Anda di halaman 1dari 11

Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia:

Perspektif Keamanan Maritim


Mulyadi
Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia
e-mail: mulyadi@tnial.mil.id

Received: 28-10-2019, Accepted: 01-03-2020

Abstrak
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD) tidak terlepas dari perkembangan lingkungan
strategis yang sangat dinamis. Isu-isu yang berkembang di dalam negeri dan luar negeri yang
berkaitan dengan keamanan di laut sangat berpotensi memengaruhi kepentingan Indonesia.
Perlu upaya-upaya konkret dalam pemenuhan alat utama sistem terpadu yang ditunjang
implementasi dari kebijakan gelar kekuatan laut yang tepat guna menciptakan jaminan
keamanan maritim. Dalam Keamanan Maritim Indonesia perlu mengoptimalkan peran dan
tugas Bakamla serta penyediaan anggaran yang memadai.
Kata kunci: Poros Maritim Dunia, Keamanan Maritim, Indonesia.
Abstract
Indonesia as the Global Maritime Fulcrum (GMF) certainly cannot be separated from the
development of a very dynamic strategic environment. Issues are developing at domestic and
abroad relating to security at sea have the potential to affect Indonesia's interests. Concrete
efforts are needed in the fulfillment of defense equipment which is supported by the
implementation of the right sea power degree policy to create maritime security guarantees. In
Maritime Security, Indonesia needs to optimize Bakamla's roles and tasks and provide
adequate budget.
Keywords: Global Maritime Fulcrum, Maritime Security, Indonesia.

Pendahuluan.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, istilah perikanan, perbaikan transportasi laut serta
Poros Maritim Dunia (PMD) menjadi hal fokus pada keamanan maritim. Penjagaan
yang sangat familiar dalam kehidupan meliputi revitalisasi program-program
berbangsa dan bernegara. Presiden Joko utama pemerintah guna mewujudkan
Widodo menyampaikan gagasannya untuk Indonesia sebagai proros maritim dunia
mewujudkan Indonesia sebagai poros (www.Presidenri.go.id) melalui
maritim dunia (PMD) pada Konferensi pengembangan sektor-sektor ekonomi
Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur pada tahun kelautan, penguatan, konektivitas maritim,
2015 di Myanmar (www.Presidenri.go.id). rehabilitasi kerusakan lingkungan, dan
Poros maritim merupakan sebuah gagasan konservasi keanekaragaman hayati
strategis yang didesain untuk menjamin (biodiversity), serta peningkatan kualitas
terciptanya konektivitas antarpulau, dan kuantitas sumber daya manusia (SDM)
pengembangan industri perkapalan dan kelautan. Faktor-faktor pendukung internal

24 │Jurnal Maritim Indonesia│Juni 2020, Volume 8 Nomor 1


PMD tidak terlepas dari adanya perubahan geopolitik Indonesia yang bertransformasi
yang sangat besar di abad 21 yang secara ‘kembali’ menjadi sebuah negara maritim.
nyata terlihat pada pergeseran center of Makalah ini juga membahas hal-hal yang
gravity geopolitik dan geoekonomi dunia berkaitan dengan capaian PMD melalui
dari Barat ke Asia Timur. 1 pembangunan hard power dan kebijakan
Makalah ini menganalisis PMD dari penggelaran kekuatan laut menggunakan
perspektif keamanan maritim, khususnya metode kualitatif deduktif.
aspek kebijakan strategi penggelaran
Keamanan Maritim.
kekuatan laut untuk meningkatkan daya
Dalam perspektif pertahanan, keamanan
tangkal pertahanan maritim Indonesia guna
maritim mencakup ancaman-ancaman yang
memberikan gambaran secara
lebih luas dibanding dengan ancaman
komprehensif. Konformitas geografik Asia
tradisional pada umumnya. Angkatan Laut
Tenggara, khususnya Indonesia (James T.
Amerika Serikat (AS) secara eksplisit
Conway, 2015: 6), dipandang penting oleh
mendefinisikan keamanan maritim sebagai
negara-negara di dunia karena perannya
berikut:
yang vital dalam menopang kelangsungan
‘Maritime security is a non-doctrinal term
perdagangan internasional (Geofrey Till,
defined as those tasks and operations
2009: 345-349). Perairan Indonesia
conducted to protect sovereignty and
memiliki nilai signifikan sebagai jalur
maritime resources, support free and open
pelayaran internasional yang semakin
seaborne commerce, and to counter
penting seiring dengan permintaan energi
maritime-related terrorism, weapons
dan sumber daya alam (SDA) yang
proliferation, transnational crime, piracy,
diprediksi meningkat 56% pada tahun 2040 2
environmental destruction, and illegal
yang bergantung pada akses Alur Laut
seaborne immigration.’(US Navy, 2010: 35)
Kepulauan Indonesia (ALKI). Kondisi ini
Bagi Angkatan Laut AS, keamanan maritim
diyakini menjadi momentum yang tepat
merupakan sebuah istilah yang tidak
guna mewujudkan visi Indonesia sebagai
mengikat yang dapat diartikan sebagai
PMD sebagai bentuk implementasi

