formal adalah :
-Undang-undang
-Traktat
-kebiasaan
-Jurisprudensi
Ajaran ahli hukum
 Dalam arti material adalah setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dilihat
dari isinya mengikat secara umum seperti yang diatur dalam TAP MPRS No.
XX/MPRS/1966.
 Dalam arti formal adalah keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang karena
bentuknya dan dilibatkan dalam pembuatannya disebut sebagai undang-undang.
Misanya :
1) UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Jalan Raya.
2) UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM.
3) UU. No. 31 Tahun 2002 Tentang Parpol.
4) UU No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu

Model dan metode pembelajaran


-Model pembelajaran: Kooperative learning type Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
-Metode pembelajaran : inquiri.diskusi dan penugasan

-Media pembelajaran :-Bagan tentang sistem hukum dan peradilan nasional


-gambar-yang bekaitan dengan hukum di indonesia
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Nilai Budaya
Waktu Aspek lifeskill
Dan
No. Kegiatan Belajar ( Menit yang
Karakter
) dikembangkan
Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan mengetahui kondisi - Keterampilan
siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius,
 Eksplorasi - Kesungguhan jujur,
Dalam kegiatan eksplorasi : - Disiplin toleransi,
 Menjelaskan pengertian sistem - Uji diri disiplin, kerja
hukum dan peradilan nasional. keras,
mandiri,
 Elaborasi demokratis,
Dalam kegiatan elaborasi, rasa ingin
 Membagi siswa dalam kelompok- tahu,
kelompok kecil @ 4 orang, semangat
dinamakan kelompok kooperatif kebangsaan,
 Guru menyampaikan tugas-tugas cinta tanah
yang harus dikerjakan masing- air,
masing anggota kelompok menghargai
kooperatif, yang terdiri atas : prestasi,
a) Sistem hukum dan lembaga bersahabat,
peradilan cinta damai,
 Pengertian hukum gemar
 Tata hukum Indonesia membaca,
 Penggolongan hukum peduli
 Sumber hukum lingkungan,
 Lembaga- lembaga peduli sosial,
peradilan tanggung
jawab
-siswa bekerjasama dalam
kelompok berempat seperti biasa Mandiri
dalam malakukan diskusi
-Setelah selesai,2 orang dari
masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan
masingh-masing bertamu atau
berkunjung ke kelompok lain.
-Dua orang yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi ke tamu
mereka
-Tamu mohon diri dan kembali ke
kelompok mereka dan
melaporkan temuan mereka dari
kelompok lain
-Kelompok mencocokkan dan
membahas hasil-hasil kerja
mereka
-Guru bersama siswa menbuat
kesimpulan
 .
 Guru memfasilitasi jika terdapat
siswa atau kelompok yang
mengalami kesulitan dan
memberikan klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal
yang belum diketahui
 Menjelaskan tentang hal-hal yang
belum diketahui.
3. Penutup 20’ - Pengendalian -
- Evaluasi / Tanya jawab diri
- Penenangan
STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Mendeskripsikan  Menjelaskan sistim tata  Siswa Menentukan macam-


pengertian sistem hukum hukum Indonesia macam penggolongan
dan peradilan nasional hukum.

Model Pembelajaran : Kooperative Learning tipe jigsaw

SUMBER PEMBELAJARAN
: 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,hal:10-14

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Uraikan pengertian hukum dari para ahli !
2) Jelaskan dengan singkat penggolongan hukum!
3) Uraikan sistem tata hukum Indonesia!
4) Uraikan lembaga peradilan nasional!
5) Kemukakan contoh-contoh sumber hukum formal dan materil, sistem tata hukum Indonesia.

b. Tugas: Individu
Carilah contoh dalam lingkungan sekolah, masyarakat tentang hukum formal dan materil!

c. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. Pengertian hukum dari para ahil: (1) Van Kan, hukum adalah keseluruhan
peraturan hidup yang sifatnya memaksa untuk melindungi kepentingan manusia
di dalam masyarakat, (2) Utrect ; hukum adalah himpunan petunjuk hidup
(perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang 15
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat
menimbulkan tindakan dari pemerintrah,(3) Sastropranoto; hukum peraturan
yang bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan resmi yang wajib yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat.
2. Penggolongan hukum: (1) menurut sumbernya: (a) undang-undang, (b)
kebiasan (adat) , (c) traktat perjanjian antar negara, (d) yurisprudensi, hukum
yang terbentuk karena keputusan hakim, (e) doktrin pendapat para ahli hukum,
(2) menurut bentuknya: (a) hukum tertulis yang dicantumkan dalam perundang-
undangan KUHPerdata, KUHP, (b) tidak tertulis; hukum kebiasaan, (3) menurut
tempat berlakunya: (a) hukum nasional, (b) hukum internasional, (c) hukum
asing, (d) hukum gereja, (4) menurut waktu berlakunya: Ius Constitutum (hukum
positif), hukum yang berlaku sekarang bagi masyarakay tertentu, (b) Ius
Contituendum; yang diharpkan dapat berlaku di masa yang akan datang; (c) Isu
naturale; hukum asasi (alam) yang berlaku di mana-manadalam segala waktu
dan untuk segala bangsa.(5) menurut cara mempertahankannya: (a) hukum
materil; yang memuat aturan yang mengatur kepentingan dan hubungan yang
berwujud perintah atau larangan; (b) hukum formal; hukum proses atau hukum 20
acara; hukum yang mengatur bagaimana cara mengajukan suatu perkara; (6)
menurut sifatnya: (a) hukum yang memaksa yaitu memiliki paksaan mutlak; (b)
hukum yang mengatur; hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak
yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri atau perjnjian; (7) menurut
wujudnya; (a) hukum obyektif, (b) hukum subyektif; (8) menurut isinya: (a)
hukum publik yang meliputi: hukum pidana, hukum tatanegara, hukum
administrasi negara, hukum pajak, hukum internasional, (b) hukum privat;
hukum perorangan, hukum keluarga, hukum harta kekayaan, hukum waris,
hukum dagang.

3. Sumber hukum formil dan materil: Hukum fmateril: (hukum piana, perdata,
hukum dagang; Hukum formil; hukum acara pidana, dan hukum acara peradilan 5
tata usaha negara
4. Sistem tata hukum Indonesia: Sistem hukum di Indonesia dalam rangka
mewujudkan cita-citanya menurut asas hukum tata pemerintahan di Indonesia
negara merupakan subyek hukum yang tertinggi, dan pejabat-pejabat 10
administrasi dalam menjalankan fungsinya harus berdasarkan hukum.
Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal

 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Lembaga Peradilan
 Perangkat atau alat kelengkapan lembaga peradilan
 Klasifikasi lembaga peradilan
 Tingkatan lembaga peradilan
 Peranan atau tugas dan fungsi lembaga peradilan
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI :
1. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional.

II. KOMPETENSI DASAR :


2.2. Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan.

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai Budaya Dan
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Karakter Bangsa
1 Menguraikan perangkat lembaga peradilan Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa
2 Menganalisis macam-macam lembaga peradilan ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai,
3 Menganalisis peranan lembaga peradilan gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
Mandiri
4 Menganalisis pelaksanaan lembaga peradilan

IV. Tujuan Pembelajaran :


Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
1. Menguraikan perangkat lembaga peradilan
2. Menganalisis macam-macam lembaga peradilan
3. Menganalisis peranan lembaga peradilan
4. Menganalisis pelaksanaan lembaga peradilan

Materi pembelajaran
Perangkat lembaga peradilan nasional Terdiri atas :
1. Mahkamah Agung(MA) adalah pengadilan negara terTinggi dari semua lingkungan peradilan. MA
berkedudukan di ibu kota negara yang daerah hukumnya mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Susunan MA terdiri dari : hakim, sekretaris, pimpinan yang jumlahnya maksimal 60 orang.
2. Mahkamah Konstitusi (MK) adalah salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan
kehakiman untuk menyelenggarakan peradilan, MK berkedudukan di ibu kota negara. Susunan MK
terdiri dari : ketua, wakil, serta 7 orang anggota hakim konstitusi.
3. Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan
wewenangnya bebas dari pengaruh kekuasaan lain, Komisi Yudisial berkedudukan di ibu kota
negara RI. Susunan Komisi Yudisial terdiri dari :pimpinan dan anggota.

MACAM-MACAM LEMABAGA PERADILAN NASIONAL


Macam-macam lembaga peradilan nasional terdiri dari:
A. Pengadlian di lingkungan peradilan umum
Peradilan Umum adalah: Salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan pada umumnya.Peradilan umum di bagi menjadi 2:
1. Pengadilan Negeri merupakan organ kekuasaan kehakiman dalam lingkungan peradilan umum
yang berkedudukan di Ibu kota Kabupaten/Kota dan memiliki daerah hukum mencakup wilayah
kabupaten / kota tersebut. Susunan Pengadilan negeri terdiri dari : pimpinan, hakim anggota,
panitra,sekretaris, dan jurusita.
2. Pengadilan Tinggi adalah Kekuasaan kehakiman dalam lingkunmgan peradilan umum yang
berkedudukan di Ibu kota Provinsi dan memiliki daerah hukum mencakup wilayah Provinsi.
Susunan Pengadilan Tinggi meliputi : pimpinan, hakim anggota, panitra,sekretaris.

B. Pengadilan di lingkungan peradilan agama terdiri dari:


1. Pengadilan Agama adalah Pengadilan tingkat pertama yang merupakan organ kekuasan
kehakiman dalam lingkungan peradilan agama yang berkedudukan di Kotamadya, jadi daerah
hukumnya meliputi Kotamadya tersebut. Susunan Pengadilan Agama terdiri atas : Pimpinan,
Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris dan Jurusita.
2. Pengadilan Tinggi Agama adalah Pengadilan tingkat banding. Pengadilan Tinggi Agama
berkedudukan di ibukota provinsi dan wilayah hukumunya mencakup wilayah provinsi. Susunan
Pengadilan Tinggi Agama meliputi : Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera dan Sekretaris.

PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA PERADILAN


Perangkat atau Alat Kelengkapan Lembaga Peradilan Antara Lain :
1. Polisi adalah aparat hukum yang berdasarkan undang-undang memiliki wewenang untuk
melaksanakan segala peraturan yang dikeluarkan oleh kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
rangka menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat dan tegaknya hukum.

2. Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut
umum, serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
3. Hakim adalah pejabat peradilan Negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk
mengadili. Mengadili adalah serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan
memutuskan perkara pidanma berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak disidang
pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.
4. Penasihat Hukum adalah sesorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh dan berdasarkan
undang-undang untuk memberi bantuan hukum.
5. Komisi Yudisial adalah lembaga pengawas eksternal terhadap pent\yelenggaraan kekuasaan
kehakiman oleh badan peradilan dan hakim.

PERANAN ATAU TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA


PERADILAN
1. Pengadilan Negeri (Pengadilan Tingkat Pertama)
a) Pengertian Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri merupakan pengadilan tingkat pertama yang dibentuk oleh Menteri
Kehakiman sengan persetujuan Mahkamah Agung yang mempunyai kekuasaan hukum
pengadilan meliputi satu Kabupaten/Kota.
b) Fungsi Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri berfungsi memeriksa tentang sah tidaknya suatu penangkapan atau
penahanaan yang diajukan tersangka, keluarga atau kuasa hukumnya kepada ketua Pengadilan
dengan menyebutkan alasan-alasannya.
c) Wewenang Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri berwenang untuk memeriksa dan memutuskan sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam UU.
2. Pengadilan Tinggi (Pengadilan Tingkat Kedua/Banding)
a. Pengertian Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi merupakan pengadilan tingkat kedua/banding yang dibentuk
berdasarkan UU yang daerah hukumnya meliputi tingkat propinsi..
b. Fungsi Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) merupakan pimpinan bagi pengadilan-penjgadilan negeri didalam wilayah hukumnya.
b) Melakkan pengawasan terhadap jalannya peradilan di daerah hukumnya dan menjaga
supaya diselesaikan dengan seksama dan sewajarnya.
c) Mengawasi dan meneliti perbuatan para hakim pengadilan negeri di daerah hukumnya.
d) Untuk kepentingan negara dan keadilan. Pengadilan Tinggi dapat memberi peringatan,
teguran dan petunjuk yang dipandang perlu kepada pengadilan negeri dalam daerah
hukumnya.
c. Wewenang Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi mempunyai wewenang antara lain :.
a) Mengadili perkara yang diputus oleh pengadilan negeri dalam daerah hukumny yang
dimintakan bandinng.
b) Pengadilan Mahkamah Agung
a. Pengertian Mahkamah Agung
Mahkamah Agung merupakan pemegang pengadilan negara tertinggi nyang
berkedudukan di ibukota negara.
b. Fungsi Mahkamah Agung
Mahkamah Agung mempunyai fungsi, antara lain :
1. Merupakan lembaga pengadilan tertinggi untuk semua lingkungan peradilan dan memberi pimpinan
kepada pengadilan-pengadilan yang bersangkutan.
2. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan di
seluruh Indonesia dan menjaga upaya peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
3. Mengawasi dengan cermat semua perbuatan-perbuatan para hakim di semua lingkungan pengadilan
4. Untuk kepentingan negara dan keadilan MA memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang
dipandang perlu.
c. Wewenang Mahkamah Agung
Mahkamah Agung mempunyai wewenang antara lain :.
1. Mengadili semua perkara yang dimintakan kasasi
2. Meminta keterangan dari semua pengadilan di lingkungan peradilan

V. Model dan metode pembelajaran


-Model pembelajaran: Kooperative learning type Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
-Metode pembelajaran : inquiri.diskusi dan penugasan

-Media pembelajaran :-Bagan tentang lembaga-lembaga peradilan


-gambar-yang bekaitan dengan lembaga peradilan di indonesia

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
( Menit )
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
15’
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menjelaskan peranan demokratis,
lembaga-lembaga rasa ingin tahu,
semangat
peradilan. 55’
kebangsaan,
 Elaborasi cinta tanah air,
Dalam kegiatan elaborasi, menghargai
 Membagi siswa prestasi,
dalam kelompok- bersahabat,
kelompok kecil @ 4 cinta damai,
orang, dinamakan gemar
kelompok kooperatif membaca,
 Guru menyampaikan peduli
tugas-tugas yang lingkungan,
harus dikerjakan peduli sosial,
masing-masing tanggung jawab
anggota kelompok Mandiri
kooperatif, yang
terdiri atas :
a) Lembaga
Peradilan
 Perangkat atau
alat
kelengkapan
lembaga
peradilan
 Klasifikasi
lembaga
peradilan
 Tingkatan
lembaga
peradilan
 Peranan atau
tugas dan
fungsi lembaga
peradilan
-siswa bekerjasama
dalam kelompok
berempat seperti
biasa dalam
malakukan diskusi
-Setelah selesai,2
orang dari masing-
masing kelompok
akan meninggalkan
kelompoknya dan
masingh-masing
bertamu atau
berkunjung ke
kelompok lain.
-Dua orang yang
tinggal dalam
kelompok bertugas
membagikan hasil
kerja dan informasi ke
tamu mereka
-Tamu mohon diri dan
kembali ke kelompok
mereka dan
melaporkan temuan
mereka dari kelompok
lain
-Kelompok
mencocokkan dan
membahas hasil-hasil
kerja mereka
-Guru bersama siswa
menbuat kesimpulan
 Guru memfasilitasi
jika terdapat siswa
atau kelompok yang
mengalami kesulitan
dan memberikan
klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup - Pengendalian -
- Evaluasi / Tanya jawab diri
- Pemberian tugas(PR) 20’
- Menyampaikan rencana
pertemuan berikutnya

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Menganalisis peranan  Menganalisis macam-  Siswa Menguraikan


lembaga-lembaga macam lembaga perangkat lembaga
peradilan peradilan peradilan.

VI. SUMBER PEMBELAJARAN


: 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,
3.UUD 1945 yang Telah Diamandemen.

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Uraikan peranan lembaga peradilan!
2) Jelaskan dengan singkat tugas dan fungsi lembaga peradila!

b. Tugas: Individu
Menganalisis contoh-contoh peran dan tugas dan fungsi lembaga peradilan nasional

d. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. Peranan lembaga-lembaga peradilan: (1) Peradilan umum; (a) pengadilan
negeri, (b) pengadilan tinggi; (2) peradilan agama, (a) peradilan agama (PA), (b)
peradllan Tingi Agama, (3) Peradilan Militer: (a) peradilan militer, (b) peradilan
tinggi militer, (c) peradilan militer utama, (d)peradilan militer pertempuran, (4) 10
peradilan tata usaha negara: (a) pengadilan tata usaha negara, (b) pengadilan
tinggi tata usaha negara; (5) Mahkamah Agung; (6) Mahkamah Konstitusi.
2. a. Tugas dan Fungsi Lembaga Peradilan: (1) memeriksa berkas perkara yang 10
diajukan di pengadilan, (2) melaksanakan proses pengadilan atau mengadili
pihak yang berkasnya diajukan ke pengadilan, (3) memutuskan perkara
yang telah diproses dan disidangkan di pengadilan.
b. Fungsi lembaga peradilan: (1) sebagai wahana atau tempat yang sah dan
resmi menurut peraturan perundangan bagi mereka yang berperkara untuk
mencari kebenaran dan keadilan, (2) sebagai tempat yang legal untuk
memproses suatu perkara yang diajukan oleh jaksa penuntut umum, (3)
sebagai tempat majelis hakim untuk mengadili, yakni memeriksa,
menimbang, dan memutuskan suatu perkara, (4) sebagai lembaga penegak
hukum.
Perbedaan antara pengadilan sipil dan militer dapat dilihat dari dasar
hukumnya,susunan lingkungan peradilannya, tugas dan wewenangnya,
serta hak tersangka dan terdakwa. Perbedaan tugas dan wewenang 20
pengadilan tsipil dan militer: (1) pengadilan sipil bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus dan meyelesaikan perkara pidana dan perdata yang
dilakukan warga masyarakat, pengadilan militer bertugas dan berwenang
untuk mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seorang militer, termasuk
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usahadi lingkungan
militer atau permintaan pihak yang dirugikan sebagai akibat yang
ditimbulkan oleh tindak pidana yang menjadi dasar dakwaan dan sekaligus
memutus kedua perkara tersebut dalam satu putusan.
Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal

 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Sikap yang sesuai dengan hukum
 Perbuatan-perbuatan yang sesuai dan yang bertentangan dengan
hukum
 Contoh perbuatan yang melanggar hukum beserta sanksinya
 Pemberantasan korupsi
 Pengertian Korupsi
 Dasar hukum pemberantas korupsi
 Klasifikasi perbuatan korupsi
 Kasus korupsi yang telah dikenakan sanksi
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
2. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional.

