Y
DENGAN SUSP. ARDS DI ICU RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
PENGKAJIAN
I. BIODATA
Nama : Tn. Y
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : Pondok pesantren Darussalam Martapura
Pekerjaan : Swasta/Penyiar Radio
Ruangan Di Rawat : ICU RSUD Ratu Zalecha
No. Reg : 344xxx
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk RS : 10/01/2018
Tanggal Pengkajian : 10/01/2018
Diagnosa Medis : Syok Kardiogenik dan Susp. ARDS
Alamat : Jalan Kubah No. 23 RT 1 RW 1 Murung Kenanga,
Martapura
2. Kepala
Pada saat dilakukan pengkajian dengan metode inspeksi, kepala nampak
bersih dengan warna rambut hitam dan tumbuh uban, bentuk kepala
mesosefal, tidak ada benjelon pada kepala saat dipalpasi.
3. Mata
Mata nampak bersih, tidak ada peradangan. Sclera anikterik, pupil isokor dan
lebar pupil kiri dan kanan 3 cm dengan reflek cahaya (+). Gerak bola mata
tidak terkaji karena penurunan kesadaran pasien. Konjungtiva anemis. Tidak
ada pemakaian alat bantu penglihatan. Mata pasien nampak tertutup dan
kadang juga terbuka.
4. Hidung
Hidung nampak bersih, struktur hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada
sinus, tidak ada perdarahan, tidak ada tanda peradangan dan fungsi penciuman
tidak terkaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran. Pada hidung
kanan terpasang NGT No. 16 kedalaman 55 cm
5. Telinga
Pada saat pengkajian dengan metode inspeksi telinga nampak bersih, dengan
bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan dan tidak ada cairan yang keluar
dari telinga serta tidak ada tanda peradangan, fungsi pendengaran masih baik,
klien mengerti apa yang disampaikan perawat.
6. Mulut
Pada mulut pasien Mulut nampak kebersihan kurang dan banyak terdapat
slime. Gigi masih utuh tidak ada yang tanggal. Pasien terpasang ETT No.70
kedalaman 21 cm. Pasien Tidak dapat bicara karena penurunan kesadaran
dengan GCS E2 Vx M4 namun pasien ada reflex batuk walau hanya sedikit.
Fungsi mengunyah dan pengecap terganggu.
7. Leher
Pada saat dilakukan pengkajian dengan metode inspeksi dan palpasi pada leher
pasien ada peningkatan vena jugularis 6 cm dan ada pembesaran kelenjar
tiroid.
8. Dada
Pada pengkajian dada saat dilakukan auskultasi tersengar bunyi ronchi dengan
krepitasi dada. Saat diinspeksi terdapat retraksi dinding dada
9. Jantung
Pasien terpasang monitor EKG, Akral teraba dingin, dengan irama tidak
teratur dengan Sinus Tachicardia, CRT > 3 detik, Kuku nampak sianosis,
pasien tidak terlihat ictus cordis pada daerah thorac . Pada saat diauskultasi
terdengar Galoop pada S3 dan S1 S2 terdengar tunggal. Dari keterangan
keluarga bahwa pasien mengalami pembesaran jantung namun pada saat di
ICU belum dilakukan rontgen dada.
10. Abdomen
Klien diberikan makan dengan NGT No.16 dalam 6 x sehari. kemampuan
mengunyah dan menelan klien tidak bisa dikaji karena klien terpasang ETT
No. 7,0 kedalaman 21 cm dan NGT. Perut simetris tidak ada asites. Kebiasan
BAB, klien terpasang diapers. Diet Entrasol 6 x 100 cc.
11. Genitalia
Pada saat pengkajian dengan metode inspeksi tidak terdapat pembesaran
kelenjar, tidak terdapat pembesaran kandung kemih, pada genetalia pasien
terpasang kateter ukuran 18. Urine Nampak sedikit. Alat kelamin klien laki-
laki.
12. Ekstrimitas
Pada saat pengkajian dengan metode inspeksi, tidak terdapat kekakuan sendi, pada kulit tidak
terdapat lesi dan tanda peradangan pada ekstremitas atas dan bawah. Skala kekuatan otot
3 3
3 3
13. Kulit
Pada saat pengkajian dengan metode inspeksi tidak terdapat lesi, kulit tampak
bersih, dengan warna kulit sawo matang, ekstimitas atas dan bawah nampak
pucat
IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL
1. Nutrisi
Klien terpasang : NGT dengan diet entresol 6 x 100cc/24 jam
2. Eliminasi
Klien Terpasang kateter dengan urine < 500 cc/hari, BAB 1x/hari (pasien
menggunakan diapers)
3. Personal Hygiene
Klien dimandikan 1x sehari dengan di seka menggunakan air biasa.
4. Istirahat/tidur
Pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri
5. Aktivitas
Klien tidak dapat melakukan aktivitas apapun dikarenakan pasien tidak sadar
6. Psikososial
a. Masalah yang mempengaruhi pasien tidak terkaji karena pasien tidak
sadar
b. Persepsi pasien terhadap penyakitnya tidak terkaji karena pasien tidak
sadar
c. Mekanisme koping terhadap stres tidak terkaji karena pasien tidak
sadar
d. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga yaitu keluarga sangat
cemas melihat kondisi pasien, keluarga selalu menangis saat
menjenguk pasien
e. Pola interaksi dengan orang terdekat : Baik (keluarga mengunjungi
klien setiap hari saat jam besuk dan sambil diajak berkomunikasi)
f. Hubungan klien dengan perawat tidak terkaji karena pasien tidak sadar
V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
- Agama yang dianut : Islam
- Sejak di rawat di RS, klien belum bisa melaksanakan ibadah seperti biasa
- Dampak penyakit terhadap kegiatan spiritual yaitu pasien tidak dapat melakukan
ibadah
VI. DATA PENUNJANG
1. RADIOLOGI
-
2. LABORATORIUM
Tanggal 10 Januari 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HAMATOLOGI
Hemoglobin 16,0 gr% 13,0 – 16,9
Hematokrit 55 * 40 – 48
Leukosit 10,3 * Ribu/ul 5 – 10
Trombosit 464 * Ribu/ul 150 – 400
Eritrosit 5,33 Ribu/ul
KIMIA
SGOT 40 u/l <35
SGPT 41 u/l <45
Urea 71 mg/dl 10 - 50
Kreatinin 1,7 mg/dl 0,6 – 1,4
Glukosa 152 mg/dl 70 - 115
LDL 67 mg/dl 130 - 160
Klorida 114 mg/dl 140 - 220
Rabu, 10 Januari DS : Keluarga pasien mengatakan pasien Perubahan membran alveolar Gangguan pertukaran gas
2018 memiliki riwayat TB paru, menurut keluarga kapiler
pasien gagal pengobatan 6 bulan
DO :
TTV
TD : 82/50 mmHg
HR : 103 x/menit
RR : 20/20 x/menit
T : 36,40C
SpO2 : 80 %
GCS : E 2 Vx M 2 = GCS 6 (Stupor)
Skala otot : 3 3
3 3
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Berhubungan Dengan Obstruksi Jalan Nafas (Jalan Nafas Buatan)
2. Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan Dengan Perubahan Membran Alveolar Kapiler
CATATAN PERKEMBANGAN
NO. HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL KEPERAWATAN
1. Jum’at, 12 Ketidakefektifan 1. Mengobservasi TTV khususnya S : Keluarga pasien mengatakan pasien
Januari Bersihan Jalan Nafas frekuensi nafas dan saturasi memiliki riwayat TB paru, menurut keluarga
2018 Berhubungan Dengan oksigen pasien dinyatakan gagal pengobatan 6 bulan
2. Membantu mengeluarkan secret
Obstruksi Jalan Nafas O:
menggunakan suction
(Jalan Nafas Buatan) - TTV
3. Memantau saturasi dan HR saat
TD : 45/30 mmHg MAP (35)
dilakukan suctioning
5. Mengauskultasi suara nafas catat HR : 76 x/menit
adanya suara nafas tambahan RR : 16/20 x/menit
T : 36,70C
SpO2 : 90 %
- GCS : E 1 Vx M 1 = Koma
- Skala otot : 1 1
1 1
- Pasien tidak sadar
- Suara nafas ronki
- Pasien terpasang ETT ukuran 7,0
kedalaman 21 cm
- Pasien juga terpasang ventilator dengan
mode pressure SIMV
- Terpasang Infus triway RL 60 tpm,
syringe pump adrenalin 10cc/jam, syringe
pump norepineprin 6cc/jam, terpasang
NGT no. 16
- Pasien gagal nafas, RJP
A : Masalah belum teratasi
P : Hentikan Intervensi, Pasien meninggal
2. Kamis, 10 Gangguan Pertukaran 1. Memonitor TTV dan status mental S : Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mencatat pergerakan dada,amati
Januari Gas Berhubungan memiliki riwayat TB paru, menurut keluarga
kesimetrisan, penggunaan otot
2018 Dengan Perubahan pasien gagal pengobatan 6 bulan
tambahan, retraksi otot
Membran Alveolar O:
supraclavicular dan intercostal
Kapiler 3. Memonitor suara nafas, seperti - TTV
dengkur TD : 45/30 mmHg MAP (35)
4. Memonitor pola nafas : bradipena,
HR : 76 x/menit
takipenia, kussmaul,
RR : 16/20 x/menit
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
T : 36,70C
5. Mengauskultasi suara nafas, catat
SpO2 : 90 %
area penurunan / tidak adanya
- GCS : E 1 Vx M 1 = Koma
ventilasi dan suara tambahan
- Skala otot : 1 1
6. Mengobservasi sianosis khususnya
1 1
membran mukosa dan perifer
7. Mengauskultasi bunyi jantung, - Pasien tidak sadar
- Suara nafas ronki
jumlah, irama dan denyut jantung
- Ekrimitas atas dan bawah pucat dan
dingin
- Retraksi dada (+)
- Pola nafas reguler
- Tidak terdapat sianosis di mukosa bibir
dan perifer
- Pasien terpasang ETT ukuran 7,0
kedalaman 21 cm, pasien juga terpasang
ventilator dengan mode pressure SIMV
16/20
- Terpasang Infus triway RL 60 tpm,
syringe pump adrenalin 10cc/jam, syringe
pump norepineprin 6cc/jam, terpasang
NGT no.16
- Galoop pada S3 dan S1 S2 terdengar
tunggal
- Pasien gagal nafas, RJP
A : Masalah belum teratasi
P : Hentikan Intervensi, Pasien meninggal