ABSTRACT
Individually, effecs of the aging process can cause problems such as physically, mentally
biological and economic social. The Increasingly elderly person can cause a decrease in social roles.
This resulted also in terms of interference with their daily lives so as to increase the dependency that
requires the help of others. This study aims to identify the role of the family relationship with the
fulfillment of physical activity of the elderly. This study is a descriptive analysis using all the
population of the sample with the number of respondents 46 people. Retrieving data using
questionnaires with interviews method, analysis of the relationship using Chi Square test with a
confidence level of 95% and α = 0.05. The results showed that analysis of the relationship between
the role of the family in the fulfillment of physical activity of elderly shows p value = 0.181. The
conclusion of this study, there was no correlation between thr role of the family in the fulfillment of
physical activity of the elderly in the village of Tomahalu, District of North Halmahera. Suggestions
from this study, the family is expected to pay attention, take care, keep helping the elderly in physical
activity.
ABSTRAK
Secara individual pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik
secara fisik, biologis mental maupun sosial ekonomi. Semakin lanjut usia seseorang akan
menyebabkan penurunan peran sosial. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya gangguan dalam hal
mencakupi kebutuhan hidup sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang membutuhkan
bantuan orang lain, Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran keluarga dengan
pemenuhan aktivitas fisik lansia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan semua populasi dari Sampel dengan jumlah responden 46 orang. Pengambilan data
menggunakan kuesioner dengan metode wawancara, Analisis hubungan menggunakan uji chi square
dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis
hubungan antara peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik lansia menunjukkan nilai p value =
0,181. Kesimpulan dari penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara peran keluarga dengan
pemenuhan aktivitas fisik lansia di Desa Tomahalu Halmahera Utara. Saran dari penelitian
ini,keluarga diharapkan dapat memperhatikan, merawat, menjagam embantu para lansia dalam
melakukan aktivitas fisik.
234
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
235
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
METODE
236
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
HASIL PENELITIAN
237
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
238
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Berdasarkan tingkat usia data penting, keluarga mengajak lansia dalam
sebelumnya pada tabel 4 bahwa sebagian acara-acara keluarga, keluarga
besar dari responden yang membantu memberikan dorongan untuk tetap hidup
lansia dalam hal pemenuhan aktivitas fisik bersih dan sehat, keluarga membantu
pada rentang usia 60-74 tahun sebanyak 27 lansia untuk menangani kesulitan
responden (58,7%). beraktivitas sebanyak 29 responden
Berdasarkan jenis kelamin dari (63,0%). asumsi peneliti bahwa lansia
data sebelumnya pada tabel 5 paling sangat mengharapkan peran dari keluarga
banyak berjenis kelamin perempuan yaitu untuk memenuhi segala kebutuhannya.
sebanyak 25 responden (54,3%). Tingkat Dimana lansia telah mengalami proses
pendidikan responden berdasarkan data penurunan fungsi organ tubuh. Karena
sebelumnya pada tabel 6 bahwa tingkat lansia tidak hanya butuh perhatian saja
pendidikan lansia yaitu pada tingkat tetapi lansia juga membutuhkan peran dari
pendidikan SD sebanyak 40 responden keluarga. Semakin baik peran keluarga
(87,0%). Menurut asumsi peneliti bahwa semakin baik pula pemenuhan aktivitas
rendahnya tingkat pendidikan pada lansia fisik lansia. Dimana keluarga mempunyai
maka semakin kurang tingkat pengetahuan fungsi sosialisasi,ekonomi, dan fungsi
lansia baik dalam hal memperhatikan perawatan keluarga.
kondisi kesehatan lansia dan lain Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia
sebagainnya.
Berdasarkan tingkat pekerjaan data Berdasarkan data pada tabel 10
sebelumnya pada tabel 7 bahwa sebagian bahwa sebagian besar responden
besar responden adalah IRT sebanyak 25 pemenuhan aktivitas fisik lansia memiliki
responden (56,5%). aktivitas fisik paling baik karena
tingkat pendapatan berdasarkan data berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang
sebelumnya pada tabel 8 bahwa sebagian diberikan pada lansia yaitu lansia
besar responden mempunyai penghasilan mengerjakan pekerjaan rumah seperti
Rp 500.000 sebanyak 35 responden menyapu, mengambil baju dari lemari,
(76,1%) penghasilan sangat berpengaruh memakai pakaian, melepaskan pakaian
pada pemenuhan aktivitas fisik lansia. sendiri, mengancing baju/mengikat
pakaian sendiri, lansia dapat berjalan
sendiri ke kamar mandi, lansia dapat
Peran Keluarga
Berdasarkan data pada tabel 9 mengambil makanan sendiri dan
bahwa sebagian besar peran keluarga menyuapinya sendiri, lansia mandi sendiri
mempunyai peran yang baik berdasarkan sepenuhnya, lansia memasak sendiri,
dengan pertanyaan-pertanyaan yang lansia sering berjalan-jalan sendiri keluar
diberikan kepada keluarga yaitu keluarga rumah, lansia sering jalan cepat yaitu
sering mengajak lansia berkomunikasi, sebanyak 33 responden (71,7%). Hal ini
keluarga bersikap sabar dan bijaksana menunjukkan bahwa peran keluarga pada
terhadap prilaku lansia, keluarga sering lansia dalam pemenuhan aktivitas fisik
meminta nasihat lansia dalam peristiwa lansia sangat baik dalam memperhatikan
kondisi lansia.
239
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
Hubungan antara peran keluarga denga Salah satu tugas keluarga dengan
pemenuhan aktivitas fisik lansia lansia ialah keluarga diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan biologis imperative
Berdasarkan hasil pengolahan data
(saling menguatkan), budaya dan aspirasi
menggunakan uji chi square menghasilkan
serta nilai-nilai keluarga.
nilai probabilitas (p value ) sebesar 0,181
yang menyatakan bahwa tidak terdapat
240
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
241
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493
lanjut dan perawatannya. Selemba Potter dan Perry, (2005). Buku ajar
Medika, Jakarta. fundamental keperawatan, konsep,
Muhlisin, 2012. Keperawatan Keluarga, proses dan praktek. Jakarta. EGC.
Gosyen Publishing, Yogyakarta. Stanley dan Beare, 2006. Buku Ajar
Mickey & Stanley, 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik, edisi 2.
Keperawatan Gerontik. Jakarta. Jakarta. EGC.
EGC. Stanley dan Beare, 2007. Buku Ajar
Noorkasiani, Tamber, 2009. Kesehatan Keperawatan Gerontik., Jakarta.
Usia Lanjut Dengan Pendekatan EGC.
Asuhan Keperawatan. Salemba Suprajitno, 2004. Asuhan Keperawatan
Medika. Jakarta. Keluarga Aplikasi Dalam Praktek.
Notoatmodjo, S, 2011. Kesehatan Jakarta. EGC.
Masyarakat Ilmu dan seni, Jakarta, Tamber, dan Noorkasiani, (2009).
Rineke Cipta. Kesehatan Usia Lanjut Dengan
Notoatmodjo, S, 2012. Metologi Pendekatan
Penelitian Kesehatan, Jakarta, Asuhan Keperawatan. Salemba
Rineke, Cipta. Medika. Jakarta.
Notoatmodjo, S, 2011. Promosi Kesehatan Tinkham dan Voorhies, (1984). Buku
dan Ilmu Perilaku. . Jakarta, Keperawatan Kesehatan,
Rineke Cipta. Perkembangan Dan Proses. Nuha
Nugroho, (2000). Keperawatan Medika. Yogjakarta.
Gerontologi. edisi 2. Jakarta. Tinkham dan Voorhies 1984. Pedoman
EGC. Keperawatan Kesehatan
Nugroho, (2008). Keperawatan Perkembangan, Dan Proses. Bumi
Gerontologi. edisi 3. Jakarta. Aksara. Jakarta.
EGC. UU No. 13 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 2
Nugroho.H, . 2012. Keperawatan gerontik tentang Kesejahteraan Lanjut
geriatric. Buku Kedokteran, Usia.
Jakarta. Waston, Roger, (2003). Perawatan Pada
Nursalam, 2011. Manajemen Lanisa. EGC. Jakarta
Keperawatan. Jakarta: Salemba Zaidin, 2009. buku pengantar
Medika. Jakarta. keperawatan keluarga. Buku
Padila, 2013. Keperawatan Gerontik, Kedokteran EGC, Jakarta.
Nuha Medika. Yogjakarta.
242