II. KOMPETENSI DASAR


2.3. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1 Menunjukkan contoh sikap taat Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
terhadap hukum mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air,
2 Menganalisis macam-macam menghargai prestasi, bersahabat, cinta
perbuatan yang bertentang dengan damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
hukum peduli sosial, tanggung jawab
Mandiri
3 Menganalisis macam-macam sanksi
sesuai hukum yang berlaku

IV. Tujuan Pembelajaran :


Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
1. Menganalisis macam-macam perbuatan yang bertentangan dengan hukum
2. Menganalisis macam-macam sanksi sesuai hukum yang berlaku
3. Mendeskripsikan macam-macam aturan tentang pemberantasan korupsi
4. Menganalisis macam-macam perbuatan yang berkategori korupsi.

MATERI PEMBELAJARAN
CONTOH SIKAP TAAT TERHADAP HUKUM
Dalam lingkungan keluarga
 patuh terhadap orang tua
 Menghormati anggota keluarga yang lain
 Mentaati aturan yang disepakati bersama keluarga
 Melaksanakan ibadah tepat waktu
Dalam lingkungan sekolah
 Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya
 Memakai pakaian seragam
 Datang dan pulang tepat waktu
 Belajar dikelas dengan tertib
 Memperhatikan ketika guru mengajar
 Mengerjakan tugas-tugas
 Mematuhi tata tertib yang berlaku
Dalam masyarakat
 Ikut serta dalam kegiatan masyarakat baik kerja bakti maupun siskamling
 Menghormati tetangga sekitanya
 Membayar iuran warga
 Tidak melakukan perbuatan yang meresahkan warga seperti mabuk-mabukan
Dalam kehidupan berbangsa
 memiliki KTP jika telah dewasa
 Memiliki sim jika mengendarai ketika mengendarai kedaraan bermotor
 Ikut serta dalam pemilu
 Membayar pajak
 Menjaga kelestarian alam
 Menjaga kebersihan loingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya
MACAM-MACAM PERBUATAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM
Prilaku yang bertentangan dengan hukum ntimbul karena kurangnya kesadaran hukum, ketidak
patuhan terhadap hukum dapat timbul karena dua hal :
 Pelanggaran hukum dianggap biasa
 Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai dengan kehidupan
Contohnya :
a. Lingkungan nkeluarga
1. mengabaikan perintah orang tua
2. nonton TV sampai larut malam
3. bangun kesiangan
4. tidak mau bgelajar
5. tidak mau membantu orang tua
6. tidak mkau beribadah
b. Dalam liungkungan sekolah
1. nyontek ketrika ulangan
2. tidak mengikuti upacara bendera
3. bolos sekolah
4. tidak tertib dikelas
5. berpakaian tidakj rapi
6. tidak mengurus rambuT ( Gondrong)
c. Dalam masyarakat
1. menggangu ketertiban masyarakat
2. membuang sampah tidak pada tempatnya
3. berjudi dan mabuk-mabukan
4. Tidak mau kerja bakti dan siskamling
d. Dalam lingkungan bangsa dan negara
1. tidak memiliki KTP
2. tidak memilikiu SIM
3. Tidak mematuhi rambu lalulintas
4. terlibat aksi terorisme
5. merusak pasilitas umum dan Negara
V. Model dan metode pembelajaran
-Model pembelajaran: Examples non Examples (contoh di dapat dari kasus/gambar
-Metode pembelajaran : inquiri.diskusi dan penugasan
Media pembelajaran : - Gambar-gambar yang berkaitan dengan materi

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
( Menit )
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
15’
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan eksplorasi 55’ - Disiplin disiplin, kerja
: - Uji diri keras, mandiri,
 Menjelaskan sikap demokratis,
yang sesuai dengan rasa ingin
ketentuan hukum yang tahu,
berlaku. semangat
 Elaborasi kebangsaan,
Dalam kegiatan elaborasi, cinta tanah air,
 Membagi siswa dalam menghargai
kelompok-kelompok prestasi,
kecil @ 4 orang, bersahabat,
dinamakan kelompok cinta damai,
kooperatif gemar
membaca,
 Guru menyampaikan
peduli
tugas-tugas yang
lingkungan,
harus dikerjakan
peduli sosial,
masing-masing
tanggung
anggota kelompok
jawab
kooperatif, yang terdiri
atas : Mandiri
a. Sikap yang sesuai
dengan hukum
 Perbuatan-
perbuatan yang
sesuai dan
yang
bertentangan
dengan hukum
 Contoh
perbuatan yang
melanggar
hukum beserta
sanksinya
-Guru mempersiapkan
Gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
-Guru menempelkan gambar
Di papan tulis
-Guru memberi petunjuk
Dan memberi kesempatan
pada peserta didik untuk
memperhatikan/
menganalisis gambar
-Melalui diskusi kelompok
Peserta didik menganalsis
Gambar dan dicatat pada
Kertas
-Tiap kelompok diberi
Kespatan membacakan
Hasil diskusinya
-Mulai dari komentar/hasil
Diskusi peserta didik,guru
Mulai menjelaskan materi
Sesuai dengan tujuan
Yang ingin dicapai

-Guru memfasilitasi
jika terdapat siswa
atau kelompok yang
mengalami kesulitan
dan memberikan
klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang
hal-hal yang belum
diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
Penutup

- Evaluasi / Tanya jawab


- Memberikan tugas(PR) 20
- Menyampaikan rencana pertemuan berikutnya

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Menunjukkan sikap yang  Menunjukkan contoh  Siswa Menganalisis macam-


sesuai dengan ketentuan sikap taat terhadap macam perbuatan yang
hukum yang berlaku hukum bertentang dengan hukum.

VI. SUMBER PEMBELAJARAN


: 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,
3.UUD 1945 yang Telah Diamandemen.
1. Berbagai media cetak dan elektronik
2. Lembar Kerja Siswa

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Kemukakan minimal 5 contoh sikap yang taat terhadap hukum!
2) Kemukakan 5 contoh perbuatan yang bertentangan dengan hukum di sekolah, masyarakat,
dan keluarga!
3) Tentukanlah sanksi atas perbuatan yang bertentangan dengan hukum!

b. Tugas: Individu
Mencari contoh sikap taat terhadap hukum, perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan
sanksinya.

c. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. 5 Contoh taat terhadap hukum: (1) melaksanakan demonstrasi dengan minta
izin pada apaat keamanan terlebih dahulu, (2) siswa mengikuti tata tertib yang
berlaku di sekolah, (3) mengikuti pelajaran tepat waktu, (4) seorang guru
mengikuti jadwal pelajaran dengan tepat, (5) Seorang pengendara motor 10
berhenti berhenti pada saat lampu merah dan melanjutkan perjalan ketika lampu
hijau menyala kembali.
2. 5 Contoh perbuatan yang berntentangan dengan hukum di sekolah, keluarga
dan masyarakat:
a. Di sekolah:
(1) Siswa minum minuman keras
(2) Siswa sering terlambat mengikuti pelajaran 10
(3) Seorang remaja mencuri Tep di sebuah mobil
(4) Seorang kakak memukuli adiknya sampai pinsang
(5) Seorang demomstran melempari kaca sebuah gedung sampai pecah
3. Sanksi atas perbuatan yang bertentangan dengan hukum
(1) Siswa minum minuman keras, sanksinya (diskorsing)
(2) Siswa sering terlambat mengikuti pelajaran (tidak diikutkan pelajaran)
(3) Seorang remaja mencuri Tep di sebuah mobil (dipenjara)
(4) Seorang kakak memukuli adiknya sampai pinsang(dihukum orang tua) 10
(5) Seorang demomstran melempari kaca sebuah gedung sampai pecah
(dipenjara atau ganti rugi)

Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal
 Tindak Lanjut:
 Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Pemberantasan Korupsi
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
2. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional

II. KOMPETENSI DASAR


2.4. Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1 Mendeskripsikan macam-macam aturan Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
tentang pemberantasan korupsi keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta
2 Menganalisis macam-macam perbuatan tanah air, menghargai prestasi,
yang berkategori korupsi bersahabat, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggung jawab
3 Menunjukkan contoh macam-macam tindak Mandiri
pidana korupsi yang telah dikenakan sanksi
IV. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
1. Menunjukkan contoh upaya pemberantasan korupsi di Indonsia
2. Menunjukkan contoh sikap anti korupsi
3. Menunjukkan contoh gerakan/ organisasi anti korupsi

MAERI PEMBELAJARAN
MACAM-MACAM PERBUATAN YANG BERKATEGORI
KORUPSI
Tindakan yang berkategori korupsi sesuai ketentuan Tap MPR No. XI/MPR/1998, sebagai
berikut:
1. Pengkhianatan terhadap suatu kepercayaan
2. Penipuan terhadap badan pemerintah, swasta, dan masyarakat umum.
3. Dengan sengaja malalaikan kepentingan umum untuk kepentingan pribadi.
4. Dilakukan secara rahasia.
5. Melibatkan lebih dari satu pihak
6. Adaya upaya menutupi perbuatan dalam bentuk pengesahan hukum

