Anda di halaman 1dari 81
aL PA EGC 1424 PENYAKIT JAMUR KULIT, E/2 Oleh: Prof. Dr. R.S. Siregar, Sp.KK(K) Editor: dr. Huriawati Hartanto Copy Editor: Lia Astika Sari Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC © 2002 Penerbit Buku Kedokteran EGC PO. Box 4276/Jakarta 10042 Telepon ; 6530 6283, Anggota IKAPI Desain kulit moka: Samson P. Barus Hak cipta dilindungi Undang-Cndang Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. + Cetakan 1: 2005 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Siregar, R.S. Penyakit jamur kulit / R.S. Siregar. — Bd. 2. — Jakarta : EGC, 2004. viii, 88 him. ; 15,5 x 24 cm. ISBN 979-448-664-7 1. Kulit — Penyakit. I. Judul. 616.5 Tei iwar tanggung jawab prcetakan PENDAHULUAN Mikologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari tentang jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Jamur termasuk tumbuh-tumbuhan filum talofita yang tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur tidak bisa mengisap makanan dari tanah dan tidak mempunyai klorofil sehingga tidak bisa mencerna makanan sendiri oleh karenanya hidup sebagai parasit atau saprofit pada organisme yang lain. Sampai saat ini dikenal kurang lebih 200.000 spesies jamur, tetapi hanya 50 spesies yang patogen pada manusia, yaitu: * 20 spesies menyerang kulit + 12 spesies menyerang subkutis + 18 spesies menyerang alat dalam atau sistemik. Spesies-spesies ini hanya akan dibicarakan sebagian saja. Elemen yang terkecil dari jamur disebut hifa, yaitu berupa benang-benang filamen yang terdiri dari sel-sel yang mempunyai dinding, protoplasma, inti, dan biasanya mempunyai sekat. Hifa yang tidak mempunyai sekat disebut hifa sunositik. Benang-benang hifa ini bercabang-cabang dan bila membentuk anyaman disebut miselium. Hifa berkembang biak atau tumbuh menurut arah panjangnya dengan membentuk spora. Spora adalah suatu alat reproduksi yang bisa dibentuk dalam hifa sendiri atau alat-alat khusus dari jamur sebagai alat reproduksi. Besarnya antara 1-3p, dengan bentuknya bisa bulat, segi empat, kerucut, atau lonjong. Spora-spora ini dalam pertumbuhannya makin larna makin besar dan memanjang sehingga membentuk satu hifa.

Anda mungkin juga menyukai