Appendisitis Akut-Roza
Appendisitis Akut-Roza
PENDAHULUAN
jumlah penderita pada tahun 2008 sebanyak 734.138 orang dan meningkat tiap
dengan urutan keempat terbanyak pada tahun 2006. Data yang dirilis oleh
mencapai 591.819 orang dan meningkat pada tahun 2009 sebesar 596.132 orang.
yaitu pada usia antara 10-30 tahun. Dimana insiden laki-laki lebih tinggi daripada
perempuan.4
vermiformis.5 Gejala yang biasa muncul pada apendisitis adalah nyeri perut kuadran
kanan bawah, mual, muntah dan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri
tekan pada titik Mc.Burney, psoas’s sign, rebound tenderness, rovsing’s sign,
obturator’s sign dan hyperestesia cutaneus test. Diagnosis harus ditegakkan sejak
1
dini dan tindakan harus segera dilakukan. Keterlambatan diagnosis menyebabkan
3. Memenuhi salah satu syarat ujian kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Bedah
Penulisan referat ini menggunakan metode tinjauan pustaka yang mengacu pada
beberapa literatur.
2
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Nn. GO
Umur : 22 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. RM : 03 36 8x
Tanggal masuk RS : 17 Desember 2018
A. Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama
nyeri perut kanan bawah semakin memeberat sejak 3 hari SMRS
3
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa
Riwayat pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat maag syrup yang dibeli sendiri di apotik untuk
mengurangi nyeri perutnya.
Riwayat kebiasaan
Pasien suka mengkonsumsi makanan pedas
B. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan di IRNA Bedah RSUD Mandau pada 17/12/2018
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Vital sign
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 89 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 37 0C
Status generalis
Kepala dan Leher
- Konjungtiva anemis (-/-)
- Sklera ikterik (-/-)
- JVP tidak meningkat (5+1 cm H2O)
Thorak
Paru-paru
Inspeksi : statis : simetris kiri dan kanan, retraksi iga (-), deformitas (-)
dinamis : pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak
pergerakan yang tertinggal
4
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing (-), rhonki (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari sejajar LMC sinistra, tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kanan 2 jari lateral linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri 3 jari lateral LMC sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2) regular, mumur (-), gallop (-
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, distensi (-), venektasi (-), scar (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal 12 x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), nyeri lepas (+) pada titik Mc.burney, tidak
teraba massa
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-).
Pemeriksaan tambahan
Psoas sign (-)
Obturator sign (+)
Rovsing sign (+)
C. Diagnosis Kerja
Abdominal pain ec. Appendisitis akut
5
D. Usulan Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah rutin
- Pemeriksaan USG abdomen
E. Hasil Pemeriksaan
Darah rutin dan kimia darah (17/12/2018)
- HGB : 12,5 g/dl
- HCT : 35,4 %
- WBC : 14.670 /uL (↑)
- PLT : 380.000 /uL
USG abdomen (17/12/2018)
Kesan :
Kuadran inferior dextra tampak swelling, curiga appendicitis dengan infiltrate.
F. Alvarado score
G. Penatalaksanaan
Rencana appendectomy cito
IVFD RL 20 gtt
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/IV
Inj. Ketorolac 3x30mg/IV
Inj. Ranitidin 2x50 mg/IV
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
bedah.7
2.2 Anatomi 1
atau kisaran 3-15 cm, dan lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di
bagian distal. Namun demikian, pada bayi apendiks berbentuk kerucut, lebar pada
pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya. Pada 65% kasus, apendiks terletak pada
atau di tepi lateral kolon asendens. Gejala klinis apendisitis ditentukan oleh letak
apendiks.
diproyeksikan ke dinding anterior abdomen pada titik sepertiga bawah garis yang
yang menghubungkan spina iliaca anterior superior dan umbilicus (titik Mc.Burney)
7
Gambar 2.1 Anatomi Appendiks vermiformis
tempat-tempat berikut ini, Posisi appendiks adalah retrocaecal (di belakang sekum)
65,28%, pelvic (panggul) 31,01%, subcaecal (di bawah sekum) 2,26%, preileal (di depan
usus halus) 1%, dan postileal (di belakang usus halus) 0,4%, seperti terlihat pada gambar 2.2.
8
Perdarahan apendiks berasal dari arteri appendikularis merupakan cabang
arteri caecalis posterior. Arteri ini berjalan menuju ujung appendiks vermiformis di
merupakan arteri tanpa kolateral. Jika arteri ini tersumbat, misalnya karena trombosis
darahnya ke vena caecalis posterior. Pembuluh limf mengalirkan cairan limf ke satu
atau dua nodi yang terletak didalam mesoappendiks dan dari sini dialirkan ke nodi
mesenterici superiores.
vagus) dari plexus mesentricus superior. Serabut saraf aferen yang mengantarkan rasa
nyeri visceral dari appendiks vermiformis berjalan bersama saraf simpatis dan masuk
ke medulla spinalis setinggi vertebra thoracica X. oleh karena itu, nyeri viseral pada
karena ditemukan banyak jaringan limfoid pada lamina propria yang seringkali
puncaknya kira-kira 15 tahun, kemudian menghilang pada usia 60 tahun. Hal ini
mengakibatkan lumennya relatif kecil, sempit dan tak teratur dan diperkirakan
9
Apendiks menghasilkan lendir sebanyak 1-2 ml per hari. Lendir ini normalnya
lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks ialah
IgA. Imunoglubulin ini sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi namun
mengeluarkan cairan yang bersifat basa mengandung amilase, erepsin dan musin.
Apendiks terdiri dari membran mukosa tanpa adanya lipatan. Vili usus tidak
dijumpai pada bagian ini. Apendiks mengandung sel epitel kolumnar dengan sel
longitudinal dan sirkular. Meskipun strukturnya sama dengan usus besar, apendiks
10
mengandung lebih sedikit kelenjar usus, yang lebih pendek dan tak memiliki taenia
coli.
2.4 Epidemiologi 1
Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya pada anak kurang dari
satu tahun jarang dilaporkan. Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun,
setelah itu menurun. Insidens pada lelaki dan perempuan umumnya sebanding,
mereka. Faktor risiko yang potensial adalah diet rendah serat dan tinggi gula,
riwayat keluarga, serta infeksi.8 Apendisitis perforata sering terjadi pada umur
lebih besar 1,4 kali dari perempuan. Rasio laki-laki dan wanita sekitar 2:1.9
2.5 Etiologi
11
asing seperti biji-bijian, parasit (cacing), striktur lumen karena fibrosa
b. Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan
2.6 Patofisiologi
limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis dan ulserasi mukosa. Pada saat
inilah terjadi apendisitis akut lokal yang ditandai oleh nyeri daerah epigastrium
disekitar umbilikus. Nyeri ini disebabkan oleh terangsangnya serat nyeri visceral
12
aferen pada apendiks yang masuk ke medulla spinalis setinggi vertebra thorakal X.
10,11
Tekanan akan terus meningkat apabila sekresi mukus terus berlanjut. Hal
tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri akan
Keadaan ini disebut apendisitis supuratif akut. Jika aliran arteri terganggu akan
terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan gangrene disebut apendisitis
gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis
perforasi. 10
Apabila semua proses diatas berjalan lambat, omentum dan usus yang
berdekatan akan bergerak kearah apendiks hingga timbul suatu massa lokal yang
abses atau menghilang. Pada anak-anak, kerena omentum lebih pendek dan
apendiks lebih panjang, maka dinding apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut
ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang sehingga memudahkan
terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua, perforasi mudah terjadi karena
13
Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan sempurna,
menimbulkan keluhan pada perut kanan bawah. Pada suatu saat organ ini dapat
14
2.7 Gejala dan tanda
Nyeri perut merupakan keluhan utama yang biasanya dirasakan pasien dengan
apendisitis akut. Karakteristik nyeri perut penting untuk diperhatikan klinisi karena
nyeri perut pada apendisitis memiliki ciri- ciri dan perjalanan penyakit yang cukup
jelas. Nyeri pada apendisitis muncul mendadak (sebagai salah satu jenis dari akut
abdomen) yang kemudian nyeri dirasakan samar - samar dan tumpul. Nyeri
