APARTEMEN 21 LANTAI
1. Bagan Organisasi
Site plan diatas telah disesuaikan dengan buku “Referensi Untuk Kontraktor
Bangunan Gedung dan Sipil” yang dikeluarkan oleh PP pada tahun 2003.
Untuk letak pembangunan sendiri, telah kami tentukan yaitu di daerah Joyo
Agung, dengan peta sebagai berikut :
Lokasi ini sangat strategis untuk pembangunan karena berada di kawasan
ramai pengunjung dan cukup berjarak dari pemukiman warga sehingga
mengurangi dampak lingkungan yang dapat terjadi. Berikut denah lokasinya :
3. Flowchart
Apartemen 21 lantai
Persiapan
struktur
struktur atas MEP Arsitektural
bawah
Curtain wall
Basement Beton Baja dan fin glass
Balok dan
kolom Penulangan
Pondasi
Sloof
Shear Wall
Pelat lantai
MULAI
Pekerjaan galian
Galian
Galian Saptictank
Basemant
SELESAI
3.2 Pekerjaan Pondasi
MULAI
SELESAI
3.3 Pekerjaan Beton
MULAI
Febrikasi
Pasangan Tulangan
Pasangan Bekisting
Pengecoran
Bongkar Bekisiting
Curing
SELESAI
3.4 Plat, sloof, kolom, balok
MULAI
Febrikasi
Pasangan Tulangan
Pasangan Bekisting
Pengecoran
Bongkar Bekisiting
Curing
SELESAI
3.5 Curtain Wall dan Fin Glass
MULAI
Pemasangan Rangka
Pekerjaan Marking Transom
Pemasangan Rangka
Mullion
Pemasangan Bracket
Pemasangan Kaca
Pemasangan Lem
SELESAI
Sealant
3.6 Air Bersih
MULAI
Test tekanan
Pemasangan valve
Pemasangan Pompa
Running test
SELESAI
3.7 Air Kotor
MULAI
Pemasangan STP
Running test
SELESAI
3.8 Instalasi Listrik
MULAI
Pekerjaan Persiapan
Lahan Kerja
Alat Kerja Pekerjaan Marking
Fasilitas Kerja Jalur Pipa
Material yang telah disetujui
Shop drawing yang disetujui Pekerjaan Peralatan
Tenaga kerja Outlet telpon
Outlet Speaker, dll
Pekerjaan Instalasi
Pasang Ceiling Conduit, kabel
Group dan
Titik Lampu labeling
Pekerjaan Marking
Lampu
Pengetesan Nyala
Titik Lampu
Test Commissioning
Titik Lampu
SELESAI
3.9 Lift
MULAI
Persiapan/RFJ
Pengukuran/Marking
Pemasangan Sparing
Pabrikasi Lift
Pabrikasi Support
Pengukuran
Hoistway &
Setting Wire
Plumb
Pengujian
SELESAI
3.10 AC
MULAI
Persiapan
Pengukuran/Marking
Fabrikasi dan Hanger
Pipa Condenser
Pengeleman Pipa
Condenser
Pengujian
SELESAI
3.11 Pompa Air
MULAI
Persiapan/Marking
Pembuatan Pondasi
Beton
Pemasanga
Pompa
Pengaturan
Pressure Switch
Setting Wire
Plumb
Running Test
SELESAI
3.12 Lantai Keramik
MULAI
SELESAI
3.13 Plafond
MULAI
SELESAI
3.14 Kusen dan Jendela
`
MULAI
Pengeboran Dinding
Pemasangan Baut
SELESAI
3.15 Batu bata
MULAI
Menentukan
posisi dinding
Pengukuran/Marking
Perendaman batu
bata
Pemasangn bata
kepalaan
Pengecekan
waterpass
SELESAI
3.16 Plesteran dan Acian
MULAI
Penyiraman/curing
Pembuatan adukan
plesteran
Pembuatan kepalaan
plesteran
Pengeringan
Perataan Plester
Pletseran
Penyiraman/curing
Acian
SELESAI
4. Uraian Pekerjaan
Denah lantai 1
4.1 Pekerjaan tanah
Alat dan bahan:
Alat : - Theodolit - Backhoe
- Alat pemotong rumput - Buldoser
- Peralatan uji sondir CPT dan SPT
Pengujian tanah
Penyelidikan data tanah pada gedung ini dilakukan oleh PT. Cakra
Manggilingan Jaya, bertempat di Jakarta. Laporan dari
penyelidikkan tanah ini digunakan sebagai informasi keadaan tanah
sehingga perencanaan bangunan tinggi dapat direncanakan sebaik
mungkin dengan mempertimbangkan kekuatan tanah dalam
mendukungnya.
