Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

Sekarang, para ilmuwan cenderung mempelajari Bumi dengan pendekatan yang menyeluruh
atau holistik. Pendekatan yang holistik ini memandang Bumi sebagai suatu sistem alam yang
terdiri dari Geosfer, Hidrosfer, Atmosfer dan Biosfer. Manusia termasuk bagian yang integral
dari Sistem Bumi. Pendekatan ini di dasarkan pada kombinasi kedalaman pengetahuan dan
pengamatan yang luas meliputi banyak hal (komprehensif), dan mengarahkan kita pada solusi
masalah-masalah lingkungan yang dihadapi Bumi.

Disiplin ilmu yang mempelajari Sistem Bumi adalah Earth Sciences (Ilmu Kebumian). Disiplin
ini memiliki berbagai aspek lingkungan yang luas, seperti:

1) Saling mempengaruhi di antara dua sistem alam (tidak termasuk manusia).

2) Pengaruh intervensi manusia terhadap alam seperti merubah komposisi atmosfer yang
menyebabkan polusi udara, pemakaian sumber alam yang berlebihan atau intervensi terhadap
proses pantai yang menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan.

3) Kemampuan melakukan peramalan terhadap kejadian berbagai fenomena alam seperti banjir,
badai, gempa bumi, erupsi gunungapi, dan gerakan tanah..

4) Mempergunakan lingkungan fisik untuk memproduksi energi dari berbagai sumber


konvensional seperti bahan bakar fosil dan material organik, dan sumber-sumber energi alternatif
seperti energi matahari, angin, gelombang, arus, nuklir dan kimia.

5) Pengembangan berbagai sumberdaya alam secara berkelanjutan.

6) Perubahan iklim global.

Fenomena geosfer adalah kejadian-kejadian alam yang menyangkut: Litosfer, Atmosfer, Biosfer,
Antroposfer, Hidrosfer (disingkat LABAH) Contoh fenomena geosfer:
1. Gempa, Tanah Longsor dan Patahan adalah Fenomena Geosfer yang yerjadi di lapisan
Litosfer.
2. Erosi, Banjir dan Tsunami merupakan contoh Fenomena yang terjadi di lapisan Hidrosfer.
BAB II
PEMBAHASAN

FENOMENA GEOSFER

1.Atmosfer
Pembagian awan menurut para pakar tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Awan tinggi ,berada pada ketinggian antara 6 km 12 km,terdiri dari kristalkristal es
karenaketinggiannya.
Kelompok awan tinggi,antara lain sebagai berikut.
(a) Cirrus (Ci): Awan ini halus dengan struktur seperti serat,berbentuk menyerupai
buluburung dan tersusun seperti pita yang melengkung di langit sehingga tampak
bertemu di satuatau dua titik pada horizon,dan sering terdapat kristal es. Awan ini
tidak menimbulkan hujan.
(b) Cirro Stratus(Ci-St):Awan ini berbentuk menyerupai kelambu putih yang halus dan
rata menutup seluruh langitsehingga tampak cerah,atau terlihat seperti anyaman yang
bentuknya tidak beraturan. Awanini sering menimbulkan terjadinya hallo,yaitu
lingkaran yang bulat dan mengelilingimatahari atau bulan,dan biasa terjadi pada
musim kering.
(c) Cirro Cumulus (Ci-Cu): Awan ini berpola terputus-putus dan penuh dengan kristal-
kristal es sering kali berbentuk seperti segerombolan domba dan sering dapat
menimbulkan bayangan di permukaan bumi.
(2) Awan menengah,berada pada ketinggian antara 3 6 km. Kelompok awan
menengah,antaralain sebagai berikut.
(a) Alto Cumulus (A-Cu): Awan ini berukuran kecil-kecil,tetapi berjumlah banyak
danberbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat dan ada
bagian yangkelabu. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak
saling bergandengan.
(b) Alto Stratus(A-St): Awan ini bersifat luas dan tebal dengan warna awan
adalahkelabu.
(3) Awan rendah,berada pada ketinggian kurang dari 3 km. Kelompok awan rendah,antara
lainsebagai berikut.
(a) Strato Cumulus (St-Cu): Awan ini berbentuk bola-bola yang sering menutupi
seluruhlangit sehingga tampak menyerupai gelombang di lautan. Jenis awan ini relatif
tipis dan tidakmenimbulkan hujan.
(b) Stratus (St): Awan ini berada pada posisi yang rendah dan agihan yang sangat
luasdengan ketinggian <2000 m. Jenis awan ini menyebar seperti kabut dan tampak
berlapis-lapis.Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda. Awan ini
tidak menimbulkanhujan.
(c) Nimbo Stratus (Ni-St): Awan ini berbentuk tidak menentu dengan tepi compang-
camping tak beraturan. Awan ini hanya menimbulkan hujan gerimis

berwarna putihkegelapan,dan penyebarannya di langit cukup luas.


(4) Awan yang terjadi karena udara naik,berada pada ketinggian antara 500 m 1.500
m.Kelompok awan ini,antara lain sebagai berikut
.(a) Cumulus (Cu): Awan tebal dengan puncak-puncak yang agak tinggi,terbentuk
padasiang hari karena udara yang naik,dan akan tampak terang jika mendapat sinar
langsung darimatahari dan terlihat bayangan berwarna kelabu jika mendapat sinar
matahari dari sampingatau sebagian saja
.(b) Cumulus Nimbus (Cu-Ni): Awan inilah yang dapat menimbulkan hujan dengan
kilatdan guntur,bervolume besar dengan ketebalanyang tinggi,posisi rendah dan puncak
yangtinggi sebagai menara atau gunung dengan puncaknya yang melebar.

Terjadinya hujan tidak tergantung pada tebal tipisnya awan ,tetapi lebih tergantung
padamusim. Pada waktu musim kering,meskipun ketebalan an tinggi belum tentu
mendatangkanhujan disebabkan oleh faktor angin yang dominan,Begitu sebaliknya pada
musim hujan. Awanyang rendah pada permukaan bumi disebut kabut.

5) Curah Hujan

Hujan atau presi pitasi ialah peristiwa jatuhnya butir-butir air atau es dari lapisan-
lapisantroposfer ke permukaan bumi. Banyaknya hujan yang jatuh pada suatu tempat di bumi
dapatdiketahui dengan mengukur besarnya curah hujan tersebut menggunakan alat penakar
hujan.

Ada pula beberapa sebutan untuk alat penakar hujan yaitu sering disebut

fluviometer ataupunombrometer

Curah hujan atau presipitasi adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuhhingga
permukaan bumi. Alat pengukur curah hujan berfungsi untuk mengukur jumlah hujanyang jatuh
selama sehari di dalam suatu gelas ukur. Alat pencatat hujan otomatik berfungsimencatat secara
otomatis jumlah curah hujan pada kertas pencatat yang setiap hari atauminggu diganti dengan
yang baru. Cara menghitung curah hujan dalam sebulan adalah denganmenjumlah curah hujan di
tiap hari dalam satu bulan.Besarnya curah hujan tidak merata di setiap wilayah Indonesia.
Jumlah curah hujan tidak samasepanjang tahun,paling banyak ialah selama bertiup angin musim
barat. Ada bermacam-macam jenis hujan yang dapat dijelaskan berikut ini.

(1) Hujan zenithal ,adalah hujan yang terjadi di daerah tropis,disebut juga hujan
naikekuatorial,biasa terjadi pada waktu sore hari setelah terjadi pemanasan maksimal
antara pukul14.00 15.00. Di daerah tropis selama setahun mengalami dua kali hujan
zenithal,sedangkandaerah lintang 23½° LU/LS mengalami satu kali hujan zenithal.
Didaerah tropis,daerah lintang10° LU 10° LS,hujan ini terjadi bersamaan waktunya
dengan kedudukan matahari pada titikzenitnya,atau beberapa waktu sesudahnya
(2) Hujan muson,adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah muson.
Hujan zenithal di daerahmuson mengalami perubahan karena daerahdaerah ini
dipengaruhi oleh angin muson.

(3) Hujan siklonal,adalah hujan yang terjadi karena udara panas naik disertai angin
berputaratau cyclon. Karena kondisi di atas dingin,udara menjadi jenuh,dan setelah itu
terjadilahprosesi kondensasi yang menimbulkan awan dan akhirnya hujan siklonal terjadi.

(4) Hujan musim dingin,adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah subtropis. Daerah
subtropisdi pesisir barat kontinen-kontinen pada waktu musim dingin mengalami
hujan,ketika matahariberada pada posisi nadir. Daerah hujan musim dingin,antara lain:
Portugal,Spanyol,AfrikaUtara,Palestina,,Mesopotamia,dan California Barat Daya.

(5)Hujan musim panas,adalah hujan yang terjadi di daerah subtropis,di sekitar pesisir
timurkontinen-kontinen. Daerahnya terletak antara 30° 40° LU/LS,yaitu sebelah
tenggara AmerikaSerikat,Argentina Utara,Uruguay,Cina Timur,Jepang,dan lain-lain

.(6) Hujan frontal,adalah hujan yang terjadi jika massa udara yang dingin dengan
kekuatanbesar memecah massa udara yang panas dan kemudian massa yang lebih ringan
terangkat keatas. Pergolakan udara dengan pusaran-pusaran bergerak ke atas sehingga
bertemulah massaudara panas dan dingin yang dibatasi oleh garis yang disebut garis
front. Di sekitar garis inilahterbentuk awan yang bergumpal dan bergerak ke atas dengan
cepat sehingga terjadilah hujanlebat atau hujan frontal.

(7) Hujan pegununganatau hujan orografis,adalah hujan yang terjadi di daerah


pegunungan,dimana udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan.
Gerakan itu

2.Hidrosfer

1. BANJIR
:# merehabilitasi hutan#membuat konstruksi sumur resapan & biopori

#Membangun rumah-rumah panggung

#Normalisasi sungai

mengeruk endapan lumpur

# Membangun waduk di hulu

kolam penampungan banjir


Tidak membuang sampah&limbah di sungai

#membangun sistem peringatan dini bencana banjir&pembuatan peta banjir

2. TSUNAMI

Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-lempeng tektonik di bawah


permukaanbumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yangluar biasa besar dan menimbulkan
goncangan dipermukaan.

bangunan, jembatan dan jalan-jalan yang besar dan luas. Gempa juga dapat diikutibencana alam
berbahaya seperti tanah longsor dan tsunami Korban jiwa biasanya terjadikarena tertimpa
bagian-bagian bangunan roboh atau obyek berat lain sepertipohon dan tiang listrik.

3. Litosfer

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos
(λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata
lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang
paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan
silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan
lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya
lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang
lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer
dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu
geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak
benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.

Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada
tahun 1914,

Terdapat dua tipe litosfer

 Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar
samdura
 Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
4. Biosfer

Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas
menurutgeofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk
hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer
(batuan), hidrosfer(air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya
tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama
sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia Bumi.

5. Antroposfer

Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera.
Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut
antroposentris

Anda mungkin juga menyukai