Anda di halaman 1dari 17

Pteridophyta

Disusun Oleh
Giofan Abdi Albhara
Laras Nurhayatunnufus
Marissa Widya Ulfa

Dibimbing Oleh
Pak Agung P. Rianto
Pak Imzon Mukhsoni

X MS 5
SMANSA
Mengenal Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
• Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang
tergolong dalam tumbuhan kormus berspora.Yang
berarti adalah tumbuhan yang menghasilkan spora dan
memiliki susunan daun ymg umumnya membentuk
bangun sayap pada pucuk tumbuhan terdapat bulu - bulu.
Tumbuhan ini disebut Pteridophyta yang berasal dari
bahasa Yunani.
• Pteridophyta diambil dari kata pteron yang berarti sayap, bulu dan phyta yang
berarti tumbuhan.
• Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar, dan daun
sejati. Artinya, batang, akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut
xilem dan floem. Tumbuhan paku juga mempunyai klorofil untuk fotosintesis.
• Tumbuhan paku ada yang hidup di air (hidrofit), di tempat lembap (higrofit),
menempel pada tumbuhan lain (epifit), dan ada yang hidup pada sisa-sisa
tumbuhan lain atau sampah-sampah (saprofit). Tumbuhan paku adalah
tumbuhan yang sangat umum dijumpai. Ada yang ditanam di pot sebagai
tanaman hias (seperti suplir), ada yang ditempelkan di kayu juga sebagai
penghias (paku tanduk rusa), dan ada (banyak) yang tumbuh liar begitu saja di
halaman rumah maupun di pinggir jalan.
• Habitat tumbuhan paku sangat bervariasi, dari tepi pantai sampai lereng
pegunungan, bahkan di sekitar kawah
Sturktur Tubuh Tumbuhan Paku
• A. Morfologi
1. Akar
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra.
2. Batang
Batangnya bercabang-cabang, ada yang berkayu dan mempunyai tinggi
hampir 5 meter , serta sudah mempunyai pembuluh xilem dan floem.
Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam
tanah, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan
tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m.
3. Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Daun paku
tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan
daun dalam satu tangkai daun disebut pinna. Jika diperhatikan pada permukaan
bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus,
dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah
dari spora. Gambar di samping ini menunjukkan sporangia yang tergabung
dalam struktur sorus (jamak sori).
Adapun struktur sorus adalah bagian luar dari sorus berbentuk selaput
tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium
yang didalamnya berisi ribuan spora.
Struktur Tubuh Tumbuhan Paku Sorus
B. Habitat
Ø Habitatnya di darat, terutama pada lapisan bawah tanah
didataran rendah , tepi pantai , lereng gunung , 350 meter
diatas permukaan laut terutama di daerah lembab.
Ø Bersifat saprofit dan ada juga yang bersifat epifit
(menempel) pada tumbuhan lain.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
paku :
• Kadar air dalam tanah
• Kadar air dalam udara
• Kandungan hara mineral dalam tanah
• Kadar cahaya untuk fotosintesis
• Suhu yang optimal
• Perlindungan dari angin
C. Reproduksi
• Tumbuhan paku dapat bereproduksi secara vegetatif dengan rizom. Rizom tumbuh
menjalar ke segala arah, dan tumbuhan-tumbuhan paku muda tumbuh darinya
membentuk koloni-koloni tumbuhan paku.
• 1. Aseksual (Vegetatif)
• Dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan
pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora.
• a. Seksual (Generatif)
• Melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat – alat kelamin
(gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid
dan gametogonium betina (arkegonium) menghasilkan sel telur (ovum). Seperti
halnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran
keturunan).
• Batang tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan
floem yang bertipe konsentris (xilem dikelilingi floem). Akarnya berupa akar tongkat
yang disebut rizom. Berdasarkan ukurannya, daunnya terdiri atas daun kecil
(mikrofil) dan daun besar (makrofil). Berdasarkan fungsinya, daunnya terdiri atas
daun yang khusus untuk fotosintesis (tropofil) dan daun yang dapat menghasilkan
spora (sporofil).
Selain cara tadi, tumbuhan paku bereproduksi secara
metagenesis, dimana tumbuhan paku memilki
pergiliran keturunan atau memiliki dua generasi, yaitu
generasi sporofit dan generasi gametofit dalam siklus
hidupnya
1. Generasi Sporofit
• Generasi sporofit atau tumbuhan penghasil spora
adalah tumbuhan paku itu sendiri. Jadi, tumbuhan
paku yang biasa kita lihat itu adalah tumbuhan
paku dalam fase sporofit. Sporofit paku dapat
bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk
tunas (sudah dijelaskan tadi). Sporofit paku juga
dapat menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan
tumbuhan paku disimpan dalam sporangium.
Sporangium suatu saat akan pecah mengeluarkan
spora. Spora akan tersebar mengikuti angin. Jika
spora jatuh di tempat yang lembap, spora akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru berukuran sangat
kecil berbentuk hati, dikenal sebagai protalium
2. Generasi Gametofit
• Generasi gametofit atau tumbuhan penghasil gamet adalah
tumbuhan yang dikenal dengan nama protalium. Protalium
yang merupakan sejenis talus itu berukuran kira-kira 1-2 cm,
meski ada juga yang berukuran mikroskopis. Protalium
biasanya tumbuh di permukaan tanah lembap, di atas batu
bata, di tebing sungai, dan di tempat lembap lainnya.
Gametofit paku hanya berumur maksimal beberapa minggu.
Bandingkan dengan tumbuhan paku yang dapat hidup
bertahun-tahun. Protalium membentuk anteridium sebagai alat
kelamin jantan dan arkegeonium sebagai alat kelamin betina.
Anteridium menghasilkan sperma dan arkegonium
menghasilkan ovum.

