Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunianya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik dan lancar.
Tak lupa kita kirimkan salam serta salawat kepada junjungan alam yakni nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang
benderang seperti saat ini. Makalah kami ini berjudul “PENGERTIAN DAN PROSES
ADMINISTRASI KURIKULUM”.

Kami menyadari bahwa didalam pemuatan makalah ini berkat banuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang besar kepada semua pihak yang telah
membantu.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan
denagan baik. Untuk itu kami dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami berharap agar makalah ini dpat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan juga
untuk diri kami sendiri.

Wassalammu’alaikum wr.wb

Padang, Februari 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3

C. TUJUAN..........................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

A. PENGERTIAN KURIKULUM........................................................................................................4

B. PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM.....................................................................................5

C. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KURIKULUM...........................................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................................................................11

A. KESIMPULAN..............................................................................................................................11

B. SARAN..........................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan salah satu aspek terpenting dalam penentu keberhasilan
pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajran untuk mencapai tujuan
institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peran penting dalam
mewujudkan sekolah yang bermutu dan berkualitas.

Demi mewujudkan mutu dan kualitas pendidikan yang baik, pemerintah sampai saat ini
terus melakukan perubahan dan perombakan terhadap kurikulum pendidikan. Tercatat enam
kali pergantian terhadap kurikulum. pergantian ini bertujuan untuk mempersiapkan
masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan kehidupan demokrasi yang
mantap dalam memasuki era globalisasi.

Untuk menentukan keberhasilan kurikulum dipengaruhi oleh pemberdayaan bidang


manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan yang bersangkutan. Jadi
administrasi kurikulum dalam pendidikan sangatlah penting untuk kita pahami sebagai calon
pendidik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kurikulum ?

2. Bagaimana proses administrasi kurikulum ?

3. Bagaimana peran guru dalam administrasi kurikulum ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian kurikulum

2. Mengetahui bagaimana proses administrasi kurikulum

3. Mengetahui peran guru dalam administrasi kurikulum


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM

Kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah “currere” yang
berarti lapangan perlombaan lari yang ada garis start dan garis finis. Pada saat itu,
pengertian kurikulum adalah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa
yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya
merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana
pelajaran sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara suatu
tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.

Pengertian kurikulum menurut para ahli :

a. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) – Kurikulum merupakan niat & harapan yang
dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan
oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan
pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut
yaitu pendidik dan peserta didik.

b. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan – Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang
termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.

c. Harsono (2005) – Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan


yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin
berkembang, sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai
gagasan pendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang terencana dari
institusi pendidikan nasional.

d. Drs. Cece Wijaya, dkk – Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi
keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah
e. George A. Beaucham (1976) – Kurikulum diartikan sebagai dokumen tertulis yang
berisikan seluruh mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik melalui
pilihan berbagai disiplin ilmu dan rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

f. Hilda Taba (1962) – Kurikulum dianggap sebagai a plan of learning yang artinya
bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh peserta
didik.

g. Prof. Drs. H. Darkir – Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai
tujuan pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program
pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan
juga pengalaman belajar.

Beberapa tafsiran lainnya tentang kurikulum sebagai berikut : Kurikulum memuat


isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan
dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata ajaran dipandang
sebagai pengalaman orang tua atau orang- orang pandai masa lampau, yang telah disusun
secara sistematis dan logis.

Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program


pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan
tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Disini kurikulum disrtikan sebagai


serangkaian pengalaman belajar.

Dari semua pengertian diatas dapa kita tarik kesimpulan bahwa kurikulum itu
adalah serangkaian program,rencana, dan dokumen tertulis yang dijadikan alat atau media
untuk menyukseskan pembelajaran agar tujuan pebelajaran itu dapat tercapai dengan baik.

B. PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM


Ada beberapa proses administrasi kurikulum sebagai berikut :

1. Perencanaan Kurikulum
Di dalam perencanaan kurikulum terdapat sekitar masalah tanggung jawab untuk
menentukan: Harus bagaimana bentuk kurikulum itu. Siapa yang merencanakan dan
bilamana. Ada yang mengemukakan pendapat bahwa perencanaan kurikulum adalah
pekerjaan yang memerlukan keahlian dan karena itu dikerjakan oleh para ahli atau
“expert” dalam bidang perencanaan kurikulum. Menurut pendapat ini kurikulum harus
direncanakan baik-baik sebelumnya. seringkali secara terperinci mengenai situasi
belajar, dan semua murid di semua sekolah tingkat tertentu mempunyai kurikulum
yang kira-kira seragam, Mengenai perencanaan dimuka atau “Pre-Planning” terdapat
perbedaan pendapat dalam hal sejauh mana perencanaan dimuka dapat dilakukan. Ada
beberapa ahli yang mengemukakan pendiriannya, bahwa tidak ada aspek-aspek
kurikulum yang harus direncana jauh sebelum situasi belajar berlangsung. Untuk
penjelasan singkat, pendapat-pendapat yang berbeda itu dapat dikelompokkan sebagai
berikut:

a. Kurikulum seharusnya direncanakan di muka secara terperinci oleh “experts”


dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.

b. Kurikulum direncanakan secara terperinci di muka oleh panitia yang terdiri dari
guru-guru dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.

c. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya yang luas oleh panitia yang terdiri
dari guru-guru dalam bentuk pedoman kerja. perincian dilakukan oleh guru
berdasarkan kebutuhan-kebutuhan murid.

d. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya berisi partisipasi dari guru-guru dan
tokoh-tokoh masyarakat. perincian dilakukan oleh perencanaan bersama guru
murid.

e. Kurikulum direncanakan oleh guru bersama murid pada waktu akan belajar, tanpa
perencanaan jauh dimuka.

2. Pelaksanaan Kurikulum

Sebelum kurikulum benar-benar dilaksanakan, harus terlebih dahulu


memperhatikan perbedaan-perbedaan individual. Yang dimaksud disini adalah
masalah penyesuaian program pengajaran terhadap perbedaan-perbedaan di antara
anak-anak. Jawaban terhadap persoalan ini macam-macam. Kurikulum yangn
berorientasikan kumpulan mata pelajaran berasal dari zaman sebelum ada
pengetahuan tentang perbedaan-pebedaan individu dan kemapuan pada murid. Pada
waktu itu orang menganggap semua murid (kecuali anak-anak lemah jiwa) dapat
menguasai semua mata pelajaran yang diberikan disekolah dengan kepandaian yang
sama asal mereka rajin belajar.

Pada umumnya diakui bahwa makhluk manusia sangat beraneka ragam dalam
kemampuannya untuk maju. Keadaan itu telah menggerakkan para pendidikan kepada
perbedaan-perbedaan individual ini. Disini timbul perbedaan-perbedaan pendapat
mengenai persoalan bagaimana hal ini harus dilaksanakan.

a. Konsep kurikulum yang telah di tetapkan jauh di muka harus dikuasai oleh semua
murid menurut kecepatan yang telah diatur sebelumnya. Masalahnya ialah
menyesuaikan individu-individu yang mempunyai kecepatan belajar yang
berbeda-beda pada “realitas” ini.

b. Bahwa murid-murid harus dikelompokkan menurut kemampuannya dengan tujuan


bahwa pengelompokan ini akan memperkecil perbedaan kemampuan dalam tiap
kelompok agar mempermudah pelaksanaan individualis program pengajaran.

c. Menciptakan jenis kurikulum berdasarkan pengalaman yang dipusatkan kepada


masalah-masalah dan memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok
tesebut dalam pendapat kedua untuk bekerja sama memecahkan masalah bersama,
yang menarik perhatian bersama. Hal ini menunjukkan tiap anggota kelompok
untuk mampu bekerja menurut taraf perkembangan masing-masing dalam bidang
akademis sosial dan emosi dan masih menunjang usaha bersama kelompok.

3. Pengawasaan / Pengembangan Kurikulum

Dalam Pengembangan Kurikulum terdapat dua proses utama, yakni


Pengembangan Pedoman Kurikulum dan Pengembangan Pedoman Instruksional.

a. Pedoman Kurikuklum, meliputi:


1) Latar belakang yang berisi rumusan Falsafah dan tujuan lembaga pendidikan,
populasi yang menjadi sasaran, rasional bidang studi atau mata kuliah, struktur
organisasi bahan pelajaran.

2) Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan yakni
Scope (ruang lingkup) dan Sequence-nya (urutan pengajiannya).

3) Desain evaluasi termasuk strategis revisi atau perbaikan kurikulum mengenai:


Bahan pelajaran (Scope dan Sequence) Organisasi bahan dan strategi
intruksionalnya

b. Pedoman instruksional

Pedoman Instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk menguraikan


isi pedoman kurikulum agar lebis spesifik sehingga lebih mudah untuk
mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas. dengan demikian apa yang
diajarkan benar-benar bersumber dari pedoman kurikulum.

4. Evaluasi Kurikulum

a. Dasar-dasar Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling penting di


antaranya ialah:

1) Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah tujuan yang


telah ditentukan.

2) Melalui efektivitas kurikulum.

3) Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.

Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang sistematis.
Jika evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin tak perlu kurikulum diganti
seluruhnya, akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki dan disempurnakan serta
disesuaikan dengan perkembangan zaman.

b. Desain Evaluasi
Desain evaluasi menguraikan tentang (1) Data yang harus dikumpulkan, (2)
analisis data untuk “membuktikan” nilai dan efektivitas kurikulum.

C. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KURIKULUM


Di dalam pelaksanaan kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru dan kepala sekolah
memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan. Dalam proses pengembangan
kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran kelas. mencatat peran guru sebagai:

2. Implementers.

Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam melaksanakan
perannya guru hanya menerima kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak memiliki ruang
baik untuk menentukan isi kurikulum maupun menentukan target kurikulum. Pada fase
implementator kurikulum, peran guru dalam pengembangan kurikulum sebatas hanya
menjalankan kurikulum yang telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).

3. Adapters

Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai
penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah.
Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk menyelesaikan kurikulum yang
sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.

4. Developers

Guru berwewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan
tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan
strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya.
Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai
dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang
dibutuhkan siswa.

5. Researchers
Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas
profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai
guru. Dalam pelaksanakan peran sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk
menguji berbagai komponen kurikulum.

Senada dengan itu, guru memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, sebagai berikut:

1. Pengelolaan administratif

2. Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum

3. Guru sebagai tenaga profesi kependidikan

4. Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum

5. Meningkatkan keberhasilan sistem instruksional

6. Pendekatan kurikulum

7. Meningkatkan pemahaman konsep diri

8. Memupuk hubungan timbal balik yang harmonis dengan siswa


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi administrasi kurikulum adalah serangkaian proses yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta evaluasi terhadap kurikulum pendidikan
yang harus ditempuh oleh peserta didik. Dengan tujuan agar proses pembelajaran dapat
berjalan efektif dan efisien sehingga tujuan utama dari pendidikan itu dapat tercapai.

Jadi kegiatan dalam administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang


bertujuan untuk melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum dapat
dijadikan sebagai instrument dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Dengan
menerapkan prinsip-prinsip administrasi, kurikulum kemudian di kembangkan, sehingga
dalam pelaksanaannya kurikulum dapat mencapai sasaran pendidikan yang di harapkan.
Setidaknya, kegiatan administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan kurikulum
benar-benar terencana dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan
dengan baik pula

B. SARAN
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini, oleh sebab itu diharapkan
kepada pembaca untuk dapat memberi kritik dan saran yang konstruktif dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri
serta memohon taufik dan hidayah-Nya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai