APARTEMEN 21 LANTAI
1. Bagan Organisasi
2. Site Plan
Site plan diatas telah disesuaikan dengan buku “Referensi Untuk Kontraktor
Bangunan Gedung dan Sipil” yang dikeluarkan oleh PP pada tahun 2003.
Untuk letak pembangunan sendiri, telah kami tentukan yaitu di daerah Joyo
Agung, dengan peta sebagai berikut :
Lokasi ini sangat strategis untuk pembangunan karena berada di kawasan ramai
pengunjung dan cukup berjarak dari pemukiman warga sehingga mengurangi
dampak lingkungan yang dapat terjadi. Berikut denah lokasinya :
3. Flowchart
Apartemen 21 lantai
Persiapan
struktur
struktur atas MEP Arsitektural
bawah
Curtain wall
Basement Beton Baja dan fin glass
Balok dan
kolom Penulangan
Pondasi
Sloof
Shear Wall
Pelat lantai
MULAI
Pekerjaan galian
Galian
Galian Saptictank
Basemant
SELESAI
3.2 Pekerjaan Pondasi
MULAI
SELESAI
3.3 Pekerjaan Beton
MULAI
Febrikasi
Pasangan Tulangan
Pasangan Bekisting
Pengecoran
Bongkar Bekisiting
Curing
SELESAI
3.4 Plat, sloof, kolom, balok
MULAI
Febrikasi
Pasangan Tulangan
Pasangan Bekisting
Pengecoran
Bongkar Bekisiting
Curing
SELESAI
3.5 Curtain Wall dan Fin Glass
MULAI
Pemasangan Rangka
Pekerjaan Marking Transom
Pemasangan Rangka
Mullion
Pemasangan Bracket
Pemasangan Kaca
Pemasangan Lem
SELESAI
Sealant
3.6 Air Bersih
MULAI
Test tekanan
Pemasangan valve
Pemasangan Pompa
Running test
SELESAI
3.7 Air Kotor
MULAI
Pemasangan STP
Running test
SELESAI
3.8 Instalasi Listrik
MULAI
Pekerjaan Persiapan
Lahan Kerja
Alat Kerja Pekerjaan Marking
Fasilitas Kerja Jalur Pipa
Material yang telah disetujui
Shop drawing yang disetujui Pekerjaan Peralatan
Tenaga kerja Outlet telpon
Outlet Speaker, dll
Pekerjaan Instalasi
Pasang Ceiling Conduit, kabel
Group dan
Titik Lampu labeling
Pekerjaan Marking
Lampu
Pengetesan Nyala
Titik Lampu
Test Commissioning
Titik Lampu
SELESAI
3.9 Lift
MULAI
Persiapan/RFJ
Pengukuran/Marking
Pemasangan Sparing
Pabrikasi Lift
Pabrikasi Support
Pengukuran
Hoistway &
Setting Wire
Plumb
Pengujian
SELESAI
3.10 AC
MULAI
Persiapan
Pengukuran/Marking
Fabrikasi dan Hanger
Pipa Condenser
Pengeleman Pipa
Condenser
Pengujian
SELESAI
3.11 Pompa Air
MULAI
Persiapan/Marking
Pembuatan Pondasi
Beton
Pemasanga
Pompa
Pengaturan
Pressure Switch
Setting Wire
Plumb
Running Test
SELESAI
3.12 Lantai Keramik
MULAI
SELESAI
3.13 Plafond
MULAI
SELESAI
3.14 Kusen dan Jendela
`
MULAI
Pengeboran Dinding
Pemasangan Baut
SELESAI
3.15 Batu bata
MULAI
Menentukan
posisi dinding
Pengukuran/Marking
Perendaman batu
bata
Pemasangn bata
kepalaan
Pengecekan
waterpass
SELESAI
3.16 Plesteran dan Acian
MULAI
Penyiraman/curing
Pembuatan adukan
plesteran
Pembuatan kepalaan
plesteran
Pengeringan
Perataan Plester
Pletseran
Penyiraman/curing
Acian
SELESAI
3.17 Pekerjaan Plint
3.18 Pekerjaan Panel Utama
3.19 Pekerjaan Panel dan Kabel Feeder
3.20 Pekerjaan Ducting ExhaustFan
4. Uraian Pekerjaan
Denah lantai 1
4.1 Pekerjaan tanah
Alat dan bahan:
Alat : - Theodolit - Backhoe
- Alat pemotong rumput - Buldoser
- Peralatan uji sondir CPT dan SPT
Pengujian tanah
Penyelidikan data tanah pada gedung ini dilakukan oleh PT. Cakra
Manggilingan Jaya, bertempat di Jakarta. Laporan dari penyelidikkan
tanah ini digunakan sebagai informasi keadaan tanah sehingga
perencanaan bangunan tinggi dapat direncanakan sebaik mungkin
dengan mempertimbangkan kekuatan tanah dalam mendukungnya.
