5795 5409 1 SM
5795 5409 1 SM
Hari Putranto
Hari Putranto adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
33
34 TEKNO, Vol 25 Maret 2016, ISSN : 1693-8739
sarana dan prasarana pendidikan harus kondisi yang bisa diterima, Sedangkan
dipandang sebagai bagian integral dari menurut British Standard Institute ,
usaha peningkatan kualitas proses perawatan adalah kombinasi dari
pembelajaran dan (2) perencanaan harus beberapa tindakan yang ditujukan untuk
jelas. Untuk hal tersebut maka kejelasan mempertahankan kinerja fasilitas atau
suatu rencana dapat dilihat pada: (a) mesin.
tujuan dan sasaran atau target yang Priyanta (2002) menyebutkan
harus dicapai serta ada penyusunan bahwa: Jika tindakan pemeliharaan
perkiraan biaya/harga keperluan terhadap suatu plant menggunakan
pengadaan, (b) jenis dan bentuk prinsip minimal maintenance approach,
tindakan/kegiatan yang akan dan dikombinasikan dengan manajemen
dilaksanakan. (c) petugas pelaksanaan, pemeliharaan yang terabaikan, maka hal
misalnya dosen, karyawan dan lain- ini akan memperpendek masa berguna
lainya. (d) bahan peralatan yang (useful life) mungkin juga akan
dibutuhkan. (e) kapan dan dimana menambah biaya lainya seperti biaya
kegiatan dilaksanakan dan (f) harus kerusakan (downtime cost) dan berbagai
diingat bahwa suatu perencanaan yang denda yang timbul akibat dampak yang
baik adalah yang realistis artinya ditimbulkan oleh kerusakan sistem.
rencana tersebut dapat dilaksanakan Dalam perawatan tindakan-tindakan
Pemanfaatan sarana dan yang dapat dilakukan antara lain: (1)
prasarana pendidikan yang memadai pemeriksaan yaitu tindakan yang
serta pengelolaan dan pemeliharaan ditujukan terhadap sistem untuk
secara optimal. Sarana dan prasarana mengetahui apakah sistem masih berada
pendidikan merupakan salah satu dalam keadaan yang memenuhi
sumber daya yang penting dan utama persyaratan yang diinginkan; (2)
dalam menunjang proses pembelajaran, penggantian komponen yaitu tindakan
untuk itu diperlukan peningkatan dalam penggantian komponen sistem yang
pendayagunaan dan pengelolaannya, sudah tidak berfungsi dimana tindakan
agar tujuan yang diharapkan dapat penggantian komponen sistem dapat
tercapai. Dewasa ini masih sering dilakukan bersifat terencana dan tidak
ditemukan banyak sarana dan prasarana terencana; (3) repair atau overhaul,
pendidikan yang dimiliki oleh lembaga yaitu melakukan pemeriksaan secara
yang diterima sebagai bantuan, baik cermat serta melakukan perbaikan
pemerintah maupun masyarakat yang dimana dilakukan set-up ulang; dan (4)
tidak optimal penggunaannya, bahkan penggantian sistem yaitu tindakan
tidak dapat lagi digunakan sesuai diambil apabila tindakan-tindakan yang
dengan fungsinya. lain tidak memungkinkan lagi
Pemeliharaan atau perawatan Pemeliharaan yang bersifat
adalah suatu kegiatan yang khusus harus dilakukan oleh petugas
dilaksanakan untuk mempertahankan yang mempunyai keahlian sesuai
kondisi peralatan agar tetap dalam dengan jenis barang yang dimaksud:
kondisi baik, dengan demikian Pertama, Tujuan Pemeliharaan: (a)
diharapkan menghasilkan suatu output untuk mengoptimalkan usia pakai
sesuai dengan standar yang ditetapkan. peralatan. Hal ini sangat penting
Menurut Dhillon (1985), Perawatan terutama jika dilihat dari aspek biaya,
adalah suatu kombinasi dari berbagai karena untuk membeli suatu peralatan
tindakan yang dilakukan untu menjaga akan lebih jauh mahal jika
suatu barang atau memperbaiki suatu dibandingkan dengan merawat bagian
36 TEKNO, Vol 25 Maret 2016, ISSN : 1693-8739
pekerjaan itu diambil alih oleh dosen dengan kreteria yang ditentukan
dan laboran, yang juga harus sebelumnya. Tujuan perawatan
mengerjakan tugas-tugas tambahan preventif mencegah atau mengurangi
lainnya terkait dengan laboratorium kemungkinan sarana dan prasarana
dasar instalasi listrik. Hal ini tidak bekerja dengan normal, dan
menyebabkan beberapa faktor, antara membantu agar sarana dan prasarana
lain: (1) suasana pembelajaran tidak dapat aktif sesuai dengan fungsinya
nyaman karena belum adanya alat-alat Perawatan tak terduga sebelumnya dan
penunjang-laboratorium; (2) kerusakan berbahaya atau merugikan apabila tidak
tidak dapat ditangani segera karena diantisipasi secepatnya Peralatan
harus menunggu teknisi dari diluar praktik yang bersifat elektrik rentan
institusi, hal ini akan menghambat rusak, sedangkan tenaga repairing dan
pembelajaran di laboratorium secara maintenance (tehnisi) masih sangat
praktis; dan (3) Dosen dan laboran terbatas. Begitu pula pihak lembaga
belum sepenuhnya paham belum memiliki tenaga khusus yang
mengoperasikan peralatan yang bertugas: (1) bertanggung jawab atas
moderen. kebersihan alat praktek beserta
Proses pemeliharaan peralatan perlengkapanya; (2) membantu dosen
laboratorium Dasar Instalasi Listrik di dalam kegiatan pembelajaran praktik;
Prodi PTE dilaksanakan setiap hari dan (3) kerusakan tidak dapat ditangani
sehabis mahasiswa praktikum hanya segera, karena harus menunggu teknisi
sebatas mencuci dan mengepel, kecuali dari luar.
terjadi kerusakan sangat mendadak alat Sejalan dengan fungsi praktik
praktik dan bersifat insidental, maka dan produktif, maka laboratorium
pengelola alat praktik melapor ke pihak Dasar Instalasi Listrik adalah tempat
manajemen. Di samping itu, bagi praktik mahasiswa untuk
berdasarkan observasi peneliti secara melakukan kegiatan-kegiatan yang
langsung di lapangan ditemukan bahwa berkaitan dengan pengajaran praktik,
pemeliharaan peralatan laboratorium selain itu juga laboratorium sering
dilakukan kurang optimal oleh dipergunakan untuk pelatihan-pelatihan
pengelola. Hal ini tentu kurang bagi masyarakat umum.
mengantisipasi kemungkinan terjadinya Selanjutnya ditegaskan bahwa
kerusakan. pemeliharaan sarana dan prasarana
Dengan cara pemeliharaan laboratorim untuk melaksanakan
peralatan laboratorium di Prodi PTE pengurusan dan pengaturan agar semua
sebagaimana diungkapkan diatas, maka sarana dan prasarana selalu dalam
dapat diantisipasi segala kerusakan dan keadaan baik dan siap untuk digunakan
keamanan peralatan dapat dijamin secara berdayaguna dan berhasil guna
keselamatannya. Walaupun lembaga dalam mencapai tujuan pendidikan.
tidak menyiapkan lembar evaluasi untuk Pemeliharaan merupakan kegiatan
menilai peralatan-peralatan penjagaan atau pencegahan dari
laboratorium praktik, namun lembaga kerusakan suatu barang, sehingga
sudah dapat mengantisipasi segala barang tersebut kondisinya baik dan
hambatan yang kemungkinan timbul siap digunakan. Pemeliharaan
dalam pengelolaan peralatan praktik mencangkup segala daya upaya yang
dilaboratorium. terus menerus untuk mengusahakan
Pemeliharaan preventif sangat agar peralatan tersebut tetap dalam
diperlukan dilakukan secara rutin keadaan baik. Pemeliharaan dinilai dari
Hari Putranto; Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Praktikum Laboratorium Instalasi Listrik… 39
pemakaian barang, yaitu dengan cara yang ada di lembaga sendiri sedangkan
hati-hati dalam menggunakannya. ekstemal belum ada.
Pemeliharaan peralatan laboratorium Proses pemeliharaan peralatan
menyangkut 3 (tiga) hal pokok yang laboratorium Dasar Instalasi Listrik di
meliputi: (1) perencanaan pemeliharan; Prodi PTE dilaksanakan setiap hari
(2) proses pemeliharaan; dan (3) hasil sehabis mahasiswa praktikum hanya
pemeliharaan peralatan laboratorium. sebatas mencuci dan mengepel, kecuali
Pemeliharaan sarana dan terjadi kerusakan sangat mendadak alat
prasarana laboratorium Dasar Instalasi praktik dan bersifat insidental, maka
Listrik untuk melaksanakan pengurusan pengelola alat praktik melapor ke pihak
dan pengaturan agar semua sarana dan manajemen. Di samping itu,
prasarana selalu dalam keadaan baik berdasarkan observasi peneliti secara
dan siap untuk digunakan secara langsung di lapangan ditemukan bahwa
berdayaguna dan berhasil guna dalam pemeliharaan peralatan laboratorium
mencapai tujuan pendidikan. dilakukan kurang optimal oleh
Pemeliharaan merupakan kegiatan pengelola. Hal ini tentu kurang
penjagaan atau pencegahan dari mengantisipasi kemungkinan terjadinya
kerusakan suatu barang, sehingga kerusakan.
barang tersebut kondisinya baik dan Priyanta (2002) menyebutkan
siap digunakan. Pemeliharaan bahwa, Jika tindakan pemeliharaan
mencangkup segala daya upaya yang terhadap suatu plant menggunakan
terus menerus untuk mengusahakan prinsip minimal maintenance approach,
agar peralatan tersebut tetap dalam dan dikombinasikan dengan manajemen
keadaan baik. Pemeliharaan dinilai dari pemeliharaan yang terabaikan, maka hal
pemakaian barang, yaitu dengan cara ini memperpendek masa berguna (useful
hati-hati dalam menggunakannya. life) mungkin juga akan menambah
Pemeliharaan peralatan pada biaya lainya seperti biaya kerusakan
laboratorium dasar instalasi listrik (downtime cost) dan berbagai denda
menyangkut 3(tiga) hal pokok yang yang timbul akibat dampak yang
meliputi: (1) perencanaan pemeliharan; ditimbulkan oleh kerusakan sistim.
(2) proses pemeliharaan; dan (3) hasil dapat dikatakan efektif penggunaanya
pemeliharaan peralatan laboratorium. apabila dalam penggunanya dapat
Menurut Dhillon (1985), perawatan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
adalah suatu kombinasi dari berbagai bagi kepentingan pendidikan.
tindakan yang dilakukan untu menjaga Disamping itu faktor eksternal sebuah
suatu barang atau memperbaiki suatu laboratorium harus memiliki sarana dan
kondisi yang bisa diterima, prasarana yang mendekati sempurna,
Pemeliharaan merupakan segala daya Penggunaan laboratorium tidak semata-
upaya yang terus menerus untuk mata untuk pembelajaran tetapi dipakai
mengusahakan agar peralatan tersebut juga dalam pengembangan kreativitas
tetap dalam keadaan baik setiap harinya, mahasiswa.
meliputi perawatan rutin, perawatan Berdasarkan teori, dinyatakan
berkala, perawatan darurat dan bahwa agar kegiatan praktikum di
perawatan preventif Dengan demikian, laboratorium dapat tercapai secara
perencanaan peralatan laboratorium maksimal perlu adanya penyesuaian
praktik dilakukan secara internal, waktu atau (scheduling antara kegiatan
artinya secara formal oleh tenaga-tenaga (eksprimen atau demontrasi) yang
sesuai dengan program semester yang
40 TEKNO, Vol 25 Maret 2016, ISSN : 1693-8739