Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN KONSEP/TEORI

2.1.1 Konsep Diplomasi Ekonomi Maritim

Diplomasi maritim adalah negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua negara

atau lebih mengenai batas laut, kerjasama maritim serta pertahanan. Diplomasi maritim

biasanya tidak dimaksudkan untuk menyebabkan perang, melainkan untuk memberikan

isyarat kepada negara sekutu dan lawan maksud dari kebijakan maritim serta kemampuan

pertahankan maritim suatu negara.1 Pada masa damai diplomasi maritim ini dilakukan untuk

mempengaruhi perilaku dari negara lain dalam konteks interaksi dan transaksi yang terjadi di

wilayah perairan.2

Joko Widodo juga telah menyebutkan bahwa Diplomasi Maritim merupakan pilar ke

empat dalam Lima Pilar Utama agenda pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim

Dunia, yang berbunyi “ Menerapkan Diplomasi Maritim, melalui usulan peningkatan kerja

sama dibidang maritim dan upaya menangani sumber konflik, seperti pencurian ikan,

pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut dengan

penekanan bahwa laut harus menyatukan berbagai bangsa dan negara dan bukan

memisahkan."(Kementrian Luar Negeri, 2014)

konsep diplomasi maritim dalam penelitian ini selain mengacu pada penerapan pilar

diplomasi maritim dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, juga menggunakan

pendekatan diplomasi maritim yang dikemukakan oleh Christian Le Miere (2014) yaitu

bahwa diplomasi maritim merupakan alat yang digunakan oleh angkatan laut dan pemerintah

1
Miere, C. L. (2014). Maritime Diplomacy in the 21st Century: Drivers and Challenges. New York: Routledge.
2
Muhammad Harry Riana Nugraha dan Arfin Sudirman. Maritime Diplomacy Sebagai Strategi Pembangunan
Keamanan Maritim Indonesia. Universitas padjadjaran. Vol. 1, No. 2, Oktober 2016: 175. Jurnal Wacana Politik
ISSN 2502 - 9185
suatu negara untuk mencapai kepentingannya. Miere juga mengembangkan tiga tipologi dari

diplomasi maritim, yakni cooperative, ersuasive, dan coercive maritime diplomacy yang

dijalankan melalui berbagai operasi maritim dimana maritime forces memegang peran utama

sebagai aktor diplomasi maritim (Miere, 2014, p.123).3

Oleh karena itu dalam konteks mewujudkan visi indonesia sebagai poros maritim

dunia melalui IORA maka diplomasi maritim menjadi alat yang sangat penting dalam

mengadakan kerjasama antar kawasan dan dapat melakukan berbagai perundingan maupun

negosiasi dalam mempengaruhi perilaku negara lain untuk mencapai kepentingan

nasionalnya. Diplomasi maritim memiliki keterkaitan dengan diplomasi ekonomi karena

tujuan utama dari penggunaan diplomasi ini adalah dengan terwujudnya pembangunan

ekonomi melalui pemanfaatan serta memaksimalkan sumber daya dibidang kemaritiman dan

juga diplomasi maritim dapat digunakan untuk menghilangkan sumber konflik maritim

seperti illegal fishing, pelanggaran kedaulatan, sengketa teritorial, dan kerusakan lingkungan

laut.

3
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai