Anda di halaman 1dari 18

Bryophyta

Created :
Agita kristin barasa
Ayu kaputri parku
M. iqbal syahneta
Mengenal Divisi Bryophyta (Lumut)

Bryophyta (lumut) digolongan ke dalam tumbuhan tak


berpembuluh (Atracheophyta) karena tidak memiliki pembuluh
sehingga tidak memiliki jaringan yang berfungsi mengangkut zat
makanan, air, dan mineral. Pengangkutan tidak dilakukan oleh
pembuluh, hanya melalui antarsel. Tumbuhan lumut merupakan
tumbuhan pelopor (perintis) yang tumbuh di suatu tempat sebelum
tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut
berukuran kecil, tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau
area yang luas.
1. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut
• Ciri-ciri tumbuhan lumut sebagai berikut.
a. Berwarna hijau karena mempunyai klorofil.
b. Gametofit lebih dominan daripada sporofit.
c. Hidup di tempat basah atau lembap dan terlindung dari cahaya
matahari.
d. Pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan berlilin untuk
menahan masuknya air.
e. Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun) keCormophyta (dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun).
• Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit, yaitu generasi yang
menghasilkan sel kelamin (gamet). Gamet jantan (spermatozoid)
dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh
arkegonium. Anteridium didukung oleh anteridiofor dan arkegonium
didukung oleh arkegoniofor. Sporofit merupakan badan pembentuk
spora yang berkembang dari zigot (peleburan ovum dan
spermatozoid).
2. Struktur Tubuh Lumut
• Struktur tubuh tumbuhan lumut sebagai berikut.

a. Akar
Tumbuhan lumut mempunyai akar semu yang disebut rizoid. Rizoid berfungsi
untuk melekat pada tempat tumbuh (substrat) serta menyerap air dan unsur hara.
• b. Batang
Struktur batang tumbuhan lumut sebagai berikut.
1) Lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh
angkut. Tubuhnya berbentuk lembaran (talus).
2) Lumut daun mempunyai batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal.
• c. Daun
Lumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun
mempunyai daun sederhana, berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh
angkut di dalam ibu tulang daun, dan mengandung kloroplas.
• Bagaimana sistem transportasi tumbuhan lumut? Air masuk ke dalam tubuh
Bryophyta secara imbibisi. Imbibisi adalah proses penyerapan air oleh dinding sel
dan plasma sel dari luar sel. Selanjutnya, air tersebut didistribusikan ke bagian-
bagian tubuh secara difusi.
3. Klasifikasi Tumbuhan Lumut
• Berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya, Bryophyta
dibagi menjadi tiga kelas yaitu Hepaticopsida,
Anthocerotopsida, dan Bryopsida.
a. Hepaticopsida (Lumut Hati)
Hepaticopsida (lumut hati) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Generasi gametofit berupa talus dan berbentuk lembaran-
lembaran seperti hati.
2) Talus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu. Pada
sisi bawah terdapat selapis sel-sel yang menyerupai daun yang
dinamakan sisik-sisik perut atau sisik ventral. Talus
melekat pada substrat dengan bantuan rizoid.
3) Sporofit selalu tumbuh dan berkembang di dalam gametofit
betina. Contoh Hepaticopsida yaituMarchantia
polymorpha dan Lunularia sp.
• b. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
• Anthocerotopsida (lumut tanduk) memiliki ciriciri sebagai berikut.
1) Generasi gametofit berupa talus dengan tepi rata atau bertoreh.
2) Sporofit tertancap di dalam gametofit, tetapi kapsul sporofit
berada di luar talus berbentuk seperti tanduk (horn).
3) Pangkal kapsul sporofit dilindungi oleh involukrum. Contoh
Anthocerotopsida yaitu Notothylassp. dan Anthoceros sp.
• c. Bryopsida (Lumut Daun)
Bryopsida (lumut daun) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Generasi gametofit berupa talus yang bentuknya seperti tumbuhan kecil.
2) Talusnya mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun yang
tersusun spiral. Daun berfungsi untuk fotosintesis. Pada bagian dasar
batang semu terdapat rizoid yang berbentuk seperti benangbenang halus
dan berfungsi sebagai akar. Pada bagian pucuk terdapat alat
perkembangbiakan generatif berupa anteridium dan arkegonium.
3) Sporofit tumbuh pada gametofitnya atau pada tumbuhan lumut itu
sendiri, serta bersifat sebagai parasit terhadap gametofit. Contoh Bryopsida
yaitu Sphagnum sp., Fissident sp., dan Polytrichumsp. Polytrichum sp.
merupakan tumbuhan lumut berumah satu. Sporofit Polytrichum tumbuh
menjulur dari gametofit.
• Contoh Bryopsida:
• 1). Polytrichum sp.

• 2). Sphagnum sp.


• 4. Reproduksi Bryophyta
• Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu
pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan
generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan
spora,sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan
gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam
siklus hidup tumbuhan lumut.

• Reproduksi generatif dilakukan melalui perkawinan antara gamet


jantan dan gamet betina.
Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.
b. Membentuk pundi kuncup (gemma cup).
• Keteragan: a). Anteridium b). Arkegonium c). Gemma cup
• Metagenesis pada tumbuhan lumut digambarkan pada skema berikut:
• Pada siklus hidup lumut, fase generatif _yaitu tumbuhan lumut penghasil gamet,
lebih mendominasi. Ciri-ciri fase yang mendominasi pada metagenesis tumbuhan
yaitu wujud yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada lumut,
wujud yang sering kita jumpai adalah semacam tumbuhan kecil berdaun hijau. Fase
itulah yang lebih dominan. Perhaikan pula bagan berikut ini.
5. Peranan Lumut dalam kehidupan
• Dalam kehidupan, tumbuhan lumut memiliki peranan atau manfaat
sebagai berikut.
a. Sebagai vegetasi perintis, yaitu dapat melapukkan batu-batuan
sehingga secara bertahap akan membentuk tanah baru yang
berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman lainnya.
b. Tumbuhan lumut yang hidup di hutan atau di atas permukaan
tanah dapat mencegah erosi dan mampu menyerap air sehingga
dapat menyediakan air pada musim kemarau.
c. Tumbuhan lumut yang sudah mati juga dapat dimanfaatkan
sebagai penambat zat organik dalam tanah sehingga tanah menjadi
subur.
d. Marchantia polymorpha untuk mengobati gangguan fungsi hati.
e. Sphagnum sp. sebagai pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
f. Sphagnum sp. di daerah rawa akan membentuk tanah gambut.
Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan media tanam
dalam pot.
Manfaat lumut

• Manfaat lumut bagi kehidupan manusia sangat besar. Suatu


penelitian yang menyangkut kegunaan dan manfaat lumut
(Bryophyta) diseluruh dunia telah dilakukan. Berdasarkan data
yang ada, lumut dapat digunakan sebagai bahan untuk hiasan rumah
tangga, obat-obatan, bahan untuk ilmu pengetahuan dan sebagai
indikator biologi untuk mengetahui degradasi lingkungan.
• Beberapa contoh lumut yang dapat digunakan tersebut adalah
Calymperes, Campylopus dan Sphagnum (Glime & Saxena,
1991 dalam Tan, 2003). Selain sebagai indikator lingkungan,
keberadaan lumut di dalam hutan hujan tropis sangat memegang
peranan penting sebagai tempat tumbuh organisme seperti serangga
dan waduk air hujan (Gradstein, 2003).
• Lumut sering juga digunakan untuk pertamanan dan rumah kaca.
Hal lain yang telah dilakukan dengan lumut ini adalah
menggunakannya sebagai bahan obat-obatan. Berdasarkan hasil
penelitian di Cina, lebih dari 40 jenis lumut telah digunakan oleh
masyarakat Cina sebagai bahan obat-obatan terutama untuk
mengobati gatal-gatal dan penyakit lain yang disebabkan oleh
bakteri dan jamur (Ding, 1982 dalam Tan 2003).
• Beberapa manfaat dari tumbuhan lumut antara lain sebagai berikut:
Sebagai media tanaman (pengganti ijuk): Lumut daun
• Dapat mencegah erosi: Lumut secara umum
• Sebagai obat penyakit hati: Marchantia sp
• Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar: Sphagnum
• Sebagian kecil lumut adalah tanamanberdaun hijau yang melekat
pada tanah, kulit atau batuan dengan filamen halus yang dikenal
sebagai rhizoid. Beberapa memiliki batang tegak tunggal, sedangkan
yang lain memilik batang bercabang danberkembang
menjadi karpet luas ataumenggantungkan pada
pohon. Lumuttertinggi bisa tumbuh hingga ketinggiansetengah
meter, tapi beberapa lainnyaberada hanya setinggi sekitar 1-
2sentimeter.
• Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Sebagian
besar lumut merupakan tumbuhan terestrial atau hidup di daratan.
Lumut mudah ditemukan, terutama di tempat yang lembap
(higrofit), di tanah, tembok, bebatuan lapuk, dan menempel (epifit)
di kulit pohon. Namun, ada pula lumut yang hidup di air (hidrofit),
misalnya Ricciocarpus natans. Di tempat yang lembap dan teduh,
lumut tumbuh subur dan tampak sebagai hamparan hijau.
Contohnya lumut gambut (Sphagnum) yang tumbuh di bioma tundra
di daerah kutub utara.
Makacihhhh dadah

Anda mungkin juga menyukai