Anda di halaman 1dari 20

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Sebuah negara akan besar apabila pemimpinnya mengerti apa yang dirasakan
masyarakatnya, negara indonesia adalah negara yang punya sejarah besar dalam sistem
politiknya, telah banyak rezim yang menahkodai sistem politk dan sistem pemerintahan
negeri ini, dari mulai indonesia Orde lama yang di pimpin oleh sang revolusioner bangsa ini
yaitu Ir, Soekarno, yang memberikan banyak sumbangsi terhadap bangsa dari mulainya
sebelum kemerdekan dan pasca kemerdekan dan juga berhasil menyatukan kembali republik
ini dari kolonialisme dan imperalisme dari para penjajah dan berhasil menumbuhkan rasa dan
sifat Nasionalisme. Rezim kedua yaitu rezim soeharto atau di biasah dikenal dengan nama
indonesia Orde baru masa berlangsung cukup lama yaitu kurunwaktu periode 1965 sampai
1998 banyak yang melatarbelakangi lahirnya rezim ini misalnya terjadi pemberontakan pada
tanggal 30 September 1965 oleh partai komunis indonesia (PKI), yang kemudian kekuasaan
di berikan pada jenderal soeharto tentu masi banyak hal yang melatar belakangi terbentuk
rezim ini.

Jatuhnya presiden soeharto disebabkan banyak hal misalnya terjadi KKN (kolusi,
korupsi dan nepotisme) yang merajalela dan masyarakat tidak memiliki kekuasaan untuk
mengontrolnya dan krisis ekonomi tahun 1998 di Indonesia yang mengakibatkan terjadinya
gerakan-gerakan Mahasiswa terjadi kembali, hal ini mengingatkan kembali pada kita gerakan
mahasiswa serupa yang terjadi pada tahun 1966, 1974 dan 1978, Sejak tahun 1966, mungkin
gerakan mahasiswa saat inilah yang terbesar, jika diukur dari krisis politik ekonomi yang
melatarinya, luasnya berita ini dimuat di media pers baik domestik ataupun internasional,
Dan hal inilah yang di dugah kuat berhasil menjatuhkan kekuasaan presiden soeharto yang
berkuasa hampir 30 tahun di Indonesia dan pada tanggal 21 mei 1998, presiden soeharto
resmi mengundurkan diri sebagai presiden dan hal inipun langsung menjadi konsumsi media
baik itu media lokal maupun media internasional

Pada masa transisi reformasi yang dimulai pada tahun 1998 yang dimulai oleh
pemimpin baru yaitu B.J Habibie (1998-1999) yang jumlah masa atau hari kekuasaannya
realtif sangat singkat jika di bandingkan oleh beberapa pemimpin di masa reformasi yang
kedua yaitu Abdulrahman Wahid (1999-2001) atau gusdur dalam masa Gusdur banyak
melakukan kunjungan kenegaraan untuk membentuk opini dunia internasional pasca Orde
baru, yang selanjutnya yaitu Megawaty soekarmo putri (2001-2004) dalam banyak refensi

1
yang penulis gunakan kepemimpinan Megawaty yaitu hanya melanjutkan program kerja
politik presiden sebelumnya yaitu presiden Abdulrahman Wahid. Yang ketiga yaitu Susilo
Bambang Yudoyono (2004-2014) dalam kurun waktu 10 tahun memimpin Indonesia tentu
banyak prestasi yang dihasilkan seperti pembentukan kembali KPK yang lebih transparan dan
politik dalam Negara yang dinilai cukup stabil pada periode pertama kepemimpinnya dan
yang menariknya ialah yaitu presiden Susilo Bambang Yudoyono ialah presiden pertama
Indonesia yang dipilih secara langsung dengan sistem demokrasi Indonesia. Dan yang ke
empat yaitu Joko Widodo (2014-sekarang), banyak survei yang mengatakan bahwa tingkat
kepuasan pemerintah saat ini cukup memuaskan dinilai kebijakan pemerintah saat ini sesuai
dengan kebutuhan rakyat Indonesia, pemeritahan masa Joko widodo ini sangat kasus atau
masalah yang berhubungan dengan Identitas masyrakat atau isu SARA tetapi kemudian
pemerintah sudah banyak melakukan pencegahan terhadap masalah ini,

Pada masa Reformasi ini pemerintah dalam setiap periode atau dalam 5 tahun sekali
mempunyai banyak kekurangan dan kelebihan masing-masing, menurut penulis ketika
pemerintah selanjutkan tidak dapat menjalankan roda pemerintahan sesuai yang di amanatkan
oleh UUD 1945 dan tujuan dari pada Konstitusi negara kita maka tidak akan ada
keseimbangan ekonomi yang stabil di negara ini,

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sistem politik indonesia dari masa ke masa

C. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana sistem politik dari masa indonesai dari rezim soekarno yaitu
indonesia Orde lama samapai masa reformasi
2. Memprediksi sistem politk indonesia pada tahun-tahun yang akan datang

2
Daftar Isi

Cover

BAB I .........................................................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Rumusan masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2

Daftar isi.....................................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................4

Pembahasan................................................................................................................4

A. Era Orde lama (1945-1966) ...........................................................................4


B. Era Orde baru (1966-1998)............................................................................6
C. Era Reformasi ................................................................................................9
I. Masa B.J Habibie (1998-1999) ...........................................................9
II. Masa Abdulrahman Wahid (1999-2001) ..............................................11
III. Masa Megawaty Soekarno Putry (2001-2004) .....................................11
IV. Masa Susilo Bambang Yudoyono (2004-2014) ...................................13
V. Masa Joko Widodo (2014-sekarang) ....................................................14
VI. Masa Yang Akan Datang......................................................................15
D. Analisi Penulis ...............................................................................................15

BAB III ......................................................................................................................17

Penutup ......................................................................................................................17

A. Kesimpulan ....................................................................................................17
B. Saran .............................................................................................................19