Pengujian yang dilakukan adalah uji N-SPT di 6 (enam) titik dan uji
sondir ringan sebanyak 8 (delapan) titik. Titik-titik sondir dilakukan
di beberapa titik yang akan menjadi struktur shear wall. Sedangkan
titik-titik uji N-SPT dilakukan dua titik di setiap zona bangunan.
Uji SPT (Standard Penetration Test) adalah penyelidikan tanah
dengan mendapatkan sifat mekanis lapisan tanah. Pengujian ini
dilakukan dengan memukul tabung ke dasar lubang bor sedalam 45
cm dengan palu 63.5 kg yang jatuh bebas dengan tinggi 76 cm.
Pengujian ini dilakukan setiap interval dua meter dan dilakukan sesuai
dengan standar ASTMD 1586. Pembacaan dilakukan pada lapisan
kedua dan ketiga dari kelipatan tiga kali pembacaan, dengan masing-
masing penetrasi 3 × 15 cm pada lapisan yang diperiksa.
Sedangkan langkaah untuk menentukan CPT yaitu :
- Siapkan lubang sedalam 65 cm untuk penusukan pertama
- Masukkan 4 buah angker ke dalam tanah sesuai letak rangka
pembebanan
- Setel rangka pembebanan hingga berdiri tegak lurus tanah.
- Pasang manometer untuk tanah lunak
- Periksa sistem hidraulik dengan menekan piston hidraulik
menggunakan kunci piston dan bila kurang tambahkan oli untuk
mencegah terjadinya gelembung udara pada sistem
- Tempatkan rangka pembebanan, sehingga penekan hidraulik
berada tepat di atasnya
- Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan
dengan memutar baut pengencang
- Sambungkan konus ganda dengan batang dalam, dan batang
dorong serta kepala pipa dorong
- Dirikan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan
hidraulik pada kedudukan yang tepat
- Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan,
sehingga penekan hidraulik hanya akan menekan pipa dorong.
- Putar Engkol searah jarum jam (kecepatan 10-20 mm/detik),
sehingga gigi penekan dan penekan hidraulik bergerak turun dan
menekan pipa luar sampai mencapai kedalaman 30 cm
- Pada tiap interval 30 cm, lakukan penekanan batang dalam
dengan menarik kunci pengatur sehingga penekan hidraulik
menekan batang dalam saja.
- Baca perlawanan konus pada manometer saat penekanan batang
dalam.
- Ulangi penekanan batang tiap interval 30 cm dan pembacaanya
hingga mendapatan nilai konus yang besar.
Keterangan :
: Letak titik uji SPT
4.2 Basement
Alat dan bahan
Alat : - Exkavator, Dumptruck
- Alat tukang gali, tangga kerja
- Alat ukur Waterpass, theodolite, meteran
- Terpal plastik
Bahan : - Tanah
- Beton precast
a. Pekerjaan persiapan galian basement :
Cek stabilitas lereng, apakah dapat digaIi secara open cut
(terbuka) atau tidak (cek tinggi kritis & kemiringan slope)
Pengaturan arah manuver alat berat dan dump truck yang baik
yang dilakukan dengan memperhatikan site installation yang ada.
Pemilihan, jumlah, dan komposisi alat galian yang digunakan
berdasarkan waktu pelaksanaan dan lokasi proyek.
b. Metode galian basement :
Galian tahap 1, penggalian dilakukan dengan metode backhoe
dan materia1 langsung didumping ke dump truck (posisi damp
truck yang optimal di mana sudut swing bucket backhoe (45' -
90°), dengan tinggi galian 2 m.
