Anda di halaman 1dari 37

Review materi

Etika
profesi

Indah Lestari
170523627030
Garis Besar Materi

1. Norma dan Etika


2. Profesi, Profesional dan Profesionalisme
3. Etos Kerja Profesional
4. Organisasi Profesi dan Kode Etik
5. Asosiasi Profesi jasa Konstruksi
6. Siklus dan Tahapan Proyek Konstruksi
7. Pengadaan Barang Dan Jasa Konstruksi
8. Lingkup Pekerjaan Perencanaan dan Perancangan Konstruksi
(Jasa Konsultansi)
9. Tahap Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Kontraktor Pelaksana
dan Konsultan Pengawas)
10. Etika Profesionalisme pada Dunia Konstruksi
Etika profesi adalah suatu
sikap etis yang
dimiliki seorang profesional
sebagai bagian integral

Pengantar
dari sikap hidup
dalam mengembang
tugasnya serta menerapkan
norma-norma etis
umum pada bidang-bidang
khusus (profesi) dalam
kehidupan manusia.
01
Norma & Etika
Etika NORMA

Norma merupakan aturan atau


ketentuan yang diciptakan oleh
manusia, seacara tertulis
Etika adalah ilmu yang
maupun tidak tertulis, yang
mempelajari tentang penilaian
mengatur tingkah laku manusia
dari sebuah norma, etika
dan sifatnya menekan atau
memberikan penilaian tentang
memaksa untuk dipatuhi serta
benar atau salah, baik atau
bertujuan untuk menciptakan
buruk sebuah tindakan yang
keadaan lingkungan yang
dilakukan oleh manusia.
harmonis seperti apa yang
dianggap baik oleh manusia itu
sendiri.
Etika profesi merupakan
bagian dari etika khusus yang
dimana etika profesi
merupakan ilmu penilaian
tentang norma-morma yang
sesuai dan penerapannya
pada aspek kehidupan dalam
bidang profesi atau dalam
Etika
bidang yang berkaitan
pekerjaan seseorang. profesi
02
Profesi,
Profesional &
profesionalisme
Profesi merupakan suatu bidang
pekerjaan yang didasarkan pada
suatu kompetensi khusus, berbasis
intelektual, praktikal dan memiliki
standar keprofesian tertentu yang
membedakannya dengan profesi

Profesi lainnya, pekerjaan yang


dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup
dan yang mengandalkan suatu
keahlian.
• Memiliki pengetahuan,
keahlian dan keterampilan
yang didapatkan dari
pendidikan, pelatihan dan
pengalaman.
• Memiliki moral yang sesuai
Ciri atau sifat yang dengan kode etik yang
melekat pada Profesi berlaku di profesi tersebut.
• Pengabdian kepada
masyarakat.
• Telah memiliki izin atas
sebuah keahlian khusus.
profesional Syarat pekerjaan profesional
1. Sebagai pelayanan public
2. Telah melewati pendidikan atau
profesional adalah seseorang yang pelatihan dalam waktu yang lama
hidup dengan mempraktekan 3. Pekerjaan tersebut memiliki kode etik
suatu keahlian tertentu atau dan standar yang harus ditaati oleh
dengan terlibat dalam suatu pelakunya.
kegiatan tertentu yang sesuai 4. Adanya test yang dilakukan untuk
dengan keahlian, sementara orang seseorang ketika ingin masuk dalam
lain melakukan hal yang sama profesi tersebut.
sebagai sekedar hobi, untuk 5. Adanya organisasi untuk profesi
tersebut.
senang-senang, atau untuk
6. Mempunyai media/publikasi yang
mengisi waktu luang,
bertujuan untuk meningkatkan
keahlian dan ketrampilan anggotanya.
7. Adanya suatu badan tersendiri yang
diberi wewenang oleh pemerintah
untuk mengeluarkan sertifikat.
Fase dalam kompetensi profesional

Fase 1 Fase 2
Pencapaian kompetensi Pemeliharaan Kompetensi
professional yang melalui Profesional dimana adanya
standar pendidikan umum peningkatan kemampuan
yang tinggi, palatihan, dan pengetahuan, keahlian dan
ujian seperti sertifikasi keterampilan secara
keahlian. berkesinambungan
Profesionalisme adalah suatu
paham yang menginginkan
dilakukanya kegiatan tertentu
Profesionalisme dalam masyarakat, berbekal
keahlian dan berdasar rasa
terpanggil serta ikrar menerima
panggilan tersebut dengan
semangat pengabdian.
03
Etos Kerja
profesional
pengertian Formulasi etos kerja
Etos kerja adalah sikap atau
perilaku dan kemauan atau kerja
1. Kerja adlah rahmat
keras untuk mencapai kinerja dan
2. Kerja adalah amanah
luaran yang lebih baik
3. Kerja adalah panggilan
4. Kerja adalah aktualisasi
Prinsip Etos kerja 5. Kerja adalah ibadah
6. Kerja adalah seni
1. Mencetak prestasi (motivasi)
7. Kerja adalah kehormatan
2. Membangun masa depan
8. Kerja adalah pelayanan
(visioner)
3. Menciptakan nilai baru
(innovation)
04
Organisasi
profesi & kode
etik
Organisasi profesi