Daftar pustaka ............................................................................................................20

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. ERA ORDE LAMA

Kita telah mengetahui bahwa kondisi dan situasi indonesia pada awal kemerdekaan
masi dipenuhi oleh berbagai konflik dengan pihak kolonial, soekarno yang dilantik sebagai
presiden setelah sehari setelah kemerdekaan bangsa indonesia yaitu pada tanggal 18 agustus
1945, dimasa ini sistem pemerintahan menganut demokrasi parlementer dan demokrasi
terpimpin, dalam kepimpinan yang pertama berlakunya demokrasi parlementer dalam masa
ini terdapat tujuh masa kabinet, tetapi masa ini sangat rentan hal tersebut di karenakan kinerja
kabinet-kabinet itu kurang efektif dan sering mengalami jalan buntu, kabinet itu ialah :

1. Kabinet Natsir dari 7 September 1950 – 21 Maret 1951


2. Kabinet Soekiman dari 27 April – 23 Februari 1952
3. Kabinet Wilopo dari 3 April 1952 – 3 juni 1953
4. Kabinet Ali sastroamijoyo dari 1 Agustus 1953 – 24 Juli 1955
5. Kabinet Burhanuddin harahap dari 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956
6. Kabinet Ali sastroamijoyo II 20 Maret 1956 – 4 Maret 1957
7. Kabinet Djuanda dari 9 April 1957 – 10 Juli 1959

Dari beberapa kabinet yang terbentuk Program kabinet pada umumnya tidak dapat
diselesaikan, mosi yang diajukan untuk menjatuhkan kabinet lebih penting dalam merebut
suatu kedudukan. Para elit politik lebih mementingkan kekuasaan dari pada nasib rakyat yang
semakin tidak karuan, rakyat mengalami kesulitan karena adanya gangguan keamanan dan
beratnya perekonomian sehingga tidak stabilnya perekonomian pada waktu itu. Beberapa
gangguan-gangguan keamanan antara lain:
a. Pemberotakan Kahar Muzakkar
b. Pemberontakan di Jawa Tengah.
c. Pemerontakan di Aceh.
d. Peristiwa 17 oktober 1952.
e. Peritiwa 27 juni 1955.
f. Dewan-dewan Daerah.
g. Usaha pembunuhan terhadap kepala negara.

4
h. Pemberontakan PRRI dan permesta.
i. Sering terjadinya konflik antar partai di dalam pemerintahan untuk merubut kursi
kekuasaan

Dalam beberapa gangguan tersebut, jelaslah bahwa runtuhnya demokrasi parlementer


disebabkan karena banyaknya pemberontakan dan banyak elit-elit politik yang lebih
mementingkan kekuasaan dari pada nasib rakyat yang semakin memburuk. Hal ini juga
merubah sistem pemrintahan kita dari perlementer ke demokrasi terpimpin
Sistem Pemerintahan Indonesia yang terakhir pada Orde lama adalah Demokrasi
Terpimpin. Sistem ini digagas langsung oleh Presiden Soekarno yang akhirnya berlandaskan
Nasionalisme, Islam dan Marxisme. Dalam Demokrasi Terpimpin seluruh keputusan dan
tindakan dipusatkan pada presiden sebagai pemimpin negara kala itu yaitu Soekarno. Konsep
sistem Demokrasi Terpimpin diumumkan pertama kali olehnya pada tanggal 10 November
1956 dalam pembukaan sidang Konstituante.
Dalam sidang konstituate juga membahas tentang perubahan dasar Undang-Undang
negara yang pada saat itu Indonesia masih memakai UUDS 1950. Keputusan Soekarno yang
hendak merubah UUDS 1950 kembali ke UUD 1945 menimbulkan pro dan kontra dalam
sidang tersebut. Akhirnya diadakan pemungutan suara untuk menyelesaikan persengketaan
ini. Hasilnya 269 orang setuju dengan UUD 1945 dan sebanyak 119 orang tidak setuju untuk
kembali ke UUD 1945.
Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang
dinamakan “Dekrit Presiden 5 Juli 1959” yang berisi :
1. Tidak berlakunya kembali UUDS 1950.
2. Berlakunya kembali UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara.
3. Dibubarkannya Konstituante.
4. Pembentukan MPRS dan DPAS.
Indonesia, dengan sistem ini diharapkan akan membawa kemakmuran bersama dan
persamaan dalam sosial, politik dan ekonomi yang hampir mirip sosialisme. Dengan ideologi
Nasionalisme, Agama dan Komunisme (Nasakom) hal ini memberikan pintu lebar bagi Partai
Komunis Indonesia (PKI) untuk memasuki ranah ideologi politik Indonesia pada saat itu.
Perlahan-lahan PKI mulai memasuki kursi-kursi pemerintahan Soekarno dengan pendekatan
yang berembel persamaan ideologi Marxis.
Pada Demokrasi Terpimpin, PKI adalah partai yang dipercaya lebih oleh Soekarno
dibandingkan partai-partai lain. Walaupun pernah terjadi gesekan antara PKI dan Soekarno

