Anda di halaman 1dari 11

1.

PONDASI DANGKAL
Pondasi merupakan bagian yang penting pada bangunan. Fungsi
utamanya adalah untuk meneruskan beban dari struktur bangunan ke
tanah. Pondasi banyak sekali macamnya, tergantung dari fungsi bangunan,
bentuk bangunan, serta kondisi tanah. Pondasi dangkal adalah pondasi
yang tidak membutuhkan galian tanah terlalu dalam karena lapisan tanah
dangkal sudah cukup keras, apalagi bangunan yang akan dibangun hanya
rumah sederhana. Yang termasuk pondasi dangkal antara lain:
A. Pondasi Umpak

(source : http://syiehpnl.blogspot.com)
Gambar 1.1 Pondasi Umpak (Traplesium)

Pondasi umpak merupakan pondasi setempat, terletak di bawah


kolom kayu atau bambu. Biasanya menggunakan material batu kali
yang dipahat, pasangan batu ataupun pasangan bata. Berhubung rumah
seperti itu menggunakan material kayu sebagai struktur utamanya,
berat sendiri bangunan cukup ringan, sehingga pondasi ini cukup kuat
untuk meneruskan beban ke tanah. Bentuknya ada yang traplesium ada
yang persegi.
Fungsi dan kegunaan Pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu,
rumah-rumah adat, rumah jaman dulu. Pondasi jenis ini masih bisa
ditemui di perdesaan, yang mayoritas rumahnya masih berstruktur
kayu.
(source : http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/11/pondasi-umpak-dan-nurul-huda-324055.html )
Gambar 1.2
Penggunaan Pondasi Umpak untuk rumah

(source : www.thearoengbinangproject.com/)
Gambar 1.3
Pondasi Umpak (Persegi)
B. Pondasi Pasangan Batu Kali

Kegunaan Pondasi batu kali ini umum dibuat untuk menahan


beban tembok atau dinding di atasnya. Jika sebuah rumah dibangun
sebanyak 2 lantai atau lebih, maka pondasi seperti ini perlu
dikombinasikan dengan pondasi jenis lain. Ukuran tinggi umumnya adalah
60 cm sampai dengan 80 cm. Berikut adalahgambar pondasi batu kali
untuk bangunan rumah tinggal

Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi


tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80
cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya.
Kebutuhan bahan baku untuk pondasi ini adalah :
1) Batu belah (batu kali/guning)
2) Pasir pasang
3) Semen PC (abu-abu).
Kelebihan :
1) Pelaksanaan pondasi mudah
2) Waktu pengerjaan pondasi cepat
3) Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)
Kekurangan :
1) Batu belah di daerah tertentu sulit dicari
2) Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi
pertama)
3) Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk
rumah bertingkat.

(source : http://sipilfull.blogspot.com/2012/01/cara-membuat-dan-
langkahkerja_25.html)
Gambar 1.4
Pondasi Batu Kali

(source : https://99dhyc.wordpress.com/tag/pondasi-batu-kali/)
Gambar 1.5
Denah Pondasi Batu Kali
C. Pondasi Telapak ( Plat Beton Bertulang )
1) Plat Tumpuan
(a) Plat Setempat

(http://belajarsipil.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-pondasi.html)
Gambar 1.6 Pondasi Tapak (Foot Plat)

Pondasi yang biasa digunakan untuk bangunan bertingkat atau


bangunan di atas tanah lembek. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang
dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang dan kedalamannya sampai pada
tanah keras. Pondasi tapak ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu
belah/kali. Pengaplikasiannya juga dapat langsung menggunakan sloof
beton dengan dimensi tertentu untuk kepentingan pemasangan dinding.
Pondasi ini juga dapat dipersiapkan untuk bangunan di tanah sempit yang
akan dikembangkan ke atas.

Kebutuhan Bahannya adalah:


1) Batu pecah / split (2/3)
2) Pasir beton
3) Semen PC
4) Besi beton
5) Papan kayu sebagai bekisting (papan cetakan)
Kelebihan :
1) Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya
2) Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja)
3) Untuk bangunan bertingkat penggunaan pondasi foot plate lebih
handal daripadapondasi batu belah
Kekurangan :
1) Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan
lebih lama).
2) Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton
kering/ sesuai umur beton).
3) Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
4) Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
5) Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah
dilakukan galian tanah.