Galian tahap 2, lereng hasil penggalian tahap I harus dilindungi
dari gerusan air hujan dengan mengunakan terpal plastik dan
dibuat dinding untuk mencegah longsor, lalu galian tahap kedua
dapat dilaksanakan dengan metode yang sama dengan tahap 1,
untuk penggalian di bawah permukaan air tanah dilakukan
pekerjaan dewatering (pemompaan). Hasil galian tanah dibuang
ke lokasi disposal area.
Memasang dinding basement dengan beton precast terlebih
dahulu untuk mencegah perembasan air dan menjadi penahan
tanah.
Melakukan pengecoran pada lantai dan dinding basement dengan
tetap memperhatikan kadar air yang ada.
4.3 Pekerjaan Pondasi
Alat dan bahan
Alat : - Mesin pancang hidraulik jack in
- Crane
- Vibrator
- Truk mixer
- Alat ukur
- Perlengkaapan K3
Bahan : - Tiang pancang beton precast
- Batako
- Bahan pengecoran (semen gresik, pasir lumajang, air
bersih)
Pengujian
o PDA Test
Alat:
- Pile Driving Analyzer (PDA)
- 2 Strain transducer
- 2 Accelerometer
- Kabel penghubung.
Langkah Kerja:
- Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tiang
- Pengeboran lubang kecil pada tiang untuk pemasangan
strain transducer dan accelerometer.
- Strain transducer harus dipasang pada garis netral dan
accelerometer pada lokasi berlawanan secara diametral.
- Posisi dari palu pancang harus tegak lurus terhadap garis
strain transducer
- Dilakukan pengujian PDA.
o Pile Cap
Dilakukan dengan memotongan ujung atas atau kepala dari tiang
pancang yang tersisa, untuk dihubungkan dengan pile cap.
Membuat bekisting dari batako di daerah pile cap yang
direncanakan.
Dibuat lantai kerja dengan ketebalan 10 cm.
Pemasangan tulangan untuk pembuatan pile cap.
Pelaksanaan pengecoran pada pile cap.
4.4 Pekerjaan Beton
Alat dan bahan
Alat : - Truk mixer
Concrete pump
Tower crane
Bar cutter (pemotong baja tulangan)
Bucket
Air compressor
vibrator
Alat baantu pertukangan
Scafolding
Alat ukur
Alat bantu pertukangan dan perlengkapan K3
Bahan : - Baja K-300
Semen gresik
Beton ready mix
Ply wood tebal 16-22 mm
Paku diameter 19
Kawat bendrat
Pipa tremi
Air bersih
Pengujian beton
Beton yang digunakan pada gedung telah memenuhi persyaratan SNI
tentang beton itu sendiri, meliputi :
o Uji tekan beton
Pengujian ini menggunakan mesin khusus yang bernama
Universal Testing Machine. Sistem pengujiannya sebagai berikut
:
f. Tangga
Scaffolding didirikan untuk menentukan ketinggian bordes.
Balok gelagar penyangga bawah dipasang diatas peracah dari
scaffolding. Untuk memeriksa apakah bekisting sudah benar-
benar horisontal dilakukan dengan menggunakan selang yang
diisi air, yang kemudian juga harus dicek dengan menggunakan
waterpass. Setelah itu dipasang papan bekisting untuk tangga dan
anak tangga.
Besi tulangan dirangkai langsung di lapangan setelah pekerjaan
bekisting sesuai dengan gambar rencana
Lalu dilakukan pengecoran menggunakan concrete mixer.
Dilakukan Pemadatan menggunakan alat vibrator selama
berlagsungnya pengecoran.
Lalu diratakan menggunakan kayu perata.
Bekisting dapat dibongkar minimum 14 hari.
Langkah Kerja:
Pembuatan septictank
Penggalian septictank dilakukan pada saat penggalian tanah
untuk basement dan pondasi karena septictank berada di bawah
basement. Lantai kerja pembuatan septictank dari beton tanpa
tulangan, penutup septictank terbuat dari beton bertulang dengan
ketebalan minimal 12 cm.
Ground tank
Alat dan Bahan:
- Ready mix
- Tulangan (stainless steel)besi mutu 240 MPa
- Polyethylene
- Fiberglass (untuk roof tank)
- Papan ukuran 16-22 mm
- Traktor
- Sekop
- Cangkul
Langkah Kerja:
Dilakukan penggalian tanah diluar area gedung, lalu di
beri lapisan beton tanpa tulang setebal 3-5 cm untuk
lantai kerja. Pemasangan stek tulangan untuk perkuatan
dinding ground tank. Pembuatan lubang peturasan di
bawah. Pemasangan tulangan wiremesh berdiameter 10
mm dengan jarak tulangan 150 mm, karena ground tank
menampung air dalam jumlah besar maka tekanan yang
dihasilkan semakin besar, oleh karena itu dibuatlah
perkuatan tambahan di ke4 sudutnya dengan
menambahkan tulangan di ujung ujung ground tank.
Pemasangan bata pengganti bekisting. Pembuatan
manhole dan pemasangan bekisting atas untuk
pengecoran. Pembetonan bagian atas.
Langkah Kerja:
- Pembobokan untuk menanam pipa pada tembok. Dikerjakan
apabila pemasangan bata ringan pada dinding telah selesai dan
belum dilakukan plesteran, pemasangan pipa juga harus
dilakukan sebelum pengecoran apabila ada sparing-sparing
listrik yang melintas di plat balok kolom beton.
- Semua hantara (kabel) yang terdapat pada pipa di usahakan
tidak tampak dari luar.
- Penempatan sambungan / percabangan harus dipasang
didaerah yang mudah dicapai perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel agar
terlindungi dengan baik, atau menggunakan lasdop dan
ditempatkan di Te Dos.
- Belokan pipa harus beradius lebih besar dari 3 kali diameter
pipa dan harus rata, untuk memudahkan penarikan pipa.
- Jaringan Arde harus dipasang tersendiri dengan arde
penangkal petir, (tidak boleh ada sambungan, dihubungkan
dengan elektroda pentanahan,dan ditanam sampai minimal air
tanah).
- Pada hantaran di atas langit-langit harus diklem pada bagian
bawah plat balok.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusuri dinding pada
shaft harus diklem atau dengan papa dan kabeltrey bila
jaringan terlalu banyak.
- Pemasangan embowdoos dan box mcb pada tembok,
dilakukan apabila kondisi tembok telah diplester dan belum
diaci. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan
bibirnya harus sejajar dengan permukaan tembok.
- Pemasangan stop kontak berkisar antara 30-40 cm dan untuk
saklar antara 100-150 cm sedangkan tinggi box mcb adalah
180 cm.
- Box atau kotak panel body-nya harus diarde agar menghindari
adanya arus.
- Dilakukan penginstalan kabel sebagai penghantar arus listrik.
Setelah penginstalan kabel selesai selanjutnya menginstal
kabel antenna, telpon, toufatdan tancep grounding atau alat
penangkat petir dll.
- Pekerjaan terakhir adalah pemasangan outlet-outlet dan fitting
plafond serta MCB.
Langkah kerja
Memasang alat sanitasi air
Menyiapkan alat sanitasi air yang dibutuhkan seperti kloset,
washtafel, kran air, dll. Lalu tempatkan pada bagian bagian yang
telah disesuaikan dengan pipa pipa saluran air.
2) Saklar
Alat dan Bahan:
- Saklar (Modern)
- Kabel (Eterna)
- Obeng
- Tang
- Bor
- Baut (Hex Washer)
Lahkah Kerja:
Saklar tunggal: tancapkan kabel pada salah satu lubang
pada sisi masing masing pengungkit berwarna putih dan
merah. Kawat (input arus listrik positif) ditancapkan pada
lubang di samping pengungkit berwarna merah,
sedangkan kawat hitam (output arus listrik positif)
ditancapkan pada lubang di samping pengungkit warna
putih. Begitu kawat dimasukan hingga mentok ke ujung
lubang pengungkit otomatis akan menguncinya.
Saklar ganda: teknik pemasangan kabel pada saklar ganda
tidak ada bedanya dengan saklar tunggal. Kawat biru
(input arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di
samping pengungkit warna merah di switch paling kiri
(pertama), sedangkan kawat kuning dan hitam yang
merupakan output arus listrik positif, ditancapkan pada
lubang disamping pengungkit warna putih dari masing
masing switch.
3) Stop Kontak
Alat dan Bahan:
- Stop kontak
- Kabel
- Tang
- Obeng
- Baut
- Bor
Langkah kerja
Pemasangan stopkontak pada titik titik yang telah
ditentukan pada denah instalasi listrik.
4) Pemasangan lampu
Alat dan Bahan: Bola lampu
- Pasang titik lampu NYM 3 x 2.5 mm2
- Pasang titik stop kontak NYM 3 x 2.5 mm2
- Titik stop kontak NYM 3 x 4
- Lampu TL 2 x 36 watt lengkap dengan box & grill
stainless
- Lampu TL 1 x 18 watt lengkap dengan box besar &
grill stainless
- Lampu down light PL- 18 watt
- Lampu baret.
- Panel lengkap
- Pasang kemball panel dan meteran lengkap
Langkah kerja
Pemasangan lampu pada apartemen, jenis lampu yang
dipasangkan adalah lampu downlight untuk setiap ruangan
dan koridor, lampu gantung dipasang pada loby dan beberapa
ruangan penting (seperti aula dll).
5) Pemasangan telepon
Alat dan Bahan:
- Kabel Eterna NYA 1 x 2.5 ( 100 m)
- Pipa kabel
- Terminal kabel telfon
- Kabel ceker
- Tang
- Obeng
Langkah Kerja:
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop
drawing dan persiapan approval material dilengkapi
dengancontoh material dan diajukan ke Konsultan
Pengawas / Owner.
- Pemasangan Sparing pipa sesuai shop drawing
mengikuti pekerjaan sipil
- Pemasangan conduit untuk instalasi telepon sesuai
shop drawing approval
- Pemasangan Kabel Telepon dari MDF Gedung Ke
PABX ITC 8 (100 x 2 x 0,8 mm)
- Penarikan kabel telepon ITC 2x2x0,6 mm2 lengkap
accessories sesuai shop drawing approval.
- Pemasangan JB - TP tiap lantai Lengkap
Accessories sesuai shop drawing approval
- Penarikan Kabel Instalasi dari MDF Gedung ke JB -
TP Tiap Lantai ITC 100 x 2 x 0,8 mm lengkap
accessoriessesuai shop drawing approval.
- Pemasangan Outlet Telepon & Pesawat Telepon
Tiap Lantai sesuai shop drawing approval
- Testing commissioning seluruh Instalasi telepon ,
perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
- Serah terima pekerjaan setelah selesai testing
commissioning dan semua sistem telah berfungsi
dengan baik
6) Pemasangan Ac (Panasonic)
Alat dan Bahan:
Chiller
- AHU/FCU
- BJLS
- Pipa Gip/ Bhck Steel
- Pipa PVC merk AW
- Bahan isolasi
- Diffuser dan grill
- Material bantu
- Mesin las
- Gerinda tangan
- Bor duduk & bor tangan
- Gunting seng
- Take1
- Kunci pas, obeng, tang dsb
Langkah Kerja:
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop
drawing dan persiapan material dilengkapi
dengancontoh material dan diajukan ke Konsultan
Pengawas / Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk
penempatan unit Chiller, AHU dan Pompa
Condenser dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil
/ arsitektur
- Fabrikasi support dan hanger untuk pipa codenser
dari chiller ke AHU sesuai shop drawing
- Fabrikasi pipa condenser lengkap isolasi sesuai
shop drawing
- Pemasangan Pipa condenser dari Chiller ke unit
AHU sesuai shop drawing
- Pengetesan pipa condenser, di tekan sesuai
spesifikasi teknik sebelum pemasangan isolasi /
jaketing.
- Pemasangan Jaketing setelah pipa condenser
selesai di test.