CONTOH TINDAK PIDANA KORUPSI YANG TELAH


DIKENAKAN SANKSI
Berikut ini beberapa contoh kasus tindak pidana korupsi yang telah dikenakan sanksi.
a. Kasus korupsi di BAPINDO tahun 1993 yang menyebabkan Negara dirugikan sebesar 1,3 Triliun.
b. Kasus HPH (Hak Penguasaan Hutan) san Dana Reboisasi, hasil audit Ernest &Young pada tanggal
31 Juli 2000 tentang penggunaan dan reboisasi, yang mengungkapkan ada 51 kasus korupsi
dengan kerugian Negara sebesar 15,025 triliun rupiah.
c. Kasus likuidasi bank Indonesia (BLBI), berdasarkan audit BPK pada bulan Agustus 2000,
melakukan penyimpangan penyaluran dana BLBI sebesar 138,4 triliun rupiah dari total dana
senilai 144,5 triliun rupiah dan penyelenggaraan penggunaan dana BLBI yang diterima dari 48
bank sebesar 80,4 triliun rupiah. Ke 48 yang telah diproses secara hukum antara lain Bank Aspac,
Bank Harapan Sentosa, BDNI, dan Bank Modern.
d. Kasus pembelian helicopter dan genset listrik di Aceh dengan dugaan kerugian Negara sebesar 30
miliar rupiah.
e. Kaus korupsi mantan anggota DPRD Sumatra Barat periode 1999-2004

CONTOH SIKAP ANTI KORUPSI


 Kejujuran
Adalah nilai yang sudah tidak terlalu dijunjung tinggi oleh masyarakat, saat ini sepertinya
sulit menemukan orang yang masih mengutamanakan kejujuran.Kejujuran merupakan
kunci utama dalam mencegah terjadinya korupsi.Kita harus membiasakan diri untuk
berlaku jujur di mana pun kita berada.
 Tanggung jawab
Sikap bertanggung jawab harus dipupuk sejak dini karena perbuatan korupsi juga berasal
dari pelarian tanggung jawab.Korupsi memancarkan sikap yang pengecut yang tidak mau
menanggung segala akibat dari perbuatannya yang tidak jujur. Bertanggung jawab berarti
menanggung apa yang menjadi akibat dari perbuataan kita.
 Bersikap kritis
Bersikap kritis artinya menyikapi segala sesuatu berdasarkan pikiran yang matang dan logis.Kita
harus berpikir secara kritis dalam mengatasi serta memberantas tindakan yang merupakan cikal-
bakal korupsi, maupun korupsi itu sendiri. Kita harus memikirkan segala cara untuk
mempertumbuhkan kedua nilai luhur di atas

CONTOH GERAKAN / ORGANISASI ANTI KORUPSI


Berbeda dengan tindakan hukum (represif) bagi koruptor, manfaat pencegahan (prefention)
terhadap terjadinya tindak korupsi dapat dirasakan secara langsung oleh banyak orang.Coba
bandingkan strategi pemberantasan korupsi yang hanya mengandalkan pemberian tindakan
hukum (represif) terhadap para koruptor kelas kakap, berapa banyak masyarakat yang merasakan
manfaatnya secara langsung? Oleh karena itu, memasukkan upaya pencegahan korupsi sebagai
bagian penting dalam strategi pemberantasan korupsi akan semakin melengkapi dan memperkuat
gerakan anti korupsi di Indonesia. Sebagai mana telah disebutkan sebelumnya, saat ini terdapat
banyak gerakan dan organisasi anti korupsi yang mengusung isu tentang Good Governance
(pemerintah yang bersih) dan anti KKN.Sampai saat ini keberadaan LSM/Ornop tersebut belum
memeberikan dampak yang berarti.

Berikut ini adalah tabel mengenai gerakan-gerakan atau organisasi anti korupsi di Indonesia.

Nama Gerakan/
No. Keterangan
Organisasi Anti Korupsi

GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Berkedudukan di Jakarta dan


1.
Harta Negara ) diketahui oleh Dr. Albert Hasibuan
2. OAK (Organisasi Anti Korupsi) Berkedudukan di Jakarta
NGO/LSM berkedudukan di Jakarta
3. ICW (Indonesian Crruption Watch) yang menyaroti korupsi pada sektor
kesehatan dan pendidikan
SoRAK (Solidaritas Gerakan Anti
4. Berkedudukan di Aceh
Korupsi)
SAMAK (Solidaritas Masyarakat Anti
5. Berkedudukan di Aceh
Korupsi)
Masyarakat Transparasi Indomnesia
6. NGO/LSM berkedudukan di Jakarta
(TMI)
Transparency International Indonesia
7. NGO/LSM berkedudukan di Jakarta
(TII)
Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK),
8.
dan lain-lain
Ketidakberdayaan lembaga anati korupsi melaksanakan fungsi dan perannya itu dipengaruhi,
antara lain sebagai berikut.
 LSM/Ornop tidak mempunyain wewenang untuk memeriksa instalasi pemerintah. Kalaupun
berwenang untuk mengawasi, hanya sebatas dari luar.
 LSM/Ornop memiliki keterbatasan dalam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Ornop seperti
keahlian investigasi dan auditing ( pemerksa keuangan).
 LSM/Ornop memiliki keterbatasan dalam mencari sumber dana. Hampir semua aktivitasa
LSM/Ornop dijalankan dengan biaya sendiri tampa dukungan pihak lain, apalagi pemeritah.
 LSM/Ornop kyrang mendapat dukungan dai masyarakat. Sebagai sebuah gerakan, tentu kekuatan
LSM/Ornop ada pada dukungan publik. Namun yang terjadi adalah kekurangan kepedulian
masyarakat terhadap LSM/Ornop.

VI. Model dan metode pembelajaran


-Model pembelajaran: Kooperative learning tipe Kepala bernomor(Numbered head to geather)
-Metode pembelajaran : inquiri.diskusi dan penugasan

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
( Menit )
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menjelaskan upaya demokratis,
pemberantasan rasa ingin
korupsi di Indonesia. tahu,
semangat
 Elaborasi kebangsaan,
Guru membagi siswa cinta tanah air,
menjadi 8 kelompok menghargai
Tiap kelompok prestasi,
mengerjakan tugas yang bersahabat,
diberikan oleh guruyaitu: cinta damai,
-aturan tentang gemar
pemberantasan kprupsi membaca,
-macam-macam peduli
perbuatan yang lingkungan,
berkategori korupsi peduli sosial,
-contoh perbuatan tanggung
korupsi yang sudah jawab
dikenakan sanksi Mandiri
-Guru membagikan
nomor kepada tiap
anggota kelopmpok dan
memastikan semua
anggota kelompok dapat
mengetahui jawabannya
-Guru memanggiul satu
nomor untuk
nmemprosentasikan
hasil kerja kelompoknya
Dan kelompok lain
menanggapi
-Guru memanggil nomor
yang lain,demikian
seterusnya
Guru memberikan
penghargaan kepada
tiap kelompok
 Guru memfasilitasi
terdapat siswa atau
kelompok yang
mengalami kesulitan
dan memberikan
klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup 20’ - Pengendalian diri -
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Menganalisis upaya  Menunjukkan contoh  Siswa dapat


pemberantasan korupsi macam-macam tindak Mendeskripsikan macam-
di Indonesia pidana korupsi yang telah macam aturan tentang
dikenakan sanksi pemberantasan korupsi

VI. SUMBER S PEMBELAJARAN

: 1 .Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:


6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,
3.UUD 1945 yang Telah Diamandemen.
1. Berbagai media cetak dan elektronik

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Jelaskan dengan singkat perbuatan yang berkategori korupsi!
2) Kemukakan 5 contoh perbuatan yang berkategori korupsi!
3) Kemukanan perbuatan-perbuatan tindak pidana korupsi yang telah dikenai sanksi!

b. Tugas: Individu
Mencari contoh perbuatan-brbuatan yang berkategori korupsi.

d. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. (1) secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain atau 5
korparasi yang dapat merugikan negara atau perekomian negara (UU No. 31
Tahun 1999, Pasal 2), (2) memberi hadiah atau janji kepada pegawai negari
dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau
kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji yang dianggap melekat pada
jabatannya (UU No. 31 Tahun 1999 pasal 4).
2. ontoh perbuatan yang berkategori korupsi: (1) Menyuap jaksa dalam suatu 5
perkara, (2) Memanunipulasi pelaporan keuangan pada suatu kegiatan, (3) m
enerima hadiah dari orang lain yang ada kaitannya dengan jabatan.
3 Perbuatan tindak pidana koriupsi yang telah dikenai sanksi: (1) Kasus BLBI, (2) 5
. Kasus Artalilta Suraya (penyuapan Jaksa), (3) Ksus Tukar Guling Tanah yang
tidak sesuaiprosedur oleh Kabulog (Bedddu Amang), (4) Kasus menerima suap
oleh Anggota DPR kaitanya dengan pengesahan UU keuangan.
:

Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal

 Tindak Lanjut:

 Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan


pengayaan

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
 Macam- macam Gerakan atau organisasi anti korupsi
 Contoh peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak korupsi
 Sikap diri anti korupsi
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
2. Menampilkan sikap positif terhadap hukum dan peradilan nasional

II. KOMPETENSI DASAR


2.5. Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai Budaya Dan Karakter
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
1 Menunjukkan contoh sikap anti korupsi Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, mandiri, demokratis,
2 Menunjukkan contoh gerakan atau organisasi rasa ingin tahu, semangat
anti korupsi kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat,
3 Menganalisis macam-macam perbuatan anti cinta damai, gemar membaca,
korupsi peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab
4 Manampilkan sikap anti korupsi Mandiri

IV. Tujuan Pembelajaran :


Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
1. Menunjukkan contoh tindak pidana korupsi yang telah dikenakan sanksi
2. Menunjukkan contoh sikap anti korupsi
3. Menunjukkan contoh gerakan/ organisasi anti korupsi
4. Menganalisis macam-macam perbuatan anti korupsi
5. Manampilkan sikap anti korupsi.