Pengujian yang dilakukan adalah uji N-SPT di 6 (enam) titik dan
uji sondir ringan sebanyak 8 (delapan) titik. Titik-titik sondir
dilakukan di beberapa titik yang akan menjadi struktur shear wall.
Sedangkan titik-titik uji N-SPT dilakukan dua titik di setiap zona
bangunan.
Uji SPT (Standard Penetration Test) adalah penyelidikan tanah
dengan mendapatkan sifat mekanis lapisan tanah. Pengujian ini
dilakukan dengan memukul tabung ke dasar lubang bor sedalam 45
cm dengan palu 63.5 kg yang jatuh bebas dengan tinggi 76 cm.
Pengujian ini dilakukan setiap interval dua meter dan dilakukan
sesuai dengan standar ASTMD 1586. Pembacaan dilakukan pada
lapisan kedua dan ketiga dari kelipatan tiga kali pembacaan, dengan
masing-masing penetrasi 3 × 15 cm pada lapisan yang diperiksa.
Sedangkan langkaah untuk menentukan CPT yaitu :
- Siapkan lubang sedalam 65 cm untuk penusukan pertama
- Masukkan 4 buah angker ke dalam tanah sesuai letak rangka
pembebanan
- Setel rangka pembebanan hingga berdiri tegak lurus tanah.
- Pasang manometer untuk tanah lunak
- Periksa sistem hidraulik dengan menekan piston hidraulik
menggunakan kunci piston dan bila kurang tambahkan oli untuk
mencegah terjadinya gelembung udara pada sistem
- Tempatkan rangka pembebanan, sehingga penekan hidraulik
berada tepat di atasnya
- Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan
dengan memutar baut pengencang
- Sambungkan konus ganda dengan batang dalam, dan batang
dorong serta kepala pipa dorong
- Dirikan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan
hidraulik pada kedudukan yang tepat
- Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan,
sehingga penekan hidraulik hanya akan menekan pipa dorong.
- Putar Engkol searah jarum jam (kecepatan 10-20 mm/detik),
sehingga gigi penekan dan penekan hidraulik bergerak turun dan
menekan pipa luar sampai mencapai kedalaman 30 cm
- Pada tiap interval 30 cm, lakukan penekanan batang dalam
dengan menarik kunci pengatur sehingga penekan hidraulik
menekan batang dalam saja.
- Baca perlawanan konus pada manometer saat penekanan batang
dalam.
- Ulangi penekanan batang tiap interval 30 cm dan pembacaanya
hingga mendapatan nilai konus yang besar.
Keterangan :
: Letak titik uji SPT
4.2 Basement
Alat dan bahan
Alat : - Exkavator, Dumptruck
- Alat tukang gali, tangga kerja
- Alat ukur Waterpass, theodolite, meteran
- Terpal plastik
Bahan : - Tanah
- Beton precast
a. Pekerjaan persiapan galian basement :
Cek stabilitas lereng, apakah dapat digaIi secara open cut
(terbuka) atau tidak (cek tinggi kritis & kemiringan slope)
Pengaturan arah manuver alat berat dan dump truck yang baik
yang dilakukan dengan memperhatikan site installation yang
ada.
Pemilihan, jumlah, dan komposisi alat galian yang digunakan
berdasarkan waktu pelaksanaan dan lokasi proyek.
b. Metode galian basement :
Galian tahap 1, penggalian dilakukan dengan metode backhoe
dan materia1 langsung didumping ke dump truck (posisi damp
truck yang optimal di mana sudut swing bucket backhoe (45' -
90°), dengan tinggi galian 2 m.
Galian tahap 2, lereng hasil penggalian tahap I harus dilindungi
dari gerusan air hujan dengan mengunakan terpal plastik dan
dibuat dinding untuk mencegah longsor, lalu galian tahap kedua
dapat dilaksanakan dengan metode yang sama dengan tahap 1,
untuk penggalian di bawah permukaan air tanah dilakukan
pekerjaan dewatering (pemompaan). Hasil galian tanah dibuang
ke lokasi disposal area.
Memasang dinding basement dengan beton precast terlebih
dahulu untuk mencegah perembasan air dan menjadi penahan
tanah.
Melakukan pengecoran pada lantai dan dinding basement
dengan tetap memperhatikan kadar air yang ada.
4.3 Pekerjaan Pondasi
Alat dan bahan
Alat : - Mesin pancang hidraulik jack in
- Crane
- Vibrator
- Truk mixer
- Alat ukur
- Perlengkaapan K3
Bahan : - Tiang pancang beton precast
- Batako
- Bahan pengecoran (semen gresik, pasir lumajang, air
bersih)
Pengujian
o PDA Test
Alat:
- Pile Driving Analyzer (PDA)
- 2 Strain transducer
- 2 Accelerometer
- Kabel penghubung.
Langkah Kerja:
- Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tiang
- Pengeboran lubang kecil pada tiang untuk pemasangan
strain transducer dan accelerometer.
- Strain transducer harus dipasang pada garis netral dan
accelerometer pada lokasi berlawanan secara diametral.
- Posisi dari palu pancang harus tegak lurus terhadap garis
strain transducer
- Dilakukan pengujian PDA.
o Pile Cap
Dilakukan dengan memotongan ujung atas atau kepala dari tiang
pancang yang tersisa, untuk dihubungkan dengan pile cap.
Membuat bekisting dari batako di daerah pile cap yang
direncanakan.
Dibuat lantai kerja dengan ketebalan 10 cm.
Pemasangan tulangan untuk pembuatan pile cap.
Pelaksanaan pengecoran pada pile cap.
4.4 Pekerjaan Beton
Alat dan bahan
Alat : - Truk mixer
Concrete pump
Tower crane
Bar cutter (pemotong baja tulangan)
Bucket
Air compressor
vibrator
Alat baantu pertukangan
Scafolding
Alat ukur
Alat bantu pertukangan dan perlengkapan K3
Bahan : - Baja K-300
Semen gresik
Beton ready mix
Ply wood tebal 16-22 mm
Paku diameter 19
Kawat bendrat
Pipa tremi
Air bersih
Pengujian beton
Beton yang digunakan pada gedung telah memenuhi persyaratan SNI
tentang beton itu sendiri, meliputi :
o Uji tekan beton
Pengujian ini menggunakan mesin khusus yang bernama
Universal Testing Machine. Sistem pengujiannya sebagai
berikut :
f. Tangga
Scaffolding didirikan untuk menentukan ketinggian bordes.
Balok gelagar penyangga bawah dipasang diatas peracah dari
scaffolding. Untuk memeriksa apakah bekisting sudah benar-
benar horisontal dilakukan dengan menggunakan selang yang
diisi air, yang kemudian juga harus dicek dengan menggunakan
waterpass. Setelah itu dipasang papan bekisting untuk tangga
dan anak tangga.
Besi tulangan dirangkai langsung di lapangan setelah pekerjaan
bekisting sesuai dengan gambar rencana
Lalu dilakukan pengecoran menggunakan concrete mixer.
Dilakukan Pemadatan menggunakan alat vibrator selama
berlagsungnya pengecoran.
Lalu diratakan menggunakan kayu perata.
Bekisting dapat dibongkar minimum 14 hari.
Langkah Kerja:
Pembuatan septictank
Penggalian septictank dilakukan pada saat penggalian tanah
untuk basement dan pondasi karena septictank berada di bawah
basement. Lantai kerja pembuatan septictank dari beton tanpa
tulangan, penutup septictank terbuat dari beton bertulang dengan
ketebalan minimal 12 cm.
Ground tank
Alat dan Bahan:
- Ready mix
- Tulangan (stainless steel)besi mutu 240 MPa
- Polyethylene
- Fiberglass (untuk roof tank)
- Papan ukuran 16-22 mm
- Traktor
- Sekop
- Cangkul
Langkah Kerja:
Dilakukan penggalian tanah diluar area gedung, lalu di
beri lapisan beton tanpa tulang setebal 3-5 cm untuk
lantai kerja. Pemasangan stek tulangan untuk perkuatan
dinding ground tank. Pembuatan lubang peturasan di
bawah. Pemasangan tulangan wiremesh berdiameter 10
mm dengan jarak tulangan 150 mm, karena ground tank
menampung air dalam jumlah besar maka tekanan yang
dihasilkan semakin besar, oleh karena itu dibuatlah
perkuatan tambahan di ke4 sudutnya dengan
menambahkan tulangan di ujung ujung ground tank.
