Anda di halaman 1dari 11

1.

Prospeksi

Prospeksi merupakan tahapan awal dalam mencari bijih-bijih metal atau mineral

berharga lainnya (batubara atau nonmetal). Mineral mineral berharga ini berada
dibawah permukaan bumi oleh karena itu diperlukan cara-cara tertentu untuk
menemukannya. Metode pencariannya terbagi menjadi dua yaitu metode langsung
dan tidak langsung.

Untuk metode langsung biasanya terbatas pada cadangan permukaan (singkapan


ditemukan). Berdasarkan dari penglihatan atau pengamatan langsung, singkapan
cadangan atau dari pecahan-pecahan lepas yang mengalami pelapukan dari
singkapan tersebut. Pada metode langsung biasanya dilakukan studi geologi
beberapa data tambahan dari foto udara maupun peta topograpi daerah tersebut.

<span
Untuk metode tidak langsung yang mana bahan galiannya tersebunyi biasanya
digunakan berupa metode geofisika. suatu metode yang mendeteksi kejanggalan-
kejanggalan yang disebabkan adanya cadangan mineral dibawah permukaan bumi.
Metode ini biasanya menggunakan analisa gravitasi, seismik magnetik, elektrik,
elektromagnetik dan ukuran radiometrik.

Prospeksi Merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan


endapan mineral berharga yang merupakan tahap awal eksplorasi pada suatu
daerah berdasarkan data geologi, geokimia dan geofisika. Secara umum aliran
kegiatan industri pertambangan dimulai dengan tahapan prospeksi yang kemudian
dilanjutkan dengan eksplorasi. Tahapan ini mempunyai resiko yang sangat tinggi
(high risk), karena berhubungan dengan resiko geologi. Pada saat memasuki
tahapan pre-studi kelayakan (prefeasibility study) sampai dengan tahapan studi
kelayakan (feasibility study), resiko kegagalan mulai diperkecil.

Kegiatan eksplorasi menurut UU No. 11 tahun 1967 berupa penyelidikan geologi


pertambangan, yang berarti suatu penerapan ilmu geologi terhadap operasi
penambangan. Dasar suatu operasi penambangan ialah kepastian geologi dan
ekonomi tentang adanya suatu kuantitas (tonase atau volume) bahan galian, yang
disebut sebagai cadangan.

Kepastian dari segi ilmu geologi itu antara lain berkenaan dengan :

1. Keanekaragaman mineral yang ada dalam bahan galian,


2. Perubahan kandungan mineral bijih akibat struktur atau lingkungan geologi, dan
3. Kemungkinan geologinya adanya sejumlah cadangan lain di tempat sekitar
letakan yang sudah diketahui.

Sedangkan kepastian ekonomi, yang datanya berdampak terhadap ongkos


penambangan, ditentukan antara lain oleh dimensi-dimensi letakan bahan galian
dipermukaan maupun bawah-permukaan, variasi kuantitas terhadap kualitas,
keanekaragaman sifat teknis batuan dan sifat aliran air-tanah, serta daya dukung
batuan terhadap limbah. Komoditas sumberdaya alam umumnya dan khususnya
komoditas sumberdaya mineral, merupakan barang nyata yang dapat memenuhi
segera permintaan pasar dan dapat diukur dengan nilai uang.

Sedangkan cadangan bijih atau mineral belum merupakan barang nyata, meskipun
informasi cadangan dalam prakteknya dapat diperdagangkan, dan tidak termasuk
komoditas sumberdaya mineral. Sesudah sumberdaya mineral diambil dari
kedudukan alaminya, maka ia menjadi komoditas sumberdaya mineral. Contoh
komoditas sumberdaya mineral misalnya ialah logam aluminium, batubara bersih
yang telah ditambang.

Dalam pelaksanaannya, eksplorasi seperti disebut dalam UU tahun 1967 didahului


oleh adanya suatu kegiatan yang disebut sebagai Penyelidikan Umum. Penyelidikan
umum ini disebutkan sebagai penyelidikan secara geologi umum atau geofisika, di
daratan, perairan, dan dari udara, segala sesuatu dengan maksud untuk membuat
peta geologi umum atau menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian pada
umumnya. Adanya letakan bahan galian yang ditetapkan pada penyelidikan umum
lebih lanjut diteliti secara seksama pada tahap eksplorasi.

2. Eksplorasi Tambang

Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu
secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi
pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan
yang terdiri dari :

1. Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan umum) dengan


tujuan mencari prospek,
2. Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan
3. Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang

Di Indonesia sendiri nama-mana dinas atau divisi suatu organisasi perusahaan,


lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk
kegiatannya yang mencakup mulai dari mencari prospek sampai menentukan
besarnya cadangan mineral. Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya Perancis
dan Uni Soviet (sebelum negara ini bubar) yang menggunakan istilah eksplorasi
untuk kegiatan mencari mineralisasi dan prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi
suatu prospek (Peters, 1978). Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai
dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai mencari letak mineralisasi
sampai menentukan cadangan insitu hasil temuan mineralisasi. Selanjutnya istilah
eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatan
mulai dari mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan insitunya.

Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi

1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian
yang diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi
pendahuluan juga berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Studi Literatur

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap
data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan
lama, laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah
pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional
dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih
daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan
tergantung pada proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya
dapat dilihat di lapangan.

b. Survei Dan Pemetaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei
dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai
(peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu
dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta
geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan
untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta
geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting.

Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran


langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi
lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda
lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-
alat seperti kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti
bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi
dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan).

Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan
dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan
model geologi hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan
cara acak, pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika
diperlukan dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot
dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM, dll.).
Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan,
gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan
apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau
tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan
dengan tahap eksplorasi selanjutnya.

eksplorasieksplorasi

2. Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada


mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail
(White, 1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang
lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk
mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan
(volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak.
Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi
terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%), sehingga dengan demikian
perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan,


kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta
data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran
struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang,
lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk
merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun
prioritas bantu lainnya.

3. Studi Kelayakan

Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang, metode
penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan
melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan
pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang
bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak. Feasibility Study
Merupakan kegiatan untuk menghitung dan mempertimbangkan suatu endapan
bahan galian ditambang dan atau diusahakan secara menguntungkan. Sebelum
kegiatan perencanaan dan perancangan tambang diperlukan kegiatan study
kelayakan yang menyajikan beberapan informasi :

1. Pendahuluan, ringkasan, pengertian-pengertian

2. Umum : lokasi, iklim, topografi sejarah, kepemilikan, status lahan, transportasi, dll

3. Permasalahan lingkungan : kondisi kini, baku, permasalahan yang perlu


dilindungi, reklamasi lahan, study khusus, perizinan.
4. Faktor geologi : keberadaan endapan, genesa, struktur, mineralogy dan petrografi.

5. Cadangan bahan galian : prosedur eksplorasi, penemuan bahan galian,


perhitungan jumlah cadangan, dan kadar rata-rata.

6. Perencanaan tambang : development, dan eksploitasi

7. Pengolahan : fasilitas ditempat yang diperlukan

8. Bangunan dipermukaan : lokasi dan perencanaan konstruksi

9. Fasilitas pendukung : listrik, pengadaan air, jalan masuk, lokasi tanah buangan,
perumahan, dll

10. Karyawan : tenaga kerja dan staff

11. Pemasaran : survey ekonomi terhadap permintaan dan penawaran, harga


kontrak jangka panjang, lahan pengganti, dll

12. Biaya : perkiraan biaya development dan biaya eksploitasi baik langsung tidak
langsung dan biaya keseluruhan, biaya pengolahan, transportasi, peleburan, dll

13. Evaluasi ekonomi : evaluasi cadangan, klarifikasi cadangan dan sumber daya
alam

14. Proyeksi keuntungan : perhitungan keuntungan minimal (margin) yang


didasarkan pada kisaran COG dan harga

Tahap perencanaan tambang yaitu :

1. Pengumpulan data, pengolahan data utama dan penunjang


2. Perencanaan tambang
3. Perencanaan penunjang tambang

Tolak ukur teknikal yaitu :

1. Penyebaran geologi (stratigrafi, struktur, dll)


2. Mutu bahan galian (sebaran kadar, kadar yang ditambang, COG, pencampuran)
3. Pembatas geoteknik/geomekanik (kuat tekan, kuat geser, kuat tarik)
4. Pembatas hidrologi, geohidrologi (air tanah, permeabilitas)
5. Pembatas topografi (keterjalan lereng bukit)
6. Pembatas geometri endapan (ketebalan, kedalaman, jarak dan tata ruang)
7. Pembatas cara penambangan dan peralatan yang digunakan
8. Manajemen (proyek, perencanaan, operasi)
9. Teknologi penambangan, pengolahan, dan pemanfaatan

4. Mine Design
Mine Design Merupakan kegiatan untuk merencanakan dan merancang suatu
tambang berdasarkan study kelayakan dan hasil akhir eksplorasi endapan bahan
galian. Menurut HL. Hartman dalam introductory mining engineering 1987, ada tiga
faktor merancang tambang pada perencanaan open pit yaitu :

1. Faktor alam dan geologi : kondisi hydrologi, type endapan biji, topografi dan
karakter metallurgi dari bijih maupun batuan

2. Faktor ekonomi : kadar endapan bijih, jumlah endapan bijih, SR, COG, biaya
operasi, biaya investasi, keuntungan yang dikehendaki, produksi rata-rata dan
kondisi pasar

3. Faktor teknik : peralatan, lereng, pit, tinggi jenjang, tanjakan jalan, batas KP dan
batas pit

Diagram Alir mine planning :

mine planning

TAHAPAN DESAIN DAN PERENCANAAN TAMBANG

1. Validasi Data (Geologi, Topografi, Jumlah Data)


2. Model geologi à (Geological Resources, Bentuk Cadangan, Kualitas dsb.)
3. Cut of Grade/Optimum Pit Limit
4. Penentuan metoda Penambangan
5. Pembuatan Layout tambang & Design
6. Perhitungan Blok Cadangan
7. Pembuatan Schedule Produksi
8. Pemilihan Alat dan type alat yang “Suitable”
9. Penentuan Urutan (sequence) Tambang
10. Penentuan System Drainase
11. Analisa Lingkungan dan Rencana Rehabilitasi
DATA DAN MODEL GEOLOGI

1. Data Geologi

a. Topography Lapangan
b. Data Bor
c. Struktur geology

2. Model Geologi

a. Penampang Geologi (Section)


b. peta Struktur, Ketebalan Dan Kualitas (2 Dimensi)
c. Model Kualitas (3 Dimensi)
Le O le O le O hey
Le O le O le O hey
Le O le O le O hey
Le O le O le O hey

Ku berlari pakai hati


Tak berhenti sampai mati

Le O le O le O hey
Le O le O le O hey
Le O le O le O hey

[Verse 1]
Aku dengar ada yang bicara
Papa Mamaku punya cita-cita
Dia baru berusia lima
Tapi semangatnya sungguh sempurna

[Bridge:]
Never In your life
Let them talk to your life
You can not
Yes you're young but you're right
Walk your miles do your part with your smile
'cause you're young... you're young... you're young...

[Chorus:]
Hidupku itu adalah aku bukan kamu dan ragumu,
Jangan sama-sama kan ku
Hidupmu itu adalah kamu bukan karena tidak mampu,
Tak peduli usiamu

Aku muda! Aku bisa!

[Verse 2]
Tak perlu ragukan yang kau lihat,
Orang ikuti ku punya jejak,
Kamu yang nakal bikin ku bosan,
Mulut setan bicara tak karuan

[Bridge:]
Never In your life
Let them talk to your life
You can not
Yes you're young but you're right
Walk your miles do your part with your smile
'cause you're young... you're young... you're young...

[Chorus:]
Hidupku itu adalah aku bukan kamu dan ragumu,
Jangan sama-sama kan ku
Hidupmu itu adalah kamu bukan karena tidak mampu,
Tak peduli usiamu

Hidupku itu adalah aku bukan kamu dan ragumu,


Jangan sama-sama kan ku
Biar ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati

Aku muda! Aku bisa!

Le O le O le O hey
Le O le O le O hey
Ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati

[Chorus:]
Hidupku itu adalah aku bukan kamu dan ragumu,
Jangan sama-sama kan ku
Hidupmu itu adalah kamu bukan karena tidak mampu,
Tak peduli usiamu

Hidupku itu adalah aku bukan kamu dan ragumu,


Jangan sama-sama kan ku
Biar ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati

AKU MUDA! AKU BISA!

Le O le O le O hey
Ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati
3. Data Geoteknik

a. Densitas Batuan (Wet And Dry)


b. Sudut Geser Dalam
c. Kohesi
d. Struktur Lapisan Geologi (Mis : Joint)
4. Stabilitas Lereng

Optimalisasi :

a. Tinggi Bench
b. Kemiringan Lereng : Overall Slope dan Individual Slope
c. Safety Factor
d. Geotechnical data

5. Model Hydrologi & Geohydrologi

a. Curah Hujan (Air permukaan)


b. Permeabilitas Batuan
d. Catchment Area
e. Ground water (air tanah)

5. Development

Development Merupakan kegiatan persiapan untuk penambangan dan


pengangkutan yang antara lain meliputi pembuatan lubang-lubang bukaan kearah
dan didalam endapan yang sudah pasti ada, proses yang termasuk disini adalah
semua tahapan yang diperlukan suatu tambang menuju ke penjadwalan produksi
yang lengkap seperti persiapan peralatan penambangan, pembuatan jalan hauling,
infrastruktur, konstruksi, stockpile, pelabuhan, dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan persiapan penambangan adalah :


1. Faktor lokasi
2. Faktor geologi dan alam seperti topografi, ukuran, bentuk, kedalaman bijih,
mineralogy, petrografi, struktur, genesa bahan galian, kekuatan batuan, dll
3. Faktor social, ekonomi, politik, lingkungan : demografi, keterampilan penduduk
setempat, financial, pemasaran, dll

Tahapan pekerjaan penting dalam persiapan penambangan tambang terbuka adalah


:

1. Inisiasi (inisiatif) rencana reklamasi sebagai bagian dari persyaratan dampak


lingkungan
2. Penentuan tempat penimbunan tanah pucuk (top soil) dan limbah
3. Penentuan dari pengupasan tanah penutup untuk mendapatkan jalan ke endapan

6. Eksploitasi Tambang

Eksploitasi Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual)


maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan
pengangkutan bahan galian. Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis
besar adalah :

1. Pembabatan (clearing)
2. Pengupasan tanah penutup (stripping)
3. Penggalian bahan galian (mining)
4. Pemuatan (loading)
5. Pengangkutan (hauling)
6. Penumpahan (waste dump)

Faktor-faktor dalam pemilihan system penambangan yaitu :

1. Sifat keruangan dari endapan bijih


a. Ukuran (dimensi : tinggi atau tebal khususnya)
b. Bentuk (tanular, lentikular, massif, irregular)
c. Posisi (miring, mendatar atau tegak)
d. Kedalaman (nilai rata-rata, nisbah pengupasan)

2. Kondisi geologi dan hidrologi

a. Mineralogy dan petrologi (sulfida atau oksida)


b. Komposisi kimia (utama, hasil samping, mineral by product)
c. Struktur endapan (lipatan, patahan, intrusi, diskontinuitas)
d. Bidang lemah (kekar, fracture, cleavage dalam mineral, cleat dalam batubara)
e. Keseragaman, alterasi, erosi
f. Air tanah dan hidrologi
3. Sifat geomekanik

a. Sifat elastic (kekuatan, modulus elastic, koefesien poison)


b. Perilaku plastis atau viscoelastis (flow, creep)
c. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
d. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
e. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bebas,
lengas bawaan)

4. Konsiderasi ekonomi

a. Cadangan (tonnage dan kadar)


b. Produksi
c. Umur tambang

Anda mungkin juga menyukai