5
pada tahun 1950 dalam kritiknya tentang kepemimpinan kebijakan Soekarno ( yang telah
mengatakan bahwa Soekarno tidak becus mengatasi masalah perekonomian negara, Soekarno
Marxis gadungan, dll) PKI tidak tinggal diam dengan masa lalu mereka dan mendukung
Soekarno dalam pembangunan Demokrasi Terpimpinnya, menjauhkannya dari pengalaman
dulunya agar mampu menaiki jabatan tinggi dengan cara diplomasi. Hal ini dapat dilihat pada
saat PKI – yang masa itu masih dalam usaha integrasinya dalam kuasa negara – memberikan
dukungan penuh atas Indonesia mengenai perebutan Irian Barat dalam Operasi Trikora, 1962.
Mereka juga mendukung penekanan terhadap perlawanan penduduk adat yang tidak
menghendaki integrasi dengan Indonesia.
Dalam Demokrasi Terpimpin terdapat tiga kekuatan politik yang sangat menentukan
kekuatan politik dalam negeri, yaitu Presiden Soekarno, PKI dan Angkatan Darat. Soekarno
dalam mewujudkan agenda politiknya membutuhkan bantuan dari partai besar pada saat itu,
dan itu cenderung kepada PKI yang merupakan salah satu partai politik besar di zamannya.
Kekhawatiran terhadap Angkatan Darat yang memiliki kekuatan basis yang sangat kuat juga
disadari oleh Soekarno. Maka melalui aliansinya dengan PKI, di samping itu pula PKI mulai
memperluas kekuatan politiknya. Konsep Pemerintahan Gotong Royong oleh Soekarno
dijadikannya (PKI) kesempatan dalam integrasi ke dalam konsep politik sosialis. Dalam
segitiga kekuatan politik ini terlihat presiden Soekarno lebih cenderung kepada PKI
dibandingkan Angkatan Darat yang beberapa kali terjadi pergeseran kepentingan antara
keduanya.

B. ERA ORDE BARU

Orde baru merupkan istilah yang digunakan untuk menyebut masa kempimpinan
presiden soeharto sejak tahun 1967 sampai 1998 masa ini bercirikan kuat, terpusat dan
pemanggunan negara, tetapi adapun yang dimaksudkan rezim ini ialah kekuasan rezim politik
soeharto yang pada tepatnya sejak maret 1967 sampai mei 1998, rezim ini lahir pada masa
runtuhnya Orde lama yaitu jatuhnya presiden soekarno yang kemudian digantikan oleh
presiden soeharto, salah satu latar belakang runtuhnya ialah masalah keamanan dalam negeri
yang kurang kondusif pada masa Orde lama, terlebih lagi adanya peristiwa pemborontakan
G30S. Dan kemudian letjen soeharto mendapatkan surat supersemar (surat perintah sebelas
maret) untuk mengadakan pengamanan, surat itu dari presiden soekarno. Melalui sidang
istimewah MPRS, soeharto ditunjuk sebagai pejabat presiden sampai terpilihnya oleh MPR

6
hasil pemilu, yang pada tanggal 12 Maret 1967, jendral soeharto dilantik menjadi presiden
indonesia kedua, sekaligus menjadi tanda awal lahirnya era Orde baru untuk indonesia

Sebagaimana pada pembahasan sebelumnya, pemerintahan Orde lama menerapkan


sistem pemerintahan sistem demokrasi terpimpin tetapi kemudian setelah Orde lama runtuh
menjadi Orde baru maka sistem pemerintahan otomatis pun berubah, Orde baru tidak lagi
menggunakan demokrasi terpimpin tetapi Orde baru menggunakan demokrasi Pancasila.
Demokrasi Pancasila ialah suatu paham demokrasi bersumber pada keperibadian dan falsafah
hidup bangsa indonesia. Yang ini di gali dari keperibadian bangsa indonesia sendiri yaitu
ideologi pancasial

Tetapi dalam perjalanannya untuk menata kembali perpolitikan pada tanah air ini,
Orde baru menetapkan beberapa langka-langka berikut ini :

1. Pembentukan Kabinet Pembangunan


Kabinet pertama pada masa peralihan kekuasaan adalah kabinet ampera, salah
satu tugasnya adalah Dwi darma kabinet ampera, yaitu menciptakan stabilitas politik
dan stabilitas ekonomi sebagai persyaratan untuk pembangunan Nasional, beberapa
program dari kabinet ampera terkenal dengan nama catur karya kabinet ampera yakni
sebagai berikut :
A. Memperbaiki kehidupan rakyat, terutama dibidang sandang dan pangan
B. Melaksakan pemilhan umum dalam batas waktu yang ditetapkan, yaitu pada
tanggal 5 juli 1968
C. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional
D. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonilisme dan sdalam segala
bentuk menifestasinya

2. Penyederhanaan partai politik


Pada tahun 1973 setelah dilaksankannya pemilihan umum yang pertama dalam
pemerintah Orde baru. Pemerintah melakukan penyerdahaan dan pengabungan (fusi)
partai-partai menjadi tiga kekuatan sosial politik. Penggabungan partai-partai tersebut
tidak didasarkan pada kesamaan ideologi, tetapi lebih atas persamaan program. Tiga
kekuatan sosial politik itu adalah sebagai berikut :
a. Partai persatuan pembangunan (PPP), yang merupakan gabungan dari NU,
Parmusi, PSII, dan PERTI

7
b. Partai demokrasi indonesia (PDI), yang merupakan gabungan dari PNI, partai
katolik, partai murba, IPKI, dnan parkindo
c. Golongan karya

Penyederhanaan partai-partai politik ini dilakukan pemerintah Orde baru


dalam upaya menciptakan stabilitas kehidupan berbagsa dan bernegara, pengalaman
sejarah pada masa pemerintahansebelumnya telah memberikan pelajaran bahwa
perpecahan yang terjadi pada masa Orde lama karena adanya perbedaan ideologi
politik dan ketidakseragaman persepsi serta pemahaman pancasila sebagai sumber
hukum tertinggi di indonesia

3. Pemilihan umum
Pada masa Orde baru indonesia melaksanakan enam kali pemilhan umum
yaitu pada tahun, 1971, 1977, 1985, 1987, 1992, dan 1997, dan selama ada pemilihan
umum itu partai golongan karya selalu mendapatkan suara terbanyak dan berhasil
memenangkan pemilihan umum. Penyelenggaran pemilu yang teratur selama masa
pemerintahan Orde baru telah menimbulkan kesan bahwa demokrasi di indonesia
telah berjalan dengan baik, apalagi pemilu berlangsung dengan asas LUBER (
langsung, umum, bebas dan rahasia).

