Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan Musik atau Lagu Latar dengan

tombol On/Off pada Website


Hidup tanpa musik seperti makan tanpa garam, itu kalimat yang sering kita dengar pada candaan
teman-teman sekitar kita. Memang pada sebagian orang, musik itu bisa menenangkan dan
menyejukkan hati dan pikiran, bahkan membuat suasana hati riang gembira dan sedih.

Penggunaan musik/lagu latar pada website di rasa sangat penting oleh beberapa perusahaan,
bahkan ada yang membuat khusus untuk kemudian menjadi jinggle website perusahaan.
Website terasa lebih kaya dan dinamis.

Selera! Itulah yang membedakan jenis musik/lagu tersebut disukai atau tidak oleh seseorang.
Sehingga adakalanya, musik/lagu jadi terasa berisik atau mengganggu. Maka, ada baiknya
musik/lagu latar pada website di sertai tombol On/Off. Ada beberapa cara, salah satunya,
menuliskan script HTML. Cara lain, menuliskan script pada flash.

Bagaimana caranya? Untuk yang sederhana, lakukan langkah berikut:


1. Ubah format musik menjadi Mp3, FLv atau sejenisnya yang bisa di import program flash.
2. Buka program Flash, sediakan frame-nya misal 100. Ini menentukan pemotongan pada
musik/lagu.
3. Buat 3 layer, layer 1 untuk musik/lagu, layer 2 untuk tombol ON/OFF, layer 3 untuk action
4. Di Action, beri nama "play" pada frame 5 lalu beri script berikut:
mySound = new Sound ();
mySound.attachSound ("suara1");
mySound.start (0,999);
Artinya: musik/lagu yang kita masukkan tadi diberi instance name "mySound" dan dari hasil
attach karena di import ke library dan jika musik di mainkan maka akan tejadi looping, artinya
berulang terus-menerus.
Untuk selanjutnya, semua instance akan start pada frame 5.
5. Di layer 1, Import musik ke dalam stage, convert menjadi movie clip.
6. Pada instance musik/lagu tadi, lihat properties lakukan edit effect lagu, misal pada awal dan
akhir lagu. Artinya, saat musik/lagu awal apakah volumenya rendah atau langsung tinggi, dan
pada akhir musik/lagu langsung dipotong begitu saja atau di atur menjadi perlahan-lahan rendah.
Karena musik/lagu akan looping, maka sebaiknya tinggi rendah nada di atur supaya tidak terasa
mengganggu saat transisi dari lagu pertama ke lagu kedua dan seterusnya.
7. Beri action script stop (); agar pada saat musik/lagu berulang tidak terjadi overlapping.
8. Pada scene, layer 2.
a. Buatlah kotak bertuliskan SOUND OFF, convert menjadi movie clip.
b. Didalam movie clip, buat 3 layer. layer 1 adalah tombol OFF, layer 2 untuk ON, dan layer 3
untuk ACTION. Layer 1 dan 3 sediakan 4 frame lalu convert menjadi BUTTON, sedangkan
layer 2 kita beri 5 frame.
c. BUTTON OFF kita tempatkan di frame1 lalu beri action script berikut:
on (release) {
this.gotoAndStop(5);
_root.mySound.stop();
}
Artinya: Jika tombol OFF di klik maka frame 5 yaitu tombol ON yang dijalankan.
d. BUTTON ON kita tempatkan pada frame 5 lalu beri action script berikut:
on (release) {
this.gotoAndStop(1);
_root.mySound.start(0.999);
}
Artinya: Jika tombol ON yang di klik, maka frame 1 yaitu tombol OFF yang di jalankan.
Musik akan terus looping atau berulang terus menerus.
e. Pada layer action, di frame 1 beri action script stop();, artinya movie clip akan berhenti di
frame 1
f. Tombol ON/OFF siap di jalankan, untuk mempercantik tampilan tombol, beri warna yang
berbeda pada BUTTON saat di klik. Caranya masuk ke library BUTTON dan lakukan perubahan
pada frame 2 (Over).
9. Lakukan test movie.
10. Masukkan file swf ke HTML dan upload ke website. Musik/lagu dengan tombol ON/OFF
siap di jalankan.

Anda mungkin juga menyukai