- Pemasangan pondasi untuk unit Chiller pompa
condenser dan unitAHU
7) Pemasangan kabel Tray dan fixture Amature Penerangan
Alat dan Bahan:
- Metal cutting saw
- Obeng set
- Bor
- Kunci
- Benang nylon / lasser
- Sealant (untuk pemotongan tepi)
- Cutting saw (fiberglass)
- Alat pengukur level
- Meteran
- Offset bolt cutter
Langkah Kerja:
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop
drawing dan persiapan material dilengkapi dengan
contohmaterial dan diajukan ke Konsultan Pengawas /
Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penentuan
jalur Rak Kabel & titik lampu untuk
elevasidikoordinasikan dengan pekerjaan sipil /
arsitektur
- Pabrikasi Rak Kabel di Pabrik sesuai contoh material
dan shop drawing
- Pabrikasi support dan Gantungan sesuai contoh
material dan shop drawing
- Pemasangan support dan gantungan ditiap lantai
sesuai shop drawing
- Pemasangan lampu & Rak Kabel di setiap lantai
sesuai shop drawing yang sudah disetujui
olehPengawas/Owner
- Serah terima pekerjaan setelah Kabel Tray & lampu
terpasang dengan baik
8) Pekerjaan Panel Utama dan Trafo
Alat dan Bahan
Box panel listri (Duta electric)
Ampermeter
CT current transformer
Circuit breaker
Panel listrik
Inventer DC to AC
Kapasitor bank 3 phase 380-440v (estatype
tabung almunium)
Kabel
Tang
Obeng
Urutan Pekerjaan
Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop
drawing dan persiapan material dilengkapi dengan
contoh material dan diajukan ke Konsultan Pengawas /
Owner.
Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penempatan
Trasformator dan Panel dikoordinasikan dengan
pekerjaan sipil / arsitektur
Pemasangan Kabel Ladder di ruang Gardu sesuai shop
drawing
Pembuatan pondasi untuk panel Trasformator dan Panel
MVMDP sesuai shop drawing
Pemasangan Transformator kap. 3100 kVA lengkap
accessories dan grounding system
Pemasangan Cubicle Panel
Pemasangan Instalasi kabel kontrol dari Trafo ke Panel
mvmdp panel sesuai shop drawing approval
Pemasangan capasitor bank
Pemasangan Kabel Daya dari panel ke Transformator
lengkap accessories
Test Meger seluruh Peralatan di Gardu sesuai
spesifikasi teknik dan PUIL Tahun 2000 dan Uji Power
Frekwensi
Test 50 Hz selama 1 menit.
Penyambungan / Terminasi seluruh Peralatan di Gardu
Testing commissioning seluruh Peralatan di Gardu,
perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
Training untuk operasional seluruh Peralatan Gardu.
Serah terima pekerjaan setelah selesai testing
commissioning dan semua sistem telah berfungsi
dengan baik.
b. Pekerjaan plin
Alat dan Bahan
Sekop kecil
Kayu (meranti)
Keramik (mulia)
Benang
Keramik
Semen
Pasir
Air
Gerinda
Meteran
Palu karet
Gergaji
Langkah Kerja
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plint
keramik.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : keramik plint 10x40 cm, semen
PC, pasir, semen grouting nat, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, gerinda, meteran,
palu karet, benang, dll
Juru ukur (surveyor) menentukan dan menandai (marking) pada
dinding yang akan dipasang plint keramik.
Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan
diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
Rendam plint keramik dalam air.
Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan
perekat menggunakan acian.
Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu
karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting
nat.
Langkah Kerja:
- Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu
seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan,
seperti pekerjaan pemasangan kabel untuk lampu.
- Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka
adalah mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan
yang hendak dipasang rangka. Anda dapat menggunakan
pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan.
Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
- Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku
metal) sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku metal
pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas
terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40
cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar
kuat menyangga metal furing.
- Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang
lain. Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal
sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku
metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting
hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal yang
bertindihan tersebut.
- Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau
spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan
metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya
40 cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60 cm.
Semakin besar jarak metal furing atau hollow akan berisiko
menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.
- Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan
dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.
- Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan
pada kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan
ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang.
Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan
menggunakan channel clamp.
Langkah Kerja:
- Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
- Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
- Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu
tinggi).
- Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun kearah tinggi.
- Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada
tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian
bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu
dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan
3 engsel)
- Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen
pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun
pintu.
- Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
- Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan
memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai
pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen
pintunya.
- Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
- Bila masih kurang pas, Stel lagi sampai daun pintu dapat
membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan
kusen.
f. Pekerjaan pengecetan
Alat dan Bahan:
- kertas semen/koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas ukuran 1 inchi dan 3 inchi
- Skrap
- Kain lap
- Plamur .
- Cat dinding “catylac”
Langkah Kerja:
- Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas
percikan plesteran dengan kain lap
- Lindungi bahan – bahan/pekerjaan lain yang berbatasan
dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen/koran
dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian - baglan dinding
yang retak dan. Kurang rata dengan plamur, kemudian tunggu
sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata.
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar
dengan alat rol pada bidang yang luas dengan kuas untuk
bidang yang sempit ( sulit ).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish
yang pertama.
- Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan
finish yang kedua/terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai
dengan spesifikasi )
- Cek , apakah pengecatan finish yang kedua/terakhir itu sudah
rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat - cat yang mengotori bahan
– bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat
dengan kain lap.
Ulangi proses dari proses 1 sampai 8 yaitu proses memasang bata ringan
sudut dinding, lalu memasang sebaris bata ringan dari ujung sampai
unjung.
o Pekerjaan Wallpaper
Alat dan Bahan:
- Wallpaper (Grand City)
- Lem
- Lap
- Kuas ukuran 10 inchi
Langkah Kerja:
5.9.Pekerjaan Kusen
a. Kusen Pintu
Alat dan bahan
- Benang
Langkah kerja
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap
as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
- Pasang angker pada kusen secukupnya.
- Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu
2 meter dari tinggi bouwplank.
- Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan
menggunakan unting-unting.
- Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
- Pasang patok untuk diikat bersama dengan skrup sehingga
kedudukan menjadi kokoh.
- Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada
tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
- Bersihkan tempat sekelilingnya.
b. Kusen Jendela
Alat dan bahan
- Benang
Langkah kerja
- Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as
bouwplank.
- Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
- Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
- Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
- Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan
pertolongan unting-unting.
- Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
- Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada
keadaan yang benar.
- Bersihkan tempat sekelilingnya.
c. Pemasang kusen almunium pintu dan jendela
Pastikan semua dinding rumah sudah diplester dengan rapi, khusus
untuk opening peletakan kusen harus benar – benar tegak lurus.
Ukur kembali tinggi dan lebar kusen aluminium anda, dan beri tanda
setiap lobang opening pintu ataupun jendela sesuiaikan dan samakan
dengan tanda pada kusen aluminium anda, sehingga saat pemasangan
tidak terjadi kebingungan.
Jika semua lobang pintu dan jendela telah siap, maka kusen
aluminium siap untuk dipasang, jangan lupa beritingkat kelonggaran
plesteran untuk memudah kan kusen masuk sekitar 0,5 cm saja.
Sipakan peralatan kerja anda seperti mesin bor, palu besi, obeng, dan
sekrup.
Sipakan Kusen Aluminium anda, letakkan sesuai dengan kode atau
tanda yang telah anda buat.
Setelah kusen dimasukan kedalam opening pintu atau jendela
perhatikan kembali apa ada kemiringan pada kusen.
Jika sudah lurus bor kusen hingga menembus dinding, masukkan
sekrup dan kencangkan dengan menggunakan obeng,untuk
pemasangan sekrup pada kusen pintu sebanyak kurang lebih 6 – 7
sekrup.dan untuk kusen jendela sesui dengan ukuran nya.
Untuk memberi kekutan antara kusen dan tembok beri silen yang
merata agar selah antara kusen dan tembok tertutupi.
Jika kusen telah terpasang, selanjut nya proses pemasangan daun
pintu dan jendela, hal ini cukup mudah sebab daun pintu dan jendela
sudah disesuaikan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi dengan
kusen nya.
5. Sumber Referensi
Pemamaparan metode konstruksi di atas telah disesuaikan dengan peraturan
yang ada di Indonesia, antara lain :
a. SNI
b. Peraturan PP
c. Bangunan tinggi
Selain itu, kami juga mengutip referensi dari internet, antara lain :
- https://docplayer.info/56127187-Bab-v-metode-pelaksanaan-konstruksi-
basement.html
- https://proyeksipil.blogspot.com/2013/06/cara-dan-teknis-kerja-uji-
sondir-cone.html
- https://www.slideshare.net/jholyfrans/alat-dan-bahan-bab3
- https://civiltekno.blogspot.com/2017/12/metode-pekerjaan-kolom-
beton.html
- https://docplayer.info/53179045-Metode-pelaksanaan-pekerjaan-tiang-
pancang-sistem-hidraulic-jack-in-studi-proyek-kcu-bca-sunset-road-
bali.html
- https://www.academia.edu/12139352/Prosedur_Pengujian_Uji_Tarik_Ba
ja
- http://www.testindo.com/article/306/slump-test-dan-uji-tekan-beton
Gambar Tampak
Gambar Potongan
- Kabel tray
- Shap
- Kene jare presentasi