Pemasangan bata pengganti bekisting. Pembuatan
manhole dan pemasangan bekisting atas untuk
pengecoran. Pembetonan bagian atas.
Langkah Kerja:
- Pembobokan untuk menanam pipa pada tembok. Dikerjakan
apabila pemasangan bata ringan pada dinding telah selesai
dan belum dilakukan plesteran, pemasangan pipa juga harus
dilakukan sebelum pengecoran apabila ada sparing-sparing
listrik yang melintas di plat balok kolom beton.
- Semua hantara (kabel) yang terdapat pada pipa di usahakan
tidak tampak dari luar.
- Penempatan sambungan / percabangan harus dipasang
didaerah yang mudah dicapai perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel agar
terlindungi dengan baik, atau menggunakan lasdop dan
ditempatkan di Te Dos.
- Belokan pipa harus beradius lebih besar dari 3 kali diameter
pipa dan harus rata, untuk memudahkan penarikan pipa.
- Jaringan Arde harus dipasang tersendiri dengan arde
penangkal petir, (tidak boleh ada sambungan, dihubungkan
dengan elektroda pentanahan,dan ditanam sampai minimal air
tanah).
- Pada hantaran di atas langit-langit harus diklem pada bagian
bawah plat balok.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusuri dinding pada
shaft harus diklem atau dengan papa dan kabeltrey bila
jaringan terlalu banyak.
- Pemasangan embowdoos dan box mcb pada tembok,
dilakukan apabila kondisi tembok telah diplester dan belum
diaci. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan
bibirnya harus sejajar dengan permukaan tembok.
- Pemasangan stop kontak berkisar antara 30-40 cm dan untuk
saklar antara 100-150 cm sedangkan tinggi box mcb adalah
180 cm.
- Box atau kotak panel body-nya harus diarde agar
menghindari adanya arus.
- Dilakukan penginstalan kabel sebagai penghantar arus listrik.
Setelah penginstalan kabel selesai selanjutnya menginstal
kabel antenna, telpon, toufatdan tancep grounding atau alat
penangkat petir dll.
- Pekerjaan terakhir adalah pemasangan outlet-outlet dan
fitting plafond serta MCB.
Langkah kerja
Memasang alat sanitasi air
Menyiapkan alat sanitasi air yang dibutuhkan seperti kloset,
washtafel, kran air, dll. Lalu tempatkan pada bagian bagian yang
telah disesuaikan dengan pipa pipa saluran air.
3) Pemasangan lampu
Alat dan Bahan: Bola lampu
- Pasang titik lampu NYM 3 x 2.5 mm2
- Pasang titik stop kontak NYM 3 x 2.5 mm2
- Titik stop kontak NYM 3 x 4
- Lampu TL 2 x 36 watt lengkap dengan box & grill
stainless
- Lampu TL 1 x 18 watt lengkap dengan box besar &
grill stainless
- Lampu down light PL- 18 watt
- Lampu baret.
- Panel lengkap
- Pasang kemball panel dan meteran lengkap
Langkah kerja
Pemasangan lampu pada apartemen, jenis lampu yang
dipasangkan adalah lampu downlight untuk setiap ruangan
dan koridor, lampu gantung dipasang pada loby dan
beberapa ruangan penting (seperti aula dll).
4) Pemasangan telepon
Alat dan Bahan:
- Kabel Eterna NYA 1 x 2.5 ( 100 m)
- Pipa kabel
- Terminal kabel telfon
- Kabel ceker
- Tang
- Obeng
Langkah Kerja:
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop
drawing dan persiapan approval material dilengkapi
dengancontoh material dan diajukan ke Konsultan
Pengawas / Owner.
- Pemasangan Sparing pipa sesuai shop drawing
mengikuti pekerjaan sipil
- Pemasangan conduit untuk instalasi telepon sesuai
shop drawing approval
- Pemasangan Kabel Telepon dari MDF Gedung Ke
PABX ITC 8 (100 x 2 x 0,8 mm)
- Penarikan kabel telepon ITC 2x2x0,6 mm2 lengkap
accessories sesuai shop drawing approval.
- Pemasangan JB - TP tiap lantai Lengkap
Accessories sesuai shop drawing approval
- Penarikan Kabel Instalasi dari MDF Gedung ke JB -
TP Tiap Lantai ITC 100 x 2 x 0,8 mm lengkap
accessoriessesuai shop drawing approval.
