Anda di halaman 1dari 3

IMPLEMENTASI MANADO OCEAN DECLARATION (MOD) 2009 di

INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERJANJIAN


INTERNASIONAL

Alifa Cikal Yuanita (22/499623/PHK/11896)


Mata Kuliah: Hukum Perjanjian Internasional
Dosen pengampu: Prof. Dr. Agustinus Supriyanto, SH., M. Si

Latar Belakang

Sebagai bagian dari masyarakat internasional, Indonesia selalu menjalin


hubungan dengan negara lain. Hal ini merupakan suatu keharusan mengingat
status Indonesia yang masih tergolong negara berkembang dan membutuhkan
bantuan dari negara lain untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di negara
tersebut. Hubungan dengan negara lain dapat dilakukan dalam berbagai bidang
kepentingan, antara lain sosial, politik, ekonomi bahkan lingkungan. Semua upaya
tersebut ditujukan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia
dalam segala aspek. Salah satu bentuk hubungan diplomatik yang dilakukan oleh
negara-negara di dunia adalah dengan pelaksanaan perjanjian internasional.1

Perjanjian internasional adalah bagian dari hukum internasional, perjanjian


internasional menjadi salah satu sumber hukum internasional. Suatu perjanjian
internasional yang disepakati dapat memuat aspek-aspek yang menjadi
kepentingan negara-negara yang bersangkutan, tanpa terkecuali.2 Berkitan dengan
aspek lingkungan, mengingat status indonesia sebagai negara kepulauan, maka
lingkungan hidup khususnya lingkungan laut tidak lepas dari perhatian
pemerintah Indonesia. Mengingat pentingnya peran laut dan tanggung jawab
untuk melindungi wilayah pesisir, Indonesia perlu mengadakan kesepakatan
dengan negara lain dalam rangka upaya konservasi laut. Perjanjian tersebut
biasanya dibuat dengan negara tetangga maritim yang berbatasan dengan
1
Kholis Roisah, “Hukum Perjanjian Internasional: Teori Dan Praktek” Malang, Setara Press,
2015, hlm. 3.
2
Yudha Bhakti Ardhiwisastra, Hukum Internasional: Bunga Rampai, Bandung, PT. Alumni,
2003, hlm. 8.
Indonesia dan negara kepulauan lainnya untuk menjalin kerjasama dalam
pengelolaan dan perlindungan lingkungan laut.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang diakui secara internasional


dalam Konvensi Internasional tentang Hukum Laut atau lazim dikenal dengan
United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, menunjukkan
bahwa wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang terbentang di sepanjang
wilayah perairan. Penerapan konsep negara kepulauan di Indonesia memberikan
Indonesia kekuasaan dan kedaulatan penuh atas perairan Indonesia. Pulau-pulau
yang terletak di perairan Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa Indonesia.3 Tidak hanya itu, jika
dimanfaatkan dengan baik, kekayaan alam yang terdapat di perairan sekitar pulau-
pulau tersebut akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Jika ditinjau dari sudut kepentingan negara kita yang memiliki garis pantai yang
panjang dan dilalui oleh kapal tanki minyak asing yang mengangkut berjuta-juta
ton minyak tiap tahunnya, Indonesia patut mewaspadai hal-hal yang tidak
diinginkan, mengingat terjadinya pencemaran laut akibat tumpahan minyak di
pantai kita bisa saja terjadi setiap saat.4 Tumpahan minyak ini tentunya akan
mempengaruhi populasi hayati di laut yang akan berdampak negatif pada
kehidupan masyarakat pesisir pantai.

Oleh karena itu, sebagai negara kepulauan yang memiliki ketergantungan


tinggi di bidang ekologi, ekonomi dan sosial terhadap keberadaan lingkungan laut
yang baik mendorong indonesia untuk menyelenggarakan Manado Ocean
Declaration atau konfrensi kelautan dunia di Manado, dimana konfrensi ini
merupakan suatu respon terhadap kurangnya perhatian terhadap keberlanjutan
lingkungan laut, terutama dalam menopang sendi-sendi kehidupan manusia.
Manado Ocean Declaration ini dihadiri oleh delegasi dari 121 negara yang
memiliki laut, Manado Ocean Declaration didedikasikan untuk mendayagunakan
potensi sumber daya hayati laut bagi kelanjutan dan kelestarian manusia dan alam
3
Mochtar Kusumaatmadja and Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Bandung, PT.
Alumni, 2021), hlm. 17.
4
Andreas Pramudianto, Hukum Perjanjian Lingkungan Internasional: Implementasi Hukum
Perjanjian Internasional Bidang Lingkungan Hidup Di Indonesia (Setara Press, 2014), hlm. 12.
semesta, membangun Kerjasama internasional yang saling menguntungkan dalam
pengelolaan laut dan membangun komitmen internasional untuk melestarikan laut
dan potensinya bagi upaya mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan
iklim di dunia.5

Manado Ocean Declaration juga bertujuan untuk mengefektifkan


Kerjasama internasional untuk menjaga dan memanfaatkan laut sebagai masa
depan kehidupan umat manusia, sumber pangan, energi, dan kekayaan bersama
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.6 Manado Ocean Declaration
termasuk ke dalam agenda resmi dan dibahas dalam pertemuan negara negara
yang tergabung dalam UNCLOS dan didedikasikan untuk mendayagunakan
potensi sumber daya hayati laut bagi kelanjutan dan kelestarian manusia dan alam
semesta, selain itu juga Manado Ocean Declaration bertujuan untuk membangun
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dalam rangka pengelolaan
laut, dan melestarikan komitmen internasional untuk melestarikan laut dan
potensinya bagi upaya mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan
iklim di dunia.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana kedudukan Manado Ocean Declaration (MOD) ditinjau dari


hukum perjanjian internasional?
2. Bagaimana implementasi Manado Ocean Declaration (MOD) di
Indonesia?

5
Biliana Cicin-Sain, “Oceans and Climate Change: Issues and Recommendations for
Policymakers and for the Climate Negotiations,” in Brief Ocean Policy of Global Ocean Forum,
2009.
6
Nazery Khalid, “World Ocean Conference İn Manado, Sulawesi: 11–15 May 2009 Summit İn
Sulawesi: Safeguarding The Seas, Conserving The Corals,” Australian Journal of Maritime &
Ocean Affairs 1, no. 2 (2009): 63–66.

Anda mungkin juga menyukai