4. Peran ganda ( Dwi fungsi) ABRI


Untuk menciptakan stabilisasi politik, pemerintah Orde baru memberikan
peran ganda kepada ABRI, yakni peran hankam dan sosial, peran ganda ini kemudian
di kenal dengan sebutan Dwi fungsi ABRI. Dwi fungsi ABRI mempunyai alasan yang
kuat berdasarkan setting historis, yaitu
a. Dwi fungsi ABRI diberlakukan dalam rangka pembersihan birokrasi dari elemen
Orde lama yang anti Orde baru. Dwi fungsi ABRI juga termaksud dalam rangka
ketahan bangsa atatu musuh laten yang terus membayangi, yang sering sekali di
identitaskan dengan label ekstrem kanan ( Islam fundamentalis ) dan ektrem kiri (
komunis).
b. Dwi fungsi ABRI dianggap pelembagaan dari tradisi ABRI yang sejak zaman pra
kemerdekaan memang telah terlibat dalam persoalan no-kemiliteran rakyat

8
Doktrin Dwi fungsi ABRI telah disepakati secara nasional berlaku di negeri
ini pada zaman Orde baru, maka dengan berdasarkan doktrin ini, beberapa militer
banyak yang menduduki jabatan publik yang strategi dalam pentas politik nasional
maupun lapangan ekonomi.

C. ERA REFORMASI

Reformasi berasal dari kata reformation, dengan kata dasar reform yang memiliki arti
perbaikan, pembaharuan, memperbaiki, dan menjadi lebih baik, secara umum reformasi di
Indonesia dapat di artikan sebagai melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan cara
menata ulang hal-hal yang menyimpang dan tidak sesuai dengan kondisi struktur
ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ditandai dengan turunnya dijalan ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di seluru
Negara ini aksi yang dimulai dari dalam kampus sampai berakhir dengan meninggalnya
beberapa mahasiswa di Negara ini, kesadaran masyarakat pada masa itu yang menilai adanya
keinginan presiden untuk menjadiakn dirinya presieden seumur hidup, kesadaran masyarakat
yang melihat adanya hak politik yang sama di Negara ini sebagai negara yang Demokrasi
yang menjunjung tinggi nilai kebebasan dan keadilan yang sama yang mengakibatkan terjadi
masa Reforasi, yaitu masa perpindahan atau transisi kekuasaan yaitu pada masa Orde Baru ke
masa reformasi yang menjunjung tinggi nilai Demokrasi, berikut ini adalah gambaran sistem
poltik dalam masa Reformasi yang di tandai dari beberapa presiden yang menjadi pemimpin
tertinggi di Negara ini :

I. B.J HABIBIE (1998-1999)

Bacharuddin Jusuf Habibie, adalah wakil presiden selama masa jabatan presiden
sebelumnya, Suharto. Dia menggantikan Suharto pada tahun 1998 ketika Suharto turun dari
kursi kepresidenan. Namun, hal ini tidak mengakhiri sistem politik yang telah diterapkan
selama Orde Baru. Banyak orang Indonesia sangat mencurigai Habibie karena kedekatannya
dengan Suharto (yang telah menjadi sosok ayah bagi Habibie) dan fakta bahwa dia adalah
pemain penting dalam sistem patronase politik Suharto. Penolakan Habibie untuk
memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap harta kekayaan Suharto hanya
memperkuat rasa ketidakpercayaan ini. Habibie tidak memiliki pilihan lain selain
meluncurkan program-program reformasi. Dia akan melakukan "bunuh diri politik" jika tidak

9
mematuhi tuntutan masyarakat Indonesia itu. Selama masa kepresidenan Habibie,. 30
undang-undang (UU) baru disetujui oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), beberapa
di antaranya ditandai dengan perbedaan-perbedaan fundamental dengan perpolitikan di masa
lampau.

Keputusan penting lainnya ialah penjadwalan pemilihan umum yang baru sebagai tuntutan
dari pada tercapai masa reformasi, yang akan diselenggarakan pada bulan Junu 1999, tetapi
tujuan utama dari perlemen ilah mengurangi pengaruh militerisme dan berupaya menyelidiki
kekayaan soeharto, di karnakan banyakan kerusukan yang di terjadi pada masa awal
reformasi ini membuat ekonomi kita juga sulit meningkat dan para investor ragu untuk
berivestasi di Indonesia. Kita masi ingat peristiwa lepasnya Timor Timur dari NKRI ini juga
merupakan gambaran pada pemerintahan B.J habibie, dimana terjadi referendum dan hasilnya
mayoritas masyarakat disana ingin berdiri sendiri, bukan karna ketidakmampuan Indonesia
mempertahankan Timor Timur tetapi karna banyaknya pengaruh dari Dunia internasioanal
tentang pengaruh hak asasi manusai yang bergejolak di sana. Dan dikarenakan Habibie
memiliki sikap terbuka terhadap kemerdekaan Timor Timur. Dia menyatakan bahwa jika
Timor Timur menolak status provinsi otonomi khusus di Indonesia, maka Timor Timur dapat
merdeka. Pernyataan Habibie ini tidak disetujui oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang
sangat ingin mencegah pemisahan Timor Timur dari Indonesia. Menurut pihak TNI,
pemisahan Timor Timur itu berbahaya bagi persatuan Indonesia karena dapat menyebabkan
efek domino di provinsi-provinsi lain. Diputuskan bahwa rakyat Timor Timur boleh membuat
keputusan ini melalui referendum. Hasil referendum ini adalah bahwa 78% pemilih memilih
untuk merdeka. Tentara Indonesia kemudian bereaksi dengan menyerang banyak wilayah di
Timor Timur, menewaskan lebih dari seribu orang.
Reputasi Habibie rusak parah akibat hilangnya kendali atas situasi politik di Timor
Timur. Meskipun unit tentara dan milisi sipil yang melakukan tindak kekerasan ekstrim,
Habibie secara pribadi dianggap bertanggung jawab sebagai presiden yang menjabat. Selain
itu, Habibie sendiri dikaitkan dengan skandal korupsi besar yang melibatkan Bank Bali. Bank
ini menerima dana dari BPPN untuk rekapitalisasi tetapi - diduga - hampir setengah dari dana
tersebut digunakan oleh tim kampanye Habibie. Sebelum pemilu tahun 1998, Pada bulan
Oktober, Habibie harus menyampaikan pidato pertanggungjawaban di depan MPR. Pidato ini
adalah laporan tentang kinerjanya sebagai presiden dan kinerja kebijakan selama masa
kepresidenannya. Pidatonya ditolak oleh mayoritas anggota MPR. Setelah penolakan ini,
Habibie memutuskan untuk menghentikan ambisinya menjadi presiden pada tahun 1999. Ini

