Dosen Pengampuh :
Ir. A. Taufik Arief, MS.
Oleh :
Muhammad Rizki Saputra (03021181621005)
d. Ketebalan bed dan ukuran batu pada lapisan bed yang digunakan
Bed merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan batu hematite yang
digunakan sebagai media pemisah mineral berat pada jig. Ketebalan dan
ukuran bedsangat mempengaruhi hasil pemisahan dan tergantung kepada
mineral yang akan dipisahkan . Semakin tebal dan besar ukuran butir bed,
maka akan semakin sulit kecepatan aliran vertical ke atas untuk mendorong
lapisan bed, sehingga semakin sedikit partikel mineral berharga yang
mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya semakin tipis dan kecil ukuran
butir bed, maka ada kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkan bed,
sehingga ruangan antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini menyebabkan
mineral ringan yang berukuran besar akan menerobos lapisan bed dan
mengendap sebagai konsentrat, sehingga kadar konsentrat menjadi rendah.
e. Volume air tambahan (Under water)
Selama proses pemisahan berlangsung dengan baik sesuai rencana, air di
dalam tangki ada yang masuk ada pula yang keluar. Air yang masuk adalah air
yang bercampur bersama feed dan air yang berasal dari header tank (air
tambahan). Sedangkan air yang keluar adalah air yang keluar bersama-sama
dengan tailing dan air yang keluar melalui spigot bersama konsentrat.
g. Jig screen
Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat
1,5 mm) yang dipasang diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi
pemasangan jig screen berpengaruh terhadap jumlah dan luas lubang
bukaan jig screen tersebut.
h. Motor jig
Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang menyebabkan
terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP
motor yang digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada
saat pulsion, jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang
digunakan.
i. Kemiringan jig
Kemiringan jig berpengaruh terhadap kecepatan aliran horizontal pada
kondisi yang stabil, dengan perbandingan kemiringan jig 1:12, dalam artian
bila kemirinagan jig ditambah satu derajat maka kecepatan akan bertambah dua
belas kali dari kecepatan pada posisi jig yang datar.
j. Kecepatan aliran didalam jig tank
Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap proses
pengendapan mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal keatas
akibat pulsionlebih besar dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka
mineral berharga tidak memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagai
konsentrat. Sebaliknya jika kecepatan aliran vertikal ke atas terlalu kecil maka
kadar konsentrat akan menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena mineral
pengotor yang kecepatan jatuhnya juga kecil akan turun sebagai konsentrat.
2. Prinsip Jigging
Pada proses jigging terjadi gerakan tekanan (pulsion) dan isapan (suction)
akibat gerakan naik turun membran. Apabila terjadi pulsion maka bed akan
terdorong naik. Sehingga batuan pada lapisan bedakan merenggang karena adanya
tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat untuk
menerobos bed masuk ke tangki sebagai konsentrat sedangkan mineral ringan
akan terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaan bed dan akan terbuang
sebagai tailing.
Pada saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat
berukuran besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke
tangki. Jadi mineral berat berukuran besar akan mengendap diatas bed untuk
menunggu kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran
besar akan terbawa aliran arus horizontal. Pada pemisahan partikel mineral dalam
prosesjigging dipengaruhi tiga faktor, antara lain:
1. Differential acceleration
Pada awal jatuhnya mineral pada suatu fluida maka akan terjadi dua
proses yaitu, mineral dengan beratjenis yang besar akan lebih cepat jatuh
dibandingkan mineral yang memiliki berat jenis yang ringan. Differential
acceleration merupakan faktor perbedaan kecepatan jatuh partikel mineral
ke bed, karena adanya gerakan yang terjadi pada alat jig. Hal ini akan
menyebabkan partikel mineral yang memiliki berat jenis besar akan memiliki
kecepatan jatuh yang lebih besar. Pada proses inikecepatandari mineral hanya
dipengaruhi oleh berat jenis mineral dan berat jenisfluida. Dan
tidakdipengaruhiolehukurandari mineral (karena kondisi berlangsung pada free
settling).
3. Consolidation trickling
Consolidation trickling pada akhir jatuh merupakan suatu keadaaan pada
saat suction dari bed. Bed akan merapat sehingga mineral yang mempunyai
ukuran butir yang kecil dengan berat jenis besar akan mempunyai kesempatan
untuk menerobos celah-celah dari bed. Sedangkan mineral besar dengan berat
jenis kecil tidak sanggup berpindah karena pengaruh perbedaan kecepatan
pengendapan mineral dengan bed. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
berikut.Dari ketiga proses tersebutterjadilah proses pemisahan mineral yang
memiliki perbedaan dalam berat jenis pada jig. Pada pemisahan mineral
tersebut, perbedaan dari nilai terminal velocity dari suatu mineral menjadi
faktor yang utama pada proses pemisahan.
3. Mekanisme Kerja
Cara kerja dari alat ini di mana pertama umpan masuk melalui
lubang jig yang disebut pulp, umpan dimasukan bersama aliran fluida. Saat
umpan masuk rag setelah bergerak naik dan turun yang disebut pulsion dan
suction di bantu dengan hutch water. Fungsi hucth water pada konsentrasi jig:
1. Untuk meminimalisir ruangan yang vakum pada saat suction sehingga hisapan
akibat suction berkurang
2. Menambah air untuk memperkirakan apakah suatu mineral akan dapat
dipisahkan dengan baik atau tidak dari mineral lainnya adalah dengan cara
mengetahui kriteria concentration.
Adapun agar mendapatkan hasil yang lebih baik rag yang digunakan harus
memiliki berat jenis diantara mineral ringan dan berat yang akan dipisahkan. Jika
Ukuran rag yang besar akan memberikan celah yang besar, sehingga mineral berat
lebih bebas bergerak turun dan akan menambah jumlah konsentrat. Rag yang
terlalu tebal akan menyulitkan partikel-partikel untuk lolos pada lapisan rag dan
ini akan mengurangi konsentrat. Fungsi rag pada jig antara lain :
3. Jig Bed
Bed adalah lapisan material di atas saringan jig yang terdiri dari batu
Hematite atau bijih timah kasar yang berfungsi sebagai bahan perantara dalam
memisahkan bijih timah yang berat jenisnya besar dengan bijih yang memiliki
berat jenis yang lebih kecil. Besar butiran bed untuk jig primer adalah ø 9-12
mm sedangkan jig sekunder (clean up) ø 6-9 mm.
4. Afsluiter Underwater
Afsluiter underwater berfungsi untuk mengatur crossflow dan mengatur
pemasukan air ke tiap tangki jig dan menjaga keseimbangan air dalam jig. Air
ditambahkan dan dialirkan ke dalam jig dari sebelah bawah saringan. Selain
itu, fungsi terpenting dari afsluiter underwater ini adalah untuk mengontrol
pemisahan konsentrat dan tailing, sehingga tailing yang sudah masuk ke dalam
jig bed dapat terdorong kembali ke atas dan terdorong oleh aliran air horizontal
di atas kompartemen jig sebagai tailing. Afsluiter underwater ini juga berfungsi
sebagai air tambahan bagi jig yang berguna untuk membantu proses pulsion
dan suction.
5. Penggerak Jig
Alat-alat penggerak jig terdiri dari roll dan eksentrik, dimana roll
berfungsi untuk meneruskan gerakan eksentrik ke torak agar torak dapat terjadi
proses pulsion dan suction. Sedangkan eksentrik berguna untuk mendapatkan
gerakan pukulan yang sesuai dengan Standar Operasi Pencucian (SOP).
6. Membran Jig
Membran ini berfugsi untuk menyatukan bagian atas jig dengan bagian
bawah jig yang berbentuk konis agar tidak terjadi kebocoran dengan cara
menutup rapat antara keduanya menggunakan karet penghubung. Bagian ini
tidak boleh di cat karena dapat menyebabkan mudah retak atau bahkan pecah.
7. Spigot
Spigot berfungsi untuk mengeluarkan konsentrat yang keluar dari suatu
pipa yang berada di bawah bagian jig. Biasanya ukuran diameter lubang spigot
yang digunakan adalah 3/8 inch – 1/2 inch.
Gambar 7. Spigot
b. Diafragma Jig
Jig tipe ini menggunakan diafragma untuk menciptakan gerakan bolak –
balik, dan pada saat ini jig seperti ini banyak digunakan karena jika piston yang
digunakan untuk menimbulkan gerakan fluida naik turun terdapat kelemahan
yakni sering terjadi kebocoran pada piston.Yang termasuk kedalam golongan
diafragma jig adalah Denver mineral jig, Yuba jig, dan Baum jig.
d. Baum Jiging
Dilasi material disebabkan oleh tekanan udara, udara bertekanan
dimasukkan pada ruangan udara yang ditempatkan pada sisi jig. Udara tersebut
menekan fluida dan mendorong material yang ada diatas ayakan ( pulsion ).Ketika
tekanan udara mengecil, fluida kembali ketempat semula diikuti dengan turunnya
material keatas ayakan.Pada umumnya baum jig digunakan pada pencucian
batubara dan produk dikeluarkan dari atas ayakan.