- Pemasangan Outlet Telepon & Pesawat Telepon
Tiap Lantai sesuai shop drawing approval
- Testing commissioning seluruh Instalasi telepon ,
perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
- Serah terima pekerjaan setelah selesai testing
commissioning dan semua sistem telah berfungsi
dengan baik
5) Pemasangan Ac
Alat dan Bahan:
Chiller
- AHU/FCU
- BJLS
- Pipa Gip/ Bhck Steel
- Pipa PVC merk AW
- Bahan isolasi
- Diffuser dan grill
- Material bantu
- Mesin las
- Gerinda tangan
- Bor duduk & bor tangan
- Gunting seng
- Take1
- Kunci pas, obeng, tang dsb
Langkah Kerja:
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop
drawing dan persiapan material dilengkapi
dengancontoh material dan diajukan ke Konsultan
Pengawas / Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk
penempatan unit Chiller, AHU dan Pompa
Condenser dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil
/ arsitektur
- Fabrikasi support dan hanger untuk pipa codenser
dari chiller ke AHU sesuai shop drawing
- Fabrikasi pipa condenser lengkap isolasi sesuai
shop drawing
- Pemasangan Pipa condenser dari Chiller ke unit
AHU sesuai shop drawing
- Pengetesan pipa condenser, di tekan sesuai
spesifikasi teknik sebelum pemasangan isolasi /
jaketing.
- Pemasangan Jaketing setelah pipa condenser
selesai di test.
- Pemasangan pondasi untuk unit Chiller pompa
condenser dan unitAHU
6) Pemasangan kabel Tray dan fixture Amature Penerangan
Alat dan Bahan:
- Metal cutting saw
- Obeng set
- Bor
- Kunci=kunci
- Benang nylon / lasser
- Sealant (untuk pemotongan tepi)
- Cutting saw (fiberglass)
- Alat pengukur level
- Meteran
- Offset bolt cutter
Langkah Kerja:
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop
drawing dan persiapan material dilengkapi dengan
contohmaterial dan diajukan ke Konsultan Pengawas /
Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penentuan
jalur Rak Kabel & titik lampu untuk
elevasidikoordinasikan dengan pekerjaan sipil /
arsitektur
- Pabrikasi Rak Kabel di Pabrik sesuai contoh material
dan shop drawing
- Pabrikasi support dan Gantungan sesuai contoh
material dan shop drawing
- Pemasangan support dan gantungan ditiap lantai
sesuai shop drawing
- Pemasangan lampu & Rak Kabel di setiap lantai
sesuai shop drawing yang sudah disetujui
olehPengawas/Owner
- Serah terima pekerjaan setelah Kabel Tray & lampu
terpasang dengan baik
7) Pemasangan Pompa Air “Yamaha”
Langkah kerja
- Marking lokasi penempatan pompa air
- Buat pondasi pompa yang terbuat dari beton,
perhatikan kelurusan dan rata pondasi, agar pompa
dapat awet dan tahan lama.
- Pasang pipa plumbing dan kabel listrik
- Pasang pompa dan valve-valve nya
- Sambung instalasi daya ke pompa
- Atur pressure switch pompa
- Running test pompa
8) Pemasangan Instalasi Lift
Alat dan Bahan:
Langkah Kerja:
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk jenis
merek/material lift yang akan digunakan, metoda
kerja, time schedule, jenis perlatan, personil kerja dan
gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Direksi sebelum
pekerjaan dilakukan.
- Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit
24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan
pekerjaan dengan mengajukan Request For Job.
- Melakukan persiapan lapangan baik teknis maupun
administrasi pekerjaan.
- Setelah Request For Job disepakati oleh Direksi, maka
dilanjutkan dengan pekerjaan Mobilisasi Bahan, Alat
dan Personil.
- Berkoordinasi dengan pihak Direksi untuk melakukan
pengosongan area basement untuk digunakan sebagai
lokasi penempatan material lift.
- Melakukan pengukuran dan marking pada area
pekerjaan, serta pemasangan stack out.
- Pemasangan Ruang Luncur dari konstruksi Baja untuk
pasangan Hoistingway Lift, sesuai dengan gambar
kerja.
- Template di sini adalah suatu bentuk yang dibuat
untuk acuan menentukan beberapa titik
tali lining (lot). Template dibuat berdasarkan gambar
kerja. Pembuatan lot ini nanti untuk pedoman letak
pemasangan komponen lift yang ada di ruang luncur
yaitu, dua rel sangkar, dua rel counterweight dan pintu
luar. Pembuatan template ini tidak ada standar khusus,
ini tergantung metode jarak peletakan lot terhadap
gambar kerja yang dipakai oleh masing-masing para
teknisi mekanik. Paling sering terdapat dua metode
penentuan titik lot. Template dibuat dua buah, satu
diletakan di atas ruang luncur (yang telah ditentukan
titik-titik lot) dan satu di bawah ruang luncur atau pit
ground (hanya untuk pengikat/penahan tali lot).
Peletakan template ini disesuaikan dengan gambar
kerja dan lebih baiknya lagi dikombinasikan dengan
pengamatan lokasi ruang luncur. Agar nantinya tidak
ada benturan atau lokasi yang bergeser antar
komponen satu dengan komponen lain atau komponen
dengan tembok ruang luncur.
- Menarik Tali Lining dilaksanakan setelah template
terpasang, kita tinggal menarik tali lining (biasanya
dari tali stainless) dari titik-titik lot di template atas
sampai ke bawah pit ground. Di ujung bawah, tali
diikat dengan pemberat supaya tali benar-benar lurus
vertikal. Setelah ke tujuh titik ditarik tali dan diikat
pemberat, tunggu beberapa saat sampai tali tidak
goyang yang berarti tali sudah pada keaadaan lurus
vertikal. Pada keadaan ini tali-tali tersebut
dikunci/diikat pada template bawah agar kelurusan
tali terjaga. Pada urutan langkah berikutnya para
teknisi lift juga berbeda urutan pemasangannya,
sesuai pengalaman mereka masing-masing.
- Pemasangan Rel Kabin dan Rel Counterweight.
Pemasangan rel kabin dan rel
counterweight berdasarkan lot. Biasanya berjarak 2
cm dari tali, ini dimaksud agar saat rel dipasang tidak
menyentuh/mengganggu tali lot. Untuk itu lot harus
direncanakan pergeseranya saat pemasangan template.
Satu rel mempunyai panjang 5 meter dengan besarnya
bermacam macam disesuaikan dengan kapasitas
angkut. Yaitu K8, K13, K24. Untuk counterweight di
sebut rel omega. Rel diikat oleh braket, dan braket
dibaut di tembok/balok/konstruksi. Braket ini
biasanya dipasang setiap 2,5 meter. Jarak inipun tidak
harus, semakin pendek jaraknya juga akan semakin
bagus, karena rel kabin akan semakin kuat.
Pemasangan rel biasanya dibantu dengan steiger. Di
sini tidak kami jelaskan bagaimana pemasangan rel
kabin secara detail. Rel kabin dipasang di kanan dan
dikiri kabin. Sedangkan rel coenterweight juga ada
dua. Ada tipe yang di pasang di belakang kabin ada
juga di samping kanan atau kiri kabin, tergantung
gambar kerja. Pemasangan rel dimulai dari bawah
sampai ke atas.
- Pemasangan Sill Pintu Luar, Hanger Pintu Luar, Daun
Pintu. Pemasangan unit pintu luar yaitu sill pintu luar
bersamaan itu juga dipasang hanger pintu luar dan
daun pintu luar. Pemasangan itu semua juga
berdasarkan lot yang sudah dibuat. Pemasangan unit
pintu luar biasanya juga dimulai dari lantai terbawah
sampai lantai teratas.
- Pemasangan Mesin. Pengangkatan mesin ke ruang
mesin. Lokasi ruang luncur pada umumnya terdapat di
dalam tengah gedung, sehingga sering pengangkatan
dilakukan melalui lubang ruang luncur. Pengangkatan
mesin ditarik dengan chainblock atau hoist listrik
yang digantung disebuah hook yang sudah dibuat di
atap ruang mesin yang lurus dengan ruang luncur.
Mesin ini sementara diletakan dulu di ruang mesin,
belum langsung disetting penempatannya.
- Pemasanga Kabin : Kabin terdapat beberapa
komponen. Pertama dipasang dahulu bottom chanal
dengan dua guide shoe kabin bawah. Kemudian
upright kanan kiri dan dua safety block, untuk safety
block ada dua tipe yaitu tipe bawah dan tipe atas.