1 Pidato Kenegaraan Presiden RI, Ir. Joko Widodo, Jalesveva Jayamahe, Justru di Laut Kita Jaya, sebagai
seusai pelantikan periode 2014-2019, pada tanggal 20 semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa
Oktober 2014. Terdapat tiga paragraf yang perlu kembali membahana. Ketiga, Sebagai nahkoda yang
digarisbawahi terkait dengan visi pembangunan dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga
Indonesia yang barbasis kemaritiman. Presiden bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia
menekankan antara lain: Pertama, Kita harus bekerja dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita
dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi
Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat, semua badai dan gelombang samudra dengan
dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah
terlalu lama memunggungi laut, memunggungi kehendak rakyat dan konstitusi. Semoga Tuhan Yang
samudra, memunggungi selat dan teluk. Kedua, Kini Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.
saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga 2 Ibid.

Indonesia sebagai Poros …..│Mulyadi │25


bentuk kegiatan atau operasi untuk aksi terorisme (UNGA, 2008: 63); 3)
melindungi kedaulatan dan SDA laut, perdagangan senjata, khususnya senjata
mendukung kebebasan bernavigasi dan pemusnah massal (UNGA, 2008: 72); 4)
kelancaran perdagangan, termasuk upaya- perdagangan narkoba dan psikotropika
upaya untuk mencegah kegiatan terorisme di (UNGA, 2008: 82); 5) penyelundupan dan
laut, perdagangan senjata, kejahatan perdagangan orang lewat laut (UNGA, 2008:
transnasional, pembajakan, perompakan 89); 6) penangkapan ikan ilegal (IUU fishing)
bersenjata, perusakan lingkungan, serta (UNGA, 2008: 98); dan 7) perusakan
imigran ilegal. lingkungan laut (UNGA, 2008: 107).
International Maritime Organizatin (IMO) Klein (2011) memahami keamanan
secara tegas membedakan antara maritim sebagai ‘the protection of state’s land
keselamatan dan keamanan maritim. and maritime territory, infrastructure,
Keselamatan maritim merujuk pada upaya economy, environment and society from
mencegah atau meminimalisir terjadinya certain harmful acts occuring at sea’ yang
insiden atau kecelakaan di laut yang diartikan sebagai bentuk perlidungan
disebabkan oleh kondisi kapal yang tidak terhadap tanah dan batas wilayah maritim,
sesuai aturan atau personel yang tidak infrastruktur, ekonomi, lingkungan, dan
cakap. Keamanan maritim berkaitan dengan masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang
upaya-upaya proteksi yang dilakukan membahayakan.
terhadap segala kegiatan yang bertentangan
Ancaman Keamanan Maritim di Indonesia
dengan hukum (Proshanto dan Maximo,
dan Kawasan.
2004: 33-34), sedangkan pengguna laut,
Dalam era globalisasi saat ini,
yang berhubungan dengan industri
keberadaan suatu bangsa tidak terlepas dari
perkapalan, mendefinisikan keamanan
dinamika perkembangan lingkungan
maritim sebagai sebuah sistem transportasi
strategis (strategic environment) yang
pengangkutan barang dari satu tempat ke
merupakan bentuk dari sebuah interaksi
tempat tujuan dengan aman tanpa gangguan
atau hubungan saling memengaruhi yang
dari segala bentuk kejahatan di laut,
melibatkan aktor negara (state actors) dan
khususnya perompakan, pembajakan, dan
aktor bukan negara (non-state actors) serta
terorisme (Natalie Klein, 2011: 8).
lingkungan alam. Kondisi ini berlaku bagi
PBB telah mengklasifikasikan ancaman-
Indonesia sebagai Sea Lines of
ancaman bagi keamanan maritim yang terdiri
Communication (SLOC) dan Sea Lines of
dari (UNGA, 2008: 39) 1) pembajakan dan
Trade (SLOT) serta keberadaan empat
perompakan bersenjata (UNGA, 2008: 54); 2)
choke point dunia, yaitu Selat Malaka, Selat

26 │Jurnal Maritim Indonesia│Juni 2020, Volume 8 Nomor 1


Sunda, Selat Makassar/Lombok, dan Selat menjadi sebuah konflik terbuka. Eskalasi di
Ombai/Wetar yang terhubung dengan ketiga LCS juga mengalami peningkatan dengan
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adanya perubahan Komando AS di Asia
(Marsetio, 2014: 4). Pasifik. AS telah menetapkan kebijakan
Potensi strategis posisi Indonesia sistem pertahanan outward looking yang
membawa konsekuensi munculnya sejumlah baru dengan merestrukturisasi komando
tantangan keamanan maritim (Ade Supandi, militernya dengan mengubah U.S. Pacific
2018), karena tidak terlepas dari konstelasi Command (US-Pacom) menjadi U.S. Indo-
geografis Indonesia yang terbuka dan Pacific Command (US-INDOPACOM) yang
berbatasan langsung dengan sepuluh meliputi kawasan Asia Tenggara, Asia
negara tetangga sehingga sangat Timur, Asia Selatan, dan Oseania.
memungkinkan terjadinya kejahatan lintas Perubahan ini merupakan implementasi
negara, seperti penyelundupan manusia nyata dari visi AS, yaitu ‘Make America Great
atau barang terlarang, imigran gelap, Illegal Again’. Perubahan komando ini merupakan
Unreported Unregulated (IUU) fishing, langkah strategis AS untuk membendung
perompakan/pembajakan, pencemaran hegemoni China yang terus mengalami
lingkungan laut, terorisme di laut, dan konflik penguatan di kawasan Asia Pasifik. Konteks
antarnegara, seperti sengketa batas laut perebutan hegemoni di LCS yang dilakukan
(Kemenlu, 2010). Ancaman keamanan oleh AS dan China sangat berbeda. AS
maritim yang dihadapi Indonesia pada menggunakan pendekatan yang
akhirnya menjadi permasalahan bersama di mengedepankan kekuatan militer (military
kawasan Asia Tenggara atau sebaliknya dan forces), sedangkan China mengedepakan
dapat berkembang menjadi masalah bagi kekuatan nonmiliter (smart forces) untuk
pertahanan dan keamanan, baik di tingkat merealisasikan strategi Belt and Road
nasional, regional, maupun global. Initiative (BRI) (Marsetio, 2018: 23).
Ancaman keamanan maritim yang Meskipun Indonesia bukan bagian dari
mengemuka saat ini juga bersumber dari isu- claimant states dan bukan juga negara yang
isu persengketaan di Laut Cina Selatan terlibat secara langsung dalam perebutan
(LCS) yang berpengaruh pada tatanan hegemoni antara AS dengan Cina, namun
keamanan maritim di tingkat regional. dampak dari ketegangan tersebut akan
Benturan kepentingan dari negara-negara memengaruhi keamanan maritim Indonesia
pengklaim (claimant states), yaitu Cina, karena memiliki wilayah perairan yang
Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei berbatasan langsung dengan wilayah konflik
Darussalam, tentu saja dapat berubah tersebut.

Indonesia sebagai Poros …..│Mulyadi │27


Pembangunan Hard Power Keamanan pencapaian pemenuhan alutsista TNI
Maritim. Angkatan Laut, yaitu 67,57% dari target 75%
Dalam laporan Global Trends 2030, peta pada tahun 2020.
kekuatan negara-negara di dunia akan Munculnya kendala dalam pemenuhan
mengalami perubahan drastis pada 2030. MEF ini tidak terlepas dari faktor dukungan
Asia akan melampaui Amerika Utara dan anggaran serta kesiapan dari industri
Eropa dalam hal kekuatan global pertahanan yang belum mampu mendorong
berdasarkan Gross Domestic Product (GDP), pembangunan alutsista TNI Angkatan Laut
jumlah populasi, alokasi militer, dan investasi secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah
teknologi. Dalam proyeksi tersebut, Indonesia harus berupaya mendorong agar terciptanya
diprediksi sebagai salah satu negara yang akselerasi pemenuhan alutsista TNI AL
memiliki peningkatan kekuatan (emerging sesuai dengan yang telah direncanakan
power) pada tahun 2030 melalui peningkatan dalam MEF.
kekuatan maritim yang mampu mengelola
Kebijakan Gelar Kekuatan Laut untuk
potensi dan ancaman yang mungkin muncul
Meningkatkan Keamanan Maritim.
pada wilayah perairannya (NIC, 2012).
Konsep keamanan maritim yang efektif
Salah satu upaya meningkatkan kekuatan
membutuhkan sebuah upaya yang bersifat
maritim adalah pembangunan hard power
komprehensif guna menciptakan stabilitas
keamanan maritim yang bersumber pada
dan melindungi semua kegiatan di laut.
kekuatan TNI Angkatan Laut dan melibatkan
Diperlukan sebuah konsep kebijakan
seluruh komponen bangsa. Diperlukan
mengenai pengaturan kekuatan gelar
langkah komprehensif yang memadukan
kekuatan sehingga mampu menciptakan
semua sumber daya maritim, seperti TNI,
lingkungan maritim yang aman. Perlu
industri dan jasa maritim, armada kapal ikan,
membahas faktor-faktor yang memengaruhi
nelayan, dan masyarakat pesisir.
gelar kekuatan laut itu sendiri, meliputi (Ade
Pembangunan kekuatan TNI, khususnya TNI
Supandi, 2019):
Angkatan Laut harus dilaksanakan oleh
pemerintah. TNI Angkatan Laut telah Strategi Pertahanan Maritim Indonesia
melaksanakan upaya membangun dan (SPMI).
memodernisasi alutsistanya berdasarkan Perkembangan lingkungan strategis pada
rancangan Minimum Essential Forces (MEF) saat ini ditandai dengan meningkatnya arti
yang dimulai tahun 2005 dan ditargetkan penting laut bagi perekonomian dunia serta
dapat tercapai secara keseluruhan pada semakin beragamnya spektrum ancaman di
tahun 2024. Sampai dengan tahun 2019, lingkungan maritim yang makin kompleks dan

28 │Jurnal Maritim Indonesia│Juni 2020, Volume 8 Nomor 1


menuntut strategi yang tepat bagi Indonesia. sampai dengan batas waktu tertentu (Julian
SPMI harus menggariskan penggunaan dan S. Corbett, 2004: 100) untuk digunakan
pembangunan kekuatan pertahanan maritim sebesar-besarnya oleh kekuatan sendiri atau
yang terpadu (Geoffrey Till, 2009: 110), teman, guna mencegah penggunaan area
handal, dan memiliki kesiapan yang mampu laut tersebut oleh lawan (Geoffrey Till, 2009:
merespons isu, tren, dan tantangan 152). Kemampuan kekuatan laut ditujukan
(ancaman dan peluang) terkait dengan untuk mencapai keberhasilan misi yang
kepentingan nasional. Pembangunan berkaitan dengan laut, kemampuan sea
kekuatan pertahanan maritim akan menjamin control pada akhirnya digunakan untuk
terjaganya kedaulatan wilayah dan sumber melindungi tujuan nasional dalam sebuah
daya serta keamanan di wilayah Indonesia kampanye militer di laut (Geoffrey Till, 2009:
sebagai pilar untuk mewujudkan Indonesia 153).
sebagai PMD. Coastal defense atau pertahanan pantai.
SPMI menjelaskan desain strategi Menurut A. T. Mahan, coastal defense
pembangunan kemampuan komponen merupakan elemen pertahanan pantai statis
pertahanan dan keamanan maritim yang yang menjadi kekuatan pelengkap dari
bertumpu pada pembangunan kemampuan elemen mobil (mobile) dan elemen
untuk menjalankan misi operasi, antara lain penyerang (offensive) dari peperangan laut
naval presence, sea control, coastal defense, secara keseluruhan (Alfred T. Mahan, 1899:
dan power projection (James Cable, 1998: 49-50). Kemampuan pertahanan pantai
62). Indonesia harus dikembangkan seperti
Naval presence atau kehadiran kekuatan angkatan laut dunia lainnya yang bertumpu
laut di area tertentu. Bentuk kehadiran di laut pada pengorganisasian kekuatan pertahanan
diartikan sebagai kehadiran rutin atau pantai dalam satu komando dan
periodik. Pada kondisi tertentu naval pengendalian yang menggabungkan
presence dapat diartikan sebagai bentuk kekuatan yang dimiliki TNI AL, TNI AD, dan
kehadiran kontijensi (contigency positioning) TNI AU berupa kapal perang permukaan,
berdasarkan keputusan politik kapal selam, ranjau laut, pesawat tempur
memerintahkan yang memerlukan kehadiran serang maritim dan tempur sergap, pesawat
kekuatan laut pada kondisi krisis dan di intai maritim, unmaned vehicle system (UV
wilayah tertentu (Norman Fredman, 2001: system), serta peluru kendali atau artileri
51). pertahanan pantai.
Sea control atau kemampuan kekuatan Power projection atau expeditionary
laut untuk mengendalikan wilayah tertentu operation dalam konteks tradisional diartikan

Indonesia sebagai Poros …..│Mulyadi │29


sebagai kegiatan kampanye operasi konteks keamanan maritim, informasi adalah
gabungan pendaratan atau serangan ke kebutuhan mendasar. Pengambilan
darat dalam bentuk operasi amfibi dan atau keputusan dalam kegiatan keamanan
maritime strike berupa serangan ke darat membutuhkan informasi dari hasil
menggunakan peluru kendali, tembakan pengamatan dan hal-hal yang diketahui
kapal, dan pesawat udara dari laut. (situational awareness) yang dipadukan
Pada masa perang, kemampuan SPMI dengan prediksi setiap kemungkinan yang
digunakan untuk menjamin supremasi di laut akan terjadi (threat awareness). (US Navy,
agar kemampuan kekuatan laut dapat 2007:5). Sumber utama informasi adalah
digunakan untuk menghancurkan data yang diperoleh dari pengawasan
perdagangan dan kekuatan musuh di darat maritim. Informasi yang berasal dari
dan di laut, sedangkan pada masa damai, pengawasan maritim harus bersifat
kemampuan SPMI digunakan untuk menjaga komprehensif tentang seluruh sumber daya,
keamanan dan keselamatan di laut demi baik militer maupun nonmiliter. Sistem
terjaminnya kesejahteraan dan kemakmuran pengawasan maritim nasional memberikan
Indonesia. Untuk itu, TNI Angkatan Laut terus informasi yang digunakan oleh pengambil
mengembangkan kemampuan asasi, keputusan, sebagaimana dikembangkan AS
memberdayakan kemampuan diplomasinya, dalam konsep Maritime Domain Awareness
dan memaksimalkan kemampuan (MDA).
konstabularinya agar pelaksanaan tugas- Beberapa instansi pemerintah telah
tugas pertahanan dan keamanan semakin mengoperasikan sistem pengawasan dan
optimal. pengumpulan data di laut, seperti TNI
Angkatan Laut, Kementerian Kelautan dan
Sistem Pengawasan Maritim Nasional
Perikanan (KKP), dan Direktorat Jenderal
(SPMN) Terintegrasi.
Perhubungan Laut Kementerian
Kegiatan pengawasan maritim (maritime
Perhubungan (Ditjenhubla Kemenhub).
surveillance) adalah pengamatan secara
Sistem-sistem tersebut dioperasikan secara
sistematis pada wilayah permukaan laut
terpisah dan belum ada badan yang
menggunakan seluruh sarana yang tersedia
mengelola informasi di bidang pengawasan
dengan tujuan untuk menentukan lokasi,
maritim. Hal tersebut berdampak pada belum
mengenali, dan mengetahui gerakan kapal-
terwujud sinergi antar-instansi yang
kapal yang melintas di wilayah laut.3 Dalam
melakukan pengawasan lingkungan maritim.

3 Disarikan dari definisi yang terdapat di Allied


Administrative Procedure (AAP) – 6 dan Allied Tactical
Procedure (ATP) – 61.