10
berarti bahwa sekarang hanya ada dua orang yang menikmati dukungan politik yang
signifikan untuk menjadi presiden berikutnya dari Indonesia yaitu Megawati dan Wahid. Di
sesi lain, MPR Indonesia akhirnya memilih Wahid sebagai presiden baru. Megawati menjadi
wakil presiden baru dan Rais terpilih sebagai ketua MPR.

II. Masa Abdulrahman Wahid (1999-2001)


Dalam rangka menciptakan koalisi yang luas, wahid menunju anggota dari berbagai
partai politik dab perwira TNI sebagai mentri di kabinet, tapi kompisisi yang beragam ini
juga mengikplikasikan kurangnya kohensi dalam kabinet dan terlebih lagi, hanya berisi
beberapa tokoh reformis saja, Wahid melakukan upaya untuk mengurangi peran politi TNI
namun hal ini menyebabkan konflik dan kemudian hilangnya dekungan dari pihak TNI,
Hal ini agak membuat presiden gusdur sangat resah dimana dia membutukan
dukungan dari pihak TNI, sebagai cara mempertahankan posisinya sebagai presiden pada saat
itu, dimana banyak daerah yang sedang terjadi konflik dan kekerasan. Kerusuhan-kerusahan
di daerah ini membutuhkan intervensi dari TNI namun karena adanya konflik dengan
presiden Wahid, TNI tampaknya tidak tertarik menyelesaikan atau mengintervensi
kerusuhan-kerusahan tersebut, yang mengakibatkan merosotnya kekuasan presiden Wahid,
Kasus-kasus Korupsi yang tampaknya masih sangat serg terjadi, dimana di tahun-tahun
pertamanya sebagai presiden, dia memecat tujuh menteri yang semua diduga terlibat dalam
kasus korupsi, diamana Empat mentri diantaranya berasal dari partai koalisi (PDI-P, Golkar,
PPP dan PAN), hal ini yang membuat president Wahid menjadi semakin terisolasi dan lebih
parahnya lagi, presiden Wahid sendiri juga dikaitkan dengan dua skandal korupsi yang
akhirnya menyebabkan pemakzulan. Keuda skandal itu dikenal itu di kenal Buloggate dan
Bruneigate masing-masing melibatkan ketidakjelasan penggunaan dana publik. MPR
Indonesa melihat ini sebagai bentuk kemuduran Demokrasi setalah masa reformasi yang
kemudian MPR memakzulkan presiden Wahid. Yang kemudian posisi sebagai presiden
digantiakan oleh wakilnya yaitu megawati soekarno putri semntara wakil presiden
digantiakan oleh Hamzah Haiz yang saat itu hamza haiz menjadi pimpinan sebuah partai

III. Masa Megawati Soekarno Putri (2001-2004)


Sebagai putri sang proklamotor bangsa Indonesia yang banyak memberikan
kontribusi terhadap bangsa ini, Soekarno sering dilambangkan sebagai gambaran kebebasan
kemerdekaan dan keadilan di masa Orde baru, cukup logis kiranya sebagai putri sang

11
prolamator bangsai ini merebut dukungan dari yang besar dari masyarakat untuk menjadikan
orang nomor satu bangsa ini
Tetapi dukungan ini hanya didasarkan pada statusnya sebagai puteri Soekarno dan
tidak didasarkan pada visi politiknya maupun keterampilannya. Kabinetnya tidak banyak
berbeda dari kabinet awal Wahid: berisi basis partai-partai yang beragam dan perwira TNI
juga terwakili dengan baik. Megawati sendiri tidak melakukan banyak pengambilan
keputusan, dia menyerahkannya pada para menterinya. Tidak ada tanda-tanda bahwa masalah
korupsi ditangani sementara status quo dalam pemerintahan berlanjut.
meskipun Megawati sendiri tidak tampak sangat mendukung reformasi politik, proses
reformasi sebenarnya telah dirintis pada tahun 1999 ketika parlemen mulai merancang
banyak UU baru (termasuk amandemen-amandemen konstitusi) yang akan berlaku efektif
selama kepresidenan Megawati. Langkah-langkah reformasi ini menyiratkan peningkatan
signifikan dalam checks and balances demokratis yang mengakhiri kemungkinan kembalinya
rezim otoriter. Kebijakan-kebijakan reformasi ini menempatkan kekuasaan di tangan rakyat,
bukan Pemerintah Pusat. Selain itu, cabang-cabang eksekutif dan legislatif dipisahkan dengan
lebih ketat. Pendahulu Megawati (Wahid) melakukan upaya kuat untuk mengurangi pengaruh
TNI (yang benar-benar melemahkan posisinya), tetapi Megawati tidak berniat untuk ikut
campur dengan urusan TNI. Akibatnya, TNI kembali mendapatkan sejumlah pengaruh dalam
politik. Apalagi, perkembangan internasional juga meningkatkan peran TNI. Setelah serangan
11 September 2001 terhadap Menara Kembar di New York, pemerintah Amerika Serikat
melanjutkan kerjasama dengan militer Indonesia (yang sempat terhenti sejak partisipasi TNI
dalam kekerasan di Timor Timur di tahun 1999) untuk memerangi terorisme internasional.
Meskipun MPR telah berhati-hati dalam mengurangi peran politik tentara, Panglima Besar
TNI lah yang menyatakan pada tahun 2004 bahwa fraksi TNI harus dihapuskan dari MPR.
Seorang perwira TNI yang ingin aktif dalam dunia politik harus mengundurkan diri terlebih
dulu dari posisinya di TNI. Reformasi ini direalisasikan tetapi tidak berarti mengakhiri
pengaruh politik TNI dalam masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, TNI adalah kekuatan
yang besar karena para mantan jenderal yang ingin aktif dalam politik masih bisa
mengandalkan jaringan di dalam TNI, apalagi, tentara masih terlibat dalam kegiatan-kegiatan
usaha di daerah.

12
IV. Masa Susilo Bambang Yudoyono (2004-2014)

Di periode pertama banyak di cap sebagai bencana alam, ini di karenakan terjadi
bencana alam tsunami di aceh. Presiden SBY ini bukanlah orang baru di panggung politik
Indonesia dia banyak menduduki jabatan publik di pemerintahan sebelumnya dimana pada
presiden Wahid ia menjadi menjadi Menteri Pertambangan dan Energi dan pada masa
pemerintahan presiden Megawati menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan
Keamanan. Meskipun di berhentikan oleh presiden megawati sebagai menteri tetapi
yuduyono tetap memiliki popularitas dimata masyarakat di karenakan ide-ide reformisnya

Sejak awal harapan untuk masa kepresidenannya yang sangat tinggi. Yudhoyono,
yang dianggap sebagai karakter yang kuat dan seimbang, memasuki Istana Presiden dengan
cita-cita reformis ambisius seperti menghancurkan korupsi dan terorisme, penguatan
demokrasi dan hak asasi manusia, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
Tentunya ambisinya - secara realistis - terlalu tinggi sebab Indonesia adalah negara yang sulit
untuk direformasi dalam jangka waktu beberapa tahun. Birokrasi yang lambat dan tidak
efisien, kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan dalam masyarakat dan korupsi yang terus
menyebar luas (terutama di daerah) membuatnya susah untuk menerapkan kebijakan secara
efektif. Seperti yang dijanjikan selama periode kampanye, sekitar separoh dari menteri
kabinet Yudhoyono terdiri dari profesional non-partisan (teknokrat), terutama pada posisi
yang menyangkut ekonomi, dalam rangka mendorong profesionalisasi. Dan juga Prestasi baik
dari pemerintahan Yudhoyono berhubungan dengan fundamental makroekonomi: utang luar
Negara Indonesia menurun secara mengesankan, cadangan devisa meningkat dan
pertumbuhan Produk Domestik Bruto tahunan solid. Fundamental-fundamental ini kuat -
didukung oleh boom komoditas pada tahun 2000-an dan meningkatnya daya beli secara cepat
- membuat Indonesia berhasil melalui krisis global 2008-2009 tanpa masalah yang berarti.

Pada periode kedua yakni pada tahun 2009-2014 presiden yudoyono ini terjadi
banyak kasus korupsi yang berasal dari dalam pemerintahan maupun dari dalam partai
presiden yudoyono ini dimana ada tiga mentri di penjarakan karna kasus korupsi

Menurut opini publik pada umumnya munculnya kasus-kasus korupsi dalam PD


adalah tanda lemahnya kepemimpinan Yudhoyono. Apalagi, Yudhoyono juga dianggap
bertindak lemah berhubungan dengan hal lain. Banyak orang Indonesia yang pro-reformasi
kecewa ketika Yudhoyono tidak mendukung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang

13
reformis dan sangat dihormati ketika dia - bersama dengan Wakil Presiden Boediono -
dikritik karena kesalahan penanganan kasus bailout Bank Century pada tahun 2008. Sri
Mulyani kemudian mundur dari jabatannya dan pindah ke Bank Dunia untuk mulai bekerja
sebagai managing director. Kendati begitu, kebanyakan orang menganggap bahwa
kepergiannya terhubung dengan tekanan dari kekuatan-kekuatan politik tertentu yang
memiliki kepentingan-kepentingan bisnis besar karena kebijakan reformisnya telah
menyebabkan konflik dengan kepentingan-kepentingan ini. Kelemahan lain dalam
kepemimpinan Yudhoyono berkaitan dengan kecamannya yang lambat dan tidak meyakinkan
terhadap serangan kekerasan pada penganut agama-agama minoritas, seperti pembunuhan
Ahmadiyah pada Februari 2011 ketika gerombolan orang yang mengatasnamakan Islam
membunuh beberapa anggota sekte Ahmadiyah lokal yang kecil di Provinsi Banten.

V. Masa Joko Widodo (2014-sekarang)

Sempat di pertanyakan kemampuan poltiknya ini terjadi pada tahun pertama


pemerintahan presiden joko widodo dan pada tahun awal pemerintahan ini banyak sekali
upaya menghambat kekuatan di parlemen, tapi dalam kurun beberapa tahun masa
pemerintahan jokowi ini masyrakat menilai cukup puas dengan kebijakan politik jokowi
dimulai dengan pembangunan infrasturktur yaitu jalan toll jawa-sumatra

Presiden Joko Widodo mengeluarkan sejumlah kebijakan penting selama tiga


tahun memimpin Indonesia. Percepatan pembangunan infrastruktur dan pemerataan ekonomi
menjadi fokus Jokowi selama menjabat sebagai kepala negara. Ribuan kilometer jalan telah
dibangun Jokowi. Jalan itu menembus isolasi perbatasan seperti di Kalimantan Barat, Timur,
dan Utara, Nusa Tenggara Tmur, dan Papua melalui Trans Papua. Jokowi juga menerbitkan
Perpres Nomor 58/2017 tentang Proyek Strategis Nasional di luar Jawa salah satunya adalah
penganggaran Rp444 triliun untuk pembangunan di Maluku dan Papua.Dalam memeratakan
ekonomi, ia menerbitkan kebijakan harga BBM satu harga dari ujung Sumatera hingga
Papua. Ia juga berupaya menekan harga bahan bangunan seperti semen di Indonesia timur.
Sertifikat tanah juga diberikan kepada masyarakat. Sejumlah kerja pemerintah Jokowi
berbuah manis. Indonesia dinyatakan layak investasi oleh lembaga pemeringkat kredit
Standard & Poor’s (S&P) dan berada di posisi keempat tujuan investasi menurut United
Nations Conference on Trade and Development (UNCTD).