Struktur protalium (citra mikroskop).


• Fertilisasi sperma dan ovum akan mnghasilkan zigot. Zigot akan
berkembang menjadi embrio dan memperlihatkan dua kutub
pertumbuhan. Satu kutub tumbuh ke atas membentuk daun
dan batang, sementara kutub yang lain tumbuh ke bawah
membentuk akar. Pada perkembangan selanjutnya, kutub yang
mengarah ke bawah berhenti berkembang (hanya kutub ke atas
yang berkembang) sehingga tumbuhan paku disebut tumbuhan
berkutub satu. Selanjutnya tumbuhan paku yang dewasa
berkembang.
Ditinjau dari jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi
tumbuhan paku homospora, heterospora, dan tumbuhan paku peralihan.
1. Tumbuhan Paku Homospora
Tumbuhan paku homospora/isospora hanya
memproduksi satu macam spora. Sering pula
disebut paku berumah satu. Metagenesis paku ini
merupakan metagenesis paling sederhana dari
kelompok paku-pakuan. Spora dari paku ini dikenal
sebagai 'lycopodium powder' yang dapat meledak
di udara apabila terkumpul dalam jumlah cukup
banyak dan pada jaman dulu digunakan sebagai
lampu kilat untuk pemotretan. Contoh
tumbuhannya adalah Lycopodium clavatum (paku
kawat).
2. Tumbuhan Paku Heterospora
Tumbuhan paku heterospora merupakan
tumbuhan paku yang mempunyai dua
macam spora, yaitu spora kecil
berkelamin jantan yang disebut
mikrospora dan spora besar berkelamin
betina yang disebut makrospora.
Contohnya adalah Selaginella wildenowii
(paku rane) yang dijadikan tanaman hias,
dan Marsilea crenata (semanggi) yang
dapat dijadikan tanaman hias ataupun
dimakan.
3. Tumbuhan Paku Peralihan
Tumbuhan paku peralihan merupakan
merupakan kelompok tumbuhan paku
yang memiliki spora dengan bentuk
dan ukuran sama, tetapi memiliki
fungsi yang berbeda, yaitu sebagai
spora jantan (spora +) dan spora
betina (spora -). Contohnya adalah
Equisetum debile (paku ekor kuda).
Klasifikasi Tumbuhan Paku
• Kerajaan : plantae
• Divisi : Pteridophyta
• Kelas : a. Psilophytinae
b.Lycopodiinae
c. Equisetina,
d. Fillicinae
A. Psilophytinae
• Merupakan paku purba. Disebut juga
paku telanjang karena tidak berdaun
atau daunnya kecil (mikrofil), ada
pula yang tidak berakar sejati.
Kebanyakan sudah punah dan dapat
ditemukan dalam bentuk fosil. Satu
jenis yang masih ditemukan sampai
sekarang adalah Psilotum nudum.
B. Equisetinae Psilotum Nudum
• Berupa rerumputan dengan batang
beruas, sporangium terdapat dalam
strobilus berbentuk gada. Daun kecil,
tunggal, dan tersusun melingkar.
Contohnya Equisetum dan Calamites.
• Equisetum (paku ekor kuda) tumbuh
di dataran tinggi. Batangnya seperti
rebung asparagus atau mirip daun
cemara. Batangnya berongga,
berbuku-buku, dan tumbuh tegak.
Daun terdapat pada setiap buku, Equisetum debile (paku ekor kuda)
melingkar, berbentuk sisik, dan kecil
(berupa mikrofil).
C. Lycopodiinae
• Berupa rerumputan, pangkal batang tidak
memiliki pendukung akar, sporofil berbentuk
ginjal dengan ujung yang meruncing panjang
dan tepi bergerigi. Daunnya kecil (mikrofil) dan
tersusun spiral. Batangnya seperti kawat.
Contohnya Lycopodium, Selaginella, dan
Isoetes. Selaginella banyak ditanam di pot atau
taman.
D. Filicinae
Selaginella wildenowii
• Merupakan tumbuhan paku yang sering dilihat
di sekitar kita, yang umum disebut pakis.
Berdaun besar (makrofil), daun muda
menggulung, memilki tulang daun, sudah
memiliki mesofil (daging daun), dan
sporangium terdapat pada sporofil (daun
penghasil spora). Contohnya paku tiang
(Alsophila glauca) yang tumbuh di daerah
pegunungan, berbentuk seperti pohon palem,
batangnya berwarna hitam. Contoh lain adalah
suplir (Adiantum cuneatum) untuk tanaman
hias dan semanggi (Marsilea crenata) yang
hidup di tanah berair.
Manfaat Tumbuhan Paku
• Tumbuhan paku yang hidup pada zaman karbon telah memfosil. Fosil tersebut
berupa batu bara yang dapat dijadikan bahan bakar.
• Untuk tanaman hias, misalnya suplir, paku sarang burung (Asplenium nidus), paku
tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), dan paku rane (Selaginella wildenowii).
• Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, Dyopteris sp., dan
Lycopodium clavatum.
• Untuk sayuran, misalnya semanggi. Beberapa tumbuhan paku ada yang diambil
daunnnya yang masih muda untuk sayur paku (sayur pakis).
• Sebagai tempat menanam anggrek, seperti paku tiang (Alsophila glauca).
• Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata bersama Anabaena azollae. Azolla
pinnata yang hidup di sawah-sawah bersimbiosis dengan Anabaena azollae
(sejenis ganggang biru) yang dapat mengikat nitrogen bebas di udara menjadi
senyawa nitrogen yang dapat diserap tumbuhan lain. Dengan demikian Azolla
pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang kaya nitrogen.
• Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai