Anda di halaman 1dari 485
Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan SY ete ela) ey Ta eC TL Penerbit Salemba Medika Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan Arif Muttagin Manajer Penerbitan dan Produksi: Edward Tanujaya Koordinator Penerbitan dan Produksi: Ariyanto Copy Editor: Aulia Novianty ‘Tata Letaks M. Azhasi Desain Sampul: Smastergrafis Hak Cipta © 2008, Penerbit Salemba Medika Jl, Raya Lenteng Agung No. 101 Jagakarsa, Jakarta 12610 felp. (021) 7818616, Faks. — : (021) 7818486 Website: htip://www.penerbitsalemba.com E-mail: info@penerbitsalemba.com Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 1, Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu eiptean atau member izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atay denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar ruj Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum sualu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tal Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan/atau denda paling banyak Muttagin, Arif Boku Ajar Asuhan Keperswatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan/Acif Muttagin Jakarta: Salemba Medika, 2008 1jil, 560 him., 19 x 26 em ISBN 978-979-3027-60-9 1. Keperawatan 2. AjarSistem Persarafan 3, 1. judul Il. Arif Muttagin x Datar is Saraf Otonom 40 Sistem Saral Otonom Simpatis 41 Sistem Saral Qlonom Parasimpalis Konsep Relleks 45 Sensibilitas +6 Kepustakaan 49 Bab 2 Pengkajian Keperawatan Gangguan Sistem Persarafan 51 Pengkajian Komponen Pengleajian Anamnesis poorae tual Normal Pemeriksaan Fisik Neurologis Tingkat Kesadaran Pemeriksaan Pungsi Serebri Pemeriksaan Saraf Kranial Pemeriksaan Sistem Motor Pemeriksaen Respons Refleks Pemeriksaan Pemeriksaan Diagnostik oto Rontgen Computed Tomography Sean Positron Emission ‘Tomography Magnetic Re ance Imaging Angiograli Serebri ovinm Kili Bahan dengan hak cipta rep | Data Pengkeajian 242 Diagnosis Keperawatan 253 Rencana Intervensi 254 Byaluasi 264 Kepustakaan 266 Bab Asuhan Keperawatan Klien dengan Trauma Sistem Saraf Pusat 269 270 270 276 Diagnosis Keperawatan 285 Reneana Intervensi 288 Asuhan Keperawatan Klien dengan Cedera Medula Spinalis 298 Cedera Medula Spinalis Servikalis 303 Penglaiian 304 Diagnosis Keperawatan 313 Reneana Intervensi 313 Cedera Medula Spinalis ‘Toralo-lumbal 317 Pengkajian 318 Diagnosis Keperawatan 323 Rencana Intervensi 324 Kepustakaan 329 Bab 6 Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Degeneratif Sistem Persarafan 333 Asuhan Keperawatan Klien dengan Penyakit Parkinson 334 Deskripsi 334 Pengkajian 337 Diagnosis Keperawatan 343 Reneana Intervensi 343 Asuhan Keperawatan Klien dengan Herniasi Nukleus Pulposus 349 Deskri 349 Pengk 362 Diagnosis Keperawatan 360 Reneana Intervensi 360 Bahan dengan hak cipta image not available image not available image not available C-] Datar ist Bahan dengan hak cipta image not available image not available image not available Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan sistem Persarafan Dendrit Dendrit adalah tonjolan yang menghantarkan informasi menuja badan sel. Merupakan bagian yang menjulur keluar dari badan sel dan menjalar ke segala arah, Khususnya di korteks serebri dan serebellum, dendrit mempunyai tonjolan-tonjolan kecil bulat, yang disebut tonjolan dendrit. Neuron certentu juga mempunyai akson fibrosa yang panjang yang berasal dari daerah yang agak tebal di badan sel, yaita akson hilok (bukit akson). Akson Tonjolan tunggal dan panjang yang menghantarkaa informasi keluar dari badan sel disebut akson. _Dendrit dan akson, secara kolektif sering disebut sebagai serabut saraf atau tonjolan saraf. Kemampuan untuk menerima, menyampaikan, dan meneruskan pesan-pesan neural disebabkan sifaf khusus membran sel neuron yang mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan elektokimia. Klasifikasi Struktur Neuron Klasifikasi struktur neuron berdasarkan pada hubungan antara dendrit, badan sel, dan akson mencakup: (a) Neuron Tanpa Akson Secara struktur lebih kecil dan tidak mempunyai akson (dapat dilihat pada Gambar {-2a). Neuron ini berlokasi di otak dan beberapa organ perasa khusus. (b) Neuron Bipolar Ukuran dari neuron bipolar (dapat dilihat pada Gambar 1-2b) lebih kecit dibandingkan dengan neuron unipolar dan multipolar. Neuron bipolar sangat jarang ada, tetapi mereka ada di dalam organ perasa khusus, neuron ini menyiarkan ulang informasi tentang penglihatan, penciuman, dan pendengaran dari sel-sel yang peka terhadap rangsang ke neuron-neuron lainnya. (c) Neuron Unipolar Didalam suatu neuron unipolar (dapat dilihat pada Gambar 1-2c), dendrit dan akson melakukan proses secara berlanjut. Dalam suatu neuron, segmen awal dari cabang dendrit membawa aksi potensial dan neuron ini memiliki akson. Beberapa neuron sensorik dari saraf tepi merupakan neuron unipolar dan sinaps neuron berakhir di sistem saraf pusat (SSP). (d) Neuron Multipolar Neuron multipolar (dapat dilihat pada Gambar 1-2d) lebih banyak memiliki dendrite dan dengan satu akson, Neuron ini merupakan tipe neuron yang sebagian besar berada di SSP. Contoh tipe neuron ini adalah seluruh neuron motorik yang mengendalikan otot rangka. Bahan dengan hak cipta image not available image not available image not available tr] tu Alt Asha Keperowcton Kien dengan Ganggion Str Percaan Ependimal Ependimal berperan dalam produksi cairan serebrospinal (CSS). Ependimal SP. Sel-sel inilah yang adalah neuroglia yang membatasi sistem ventrikel merapakan epitel dari pleksus koroideus ventrikel otak. Astroglia Astroglia atau astrosit (astro—bintang) merupakan sel glia terbesar (dapat dilihat pada Gambar 1-4). Fungsi astrosit antara lain: © Scbagai barier darah-otak. Kandungan dalam sirkalasi tidak bisa bebas masuk ke dalam cairan interstisial dari SSP, Jaringan neural harus terisol dari sirkulasi umum karena hormon dan beberapa kimia darah akan menghambat fungsi dari neuron. Sel-sel endotelial dari kapiler-kapiler SSP akan melakukan pertukaran kimia antara sirkulasi darah dan cairan interstisial. Sel-sel ini disebut dengan barier darah-otak. Barier ini terisolasi dari sirkulasi unum. * Memperbaiki kerusakan jaringan neuron, Di dalam SSP, kerusakan dari aringan neuron akan merusak fisiologis dari neuron. Fungsi dari astrosiz akan memperbaiki atau mencegah Kerusakan lebih fanjut dari neuron. * Menjaga perubahan interstisial. Oligodendroglia Oligodendroglia atau oligodendrosit (dapat dilihat pada Gambar 1-4] seperti astrosit memiliki silinder sitoplasma yang panjang dan merupakan sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan miclin dalam SSP, Setiap oligodendroglia mengelilingi beberapa neuron dan membran plasmanya membungkus tonjolan neuron sehingga membentuk selubung mielin. Mielin pada SST dibentuk oleh sel-sel Schwann Sel Schwann Sel Schwann (dapar dilihat pada Gambar 1-5) membentuk miclin maupun neurolema saraf epi. Membran plasma sel Schwann secara konsentris mengelilingi ronjolan neuron SST. Mielin Mielin (dapar dilthat pada Gambar 1-5) merupakan suata kompleks protein lemak berwarna putin yang mengisolasi tonjolan saraf. Miclia menghalangi aliran ion atrium dan kalium melintasi membran neuronal dengan hampi sempurna. Selubung miclin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf, dan terdapat celah-celah yang tidak memiliki mielin, yang disebut nodus Ranvier. Tonjolan saraf pada SSP dan SST dapat bermiclin atau tidak bermielin, image not available image not available image not available | tu Alt Asha Keperowcton Kien dengan Ganggion Str Percaan TABEL 1-1. Contoh Neurotransmiter Neurotransmiter Mekanisme aksi Distribusi ‘Asatlkolin ‘Sooara langsung mongikat rogulas!| Manyebar di dalam sistem sarat pusat (SSP) kimia sinaps akan menjelar oak ‘SST. porlaulan nowrornuskular, Snaps preganglion davi sisiom sarat otonom (S80) pertautan reurootoktor dari parasimpatis civist dari simpatis. ‘Amina biogarik Norepinefrin Tidak langsurg, menggunakan ‘SSP; korteks serebii, hipotalamus, batang second messengers lak, serebollum, medula spralis SST: beberapa neuroefektor dari sarat a Epnetin Tidak angeurg, menggunekan | SP: alam, pola, olaklongah second messengers edule sbhale Depanin Tangeung dan tidk langeung sosua| SSP: hpotaamus, scion Tak dengan tbe roptar Seroionin Langsurg dan tek langeung sosua [ SSP! soton Inbik Hpolalam, erebolim dengan tpe rsepior modula phate istamn Tidak langsurg, monggunakan | SSP" hpotalamus aoounaimectiroers Pembanghi asem amino Guitarrat Tangoung dan idak angsung evsual [SSP Korie soebi, batang olak dengan tpe reveptor Aepartat Langoung dan ideklangsung sosuai |SSP: modula spinal dengan tipe resoptor Penghambai asam amino ‘Gamma atrinabutyrie acid | Langsung dan tidak langsung seauai [SSP* soroballum, kortoks sorebri, ponghambat (GABA) dengan tipe reseptor intomeuran pada otak dan modula spinalis Gisin Langsung ‘SSP: penghambal intemeuran pada clak dan medula spinalis Neuropeptida Enkefaiin, endosin Tidak langsung, menggunakan SSP: hipolalamus, lalamus, balang olak second messengers Sinapsis Kimia lainnya ‘Senyawa berenergi tinggi _| Tidak langsung, menggunakan ‘SSP: modula spinalis (ATP, 6TP) second messengers Hormon (ADH, oksitesin, | Secara umum langsung ‘SSP: forssbar luas di ola insulin, glukagon, sekretin, GK, ally Prostaglandin Tisiak Iangsung, menggunakan SSP: ferachar luna dh otale second messengers Dissolved Gases Karbon monoksida (0) _ | Tidak langsurg, menggunakan SSP: otak dan boberape poriautan second messengers neuroofektor Nitrit okside (NO) Tidak langsung, menggunekan SSP: olak dan beberaps periautan second messengers neuroeteklor SST: pertautan neuroefektor dari saral simpais

Anda mungkin juga menyukai