Abstrak
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD) tidak terlepas dari perkembangan lingkungan
strategis yang sangat dinamis. Isu-isu yang berkembang di dalam negeri dan luar negeri yang
berkaitan dengan keamanan di laut sangat berpotensi memengaruhi kepentingan Indonesia.
Perlu upaya-upaya konkret dalam pemenuhan alat utama sistem terpadu yang ditunjang
implementasi dari kebijakan gelar kekuatan laut yang tepat guna menciptakan jaminan
keamanan maritim. Dalam Keamanan Maritim Indonesia perlu mengoptimalkan peran dan
tugas Bakamla serta penyediaan anggaran yang memadai.
Kata kunci: Poros Maritim Dunia, Keamanan Maritim, Indonesia.
Abstract
Indonesia as the Global Maritime Fulcrum (GMF) certainly cannot be separated from the
development of a very dynamic strategic environment. Issues are developing at domestic and
abroad relating to security at sea have the potential to affect Indonesia's interests. Concrete
efforts are needed in the fulfillment of defense equipment which is supported by the
implementation of the right sea power degree policy to create maritime security guarantees. In
Maritime Security, Indonesia needs to optimize Bakamla's roles and tasks and provide
adequate budget.
Keywords: Global Maritime Fulcrum, Maritime Security, Indonesia.
Pendahuluan.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, istilah perikanan, perbaikan transportasi laut serta
Poros Maritim Dunia (PMD) menjadi hal fokus pada keamanan maritim. Penjagaan
yang sangat familiar dalam kehidupan meliputi revitalisasi program-program
berbangsa dan bernegara. Presiden Joko utama pemerintah guna mewujudkan
Widodo menyampaikan gagasannya untuk Indonesia sebagai proros maritim dunia
mewujudkan Indonesia sebagai poros (www.Presidenri.go.id) melalui
maritim dunia (PMD) pada Konferensi pengembangan sektor-sektor ekonomi
Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur pada tahun kelautan, penguatan, konektivitas maritim,
2015 di Myanmar (www.Presidenri.go.id). rehabilitasi kerusakan lingkungan, dan
Poros maritim merupakan sebuah gagasan konservasi keanekaragaman hayati
strategis yang didesain untuk menjamin (biodiversity), serta peningkatan kualitas
terciptanya konektivitas antarpulau, dan kuantitas sumber daya manusia (SDM)
pengembangan industri perkapalan dan kelautan. Faktor-faktor pendukung internal
1 Pidato Kenegaraan Presiden RI, Ir. Joko Widodo, Jalesveva Jayamahe, Justru di Laut Kita Jaya, sebagai
seusai pelantikan periode 2014-2019, pada tanggal 20 semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa
Oktober 2014. Terdapat tiga paragraf yang perlu kembali membahana. Ketiga, Sebagai nahkoda yang
digarisbawahi terkait dengan visi pembangunan dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga
Indonesia yang barbasis kemaritiman. Presiden bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia
menekankan antara lain: Pertama, Kita harus bekerja dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita
dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi
Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat, semua badai dan gelombang samudra dengan
dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah
terlalu lama memunggungi laut, memunggungi kehendak rakyat dan konstitusi. Semoga Tuhan Yang
samudra, memunggungi selat dan teluk. Kedua, Kini Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.
saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga 2 Ibid.