Suatu organisasi yang ditunjukan untuk suatu profesi tertentu


bertujuan melindungi publik mapun profesional pada bidang
tersebut.
manfaat organisasi profesi :
1. Pembinaan, pengembangan dan memajukan profesi
2. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
3. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
4. Memberikan kesempatan yang sama pada anggota untuk
berkarya
Fungsi kode etik

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota tentang prinsip


profesionalitas
2. Sebagai sasaran kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan.
05
Asosiasi profesi
jasa konstruksi
Beberapa asosiasi profesi jasa konstruksi

IKATAN ARSITEK INDONESIA (IAI)

ASOSIASI KONTRAKTOR
INDONESIA (AKI)

IKATAN AHLI INFORMATIKA (IAII)

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA


(PII)

HIMPUNAN PENGEMBANG JALAN


INDONESIA (HPJI)

IKATAN AHLI PERENCANA


INDONESIA (IAPI)
06
SIKLUS & TAHAPAN
PROYEK
KONSTRUKSI
Pengertian siklus Tahapan proyek
Suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan sebuah 1. Tahap Perencanaan atau
proyek direncanakan, dikontrol Planing (Study Kelayakan,
dan diawasi sejak proyek Tahap Penjelasan,
disepakati hingga akhir proyek Penyiapan Dokumen
tercapai Pelaksanaan)
2. Tahapan Perancangan
siklus (Design)
3. Tahapan Pengadaan
1. Inisiasi
(Pelelangan)
2. Perencanaan
4. Tahapan Pelaksana
3. Pra-pelaksanaan
(Contruction)
4. Pelaksanaan
5. pengakhiran
07
Pengadaan Kegiatan untuk memperoleh barang

barang & jasa atau jasa dibidang pekerjaan


konstruksi oleh kementrian/
lembaga/ satuan kerja perangkat
daerah/ institusi lainnya, yang
prosesnya dimulai dari perencanaan
kebutuhan sampai diselesaikannya
seluruh kegiatan memperoleh
barang/jasa
Tahapan Pengadaan barang danjasa konstruksi

Tahap Perencanaan Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan


1. Persiapan Pengadaan
2. Persiapan Pemilihan:
Pra & Paskakualifikasi

Tahapan Serah Terima


Jabatan
08
Lingkup pekerjaan
& perancangan
konstruksi
(jasa konsultansi)
Tahapan sebagiai berikut

Persiapan Konsep Pra Rancangan


Pengidentifikasi proyek, Perumusan maksud dan Pencarian konsep desain,
Penyusunan jadwal tujuan proyek, Pengkajian Penyusunan pola dan bentuk
pekerjaan, Persiapan kebutuhan fungsional arsitektur, Penyusunan
SDM+peralatan & ruang, Pengkajian data diagram fungsi ruang dan
Penyusunan rencana teknis situasi eksisting bangunan & Pembuatan
pemakaian sumber daya &Pengkajian tapak diagram aspek kualitatif-
+lingkungan proyek kuantitatif
Rancangan
Pematangan hasil studi dokumen
kelayakan , Pematangan Penyusunan DED, RAB, RKS,
aspek fungsional, perhitungan teknik, dan
Pematangan aspek estetika & pengurusan IMB
Pematangan aspek ekonomi
09
Tahapan proyek
konstruksi (kontraktor
pelaksana & konsultan
pengawas)
Tahapan proyek Tahap pelaksanaan konstruksi
dilakukan bertujuan untuk
konstruksi memberikan layanan jasa

(kontraktor pelaksanaan dalam pengerjaan


sebuah proyek konstruksi.
pelaksana)
Tahapan-tahapan dalam Tahapan Pelaksana :
1. Tahapan Perencanaan Mutu (Manual book)
2. Tahapan Perencanaan Waktu
3. Tahapan perencanaan Biaya
4. Tahapan Pengkompositan Gambar
5. Tahapan Perencanaan Layout dan mobilitas Proyek
6. Tahapan Pelaksanaan Pekejerjaan Lapangan
○ Pekerjaan Persiapan
○ Pekerjaan Struktur bawah
○ Pekerjaan Struktur Atas
○ Pekerjaan MEP
○ Pekerjaan Arsitektural
7. Tahapan Serah Terima Bangunan
Pengawasan konstruksi
merupakan sebuah

Tahapan proyek kegiatan dalam


menjalankan sebuah
konstruksi proyek yang bertujuan
untuk memberikan
(konsultan layanan jasa pengawasan,

Pengawas) baik itu meliputi sebagian


maupun keseluruhan dari
pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
Pengawasahn yang dilakukan oleh
konsultan pengawas terhadap Tahapan-tahapan dalam Tahapan
setiap item pekerjaan biasanya, Pengawasan :
konsultan pengawas ketika 1. Pekerjaan persiapan (ikut
melakukan pengecekan di proyek menyaksikan pengetesan beton
di damping oleh bagian QC dari dan tulangan pada lab)
proyek tersebut. 2. Pekerjaan pembesian
(Pengecekan pada tulangan)
3. Pekerjaan pengecoran (pengecekan
pada proses pengecoran)
1. Konsultan Pengawas

2. Manajer proyek

3. Engineer (Teknik)

PIHAK YANG
4. Drafter

5. Pelaksana

TERLIBAT 6. Mandor

7. Tukang

8. Operator Alat Berat


10
Etika profesionalisme
pada dunia konstruksi
1. Bisnis Konstruksi akan
Mempertaruhkan Segalanya.
2. Bisnis Konstruksi Menyangkut
Hubungan Antarmanusia.
3. Bisnis Konstruksi Adalah Persaingan
Yang Bermoral.
4. Bisnis Konstruksi harus Mengikuti
Kemauan Masyarakat (klien).
5. Bisnis Konstruksi Harus Disertai
Kewajiban Moral.
6. Bisnis Konstruksi Harus Mengingat
Keterbatasan Sumber Daya .
7. Bisnis Konstruksi Harus Menjaga
Lingkungan Sosial.
8. Bisnis Konstruksi Harus Menjaga
Keseimbangan tanggung jawab
Sosial.
Bisnis konstruksi dengan 9. Bisnis Konstruksi Harus Menggali
Sumber Daya .
etika 10. Bisnis Konstruksi Harus memberi
Keuntungan Jangka Panjang.
Sikap-sikap dasar etika bisnis
konstruksi di Indonesia tercermin
dalam ideologi Pancasila yang selalu 2. Biaya: Aspek pengendalian
menjiwai segala tindak-tanduk dan memegang peranan yang penting
perbuatan manusia. dimana penggunaan biaya harus
diperhitungkan sebaik mungkin.
aspek-aspek yang ada dalam agar tercapainya sasaran yaitu
pengelolaan sumber daya: efektif dan efiseien.

1. Kinerja Mutu: kesuksesan 3. Waktu: proyek konstruksi yang


perusahaan diperoleh dari adanya dilakukan harus sesuai dengan
penerapan dan pemeliharaan sestem waktu proyek yang terdapat dalam
manajemen mutu dengan kontrak oleh karna itu harus
melakukan peningkatan kinerja dilakukan pengedalian dalam segi
perusahaan secara efektif dan efisien. waktu juga.
1. Lingkungan Budaya : Adanya anggapan
tradisional bahwa mencari untung adalah
tidak pantas, Adanya prinsip kekeluargaan &
Adanya tekanan berlebihan pada lingkungan
social dan ketidakmampuan untuk meminati
struktur-struktur objektif material.
2. Lingkungan Sosial Politik: Jika masyarakat
bisnis konstruksi diwarnai oleh praktik-praktik
bisnis konstruksi yang didukung oleh
kekuasaan politik yang tidak adil, yang pada
akhrinya menimbulkan kondisi persaingan
Hambatan-hambatan dalam yang tidak sehat dan tidak wajar, etika
penerapan etika dan profesionalisme bisnis konstruksi pun dapat
dipengaruhi.
profesionalisme dalam bisnis
konstruksi nasional adalah
sebagai berikut:
Bentuk bentuk pelanggaran etika
proyek konstruksi:

1. Penipuan (material, volume


material, dukumen dan biaya)
2. Ketidak adilan (tidak adil
dalam tender, dalam negosiasi,
dalam hubungan, perselisihan 3. Penyuapan (uang tunai, benda
kepentingan dan tidak adil berharga dan biaya perjalanan:
dalam informasi) dapat terjadi pada tahapan apapun)
4. Pemanipulasian (pembayaran
dalam proyek, informasi proyek,
pengawasan proyek, keselamatan
kerja diproyek dan
pendokementasian di proyek.
THANKS you

Anda mungkin juga menyukai