(b) Plat Menerus


1. Plat Menerus Satu Arah
(Arah Memanjang atau Melintang)

(source : arginuring.wordpress.com)
Gambar 1.7 Pondasi Plat Menerus Satu arah

Tipe ini berfungsi mengikat antara titik titik pondasi


setempat yang menahan kolom dan juga sebagai landasan bagi
pasangan batu bata / dinding penutup.
2. Plat Menurus Dua Arah

(source : sitobib.wordpress.com)
Gambar 1.8 Pondasi Menerus Dua Arah

Pondasi pelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas


penampang yang menggunakan pondasi pelat setempat terlalu
besar. Karena itu luas penampang tersebut dibagi dengan cara
memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar.Ukuran lebar
pondasi pelat lajur sama dengan lebar bawah pondasi batu kali,
yaitu 70 – 120 cm. Ini disebabkan fungsi pondasi pelat lajur adalah
menggantikan pondasi batu belah bila batu belah sulit didapat, atau
memang sudah ada rencana pengembangan rumah ke atas.

2) Plat Penuh
(a) Pondasi Rakit

(http://syiehpnl.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-pondasi-dangkal.html)
Gambar 1.9 Pondasi Rakit
Bila di kedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak
untuk diletakkan pondasi, maka solusinya bisa menggunakan
pondasi rakit. Pondasi rakit bisa digunakan untuk mendukung
bangunan yang terletak di tanah lunak. Selain itu, pondasi ini juga
berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu
berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu per satu,
solusinya yakni dijadikan satu kekakuan.

(http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=860604&page=14)
Gambar 1.10 Pondasi Raki

http://prima-mangiri.blogspot.com/2012/09/pondasi-rakit-raft-foundation.html
Gambar 1.11 Pondasi Rakit
(b) Pondasi Sarang Laba-Laba

http://www.kaskus.co.id/thread/521bed221e0bc33f3e000002/rumah-
kokoh-dengan-pondasi-jaring-laba-laba
Gambar 1.12 Pondasi Sarang Laba-laba

Filosofi konstruksi sarang laba-laba merupakan konstruksi pondasi


dangkal yang kaku, kokoh, menyeluruh tetapi ekonomis dan ramah
gempa. Konstruksi ini dirancang untuk mampu mengikuti arah gempa baik
horisontal maupun vertikal karena menggunakan media tanah sebagai
bagian dari struktur pondasi. Konstruksi pondasi bangunan berupa beton
bertulang menyerupai sarang laba-laba (KSLL) dan tanah yang dipadatkan
adalaha sistem pondasi pertama di dunia yang mampu memaksa tanah
berfungsi sebagai struktur.

Pondasi ksll, mempunyai tingkat kekakuan yang lebih tinggi, maka


penurunan yang terjadi akan merata karena masing-masing kolom dijepit
dengan rib-rib beton yang saling mengunci. Pondasi ini sangat berpotensi
untuk digunakan sebagai pondasi untuk bangunan bertingkat rendah (2
lantai) yang dibangun di atas tanah lunak dengan mempertimbangkan total
settlement yang mungkin terjadi. Ketahanan terhadap gempa menjadi lebih
tinggi sebab KSLL merupakan suatu konstruksi yang monolit dan kaku
dan adanya kerja sama timbal balik saling menguntungkan antara
konstruksi beton dan sistem perbaikan tanah.
(http://www.kompasiana.com)
Gambar 1.13 Pondasi Sarang Laba-laba

(c) Pondasi Cakar Ayam

(http://bahan2tekniksipil.blogspot.com/2012/11/tugas-dan-contoh-pondasi-cakar-ayam.html)
Gambar 1.14 Pondasi Cakar Ayam
Fondasi Cakar Ayam adalah fondasi yang digunakan untuk
mengatasi masalah pembangunan konstruksi di atas tanah yang lembek.
Sistem fondasi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo sebagai solusi
untuk menghadapi masalah pembangunan di atas tanah lembek kawasan
Tanjung Priok pada tahun 1961.
Sistem fondasi Cakar Ayam sangat sederhana sehingga sangat
cocok untuk diterapkan di daerah yang minim peralatan modern dan
tenaga ahli. Fondasi ini dapat digunakan untuk menggantikan fondasi
tiang pancang konvensional.

https://encryptedtbn3.gstatic.com/
Gambar 1.16 Pondasi Ceker Ayam
3) Pondasi Kombinasi
...................................................................................
...................................................................................

2. PONDASI DALAM
A. Pondasi Tiang Pancang
1) Pondasi Tiang Kayu

(http://proyeksipil.blogspot.com/2013/05/jenis-dan-bahan-untuk-pondasi-tiang.html)
Gambar 2.1 Pondasi Tiang Pancang Kayu

Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan


sebagai tiang pancang pada suatu dermaga. Pemakaian tiang pancang kayu
ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang sebagai pondasi.
Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang katu
tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah.
Pada pemakaian tiang pancang kayu ini biasanya tidak diijinkan untuk
menahan muatan lebih besar dari 25 sampai 30 ton untuk setiap tiang.

Anda mungkin juga menyukai