TINJAUAN PUSTAKA
Diplomasi maritim adalah negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua negara
atau lebih mengenai batas laut, kerjasama maritim serta pertahanan. Diplomasi maritim
isyarat kepada negara sekutu dan lawan maksud dari kebijakan maritim serta kemampuan
pertahankan maritim suatu negara.1 Pada masa damai diplomasi maritim ini dilakukan untuk
mempengaruhi perilaku dari negara lain dalam konteks interaksi dan transaksi yang terjadi di
wilayah perairan.2
Joko Widodo juga telah menyebutkan bahwa Diplomasi Maritim merupakan pilar ke
empat dalam Lima Pilar Utama agenda pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim
Dunia, yang berbunyi “ Menerapkan Diplomasi Maritim, melalui usulan peningkatan kerja
sama dibidang maritim dan upaya menangani sumber konflik, seperti pencurian ikan,
penekanan bahwa laut harus menyatukan berbagai bangsa dan negara dan bukan
konsep diplomasi maritim dalam penelitian ini selain mengacu pada penerapan pilar
pendekatan diplomasi maritim yang dikemukakan oleh Christian Le Miere (2014) yaitu
bahwa diplomasi maritim merupakan alat yang digunakan oleh angkatan laut dan pemerintah
1
Miere, C. L. (2014). Maritime Diplomacy in the 21st Century: Drivers and Challenges. New York: Routledge.
2
Muhammad Harry Riana Nugraha dan Arfin Sudirman. Maritime Diplomacy Sebagai Strategi Pembangunan
Keamanan Maritim Indonesia. Universitas padjadjaran. Vol. 1, No. 2, Oktober 2016: 175. Jurnal Wacana Politik
ISSN 2502 - 9185
suatu negara untuk mencapai kepentingannya. Miere juga mengembangkan tiga tipologi dari
diplomasi maritim, yakni cooperative, ersuasive, dan coercive maritime diplomacy yang
dijalankan melalui berbagai operasi maritim dimana maritime forces memegang peran utama
Oleh karena itu dalam konteks mewujudkan visi indonesia sebagai poros maritim
dunia melalui IORA maka diplomasi maritim menjadi alat yang sangat penting dalam
mengadakan kerjasama antar kawasan dan dapat melakukan berbagai perundingan maupun
tujuan utama dari penggunaan diplomasi ini adalah dengan terwujudnya pembangunan
ekonomi melalui pemanfaatan serta memaksimalkan sumber daya dibidang kemaritiman dan
juga diplomasi maritim dapat digunakan untuk menghilangkan sumber konflik maritim
seperti illegal fishing, pelanggaran kedaulatan, sengketa teritorial, dan kerusakan lingkungan
laut.
3
Ibid.