14
Indonesia juga berada di urutan pertama tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah berdasarkan Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD) Ahli Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk
mengatakan, infrastruktur dan pemerataan ekonomi merupakan kekuatan
pemerintahan Jokowi hingga kini sebab langsung bersinggungan dengan kehidupan
masyarakat. "Jokowi yakin tidak mungkin ekonomi melompat, apalagi bisa merata
tanpa membuka infrastruktur. Itu kuncinya," ujar Hamdi saat berbincang
denganMenurutnya, manfaat pembangunan itu biasanya baru bisa dirasakan
masyarakat lima tahun.

D. MASA YANG AKAN DATANG

Analisi penulis

Dalam rangka pelaksanaan penyelanggaraan hidup bernegara, bangsa Indonesia telah


mengalami moment sejara baru, yaitu reformasi. Tepatnya terjadi 1998, yaitu stelah
timbangnya pemerintahn Orde baru yang berlangsung selama kurang lebih 32 tahun

Perubahan secara serius itulah tujan dari salah satu gerakan reformasi tetapi melihat
beberapa pemimpin yang ada pada masa reformasi, masih sering terjadinya KKN (korupsi,
kolusi, dan nepotisme) di Negara ini masa reformasi bisa jadi hanya slogan saja untuk
menjatuhkan kekuasan soeharto saat itu tetapi masa sekarang ini masih banyak terjadi
ketimpangan sosial yang terjadi, menurut penulis pada masa pemerintahn jokowi mulai
sedikit memberikan kita pencerahan sosial dan ekonomi untuk bangsa ini. Tetapi penulis
mencoba menganalisa masa depan politik bangsa ini yang carut marut makin memberikan
kita gambaran yang suram di masa depan ini, gejolak dunia internasional semakin kuat
mengintervensi bangsa yang lemah dalam struktur ekonomi ini mengakibatkan politik kita
seakan di ambang kegagalan berdemokrasi, semakin kuatnya kasus-kasus dengan Unsur
SARA yang yang mengakibatkan kita jadi terpecah beda oleh itu. Unsur agama yang yang
dijadikan salah satu bantuan politik di bangsa ini, masa depan politik Indonesia akan
berantakan jika para pelaku politik sudah tidak menggunakan akalnya dalam berpolitik

Penulis tidak ingin mengkritk sistem yang ada sekarang tetapi penulis coba
memberikan gambaran tentang politk masa depan Indonesia dengan sistem yang sekarang,
politik kita saat ini sangat membuat penulis resah, dikarenakan politik saat ini menganut

15
politik dengan secara yang sangat liberal, hal ini di sebabkan banyaknya ideologi yang masuk
ke Indonesia, sementara ideologi kita sendiri seakan di tinggalkan oleh para pelaku poltik kita
saat ini, ketika konsep politik pancasila jka diterapkan di oleh pelaku politik di masa depan
maka kesadaran semua pelaku poltik akan menguntungkan kita dalam bersosial di
masyarakat di karenakan konsep pancasila itu pada setiap butirnya di temukan langsung di
bumi petiwi bangsa Indonesia, analisa politik masa depan jika pancasila diterapkan dan di
ilhami oleh pelaku politik di bangsa ini maka keadilan sosial akan tercapai tanpa ada lagi
perpecahan yang berlandaskan oleh unsur-unsur SARA,

Masa depan politik bangsa ini dalam analisa penulis ialah akan menjadi lebih baik jika butir
dalam ideologi pancasila diterapkan oleh pelaku politik mendatang maka Indonesia akan
menjadi negara yang makmur dan akan dijadikan contoh perdaban bagi bangsa lain

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setiap presiden adalah yang terbaik di masanya perbedaan persoalan yang di hadapi
membuat perbedaan sistem politik yang diterapkan, ini menunjukan bahwa di negara
indonesia bisa menghadapi ancaman dari laur, karena masyarakatnya dan pemimpinnya tau
caranya mengatasinya

B.J Habibie (1998-1999)

Kita bisa mengatakan bahwa habibie adalah orang-orang yang sangat awan tentang
dunia poltik dimana di masa masi terasa masi ada ras Orde baru di masa pemerintahannya,
kita juga mengetahui habibie perna melakukan gerakan relawan agar kekuasannya sebagai
presiden tetap eksis, tetapi pasca penyampain pidato pertanggung jawabannya di tolak di
MPR, Bacharuddin Jusuf Habibie, adalah wakil presiden selama masa jabatan presiden
sebelumnya, Suharto. Dia menggantikan Suharto pada tahun 1998 ketika Suharto turun dari
kursi kepresidenan. Namun, hal ini tidak mengakhiri sistem politik yang telah diterapkan
selama Orde Baru.

Abdulrahman Wahid 1999-2001

Dalam rangka menciptakan koalisi yang luas, wahid menunju anggota dari
berbagai partai politik dab perwira TNI sebagai mentri di kabinet, tapi kompisisi
yang beragam ini juga mengikplikasikan kurangnya kohensi dalam kabinet dan
terlebih lagi, hanya berisi beberapa tokoh reformis saja, Wahid melakukan upaya
untuk mengurangi peran politi TNI namun hal ini menyebabkan konflik dan
kemudian hilangnya dekungan dari pihak TNI,

Kasus-kasus Korupsi yang tampaknya masih sangat serg terjadi, dimana di tahun-
tahun pertamanya sebagai presiden, dia memecat tujuh menteri yang semua diduga terlibat
dalam kasus korupsi, diamana Empat mentri diantaranya berasal dari partai koalisi (PDI-P,
Golkar, PPP dan PAN), hal ini yang membuat president Wahid menjadi semakin terisolasi
dan lebih parahnya lagi, presiden Wahid sendiri juga dikaitkan dengan dua skandal korupsi

17
yang akhirnya menyebabkan pemakzulan. Keuda skandal itu dikenal itu di kenal Buloggate
dan Bruneigate masing-masing melibatkan ketidakjelasan penggunaan dana publik

Megawati soekarno putri 2001-2004

meskipun Megawati sendiri tidak tampak sangat mendukung reformasi politik, proses
reformasi sebenarnya telah dirintis pada tahun 1999 ketika parlemen mulai merancang
banyak UU baru (termasuk amandemen-amandemen konstitusi) yang akan berlaku efektif
selama kepresidenan Megawati. Langkah-langkah reformasi ini menyiratkan peningkatan
signifikan dalam checks and balances demokratis yang mengakhiri kemungkinan kembalinya
rezim otoriter. Kebijakan-kebijakan reformasi ini menempatkan kekuasaan di tangan rakyat,
bukan Pemerintah Pusat. Selain itu, cabang-cabang eksekutif dan legislatif dipisahkan dengan
lebih ketat. Pendahulu Megawati (Wahid) melakukan upaya kuat untuk mengurangi pengaruh
TNI (yang benar-benar melemahkan posisinya), tetapi Megawati tidak berniat untuk ikut
campur dengan urusan TNI. Akibatnya, TNI kembali mendapatkan sejumlah pengaruh dalam
politik. Apalagi, perkembangan internasional juga meningkatkan peran TNI

Meskipun MPR telah berhati-hati dalam mengurangi peran politik tentara, Panglima Besar
TNI lah yang menyatakan pada tahun 2004 bahwa fraksi TNI harus dihapuskan dari MPR.
Seorang perwira TNI yang ingin aktif dalam dunia politik harus mengundurkan diri terlebih
dulu dari posisinya di TNI. Reformasi ini direalisasikan tetapi tidak berarti mengakhiri
pengaruh politik TNI dalam masyarakat Indonesia.

Susilo Bambang Yudoyono 2004-2014

Presiden SBY ini bukanlah orang baru di panggung politik Indonesia dia banyak
menduduki jabatan publik di pemerintahan sebelumnya dimana pada presiden Wahid ia
menjadi menjadi Menteri Pertambangan dan Energi dan pada masa pemerintahan presiden
Megawati menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Meskipun di
berhentikan oleh presiden megawati sebagai menteri tetapi yuduyono tetap memiliki
popularitas dimata masyarakat di karenakan ide-ide reformisnya, tetapi pada periode kedua
kepemimpinnya dia agar di benci masyarakat di karenakan banyak kasus korupsi yang terjadi
pada masa pemerintahannya di periode keduanya dimana pelaku koreupsi tersebut banyak
berasal dari badan pemerintah dan juga dari partai politiknya ini yang menyebabkan dia di
benci sama rakyat saat itu.

18
Joko Widodo 2014-sekarang

Presiden Joko Widodo mengeluarkan sejumlah kebijakan penting selama tiga tahun
memimpin Indonesia. Percepatan pembangunan infrastruktur dan pemerataan ekonomi
menjadi fokus Jokowi selama menjabat sebagai kepala negara. Ribuan kilometer jalan telah
dibangun Jokowi. Jalan itu menembus isolasi perbatasan seperti di Kalimantan Barat, Timur,
dan Utara, Nusa Tenggara Tmur, dan Papua melalui Trans Papua. Jokowi juga menerbitkan
Perpres Nomor 58/2017 tentang Proyek Strategis Nasional di luar Jawa salah satunya adalah
penganggaran Rp444 triliun untuk pembangunan di Maluku dan Papua.Dalam memeratakan
ekonomi, ia menerbitkan kebijakan harga BBM satu harga dari ujung Sumatera hingga
Papua. Ia juga berupaya menekan harga bahan bangunan seperti semen di Indonesia timur.
Sertifikat tanah juga diberikan kepada masyarakat. Sejumlah kerja pemerintah Jokowi
berbuah manis. Indonesia dinyatakan layak investasi oleh lembaga pemeringkat kredit
Standard & Poor’s (S&P) dan berada di posisi keempat tujuan investasi menurut United
Nations Conference on Trade and Development (UNCTD).Indonesia juga berada di urutan
pertama tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah berdasarkan Organisation for
Economic Cooperation and Development (OECD)

Saran

Penulis mengetahui dalam penyusunan makalah ini, terdapat banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah tersebut, maka penulisan sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya dapat membangun atau dapat mengembangkan makalah ini, keterbasatan
sumber dan refensi makalah datang dari penulis sendiri yang sangat sulit menemukan
sumber-sumber yang nilai akurat dalam penyusunan makalah ini

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.Indonesia-investments.com/id/budaya/politik/reformasi/joko-widodo/item7597

https://www.Indonesia-investments.com/id/budaya/politik/reformasi/item181?

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia_(1998%E2%80%93sekarang)

http://ahmadsyarifpurnama.blogspot.co.id/2015/02/lahirnya-era-reformasi.html

https://www.dennysiregar.com/2016/11/politik-cantik-jokowi.html

https://www.cnnIndonesia.com/nasional/20171019210046-32-249634/infrastruktur-benteng-tangguh-
jokowi-dari-serangan-politik

Sudirman, adi. 2014, ejarah lengkap Indonesia ( dari era clasik hingga terkini), jogjakarta, DIVA
Press

20

Anda mungkin juga menyukai