MATERI PEMBELAJARAN

CONTOH SIKAP ANTI KORUPSI


 Kejujuran
Adalah nilai yang sudah tidak terlalu dijunjung tinggi oleh masyarakat, saat ini sepertinya
sulit menemukan orang yang masih mengutamanakan kejujuran.Kejujuran merupakan
kunci utama dalam mencegah terjadinya korupsi.Kita harus membiasakan diri untuk
berlaku jujur di mana pun kita berada.
 Tanggung jawab
Sikap bertanggung jawab harus dipupuk sejak dini karena perbuatan korupsi juga berasal
dari pelarian tanggung jawab.Korupsi memancarkan sikap yang pengecut yang tidak mau
menanggung segala akibat dari perbuatannya yang tidak jujur. Bertanggung jawab berarti
menanggung apa yang menjadi akibat dari perbuataan kita.
 Bersikap kritis
Bersikap kritis artinya menyikapi segala sesuatu berdasarkan pikiran yang matang dan logis.Kita
harus berpikir secara kritis dalam mengatasi serta memberantas tindakan yang merupakan cikal-
bakal korupsi, maupun korupsi itu sendiri. Kita harus memikirkan segala cara untuk
mempertumbuhkan kedua nilai luhur di atas
CONTOH GERAKAN / ORGANISASI ANTI KORUPSI
Berbeda dengan tindakan hukum (represif) bagi koruptor, manfaat pencegahan (prefention)
terhadap terjadinya tindak korupsi dapat dirasakan secara langsung oleh banyak orang.Coba
bandingkan strategi pemberantasan korupsi yang hanya mengandalkan pemberian tindakan
hukum (represif) terhadap para koruptor kelas kakap, berapa banyak masyarakat yang merasakan
manfaatnya secara langsung? Oleh karena itu, memasukkan upaya pencegahan korupsi sebagai
bagian penting dalam strategi pemberantasan korupsi akan semakin melengkapi dan memperkuat
gerakan anti korupsi di Indonesia. Sebagai mana telah disebutkan sebelumnya, saat ini terdapat
banyak gerakan dan organisasi anti korupsi yang mengusung isu tentang Good Governance
(pemerintah yang bersih) dan anti KKN.Sampai saat ini keberadaan LSM/Ornop tersebut belum
memeberikan dampak yang berarti.

Berikut ini adalah tabel mengenai gerakan-gerakan atau organisasi anti korupsi di Indonesia.

Nama Gerakan/
No. Keterangan
Organisasi Anti Korupsi

GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Berkedudukan di Jakarta dan


1.
Harta Negara ) diketahui oleh Dr. Albert Hasibuan
2. OAK (Organisasi Anti Korupsi) Berkedudukan di Jakarta
NGO/LSM berkedudukan di Jakarta
3. ICW (Indonesian Crruption Watch) yang menyaroti korupsi pada sektor
kesehatan dan pendidikan
SoRAK (Solidaritas Gerakan Anti
4. Berkedudukan di Aceh
Korupsi)
SAMAK (Solidaritas Masyarakat Anti
5. Berkedudukan di Aceh
Korupsi)
Masyarakat Transparasi Indomnesia
6. NGO/LSM berkedudukan di Jakarta
(TMI)
Transparency International Indonesia
7. NGO/LSM berkedudukan di Jakarta
(TII)
Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK),
8.
dan lain-lain

Ketidakberdayaan lembaga anati korupsi melaksanakan fungsi dan perannya itu dipengaruhi,
antara lain sebagai berikut.
 LSM/Ornop tidak mempunyain wewenang untuk memeriksa instalasi pemerintah. Kalaupun
berwenang untuk mengawasi, hanya sebatas dari luar.
 LSM/Ornop memiliki keterbatasan dalam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Ornop seperti
keahlian investigasi dan auditing ( pemerksa keuangan).
 LSM/Ornop memiliki keterbatasan dalam mencari sumber dana. Hampir semua aktivitasa
LSM/Ornop dijalankan dengan biaya sendiri tampa dukungan pihak lain, apalagi pemeritah.
 LSM/Ornop kyrang mendapat dukungan dai masyarakat. Sebagai sebuah gerakan, tentu kekuatan
LSM/Ornop ada pada dukungan publik. Namun yang terjadi adalah kekurangan kepedulian
masyarakat terhadap LSM/Ornop.

Model dan metode pembelajaran


-Model pembelajaran: Examples non Examples (contoh di dapat dari kasus/gambar
-Metode pembelajaran : inquiri.diskusi dan penugasan
Media pembelajaran : - Gambar-gambar yang berkaitan dengan materi
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
(Menit)
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan mengetahui kondisi - Keterampilan
siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan eksplorasi : - Disiplin disiplin, kerja
 Menjelaskan sikap yang sesuai - Uji diri keras,
dengan ketentuan hukum yang mandiri,
berlaku. demokratis,
rasa ingin
 Elaborasi tahu,
Dalam kegiatan elaborasi, semangat
 Membagi siswa dalam kebangsaan,
kelompok-kelompok kecil @ 4 cinta tanah
orang, dinamakan kelompok air,
kooperatif menghargai
 Guru menyampaikan tugas- prestasi,
tugas yang harus dikerjakan bersahabat,
masing-masing anggota cinta damai,
kelompok kooperatif, yang gemar
terdiri atas : membaca,
b. Sikap yang sesuai dengan peduli
hukum lingkungan,
 Perbuatan-perbuatan peduli sosial,
yang sesuai dan yang tanggung
bertentangan dengan jawab
hukum Mandiri
 Contoh perbuatan yang
melanggar hukum
beserta sanksinya
-Guru mempersiapkan
Gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
-Guru menempelkan gambar
Di papan tulis
-Guru memberi petunjuk
Dan memberi kesempatan
pada peserta didik untuk
memperhatikan/
menganalisis gambar
-Melalui diskusi kelompok
Peserta didik menganalsis
Gambar dan dicatat pada
Kertas
-Tiap kelompok diberi
Kespatan membacakan
Hasil diskusinya
-Mulai dari komentar/hasil
Diskusi peserta didik,guru
Mulai menjelaskan materi
Sesuai dengan tujuan
Yang ingin dicapai

-Guru memfasilitasi jika


terdapat siswa atau kelompok
yang mengalami kesulitan dan
memberikan klarifikasi jika
terjadi kesalahan konsep.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal
yang belum diketahui
 Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum diketahui
 .
3. Penutup 20’ - Pengendalian
- Evaluasi / Tanya jawab diri
- Memberikan tugas(PR)
- Menyampaikan rencana pertemuan
berikutnya

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Manampilkan sikap anti  Menunjukkan contoh  Siswa dapat Menganalisis


korupsi sikap anti korupsi macam-macam perbuatan
anti korupsi

VI. SMBER PEMBELAJARAN


1.Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,
3.UUD 1945 yang Telah Diamandemen.
1. Berbagai media cetak dan elektronik

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Jelaskan dengan singkat konsep tentang sikap anti korupsi!
2) Mengidentifkasi minimal 5 gerakan/organisasi anti korupsi!
3) Kemukakan 5 contoh perbuatan anti korupsi !

b. Tugas: Individu
Mencari contoh perbuatan-brbuatan anti korupsi .

e. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. Sikap anti korupsi adalah sikap yang tidak ingin terlibat dalam perbuatan- 2
perbuatan KKN sehingga merugikan keuangan negara secara umum.
2. Gerakan/organisasi anti korupsi: (1) Gerakan masyarakat melalui Kampanye
anti korupsi, (2) menumbuhkan budaya anti korupsi, (3) melakukan tindakan-
tindakan terhadap koruptor melauimadat, atau budaya setempat, (4) membuat 5
undang-undang anti korupsi oleh pemerintah yang sanksinya berat sehingga
terjadi efek jerah, (5) terbentuknya berbagai organisasi masyarakat seperti ICW
dan lain-lain.
3. Contoh perbuatan anti korupsi: (1) tidak menyuap pada saat pengurusan SIM
agar cepat dilayani, (2) Tidak menyuap jaksa pada saat berperkara, (3) tidak
menyuap polisi lalu lintas pada saat ditangkap dan ditilang, (4) tidak 5
memanipulasi laporan keuangan, (5) tidak memberi hadiah kepada pejabat
yang ada kaitannya dengan urusan masyarakat.
:
Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal
 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Pallangga, Juli 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

II. KOMPETENSI DASAR


3.1. Menganalisis upaya pemajuan, dan penegakan HAM

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1 Menganalisis upaya pemajuan, Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
penghormatan, dan penegakan HAM yang keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
dilakukan pemerintah tahu, semangat kebangsaan, cinta
2 Menentukan instumen HAM nasional tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar
3 Mendeskripsikan upaya pemajuan, membaca, peduli lingkungan, peduli
penghormatan, dan penegakan HAM yang sosial, tanggung jawab
dilakukan oleh individu dan masyarakat Mandiri