merupakan suatu nyeri viseral yang dirasakan biasanya pada daerah epigastrium atau
periumbilikus. Nyeri viseral terjadi terus menerus kemudian nyeri berubah menjadi
nyeri somatik dalam beberapa jam. Lokasi nyeri somatik umumnya berada di titik
McBurney, yaitu pada 1/3 lateral dari garis khayalan dari spina iliaka anterior
superior (SIAS) dan umbilikus. Nyeri somatik dirasakan lebih tajam, dengan intesitas
sedang sampai berat. Pada suatu metaanalisis, ditemukan bahwa nyeri perut yang
berpindah dan berubah dari viseral menjadi somatik merupakan salah satu bukti kuat
retrosekal menimbulkan gejala nyeri perut yang tidak khas apendisitis karena
apendisitis jenis ini biasanya muncul apabila pasien berjalan dan terdapat kontraksi
15
2.7.2 Mual dan Muntah
Gejala mual dan muntah sering menyertai pasien apendisitis. Nafsu makan
Pada pasien apendisitis akut, keluhan gastrointestinal dapat terjadi baik dalam
bentuk diare maupun konstipasi. Pada awal terjadinya penyakit, sering ditemukan
adanya diare akibat respons dari nyeri viseral. Diare terjadi karena perangsangan
dinding rektum oleh peradangan pada apendiks pelvis atau perangsangan ileum
terminalis oleh peradangan apendiks retrosekal. Akan tetapi, apabila diare terjadi
terus menerus perlu dipikirkan terdapat penyakit penyerta lain. Konstipasi juga
seringkali terjadi pada pasien apendisitis, terutama dilaporkan ketika pasien sudah
Secara umum, pasien apendisitis akut memiliki tanda tanda pasien dengan
radang atau nyeri akut. Takikardia dan demam ringan-sedang sering ditemukan.
Demam pada apendisitis umumnya sekitar 37,5 –38,5°C. Demam yang terus
memberat dan mencapai demam tinggi perlu dipikirkan sudah terjadinya perforasi
Perangsangan langsung menyebabkan ditemukannya nyeri tekan dan nyeri lepas pada
perut kanan bawah, terutama pada titik McBurney. Selain itu pada inspeksi dan
palpasi abdomen akan mudah dilihat terdapat deffense muscular sebagai respons dari
16
nyeri somatik yang terjadi secara lokal. Perangsangan tidak langsung ditunjukkan
oleh beberapa tanda, antara lain Rovsing sign yang menandakan nyeri pada perut kiri
bawah apabila dilakukan penekanan pada titik McBurney. Begitu pula Blumberg sign
adalah nyeri pada perut kiri bawah apabila dilakukan pelepasan pada titik McBurney.
akan tetapi dapat cukup khas ditegakkan dengan Psoas sign dan Obturator sign.
Tanda psoas adalah nyeri timbul apabila pasien melakukan ekstensi maksimal untuk
meregangkan otot psoas. Secara praktis adalah dengan fleksi aktif sendi panggul
kanan kemudian paha kanan diberikan tahanan. Hal ini akan menimbulkan
rangsangan langsung antara apendiks dengan 10 otot psoas sehingga timbul nyeri.
Tanda obturator muncul apabila dilakukan fleksi dan endorotasi sendi panggul yang
Biasanya untuk mengetahui terdapat tanda psoas maupun obturator, dapat pula
2.8 Diagnosis
2.8.1 Anamnesis
ditampikan dengan riwayat sakit perut yang samar-samar dirasakan pertama kali di
ulu hati (epigastrium) atau sekitar daerah umbilikus. Nyeri diikuti mual, muntah dan
demam ringan. Nyeri biasanya berpindah dari umbilikus ke fossa iliaka kanan setelah
beberapa jam sampai dengan 24 jam. Titik maksimal nyeri adalah pada sepertiga dari
17
umbilikus ke fossa iliaka kanan (Mc.Burney). Nyeri biasanya tajam dan diperburuk
Demam biasanya ringan dengan suhu sekitar 37,5-38,5oC. Bila suhu lebih
tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi. Pada inspeksi perut tidak ditemukan
perforasi. Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada massa atau abses
periapendikuler.
Pada palpasi didapatkan nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan bisa
parietal. Nyeri perut kanan bawah merupakan kunci diagnosis.1 Hal-hal yang perlu
diperhatikan saat palpasi sebagai penilaian kecurigaan pada apendisitis dan iritasi
18
tiba-tiba.
Obturator’s sign Nyeri yang timbul pada daerah hipogastrium
ketika dilakukan rotasi internal dan eksternal
pada panggul dalam keadaan fleksi.
Psoas’s Nyeri yang timbul pada Mc.Burney’s point pada
sign/Obraztsova’s saat pasien mengangkat kaki kanan dalam
sign/Ileopsoas test keadaan ekstensi.
Nyeri yang dirasakan pasien dipengaruhi oleh posisi dari apendiks. Jika
apendiks ditemukan di posisi retrosekal (terpapar antara sekum dan otot psoas) nyeri
tidak terasa di titik Mc.Burney, namun ditemukan lebih ke lateral pinggang, jika
iliaka kiri ditekan tidak terasa nyeri. Ketika apendiks terletak retrosekal bisa
menyebabkan iritasi pada ureter sehingga darah dan protein dapat ditemukan dalam
urinalisis. Nyeri sangat jelas pada apendiks yang terletak di depan ileum terminal
dekat dengan dinding abdominal. Namun apendiks yang terletak di belakang ileum
terminal sulit didiagnosa karena tanda-tanda yang ada samar dan nyeri terletak tinggi
di abdomen. Jika apendiks terletak di pelvis, maka tanda klinik sangat sedikit,
yang dipersarafi oleh saraf spinal kanan T10, T11 dan T12 biasanya juga mengikuti
infeksi dapat dicapai dengan jari telunjuk, misalnya pada apendisitis pelvika.
Peristaltik usus sering normal tetapi dapat juga menghilang akibat adanya ileus
19
Kemungkinan apendisitis dapat diyakinkan dengan menggunakan skor
Alvarado. 15
apendisitis akut. Pada kebanyakan kasus terdapat leukositosis, terlebih pada kasus
batu ureter dan kemungkinan dari infeksi saluran kemih sebagai akibat dari nyeri
perut bagian bawah, selain itu dilakukan pemeriksaan hormon beta-HCG pada
.10
20
yang normal. Tanda-tanda yang dapat ditemukan seperti gambaran psoas line
kanan yang kabur, air-fluid level pada perut kuadran kanan bawah dan gambaran
Beberapa tanda apendisitis yang dapat dijumpai pada USG abdomen adalah
sebagai berikut; 9
a. dilatasi apendiks
mm.
21
2.9 Diagnosis banding1
rasa nyeri. Nyeri perut sifatnya lebih ringan dan tidak berbatas tegas.
b. Demam dengue; demam dengue dapat dimulai dengan nyeri perut mirip
peritonitis. Pada penyakit ini didapatkan tes positif untuk rample leed,
sebelah kanan, serta perasaan mual dan nyeri tekan perut yang sifatnya
Pada anamnesis, nyeri yang sama pernah timbul lebih dahulu. Tidak ada
tanda radang dan nyeri biasanya hilang dalam waktu 24 jam tetapi
apendisitis akut. Suhu biasanya lebih tinggi daripada apendisitis dan nyeri
perut bagian bawah lebih difus. Infeksi panggul pada wanita biasanya
22
disertai keputihan dan infeksi urin. Pada colok vagina akan timbul nyeri
dengan keluhan yang tidak menentu. Jika ada ruptur tuba atau abortus
dan teraba massa dalam rongga pelvis pada pemeriksaan perut, colok
ditemukan.
j. Penyakit saluran cerna lain; penyakit lain yang perlu dipikirkan adalah
23
2.10 Penatalaksanaan1
Bila diagnosa klinis sudah jelas, tindakan paling tepat dan merupakan
Bila apendiktomi terbuka, insisi Mc.Burney paling banyak dipilih oleh ahli
2.11 Komplikasi 3
a. Massa periapendikuler
ditutupi atau dibungkus oleh omentum dan/atau lekuk usus halus. Pada
24
jika perforasi diikuti oleh peritonitis purulenta generalisata. Oleh
massa apendiks.
b. Apendisitis perforata
Adanya fekalit didalam lumen, umur (orangtua atau anak kecil) dan
anak disebabkan oleh dinding apendiks yang masih tipis, anak kurang
25
c. Peritonitis
hebat seluruh perut, demam tinggi, dan gejala kembung pada perut.
2.12 Prognosis 11
Bila ditangani dengan baik prognosis apendisitis adalah baik. Secara umum
tindakan. Angka morbiditas terjadi pada 1,2% penderita apendisitis akut dan
26
DAFTAR PUSTAKA
27