Kemudian ditutup/dikunci dengan top chanal dan dua
guide shoe kabin atas. Setelah itu dipasang frame
kabin, kemudian dinding kabin depan termasuk
COP(Car Operation Panel) (yaitu panel tempat
tombol-tombol lantai tujuan dan tombol pelengkap
lain serta display lantai), dinding samping kanan kiri
dan belakang. Setelah itu dipasang atap kabin. Setelah
itu dipasang unit door motor, terdiri dari hanger
termasuk motor penggerak pintu dan inverter pintu.
Kemudian dipasang daun pintu kabin dan sill pintu
kabin.
- Pemasangan Counterweight. Langkah selanjutnya
pemasangan unit counterweight terdiri dari frame
counterweight dan empat guide shoe. Untuk balok
pemberat biasanya dimasukkan ke dalam frame
belakangan setelah counterweight terhubung rope (tali
baja) dengan mesin dan kabin.
- Melakukan setting unit mesin yang terdiri dari gelagar
UWF, frame gearbox, motor gearbox/gearless, dan
pulley deflection. Setting penempatan unit mesin ini
juga berdasarkan gambar kerja.
- Pemasangan Rope (tali baja). Selanjutnya
pemasangan rope, sebelum memasang rope ada
langkah-langkah yang dikerjakan terlebih dahulu
yaitu tali lot dan steiger dibongkar agar tidak
mengganggu. Kemudian karena posisi unit kabin
berada di bawah, maka counterweight harus
diposisikan di atas ruang luncur dengan cara ditarik
dengan chainblock. Nah setelah itu baru bisa dipasang
rope yang menghubungkan (kabin - pulley deflection
- main pulley gearbox/gearless – counterweight).
Panjangnya telah diukur berdasarkan beberapa aspek
yaitu panjang ruang luncur, overheight,
counterweight, panjang pitground, buffer kabin, dan
buffer counterweight. Setiap unit lift mempunyai
jumlah alur dan besar diameter rope yang berbeda
tergantung kapasitas angkut. Minimal jumlah alur
adalah tiga alur, dan minimal diameter adalah 8 mm.
Setelah terpasang chainblock penahan counterweight
bisa dilepas.
- Pemasangan Speed Governor. Selanjutnya dipasang
speedgovernor, ini fungsinya untuk membatasi
kecepatan berlebih waktu lift berjalan. Terhubung
dengan safety block kabin melalui satu alur rope
governor, di ujung bawah rope governor terdapat
tension atau pemberat agar rope tidak kendor. Bekerja
secara mekanikal, jika lift melebihi kecepatan yang
ditentukan, speed governor akan mengunci dan
berhenti berputar, karena terhubung dengan safety
block kabin melalui rope, kabin juga akan berhenti
karena safety block bekerja seperti rem yang
mencengkeram rel kabin. Fungsi Speed Governor
adalah bila semua rope utama putus, lift tidak akan
jatuh ke bawah karena terdapat suatu alat yang
bernama speed governor, yang akan membuat kabin
berhenti.
Langkah Kerja:
- Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat
pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya
lekat keramik di dalam manajemen proyek.
- Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai
perekat. Bahan perekat dapat berupa semen dicampur pasir
dengan perbandingan 1: 5 (satu bagian semen : lima bagian
pasir) ditambah air secukupnya agar bahan dapat ditempelkan
di bagian belakang keramik setebal 1 cm untuk diletakkan di
dasar lantai yang akan ditutup dengan keramik di dalam
manajemen proyek. Bahan perekat dapat jugs berupa adukan
semen dan pasir dengan perbandingan 1 semen : 10 pasir.
- Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan,
misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang
kamar sesuai arah pemasangannya di dalam manajemen
proyek. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan
keramik dapat dilakukan.
- Cara pemasangan yang balk adalah keramik jangan dipasang
secara keseluruhan, tetapi cukup sebagian dulu. Tujuannya
untuk memberikan kesempatan agar lantai kerja menguap
secara sempurna di dalam manajemen proyek. Bagian yang
belum dipasang keramik dapat ditutup keramik setelah 1 hari.
Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak terlalu rapat,
cukup 2-3 mm.
- Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian
naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat
dilakukan setelah 7 hari pemasangan lantai keramik.
Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak
mengalami kembang susut di dalam manajemen proyek.
Bahan untuk naat terbuat dari semen atau bahan lainnya yang
sudah tersedia di toko bahan bangunan yang umumnya
senada dengan warna ubin keramik.
