Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

(Disusun Oleh Wiji Rahayuningtyas)


1. Scientific management theories dibagi menjadi 3 teori menurut para ahli
a. Prinsip-prinsip scientific management menurut Taylor dibagi kedalam 4 elemen dasar
sebagai berikut:
 Pengembangan manajemen ilmiah yang benar dapat digunakan untuk menentukan
metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
 Proses seleksi karyawan dengan cara yang ilmiah, setiap karyawan akan mendapatkan
tanggung jawab sesuai dengan keahliannya.
 Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.
 Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara yang ilmiah.
b. Henry L. Gantt melakukan penyempurnaan dengan memperkenalkan sitem bonus harian
dan bonus ekstra untuk para pengawas pabrik. Untuk mengatur efisiensi produksi, Gantt
menyusun sistem “Charting” atau “Gantt Chart ” yang berisi mengenai jadwal kegiatan
produksi karyawan untuk mencegah terjadinya pemborosan. Di rumah sakit, teori ini
diterapkan dengan adanya tunjangan pelayanan diluar gaji pokok perawat.
c. Motion study and time study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan
oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya, rangkaian gerakan-gerakan yang efektif
dan efisien.
2. Weber telah mengamati tiga jenis kekuatan dalam organisasi: tradisional, karismatik dan
rasional-hukum atau birokrasi. Dengan demikian, fitur berikut menunjukkan karakteristik
organisasi birokrasi.
a. Kelas administrasi : bertanggung jawab untuk memelihara kegiatan koordinatif anggota.
b. Hierarki : adalah sistem peringkat berbagai posisi dalam skala menurun dari atas ke bawah
organisasi
c. Divisi pekerjaan : Pekerjaan organisasi dibagi berdasarkan spesialisasi untuk mengambil
keuntungan dari pembagian kerja. Setiap kantor dalam organisasi birokrasi memiliki
lingkup kompetensi yang spesifik.
d. Aturan resmi : proses administrasi berkelanjutan dan diatur oleh aturan resmi.
e. Hubungan Impersonal: hubungan antar individu diatur melalui sistem otoritas dan aturan
resmi.
3. 14 prinsip manajemen menurut henry fayol
a. Pembagian Kerja (Division of Work) b. Centralization | Pemusatan
c. Wewenang dan Tanggung Jawab d. Rangkaian Perintah/Hierarki (Chain
(Authority and Responsibility) of Command)
e. Disiplin f. Order | Ketertiban
g. Kesatuan Perintah (Unity of h. Equity | Keadilan
Command)
i. Unity of Direction | Kesatuan j. Inisiative | Prakarsa
Pengarahan
k. Subordinasi Kepentingan l. Stability of Tenur of Personel |
Perseorangan terhadap Kepentingan Stabilitas Masa jabatan dalam
Umum Kepegawaian
m. Penggajian Pegawai (Remunerasi) n. Esprit de Corps | Semangat Kesatuan
 Mary Follet berpendapat bahwa agar manajemen dan pekerja benar-benar dapat menjadi
bagian dari suatu kelompok, pandangan tradisional harus ditinggalkan. Sebagai contoh, ia
percaya bahwa kepemimpinan harusnya tidak datang dari kekuatan otoritas formal
(tradisional), tetapi harus dari keahlian dan pengetahuan manajer yang lebih tinggi. Manajer
cukup menjadi orang yang paling mempunyai bekal untuk memimpin kelompok
4. Teori manajemen hubungan manusiawi
a. Elton mayo’s “hawthome effect”
“The most significant change that the Western Electric Commpany introduced into its
‘that room’ bore only a causal relation to the experimental changes. What the company
actually did for the group was to the reconstruct enterely its whole industrial “
Menurut Mayo perlakuan yang manusiawi dan menunjukkan penghargaan memberi
manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang.
b. Chester Barnard mengemukakan suatu pendekatan sistem sosial, karena agar mengerti dan
menganalisa fungsi-fungsi para pejabat, Bernard memperhatikan tugas-tugas mereka yang
utama dalam sistem di mana mereka beroperasi.
c. Herbert simon menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang
dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang di bawahnya
dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.
d. Peter drucker berpendapat Manajemen diperlukan agar tujuan organisasi dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Efektif menurut Peter F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan
yang benar”. Sedangkan Efisien adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar”.