30 │Jurnal Maritim Indonesia│Juni 2020, Volume 8 Nomor 1


Situasi yang dihadapi adalah instansi yang Pengamatan maritim (maritime
melaksanakan kegiatan pengawasan di laut surveillance) bertujuan untuk mendapatkan
(TNI Angkatan Laut, Bakamla, KKP, Polairud, situasi lingkungan maritim guna mendukung
dan Ditjenhubla, dan lain-lain) berdasarkan pelaksanaan operasi keamanan.
kebijakan dan tugas pokok yang berbeda- Kemampuan ini dapat dicapai dengan
beda sehingga instansi cenderung melaksanakan fungsi-fungsi (1) pengamatan
mengedepankan perspektif masing-masing. udara dilaksanakan oleh MPA dan UAV; (2)
Desain sistem pengawasan yang dimiliki pengamatan permanen dilaksanakan oleh
instansi-instansi tersebut juga berbeda. satuan radar (GCI), IMSS, dan aerostat; dan
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan (3) pengamatan permukaan dilaksanakan
pengawasan lingkungan maritim Indonesia, oleh kapal patroli.
perlu dibentuk sistem pengawasan maritim Pengendalian maritim (maritime control)
nasional yang memadukan seluruh informasi bertujuan untuk melaksanakan pengendalian
dari berbagai kapasitas dan kewenangan terhadap lalu lintas kapal di wilayah perairan
yang diperlukan untuk menjembatani dan Indonesia dan yurisdiksi nasional.
mengelolanya. Badan yang menangani Kemampuan ini dapat dicapai dengan
SPMN ini berkedudukan di atas atau melaksanakan fungsi-fungsi (1) pengamanan
setidaknya kedudukannya secara hierarki pelabuhan dan infrastruktur dilaksanakan
terpisah dari institusi yang ada untuk oleh kapal, penyelam, dan pasukan khusus;
menghindari konflik kepentingan. Organisasi (2) penjejakan kapal dilaksanakan oleh kapal
yang khusus mengelola pengawasan patroli, MPA, dan UAV; dan (3) pengamatan
maritim, mekanisme, dan hubungan kerja taktis dilaksanakan oleh MPA, UAV, OPV,
dengan institusi pengawasan maritim dan PC.
tersebut bersifat kolaboratif dan Penindakan maritim (maritime interdiction)
komprehensif pada kegiatan pengumpulan, bertujuan untuk melaksanakan penegakan
pengolahan, dan distribusi data. hukum terhadap pelaku tindak pidana dan
memitigasi dampak ancaman. Kemampuan
Strategi Gelar Kekuatan Laut untuk
ini dapat dicapai dengan melaksanakan
Meningkatkan Keamanan Maritim.
fungsi-fungsi (1) VBSS permukaan
Untuk mendukung strategi gelar kekuatan
dilaksanakan kapal patroli; (2) VBSS udara
laut dilengkapi kemampuan pengamatan
dilaksanakan oleh helikopter angkut, escort,
maritim, pengendalian maritim, penindakan
dan pasukan khusus; (3) HA/DR dan SAR
maritim, komando dan pengendalian, dan
dilaksanakan oleh kapal angkut, kapal bantu
dukungan logistik.

Indonesia sebagai Poros …..│Mulyadi │31


rumah sakit, pangkalan, helikopter, dan pada hakikatnya menjadi jawaban dari
pasukan. permasalahan keamanan laut. Bakamla
Komando dan pengendalian (command memiliki kewenangan yang sangat luas
and control) bertujuan untuk menjamin dalam hal penegakan hukum, keamanan, dan
efektivitas dan pencapaian operasi. keselamatan di laut, meliputi aspek-aspek
Kemampuan ini dapat tercapai dengan pelayanan sistem informasi peringatan dini,
dukungan fungsi-fungsi (1) komando; (2) penegakan hukum di laut, kepabeanan,
kendali; (3) komunikasi; (4) komputer; (5) keamanan dan keselamatan pelayaran,
intelijen; (6) pengamatan; dan (7) pengenalan pengendalian sumber daya alam hayati dan
(K4IPP). nonhayati, pencarian dan pertolongan serta
Dukungan logistik (logistic support) pertahanan nasional (UU No 32 Tahun 2014,
bertujuan untuk menjamin ketahanlamaan 64). Terbentuknya Bakamla diharapkan
operasi. Kemampuan ini dapat dicapai mampu menjalankan fungsi keamanan dan
dengan melaksanakan fungsi-fungsi (1) keselamatan di laut secara terintegrasi
dukungan logistik permanen dilaksanakan sehingga penanganan tindak kejahatan
oleh pangkalan; dan (2) dukungan logistik teroganisir dapat berjalan dengan optimal.
mobil dilaksanakan oleh kapal bantu. Penyatuan atau pengintegrasian
Implementasi strategi gelar kekuatan laut kewenangan tersebut pada satu badan
adalah melaksanakan pengamanan di laut, memudahkan koordinasi dan pengendalian
melalui kerja sama dengan instansi pada satu komando (tidak sektoral).
keamanan maritim dalam negeri dan luar Kerja sama keamanan maritim dengan luar
negeri serta pengendalian akses maritim dan negeri dalam konteks keamanan maritim
jalur pelayaran Indonesia. ditandai beberapa isu kejahatan
Kerja sama keamanan maritim dalam transnasional, antara lain perdagangan orang
negeri dilaksanakan dengan sedikitnya 13 dan penyelundupan manusia, pencegahan
kementerian atau lembaga yang memiliki dan pemberantasan korupsi, pemberantasan
kewenangan penegakan hukum di laut kejahatan lingkungan hidup yang mencakup
mengakibatkan overlapping penegakan perdagangan satwa liar, pembalakan liar,
hukum di laut. Kondisi tersebut sulit untuk penangkapan ikan ilegal, kejahatan
disinergikan karena masing-masing memiliki pencucian uang; perdagangan ilegal benda-
strategi dan kebijakan yang berbeda terkait benda budaya, serta pemberantasan
SDM dan peralatan sarana prasarana. narkotika dan psikotropika. Tindak kejahatan
Terbentuknya Badan Keamanan Laut di laut didominasi kejahatan lintas wilayah
(Bakamla) (UU No 32 Tahun 2014, 59:3) (cross border). Strategi penanganan

32 │Jurnal Maritim Indonesia│Juni 2020, Volume 8 Nomor 1


kejahatan transnasional dilaksanakan melalui pedalaman Indonesia. Pada kondisi ini,
kerja sama luar negeri untuk penanganan diperlukan peran dan tanggung jawab
kejahatan secara kolaboratif dan Bakamla dalam mendesain bentuk operasi
komprehensif. Pembentukaa suatu badan yang melibatkan para stakeholder untuk
regional yang khusus menangani kejahatan bersama-sama melaksanakan pengendalian
transnasional di laut menjadi keniscayaan. akses maritim dan jalur pelayaran dengan
Badan ini bertugas mengoordinir lalu lintas baik.
informasi sehingga setiap tindakan kejahatan
Penutup.
dapat ditangani dengan cepat dan tepat serta
Sebagai negara kepulauan yang didukung
efektif dan efisisen.
faktor geografi yang sangat strategis, maka
Pengendalian akses maritim adalah
kebijakan PMD sangatlah tepat. Realisasi visi
corong-corong strategis (choke points) yang
PMD ini tentunya tidak terlepas dari
menghubungkan ZEE Indonesia dengan
perkembangan lingkungan strategis yang
perairan kepulauan dan jalur pelayaran
sangat dinamis. Isu-isu yang berkembang di
adalah perairan Indonesia yang secara
dalam negeri dan luar negeri yang berkaitan
tradisional digunakan untuk berlayar.
dengan keamanan di laut sangat berpotensi
Banyaknya akses maritim dan jalur pelayaran
memengaruhi kepentingan Indonesia. Oleh
memberikan peluang bagi peningkatan
karena itu, diperlukan upaya-upaya konkret
ekonomi dan kesejahteraan bangsa, namun
dalam pemenuhan alutsista yang ditunjang
sebaiknya juga menjadi titik lemah
implementasi dari kebijakan gelar kekuatan
(vulnerability) (Mabesal, 2015), terjadinya
laut yang tepat guna menciptakan jaminan
tindak kejahatan transnasional. Untuk itu,
keamanan maritim.
pengendalian terhadap kedua aspek tersebut
Beberapa upaya direkomendasikan agar
merupakan kebutuhan mutlak. Pengendalian
pengamanan perairan Indonesia dapat
dilakukan secara berlapis. Kapal-kapal yang
dilaksanakan dengan baik, adalah:
mempuyai bobot lebih dari 1500 GT
a. Mengoptimalkan peran dan tugas
dioperasikan di perbatasan wilayah ZEE
Bakamla sebagai leading sector
Indonesia. Kapal berukuran 1000 GT sampai
keamanan laut untuk mengelola semua
dengan 1500 GT dioperasikan di antara
sumber daya dari berbagai stakeholder
landas kontinen (contiguous zone) sampai
keamanan maritim Indonesia; dan
dengan ZEE Indonesia. Kapal berukuran 500
b. Penyediaan anggaran yang memadai
GT sampai dengan 1000 GT dioperasikan di
untuk memenuhi pengadaan alusista serta
wilayah teritorial, dan kapal berukuran di
komponen lain yang dibutuhkan dalam
bawah 500 GT dioperasikan di perairan