- Untuk pemasangan lantai keramik yang terlalu luas,
sebaiknya diberikan expansion joint berupa celah 4 - 6 mm
pada setiap luas bidang 16 m2. Nantinya celah tersebut diisi
dengan bahan yang elastik dengan tujuan agar bila terjadi
keretakan keramik atau terlepasnya keramik maka tidak akan
merembet atau tidak semua keramik ikut rusak.
Langkah Kerja:
- Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu
seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan,
seperti pekerjaan pemasangan kabel untuk lampu.
- Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka
adalah mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan
yang hendak dipasang rangka. Anda dapat menggunakan
pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan.
Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
- Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku
metal) sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku
metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan
luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar
baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar
kuat menyangga metal furing.
- Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang
lain. Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku
metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm.
Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan
gunting hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal
yang bertindihan tersebut.
- Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau
spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan
metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya
40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm.
Semakin besar jarak metal furing atau hollow akan berisiko
menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.
- Potong metal furing sesuai dengan panjang yang
direncanakan dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan
dengan baut.
- Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan
pada kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan
ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang.
Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan
menggunakan channel clamp.
Langkah Kerja:
- Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
- Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
- Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu
tinggi).
- Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun kearah tinggi.
- Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada
tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian
bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu
dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu
dengan 3 engsel)
- Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen
pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun
pintu.
- Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
- Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan
memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya
sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen
pintunya.
- Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
- Bila masih kurang pas, Stel lagi sampai daun pintu dapat
membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan
kusen.
e. Pekerjaan pengecetan
Alat dan Bahan:
- kertas semen/koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas ukuran 1 inchi dan 3 inchi
- Skrap
- Kain lap
- Plamur .
- Cat dinding “catylac”
Langkah Kerja:
- Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas
percikan plesteran dengan kain lap
- Lindungi bahan – bahan/pekerjaan lain yang berbatasan
dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen/koran
dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian - baglan dinding
yang retak dan. Kurang rata dengan plamur, kemudian
tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga
rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata.
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar
dengan alat rol pada bidang yang luas dengan kuas untuk
bidang yang sempit ( sulit ).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan
finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan
pengecatan finish yang kedua/terakhir ( jumlah pelapisan cat
sesuai dengan spesifikasi )
- Cek , apakah pengecatan finish yang kedua/terakhir itu sudah
rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat - cat yang mengotori bahan
– bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat
dengan kain lap.
o Pekerjaan Wallpaper
Alat dan Bahan:
- Wallpaper
- Lem
- Lap
- Kuas ukuran 10 inchi
Langkah Kerja:
5.9.Pekerjaan Kusen
a. Kusen Pintu
Alat dan bahan
- Benang
- Angker
Langkah kerja
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap
as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
- Pasang angker pada kusen secukupnya.
- Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu
2 meter dari tinggi bouwplank.
- Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan
menggunakan unting-unting.
- Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
- Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga
kedudukan menjadi kokoh.
- Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada
tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
- Bersihkan tempat sekelilingnya.
b. Kusen Jendela
Alat dan bahan
- Benang
- Angker
Langkah kerja
- Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as
bouwplank.
- Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
- Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
- Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
- Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan
pertolongan unting-unting.
- Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
- Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada
keadaan yang benar.
- Bersihkan tempat sekelilingnya.
5. Sumber Referensi
Pemamaparan metode konstruksi di atas telah disesuaikan dengan peraturan
yang ada di Indonesia, antara lain :
a. SNI
b. Peraturan PP
c. Bangunan tinggi
Selain itu, kami juga mengutip referensi dari internet, antara lain :
- https://docplayer.info/56127187-Bab-v-metode-pelaksanaan-konstruksi-
basement.html
- https://proyeksipil.blogspot.com/2013/06/cara-dan-teknis-kerja-uji-
sondir-cone.html
- https://www.slideshare.net/jholyfrans/alat-dan-bahan-bab3
- https://civiltekno.blogspot.com/2017/12/metode-pekerjaan-kolom-
beton.html
- https://docplayer.info/53179045-Metode-pelaksanaan-pekerjaan-tiang-
pancang-sistem-hidraulic-jack-in-studi-proyek-kcu-bca-sunset-road-
bali.html
- https://www.academia.edu/12139352/Prosedur_Pengujian_Uji_Tarik_Ba
ja
- http://www.testindo.com/article/306/slump-test-dan-uji-tekan-beton
Gambar Tampak
Gambar Potongan