IV. Tujuan Pembelajaran :


Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan
pemerintah
Menentukan instrumen HAM nasional
Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan oleh
individu dan masyarakat
t
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian HAM: Menurut UU No. 39 Tahun 199, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupapak anugerahnya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, penerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat, dan martabat manusia.
Perkembangan HAM: HAM telah dilontarkan semenjak lahirnya Magna Charta, di Inggris pada tahun 1215.
Tahun 622 dikenal dengan ”Perang Madinah” memberikan jaminan perlindungan HAM bagi peduduk madina
yang terdiri atas berbagai suku dan agama. Puncak keberhasilan perjuangan HAM yakni ditandai dengan
lahirnya Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa tentang HAM dikenal dengan ”Universal Declstion of Human
Right
UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DAN PENEGAKAN HAM
DILAKUKUAN PEMERINTAH
Peran serta pemerintah

 Pada tanggal 7 Juni 1993, telah diupayakan berdirinya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM).
 Disahkannya Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia pada tanggal 13
November 1998.
 Dalam amandemen UUD 1945, persoalan HAM mendapat perhatian khusus, yaitu dengan
ditambahkannya Bab XA tentang Hak Asasi Manusia yang terdiri atas pasal 28 A hingga 28
 Berdirinya pengadilan HAM yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 26 tahun 2000.
 Pembentukan Komisi Penyelidik Pelanggraan (KPP) HAM tahun 2003 yang mempunyai tugas
pokok untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM, antara lain kasus di Tanjung
Priok dan Timor-Timur.
UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN HAM YANG DILAKUKAN OLEH INDIVIDU DI
MASYARAKAT

PROSES DALAM UPAYA PENEGAKAN HAM


Setiap orang bertanggung jawab untuk terlibat dalam penegakan HAM.Walaupun secara formal
tanggung jawab negara lebih besar, tetapi peran masyarakat luas sebenarnya dampak yang sangat
besar bagi terbangunnya kesadarang untuk menghormati HAM. Tentu saja tanggung jawab itu
harus di awali dengan pemahaman akan pentingnya hak asasi manusia. Tetapi orang harus
memahami bahwa HAM seorang perlu mendapat perlindungan demi martabatnya sebagai
manusia. Jika seorang memahami konsep sedasar ini , maka akan semakin mudah
menyebarluaskan tanggungjawab masing-masingindividu untuk turut aktif dalam penegakan
upaya HAM. sikap positif dalam penegakan HAM dapat di mulaikan dari lingkungan keluarga,
warga sekitar tempat tinggal, sekolah dan masyarakat luas. Di lingkungan masyarakat luas, sikap
positip terhadap penegakan HAM dapat di lakukan antara ain sebagai berikut:
 Tidak mengganggu ketertiban umum
 Saling menjaga dan melingungi harkat dan mertabat manusia
 menghormati keberadaan sendiri
 Berkomunikas dengan baik dan sopan
 Turut maembantu terselenggaranya masyarakat madani, yakni hidup berdampingan secara
damai, sayang menyayangi tanpa membedakan ras, keturunan dan pandanan politiknya, serta
kelompok besar tidak memaksakan kehendaknya kepada kelompok kecil dan sebaliknya
kelompok kecil menghormati kelompok besar.
Setiap kita adalah pejuang hak asasi manusia.penegakan hak asasi manusia dapat kita mulai di
lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Misalnya, jika kita berusaha untuk memahami
bahwa saudara kita yang perempuan mempunyai hak yang setara dengan saudara laki-laki untuk
mendapat pendidikan, maka kita sebenarnya telah memulai suatu langkah kecil untuk
menghormati hak asasi manusia.Tetapi langkah kecil tersebut, jika dilakukan oleh semua orang
akanmenjadi langkah besar.Yang penting dalam hal ini adalah bahwa setiap orang menaati hak
asasi sesamanya. Maka, apa pun bentuk langkah yang di ambil oleh seorang untuk menunjukan
penghormatan kepada HAM. Kita sebagai warga indonesia wajib mendukung adanya upaya
penegakan HAM yang di lakukan oleh lembaga-lembaga perlindungan HAM. Adapun dukungan
tersebut dapat di tunjukan antara lain dengan dikap berikut:
 Menghormati menghargai lembaga perlindungan HAM
 Mendengar dan melaksanakan materi penyuluhan hukum dan HAM
 Aktif men sosialikan hukum dan HAM
 Menghargai kaum hak-hak perempuan
 Membantu terwujudnya perlindungan hak-hak anak

CONTOH PERILAKU DALAM UPAYA PEMAJUAN, PENEGAKAN HAM DI INDONESIA


Salah satu tonggak dalam upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, adalah ketika
organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk Komisi PBB untuk Hak Asasi Manusia
pada 1946.
Langkah untuk pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, ketika Majelis Umum PBB
mengeluarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights)
pada 10 Desember 1948.

BENTUK PELANGGARAN HAM DI INDONESIA DAN INTERNASIONAL


Bentuk pelanggaran HAM berat (gross violation of human rights) di Indonesia menjadi sorotan
internasional antara lain adalah kasus-kasus HAM di Daerah Istimewa Aceh, Kejahatan-
kejahatan negara yang terjadi setelah masa DOM (Daerah Operasi Militer) justru lebih kejam
dan mengerikan. Yang paling parah sampai saat ini tidak ada upaya-upaya hukum yang memadai
dari negara untuk menghukum aparat militer yang terlibat kejahatan terhadap kemanusiaan itu.
Kasus pembunuhan terhadap anggota DPR-RI dari Aceh Tgk. Nashiruddin Daud serta seorang
aktivis HAM Aceh beberapa tahun yang lalu, merupakan contoh faktual kekejaman gross
violation of human rights).
INSTRUMEN HAM NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Instrumen nasional:

 UUD 1945 beserta amendemennya;


 Tap MPR No. XVII/MPR/1998;
 UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;
 UU No 26 tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM;
 UU No 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis;
 Peraturan perundang-undangan nasional lain yang terkait.

Instrumen Internasional:

 Piagam PBB, 1945;


 Deklarasi Universal HAM 1948;
 Instrumen internasional lain mengenai HAM yang telah disahkan dan diterima oleh Indonesia

V. Model dan metode pembelajaran


-Model pembelajaran: Kooperative learning type Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
-Metode pembelajaran : inquiri.diskusi dan penugasan

-Media pembelajaran :-Bagan tentang HAM


-gambar-yang bekaitan dengan penegakan HAM di Indonesia

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
(Menit)
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menganalisis upaya demokratis, rasa
pemajuan, ingin tahu,
penghormatan, dan semangat
penegakan HAM kebangsaan,
yang dilakukan cinta tanah air,
pemerintah menghargai
prestasi,
 Menjelaskan upaya
bersahabat,
pemajuan,
cinta damai,
penghormatan, dan
gemar
penegakan HAM
membaca,
yang dilakukan oleh
peduli
individu dan
lingkungan,
masyarakat.
peduli sosial,
 Elaborasi tanggung jawab
Dalam kegiatan Mandiri
elaborasi,
-Guru membagi siswa
dalam beberapa
kelompok yang terdiri
dari 4 orang
-siswa bekerjasama
dalam kelompok
berempat seperti
biasa dalam
malakukan diskusi
-Setelah selesai,2
orang dari masing-
masing kelompok
akan meninggalkan
kelompoknya dan
masingh-masing
bertamu atau
berkunjung ke
kelompok lain.
-Dua orang yang
tinggal dalam
kelompok bertugas
membagikan hasil
kerja dan informasi
ke tamu mereka
-Tamu mohon diri
dan kembali ke
kelompok mereka
dan melaporkan
temuan mereka dari
kelompok lain
-Kelompok
mencocokkan dan
membahas hasil-
hasil kerja mereka
-Guru bersama
siswa menbuat
kesimpulan

 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup 20’ - Pengendalian
- Evaluasi / Tanya jawab diri
- Memberikan tugas(PR)
- Menyampaikan rencana
pertemuan selanjutnya

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Menganalisis upaya  Menentukan instumen  Siswa dapat


pemajuan, dan HAM nasional Mendeskripsikan upaya
penegakan HAM pemajuan, penghormatan,
dan penegakan HAM yang
dilakukan oleh individu dan
masyarakat

VI. SUMBER PEMBELAJARAN


1. Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,
3.UUD 1945 yang Telah Diamandemen.
1. Berbagai media cetak dan elektronik

VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Jelaskan dengan singkat konsep pengertian HAM, macam-macam HAM, perkembangan HAM!
2)Jelaskan upaya pemajuan,penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan pemerintah!
3) Kemukakan Hambatan penegakan HAM !
4) Kemukakan Upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan oleh
Individu dan masyarakat. ((Landasan HAM, Kewajiban dan tanggungjawab pemerintah
dalam penegakan HAM, proses penegakan HAM, partisipasi terhadap penegakan HAM
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

b. Tugas: Individu
Mencari contoh perbuatan-brbuatan penegakan HAM .

f. Kunci : (Pedoman Penilaian)

No. Soal Skor


1. Pengertian HAM: Menurut UU No. 39 Tahun 199, hak asasi manusia adalah 15
seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupapak anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, penerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat, dan martabat manusia.
Perkembangan HAM: HAM telah dilontarkan semenjak lahirnya Magna Charta,
di Inggris pada tahun 1215. Tahun 622 dikenal dengan ”Perang Madinah”
memberikan jaminan perlindungan HAM bagi peduduk madina yang terdiri atas
berbagai suku dan agama. Puncak keberhasilan perjuangan HAM yakni ditandai
dengan lahirnya Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa tentang HAM dikenal
dengan ”Universal Declstion of Human Right”.
Macam-macam HAM: HAM dirinci: (1) hak asasi pribadi, (2) hak asasi ekonomi,
(3) hak asasi persamaan hukum, (d) hak asasi politik, (4) hak asasi sosial dan
kebudayaan, (5) hak assi perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan
perlindungan hukum. Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang HAM: HAM
meliputi: (1) hak untuk hidup, (b) hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan,
(3) hak mengembangkan diri, (4) hak memperoleh keadilan, (5) hak atas
kebebasan pribadi, (6) hak atas kesejahteraan, (7) hak turut serta dalam
penerintahan, (8) hak wanita, dan hak anak.
2. Hambatan penegakan HAM: (1) masih adanya sikap mental feodal di kalangan
sekolompok orang, (2) adanya kecurigaan dari beberapa individu yang
menghawatirkan bahwa gerakan-gerakan yang memperjuangkan HAM akan 5
menyebabkan disintegrasi nasional, membahayakan persatuan dan kesatuan,
(3) rendahnya kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat, (4) masih
rendahnya kesadaran politik yang berimplikasi pada penyalahgunaan wewenang
yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM.
3. Upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM yang dilakukan 5
pemrintah: (1) diundangkannya UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, (2)
Diundangkannya UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
4. Upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan oleh
Individu dan masyarakat.:
Landaan HAM: (a) Pancasila, (2) Pembukaan UUD 1945, (3) batang tubuh UUD
1945 pasal 27, 28, 29, 31, (4) UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, (5)
Diundangkannya UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, (6) Hukum
Internasional tentang HAM yang telah diratifikasi negara RI.
Kewajiban dan tanggungjawab HAM: Pasal 71 UU No. 39 tahun 1999
dinyatakan bahwa pemerintah wajib dan bertanggungjawab mengadakan 10
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia. Oleh karena itu pemerintah
membentuk KomisiNasional HAM (KONNAS HAM.
Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal
 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Pallangga, juli 2013

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Fatmawati M.Si Dra. Salmah


NIP 19612331986032006 NIP.196909282006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pallangga


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Peran serta dalam penegakan HAM di Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

II. KOMPETENSI DASAR


3.2. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan penegakkan HAM di
Indonesia

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai Budaya Dan Karakter
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
1 Menguraikan proses dalam upaya pemajuan, Religius, jujur, toleransi, disiplin,
penghormatan, dan penegakan HAM kerja keras, mandiri, demokratis,
2 Mengilustrasikan berbagai kasus pelanggaran rasa ingin tahu, semangat
HAM kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat,
3 Menyimpulkan contoh perilaku yang dengan cinta damai, gemar membaca,
upaya pemajuan, penghormatan, dan peduli lingkungan, peduli sosial,
penegakan HAM di Indonesia tanggung jawab
Mandiri

IV. Tujuan Pembelajaran :


Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
Menguraikan proses dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
Mengilustrasikan berbagai kasus pelanggaran HAM
Menyimpulkan contoh perilaku yang dengan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan
HAM di Indonesia
MATERI PEMBELAJARAN

PROSES DALAM UPAYA PENEGAKAN HAM


Setiap orang bertanggung jawab untuk terlibat dalam penegakan HAM.Walaupun secara formal
tanggung jawab negara lebih besar, tetapi peran masyarakat luas sebenarnya dampak yang sangat
besar bagi terbangunnya kesadarang untuk menghormati HAM. Tentu saja tanggung jawab itu
harus di awali dengan pemahaman akan pentingnya hak asasi manusia. Tetapi orang harus
memahami bahwa HAM seorang perlu mendapat perlindungan demi martabatnya sebagai
manusia. Jika seorang memahami konsep sedasar ini , maka akan semakin mudah
menyebarluaskan tanggungjawab masing-masingindividu untuk turut aktif dalam penegakan
upaya HAM. sikap positif dalam penegakan HAM dapat di mulaikan dari lingkungan keluarga,
warga sekitar tempat tinggal, sekolah dan masyarakat luas. Di lingkungan masyarakat luas, sikap
positip terhadap penegakan HAM dapat di lakukan antara ain sebagai berikut:
 Tidak mengganggu ketertiban umum
 Saling menjaga dan melingungi harkat dan mertabat manusia
 menghormati keberadaan sendiri
 Berkomunikas dengan baik dan sopan
 Turut maembantu terselenggaranya masyarakat madani, yakni hidup berdampingan secara
damai, sayang menyayangi tanpa membedakan ras, keturunan dan pandanan politiknya, serta
kelompok besar tidak memaksakan kehendaknya kepada kelompok kecil dan sebaliknya
kelompok kecil menghormati kelompok besar.
Setiap kita adalah pejuang hak asasi manusia.penegakan hak asasi manusia dapat kita mulai di
lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga. Misalnya, jika kita berusaha untuk memahami
bahwa saudara kita yang perempuan mempunyai hak yang setara dengan saudara laki-laki untuk
mendapat pendidikan, maka kita sebenarnya telah memulai suatu langkah kecil untuk
menghormati hak asasi manusia.Tetapi langkah kecil tersebut, jika dilakukan oleh semua orang
akanmenjadi langkah besar.Yang penting dalam hal ini adalah bahwa setiap orang menaati hak
asasi sesamanya. Maka, apa pun bentuk langkah yang di ambil oleh seorang untuk menunjukan
penghormatan kepada HAM. Kita sebagai warga indonesia wajib mendukung adanya upaya
penegakan HAM yang di lakukan oleh lembaga-lembaga perlindungan HAM. Adapun dukungan
tersebut dapat di tunjukan antara lain dengan dikap berikut:
 Menghormati menghargai lembaga perlindungan HAM
 Mendengar dan melaksanakan materi penyuluhan hukum dan HAM
 Aktif men sosialikan hukum dan HAM
 Menghargai kaum hak-hak perempuan
 Membantu terwujudnya perlindungan hak-hak anak

CONTOH PERILAKU DALAM UPAYA PEMAJUAN, PENEGAKAN HAM DI INDONESIA


Salah satu tonggak dalam upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, adalah ketika
organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk Komisi PBB untuk Hak Asasi Manusia
pada 1946.
Langkah untuk pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, ketika Majelis Umum PBB
mengeluarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights)
pada 10 Desember 1948.

BENTUK PELANGGARAN HAM DI INDONESIA DAN INTERNASIONAL


Bentuk pelanggaran HAM berat (gross violation of human rights) di Indonesia menjadi sorotan
internasional antara lain adalah kasus-kasus HAM di Daerah Istimewa Aceh, Kejahatan-
kejahatan negara yang terjadi setelah masa DOM (Daerah Operasi Militer) justru lebih kejam
dan mengerikan. Yang paling parah sampai saat ini tidak ada upaya-upaya hukum yang memadai
dari negara untuk menghukum aparat militer yang terlibat kejahatan terhadap kemanusiaan itu.
Kasus pembunuhan terhadap anggota DPR-RI dari Aceh Tgk. Nashiruddin Daud serta seorang
aktivis HAM Aceh beberapa tahun yang lalu, merupakan contoh faktual kekejaman gross
violation of human rights

Model dan metode pembelajaran


-Model pembelajaran: Examples non Examples (contoh di dapat dari kasus/gambar
-Metode pembelajaran : inquiri.diskusi dan penugasan
Media pembelajaran : - Gambar-gambar yang berkaitan dengan materi

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Aspek lifeskill Nilai Budaya
Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
(Menit)
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan eksplorasi - Disiplin disiplin, kerja
: - Uji diri keras, mandiri,
 Menguraikan proses demokratis,
dalam upaya rasa ingin tahu,
pemajuan, semangat
penghormatan, dan kebangsaan,
penegakan HAM. cinta tanah air,
menghargai
 Menyimpulkan contoh
prestasi,
perilaku yang dengan
bersahabat,
upaya pemajuan,
cinta damai,
penghormatan, dan
gemar
penegakan HAM di
membaca,
Indonesia.
peduli
lingkungan,
peduli sosial,
tanggung jawab,
Mandiri
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Guru mempersiapkan
Gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
-Guru menempelkan
gambar
Di papan tulis
-Guru memberi petunjuk
Dan memberi kesempatan
pada peserta didik untuk
memperhatikan/
menganalisis gambar
-Melalui diskusi kelompok
Peserta didik menganalsis
Gambar dan dicatat pada
Kertas
-Tiap kelompok diberi
Kespatan membacakan
Hasil diskusinya
-Mulai dari komentar/hasil
Diskusi peserta didik,guru
Mulai menjelaskan materi
Sesuai dengan tujuan
Yang ingin dicapai

-Guru memfasilitasi
jika terdapat siswa
atau kelompok yang
mengalami kesulitan
dan memberikan
klarifikasi jika terjadi
kesalahan konsep.
 .
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup 20’ - Pengendalian diri
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Menampilkan peran serta  Menyimpulkan contoh  Siswa dapat Menguraikan


dalam upaya pemajuan, perilaku yang dengan proses dalam upaya
penghormatan dan upaya pemajuan, pemajuan, penghormatan,
penegakkan HAM di penghormatan, dan dan penegakan HAM
Indonesia penegakan HAM di
Indonesia

VI. SUMBER PEMBELAJARAN


1 Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,
3.UUD 1945 yang Telah Diamandemen.
1. Berbagai media cetak dan elektronik
VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

Penilaian (Tagihan) :
a. Soal
1) Jelaskan dengan singkat konsep proses penegakan HAM!
2) Simpulkanlah perilaku dalam upaya pemajuan, pengormatan, dan penegakan HAM di
Indonesia!
3) Kemukakan contoh perilaku yang mendukung upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM di Indonesia.

b. Tugas: Individu
Mencari contoh perbuatan-brbuatan yang mendukung upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM di Indonesia.

c. Kunci : (Pedoman Penilaian


No. Soal Skor
1. Proses penegakan HAM: Menegakkan HAM berarti melakukan penghukuman 10
terhadap orang-orang yang melakukan pelanggaan HAM sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku. Hukum acara digunakan untuk penanganan
perkara pelanggaran yang berat adalah KUHP sepanjang hal tersebut tidak
diatur dalam UU No. 26 Tahun 2000. Hukum acara tersebut meliputi hal-hal:
(1) penagkapan, (b) penahan, (3) penyelidikan, (4) penyidikan, (5)
penuntutan.
2. Perilaku dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di
Indonesia, yaitu partisipipasi terhadap penegakan HAM dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dan bermasyarakat. Partisipasi dapat dilakukan
oleh setiap orang, organisasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan 10
lainnya dengan menyampaikan laporannya atau terjadinya pelanggaran HAM.
Prinsipnya perilakudalam upaya pemajuan, penghormatan dan poenegakan
HAM dilaksanakan oleh suatu gerakan kemasyarakatan aau dasar kesadaran
dan tanggungjawab sebagai warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
3. Contoh perilaku yang mendukun upaya pemajuan,penghormatan, dan
penegakan HAM: (1) ikut mensosialisasikan UU No. 39 tahun 1999 tentang
HAM misalnya pada pertemuan remaja, pertemuan PKK, pertemuan RT, (2) 10
memasukkan pasal-pasal HAM dalam program media elektronik maupun
cetak, (3) keberanian untuk menyampaikan laporan terhadap pelanggaran
HAM dilingkungan paling kecil sekalipun dengan jalur dan cara yang benar,
(4) keberanian untuk menjadi saksi terhadap kasus pelanggaran HAM baik
yang ringan maupun yang berat.

Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal
 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Sungguminasa, Januari 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj.Andi Wartiah M.M Dra. Najemiah


NIP 195706271981102001 NIP. 196312311987032128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sungguminasa


Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

II. KOMPETENSI DASAR


3.3. Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan internasional HAM

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1 Mendeskripsikan instrumen HAM Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
internasional keras, mandiri, demokratis, rasa ingin
2 Menunjukkan bentuk pelanggaran HAM tahu, semangat kebangsaan, cinta
internasional tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar
3 Mendeskripsikan peradilan HAM membaca, peduli lingkungan, peduli
internasional sosial, tanggung jawab
Mandiri

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :


Mendeskripsikan instrumen HAM internasional
Menunjukkan bentuk pelanggaran HAM internasional
Mendeskripsikan peradilan HAM internasional

MATERI PEMBELAJARAN
BENTUK PELANGGARAN HAM DI INDONESIA DAN INTERNASIONAL
Bentuk pelanggaran HAM berat (gross violation of human rights) di Indonesia menjadi sorotan
internasional antara lain adalah kasus-kasus HAM di Daerah Istimewa Aceh, Kejahatan-
kejahatan negara yang terjadi setelah masa DOM (Daerah Operasi Militer) justru lebih kejam
dan mengerikan. Yang paling parah sampai saat ini tidak ada upaya-upaya hukum yang memadai
dari negara untuk menghukum aparat militer yang terlibat kejahatan terhadap kemanusiaan itu.
Kasus pembunuhan terhadap anggota DPR-RI dari Aceh Tgk. Nashiruddin Daud serta seorang
aktivis HAM Aceh beberapa tahun yang lalu, merupakan contoh faktual kekejaman gross
violation of human rights).

INSTRUMEN HAM NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Instrumen nasional:

 UUD 1945 beserta amendemennya;


 Tap MPR No. XVII/MPR/1998;
 UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;
 UU No 26 tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM;
 UU No 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis;
 Peraturan perundang-undangan nasional lain yang terkait.

Instrumen Internasional:

 Piagam PBB, 1945;


 Deklarasi Universal HAM 1948;
 Instrumen internasional lain mengenai HAM yang telah disahkan dan diterima oleh Indonesia
V. STRATEGI PEMBELAJARAN

Aspek lifeskill Nilai Budaya


Waktu
No. Kegiatan Belajar yang Dan Karakter
( Menit )
dikembangkan Bangsa
1. Pendahuluan 15’ - Disiplin
- Memberikan salam siswa - Kerjasama
- Mengabsen dan - Keterampilan
mengetahui kondisi siswa
2. Kegiatan Inti 55’ - Kerjasama Religius, jujur,
 Eksplorasi - Kesungguhan toleransi,
Dalam kegiatan - Disiplin disiplin, kerja
eksplorasi : - Uji diri keras, mandiri,
 Menunjukkan bentuk demokratis, rasa
pelanggaran HAM ingin tahu,
internasional. semangat
kebangsaan,
 menjelaskan
cinta tanah air,
instrumen hukum
menghargai
dan peradilan
prestasi,
internasional HAM.
bersahabat,
 Elaborasi cinta damai,
Dalam kegiatan gemar
elaborasi, membaca,
 Diskusi Kelompok peduli
tentang instrumen lingkungan,
hukum dan peduli sosial,
peradilan tanggung jawab,
internasional HAM. Mandiri
 Guru menugaskan
tiap kelompok untuk
menjelaskan bentuk
pelanggaran HAM
internasional.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
 Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
diketahui.
3. Penutup 20’ - Pengendalian
- Evaluasi / Tanya jawab diri
- Penenangan

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Mendeskripsikan Menunjukkan bentuk  Siswa dapat


instrumen hukum dan pelanggaran HAM Mendeskripsikan peradilan
peradilan internasional internasional HAM internasional
HAM

VI. SUMBER PEMBELAJARAN


1 Aang Witarsa Rofik:Pendidikan Kewarganegaraan kelas X :Regina:Bogor,2007 :hal:
6-10
2..Sri Jutmini dan Winarno:Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X:Tiga serangkai.
Surakarta,2007 ,
3.UUD 1945 yang Telah Diamandemen.
1. Berbagai media cetak dan elektronik
VII. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif

. Soal
1) Jelaskan dengan singkat instrumen hukum
2) Analisis bentuk-bentuk pelanggaran HAM internasional!
3) Kemukakan contoh pelanggaran HAM di Indonesia.

b. Tugas: Individu
Mencari contoh bentuk-bentuk pelanggaran HAM internasional!

c. Kunci : (Pedoman Penilaian

No. Soal Skor


1. Instrumen hukum hak asasi internasional: (1) piagam PBB 194, (2) Deklarasi 10
universal HAM, (3) Konvenan Hak Sipil dan Politik, (4) Konvenan Hak
ekonomi, sosial, dan budaya, (5) konvensi manusia tentang HAM, (6)
Konvensi bagi perlindungan HAM dan kebebasan dasar.
2. Bentuk-bentuk pelanggaran HAM Internsional (1) penjajahan neara-negara
eropa terhadap negara-negara di Asia dan Afrika, yang menyebabkan
keterbelakangan, (2) kejahatan genosida; setiap perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau
sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan
cara: (a) membunuh anggota kelompok, (b) mengakibatkan penderitaan fisik
atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok, (c) menciptakan
kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara
fisik baik seluruh atau sebagian, (d) memaksakan tindakan-tindakan yang
bertujuan mencegah kelahiran dalam kelompok, (e) memindahkan secara
paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain. Contoh kejahatan
genosida internasional adalah pemusnahan bangsa Yahudi oleh Nazi,
pemusnahan bangsa Armedia oleh Turki, dll. (3) Kejahatan terhadap
kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematis yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa
pembunuhan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara
paksa,perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain yang
seweanang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok
internasional, dan penyiksaan. Misalnya pembantaian, perbudakan, dan
penidasan yang dilakukan Jepang dan Jerman dalam perang dunia II,
pembantaian kaum Syiah pada masa pemerintahan Saddam Husain di Iraq.
3. Contoh prelanggaran Ham di Indonesia: (1) penculikan aktivis HAM, (2)
penghilangan orang secara paksa, (3) bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi
di Aceh, Papua, Maluku, Poso, dan lain-lain.

Skor Perolehan
Ulangan harian: x nilai ideal (100)
Skor Maksimal
 Tindak Lanjut:
Pencapaian Kompetensi di bawah 75, diadakan remedial, dan 75 ke atas diadakan
pengayaan).

Sungguminasa, Januari 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj.Andi Wartiah M.M Dra. Najemiah


NIP 195706271981102001 NIP. 196312311987032128

Anda mungkin juga menyukai