Indonesia sebagai Poros …..│Mulyadi │33


melaksanakan operasi pengamanan Mitchell, Simon. 2008. Maritime Counter
Terorism, in Royal Navy: A Global
perairan Indonesia dan yurisdiksi nasional.
Force. London: Ministry of Defence.
Mukherjee, Proshanto K. dan Mejia Jr,
Referensi.
Maximo Q. 2004. The ISPS Code: Legal
Cable, James. 1998. The Political Influence of and Ergonomic Consideration,
Naval Force in History. Basingstoke: Contemporary Issues in Maritime
Macmillan Press Ltd. Security. Malmo, Swedia: World
Conway, James T. 2015. A Cooperative Maritime University.
Strategy for 21st Century Seapower. National Intelligence Council (NIC). 2012.
Rhode Island: Naval War College. Global Trends 2030: Alternative Worlds.
Corbett, Julian S. 2004. Some Principles of New York: NIC.
Maritime Strategy. New York: Dover Presidenri.go.id, Indonesia sebagai Poros
Publications, Inc. Maritim Dunia, dapat dilihat pada
Fredman, Norman. 2001. Sea Power as http://presidenri.go.id/berita-
Strategy: Navies and National Interests, aktual/indonesia-sebagai-porosmaritim-
Annapolis: Naval Institute Press. dunia.html, diakses pada tanggal 1
Oktober 2019.
Kementerian Luar Negeri. Isu Keamanan
Maritim Regional, Edisi 4 Tahun I, Supandi, Ade. (Kepala Staf Angkatan Laut)
September 2010, dapat dilihat pada sebagai narasumber pada Kuliah
http://www.tabloiddiplomasi.org/pdf/201 Umum di Universitas Diponegoro pada
0/Suplemen%20September%202010.p tanggal 12 Mei 2018 di
df, diakses pada tanggal 2 Oktober Semarang.sebagai narasumber pada
2019. Kuliah Umum di Sekolah Staf dan
Pimpinan Kementerian Luar Negeri
Klein, Natalie. 2011. Maritime Security and pada tanggal 14 Mei 2019 di Jakarta.
the Law of the Sea. Oxford: University
Press. Till, Geofrey. 2009. Seapower - A Guide for
the Twenty-First Century' (2nd Edition).
Mabesal, 2015. Strategi Pertahanan Maritim London: Frank Class Publishers.
Indonesia. Jakarta: Mabesal.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2014
Mahan, Alfred Thayer. 1899. The Life of tentang Kelautan.
Nelson. London: Sampson, Low,
Marston & Co. Ltd. UNGA. 2008. Ocean and the Law of the Sea:
Report of the Secretary-General. New
Marsetio. 2014. Sea Power Indonesia. Bogor: York: UN Doc A/63/63.
Universitas Pertahanan.
US Navy. 2007. US Navy Maritime Domain
Marsetio. 2018. Perubahan Tatanan Awareness Concept. Arlington: US
Geomaritim Pasca Pembentukan US Navy.
Indopacific Command dan Implikasinya
terhadap Konflik Laut China Selatan US Navy. 2010. US Naval Operation
dalam Perspektif Indonesia. Bogor: Concept-Implementing the Maritime
Universitas Pertahanan. Strategy. Arlington: US Navy.

34 │Jurnal Maritim Indonesia│Juni 2020, Volume 8 Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai