1 Latar Belakang
Dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah
dalam sistem pembangunan nasional, seluruh pemerintah daerah baik
provinsi dan kabupaten/kota wajib menyusun dokumen perencanaan
pembangunan daerah, berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) untuk kurun waktu perencanaan 20 (dua puluh) tahun,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk kurun
waktu perencanaan 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) untuk kurun waktu perencanaan 1 (satu) tahun, dengan
memperhatikan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Pada Tahun 2007, Kabupaten Sumedang telah menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Sumedang Tahun 2005–2025, sebagai pedoman dalam penyusunan
RPJMD dengan mengacu kepada RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Jawa
Barat yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala
daerah terplilih hasil Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) secara langsung
ke dalam strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, program
prioritas kepala daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah.
Dalam upaya memujudkan visi dan misi Kepala Daerah tersebut,
maka diperlukan langkah-langkah strategis dan sistematis guna
tercapainya sasaran dan tujuan yang telah menjadi komitmen dan
kesepakatan dari semua komponen masyarakat (stakeholders) untuk
mengantisipasi kebutuhan pembangunan daerah, khususnya dalam jangka
waktu lima tahunan sesuai dengan periode dan masa jabatan kepala
daerah terpilih periode 2008-2013, sehingga penyusunannya harus
dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pelaku
pembangunan.
1.2 Permasalahan
Terkait dengan isu strategis agar menjadi fokus perhatian bersama terutama
menyangkut evaluasi pemerintahan sekarang dengan indikator data–data makro.
Karena LPE dan Infrastuktur saat ini dirasakan Kabupaten Sumedang berada
dibawah beberapa kabupaten tetangga. Selain itu aspek kemiskinan dan
pengangguran juga masih menjadi permasalahan yang serius. Beberapa
permasalahan yang harus diperhatikan adalah Mega Proyek Jatigede, Cisumdawu
dan Kawasan Aerocity, selain adapula dampak positif dari proyek-proyek tersebut.
Pembangunan Jatigede dirasakan tidak akan terlaksana sesuai dengan rencana
karena masih menyisakan beberapa permasalahan baik sosial maupun ekonomi,
pembebasan lahan masih belum selesai, pemindahan situs-situs budaya belum
terselesaikan, relokasi penduduk juga belum dapat diselesaikan dan dikhawatirkan
akan menimbulkan beberapa permasalahan. Masalah pembebasan lahan juga
dihadapi pelaksanaann pembangunan Jalan Tol cisumdawu.
Adapun kendala apartur pemerintah kabupaten sumedang dalam pelaksanaanya
yakni ;
A. Adanya inkonsistensi ketidakselarasan antara peraturan perundang-undangan
yang mengatur kerjasama daerah dengan peraturan perundang-undangan sektoral..
Gambar 1.2
Alur Proses Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2013
RPJPD
Kab. Sumedang
Musrenbang RPJMD
1.5 Rekomendasi
Menurut saran saya kepada pemerintah kabupaten Sumedang dalam rangka
pembangunan dewasa ini, harus intensif, harus benar-benar diperhatikan selain untuk
kepentingan rakyat Sumedang, juga untuk memperbaiki citra kota Sumedang. Di sini
pemerintah harus mengajak masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan agar masyarakat
sumedang mau ikut serta membantu pemerintah dalam pembangunan karena dalam konsep
nay setiap anggaran pembangunan, semua aspek berperan penting yakni pemerintah dan
masyarakat harus saling mendukung.