5. Teori motivasi manajemen menurut para ahli
a. Maslow’s : Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan
yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang
lebih tinggi (perwujudan diri). Ketika kebutuhan tidak dapat terenuhi, maka kebutuhan
tersebut akan menjadi motivasi dalam mendapatkan kebutuhan tersebut.
b. Teori Motivasi dari Herzberg : Teori ini sering disebut dengan M – H atau teori dua faktor,
bagaimana manajer dapat mengendalikan faktor-faktor yang dapat menghasilkan kepuasan
kerja atau ketidakpuasan kerja. Dua faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi,
yaitu ”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber
kepuasan kerja adalah prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawab.
c. Teori X dan Y dari Mc. Gregor
- Anggapan dasar teori X adalah : berpandangan bahwa pada dasarnya karyawan-
karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus
dipaksa agar berprestasi
- Anggapan dasar teori Y adalah : berpandangan bahwa pada dasarnya karyawan-
karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab, dan dapat
menjalankan pengarahan diri.
d. Teori ERG Aldefer
Individu mempunyai kebutuhan tiga hirarki yaitu : ekstensi (E), keterkaitan
(Relatedness) (R), dan pertumbuhan (Growth) (G)
6. Teori Kepemimpinan
a. Teori Great Man : Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir.
Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bhw teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan
diciptakan. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan
memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk
menempati posisi sebagai pemimpin.
b. Teori Big Bang : Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
c. Trait Theories : Seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan
oleh seorang pemimpin
d. Studi Kepemimpinan Universitas OHIO :
• Dimensi struktur tugas / prakarsa struktur (initiating struktur). Mengutamakan tercapainya
tujuan, produktifitas yang tinggi, dan penyelesaian tugas yang sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
• Dimensi pertimbangan/tenggang rasa ( consideration) Perilaku kepemimpinan
consideration memiliki ciri – ciri seperti, memperhatikan kebutuhan bawahan,
menciptakan suasana saling percaya, dan harga menghargai, simpati pada ide dan perasaan
bawahan.
e. Studi Kepemimpinan Universitas Michigan :
- Orientasi kepada bawahan (employee oriented)
- Orientasi produktivitas (production oriented)
f. Managerial Grid : Pendekatan ini berdasarkan pada perilaku kepemimpinan yang memiliki
dua dimensi yaitu dimensi mengutamakan produksi (concern for production) ditempatkan
pada sumbu horizontal, dan dimensi mengutamakan karyawan (concern for people)
ditempatkan pada sumbu vertical.
g. Model Kepemimpinan Situasional dari Fiedler
1. Hubungan pemimpin anggota (the leader member relationship ). Adanya hubungan baik
pimpinan dengan anggota
2. Derajat dari susunan tugas (the degree of task structure). Adanya susunan tugas setiap
anggota organisasi tersusun secara jelas
3. Posisi kekuasaan pemimpin (the leader’s positions power). Adanya kewenangan
/kekuasaan formal yang dimilki oleh pemimpin.
h. Empat Sistem Manajemen Likert
- sistem I : Exploitative autocratic , pemimpin sebagai satu satunya pengambil keputusan
- sistem II : Benovelent autaocratic, sudah memberikan kesempatan kepada
bawahan/anggota organisasi untuk menyampaikan komentar
- Sistem III : Participative, dengan memberikan kesempatan pada anggota
organisasi/bawahan ikut serta dalam menerapkan tujuan
- Sistem IV : Democratic, ditunjukan dengan pemecahan masalah pekerjaan dan
organisasi secara bersama sama antara pimpinan sebagai atasan dengan anggota
organisasi sebagai bawahan. Sebelum membuat keputusan pimpinan selalu
mempertimbangkan pendapat bawahan.
i. Situational Approach ( Teori Situasional ) Perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai
dengan situasi yang dihadapi oleh seorang pemimpin
j. Model kepemimpinan kontemporer :
- Teori Transaksional : Pendekatan ini menekankan pentingnya hubungan antara
pemimpin dan pengikut, berfokus padakeadaan saling menguntungkan, teori ini
bersumber dari bentuk 'kontrak' di mana pemimpinmemberikan hal-hal seperti penghargaan
atau pengakuan sebagai imbalan atas komitmen ataukesetiaan para pengikut.
- Teori Transformasi : perubahan dan peran kepemimpinan dalam membayangkandan
melaksanakan transformasi kinerja organisasi. Penekanan pada pemimpin yang
membuatperubahan dalam struktur-struktur, proses utama, atau budaya secara
keseluruhan.
- Kepemimpinan Kharismatik : merupakan sebuah atribusi yang berasal dari proses
interaktif antara pemimpin dan para pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain rasa
percaya diri, keyakinan yang kuat, sikap tenang, kemampuan berbicara dan yang lebih
penting adalah bahwa atribut-atribut dan visi pemimpin tersebut relevan dengan
kebutuhan para pengikut.
- Pemimpin visioner adalah pemimpin yang mempunyai suatu pandangan visi misi yang
jelas dalam organisasi, pemimpin visioner sangat lah cerdas dalam megamati suatu
kejadian di masa depan dan dapat menggambarkan visi misinya dengan jelas.
- Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami tentang perasaan dan emosi
diri sendiri, dan bagaimana emosi ini dapat mempengaruhi orang lain. Ada 5 (lima)
elemen utama dalam kecerdasan emosional yaitu: kesadaran diri, pengendalian diri,
motivasi, empati, dan keterampilan sosial.
7. Metode Lewin atau sering disebut Lewin’s three step model mengacu pada tiga konsep atau fase,
yaitu unfreezing – movement – refreezing
- Unfreezing : Fase yang pertama ini dibentuk dengan teori perilaku manusia dan perilaku
perusahaan, yang terbagi dalam tiga subproses yang mempunyai relevansi terhadap
kesiapan perubahan yaitu perlunya kondisi perubahan karena adanya kesenjangan yang
besar antara tujuan dan kenyataan
- Movement : Menganalisa kesenjangan antara desire status dengan status quo, dan
mencermati program-program perubahan yang sesuai untuk dilakukan agar dapat
memberi solusi yang optimal untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan.
- Refreezing : Merupakan fase dimana perubahan yang terjadi distabilisasi dengan
membantu orang-orang yang terkena dampak perubahan, mengintegrasikan perilaku dan
sikap yang telah berubah ke dalam cara yang normal untuk melakukan sesuatu
a. Model Administratif dalam pengambilan keputusannya terdapat 2 konsep yang dapat
berperan dalam pembentukannya yaitu :
 Rasionalitas yang terbatas berarti bahwa manusia memilikki keterbatasan atau batas-batas
dalam kemampuannya untuk berpikir rasional.
 Pemuasan berarti bahwa seorang pengambil keputusan memilih alternative solusi pertama
yang dapat memuaskan kriteria minimal dalam membuat sebuah keputusan yang baik.
 Intuisi merupakan aspek lain dari pengambilan keputusan dengan model administrative.
Intuisi adalah pemahaman yang cepat terhadap situasi genting berdasarkan pengalaman di
masa lalu tetapi tanpa pemikiran yang sadar.
b. Model kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif
dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya
konsultatif, dan satu gaya berorientasi keputusan bersama. Dalam pengembangan model ini,
Vroom dan Yetton membuat beberapa asumsi yaitu :
a) Model ini harus dapat memberikan kepada para pemimpin, gaya yang harus dipakai dalam
berbagai situasi
b) Tidak ada satu gaya yang dapat dipakai dalam segala situasi
c) Fokus utama harus dilakukan pada masalah yang akan dihadapi dan situasi dimana masalah
ini terjadi
d) Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam satu situasi tidak boleh membatasi gaya yang
dipakai dalam situasi yang lain
e) Beberapa proses social berpengaruh pada tingkat partisipasi dari bawahan dalam
pemecahan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Simamora, Roymond. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC

Siagian. 2002. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta

Wahjosumidjo, 1994, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai