Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 3

PENGOLAHAN SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI


“PAN AMERICAN JIG”

Dosen Pengampuh :
Ir. A. Taufik Arief, MS.

Oleh :
Muhammad Rizki Saputra (03021181621005)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
Pan American Jig

Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan


berat jenis, bekrja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan
kemampuan menerobos dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan
pemisah (bed). Secara umum jig merupakan suatu tangki terbuka yang berisi air
dengan saringan horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan
pemisah.
Tangki jig dilengkapi dengan lubang pengeluaran konsentrat (spigot) pada
bagian bawahnya. Disaning itu jig juga memiliki suatu mekanisme penyebab
terjadinya tekanan (pulsion) yang diimbangi dengan pemakaian air tambahan.
Alat utama yang banyak dipakai dalam konsentrasi gravitasi salah satunya
adalah jig. Dalam jig, pemisahan mineral berharga (umumnya dengan
berat jenis tinggi) dari pengotornya (berat jenis rendah) dilakukan didalam suatu
aliran fluida. Lumpur (pulp) yang merupakan umpan (feed) disebarkan di
atas screen (pengayak) yang mana diatasnya disebarkan pula material lain (bed).
Berat jenis bed merupakan faktor yang cukup penting dan biasanya terletak di
antara mineral berat dan mineral ringan.
Aliran air ke atas (pulsion) dan aliran air ke bawah (suction) akan
membentuk getaran sedemikian rupa sehingga mineral-mineral berat akan akan
tertarik ke bawah sedang mineral-mineral ringan akan terdorong ke atas. Aliran
air ke atas dengan kecepatan yang cukup tinggi akan membuka bed dan mineral
akan terdorong ke atas. Pada aliran air ke bawah, bed akan tertutup, mineral-
mineral berat akan terperangkap di dalam bed. Proses ini berlangsung berulang-
ulang sehingga mineral berat dapat dipisahkan dari mineral ringan

1. Parameter Yang Dapat Ditentukan Dari Proses Jigging


Pada proses pemisahan dengan menggunakan alat jig, terdapat beberapa
parameter yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter yang
mempengaruhi proses pemisahan tersebut antara lain :
a. Ukuran lubang spigot
Lubang spigot adalah suatu lubang yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya konsentrat hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot ini akan
mempengaruhi volume air yang terdapat dalam tangki jig. Apabila ukuran
lubang spigot terlalu besar, maka volume air yang keluar melalui
lubang spigot akan menjadi besar.

b. Amplitudo membran atau frekuensi stroke


Amplitudo membran adalah jarak yang ditempuh oleh torak atau
membran dari awal dorongan (pulsion) hingga akhir hisapan (suction),
sedangkan frekuensi stroke merupakan banyaknya dorongan per menit. Bila
jumlah (rpm) pukulan besar, maka panjang langkahnya (amplitudo) lebih
pendek demikian sebaliknya.

c. Kecepatan aliran horizontal


Kecepatan aliran horizontal adalah kecepatan air yang mengalir di atas
lapisan bed . Fungsi kecepatan horizontal adalah untuk membawa material
ringan, baik yang berukuran besar ataupun kecil. Kecepatan aliran horizontal
ini sangat berpengaruh terhadap pengendapan mineral.

d. Ketebalan bed dan ukuran batu pada lapisan bed yang digunakan
Bed merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan batu hematite yang
digunakan sebagai media pemisah mineral berat pada jig. Ketebalan dan
ukuran bedsangat mempengaruhi hasil pemisahan dan tergantung kepada
mineral yang akan dipisahkan . Semakin tebal dan besar ukuran butir bed,
maka akan semakin sulit kecepatan aliran vertical ke atas untuk mendorong
lapisan bed, sehingga semakin sedikit partikel mineral berharga yang
mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya semakin tipis dan kecil ukuran
butir bed, maka ada kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkan bed,
sehingga ruangan antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini menyebabkan
mineral ringan yang berukuran besar akan menerobos lapisan bed dan
mengendap sebagai konsentrat, sehingga kadar konsentrat menjadi rendah.
e. Volume air tambahan (Under water)
Selama proses pemisahan berlangsung dengan baik sesuai rencana, air di
dalam tangki ada yang masuk ada pula yang keluar. Air yang masuk adalah air
yang bercampur bersama feed dan air yang berasal dari header tank (air
tambahan). Sedangkan air yang keluar adalah air yang keluar bersama-sama
dengan tailing dan air yang keluar melalui spigot bersama konsentrat.

f. Feeding dan proses padatan


Feeding adalah proses pemasukan bahan baku campuran mineral baik
bijih berharga atau mineral lainnya dengan mengalir kepermukaan jig, yang
disesuaikan dengan kapasitas alat pencucian.
Distribusi feed dipermukaan jig harus diatur dengan baik agar
proses jigging dapat berjalan dengan sempurna.

g. Jig screen
Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat
1,5 mm) yang dipasang diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi
pemasangan jig screen berpengaruh terhadap jumlah dan luas lubang
bukaan jig screen tersebut.

h. Motor jig
Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang menyebabkan
terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP
motor yang digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada
saat pulsion, jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang
digunakan.

i. Kemiringan jig
Kemiringan jig berpengaruh terhadap kecepatan aliran horizontal pada
kondisi yang stabil, dengan perbandingan kemiringan jig 1:12, dalam artian
bila kemirinagan jig ditambah satu derajat maka kecepatan akan bertambah dua
belas kali dari kecepatan pada posisi jig yang datar.
j. Kecepatan aliran didalam jig tank
Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap proses
pengendapan mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal keatas
akibat pulsionlebih besar dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka
mineral berharga tidak memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagai
konsentrat. Sebaliknya jika kecepatan aliran vertikal ke atas terlalu kecil maka
kadar konsentrat akan menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena mineral
pengotor yang kecepatan jatuhnya juga kecil akan turun sebagai konsentrat.

2. Prinsip Jigging
Pada proses jigging terjadi gerakan tekanan (pulsion) dan isapan (suction)
akibat gerakan naik turun membran. Apabila terjadi pulsion maka bed akan
terdorong naik. Sehingga batuan pada lapisan bedakan merenggang karena adanya
tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat untuk
menerobos bed masuk ke tangki sebagai konsentrat sedangkan mineral ringan
akan terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaan bed dan akan terbuang
sebagai tailing.
Pada saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat
berukuran besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke
tangki. Jadi mineral berat berukuran besar akan mengendap diatas bed untuk
menunggu kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran
besar akan terbawa aliran arus horizontal. Pada pemisahan partikel mineral dalam
prosesjigging dipengaruhi tiga faktor, antara lain:
1. Differential acceleration
Pada awal jatuhnya mineral pada suatu fluida maka akan terjadi dua
proses yaitu, mineral dengan beratjenis yang besar akan lebih cepat jatuh
dibandingkan mineral yang memiliki berat jenis yang ringan. Differential
acceleration merupakan faktor perbedaan kecepatan jatuh partikel mineral
ke bed, karena adanya gerakan yang terjadi pada alat jig. Hal ini akan
menyebabkan partikel mineral yang memiliki berat jenis besar akan memiliki
kecepatan jatuh yang lebih besar. Pada proses inikecepatandari mineral hanya
dipengaruhi oleh berat jenis mineral dan berat jenisfluida. Dan
tidakdipengaruhiolehukurandari mineral (karena kondisi berlangsung pada free
settling).

2. Hindered settling classification


Hindered settling adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh
gaya pulsion (pukulan) dan suction (hisapan) dari panjang pukulan yang
mengakibatkan timbulnya hentakan pada suatu medium yang mengakibatkan
adanya perubahan kecepatan pengendapan partikel pada suatu pulb (suspensi)
yang bergejolak. Partikel-partikel yang memiliki bentuk ukuran dan berat jenis
yang berbeda, akan memiliki kecepatan pengendapan yang berbeda. Dimana
bentuk ukuran dan berat jenis partikel akan menentukan besarnya gaya
pengendapan (∑F) dari suatu partikel. Hal ini dapat dilihat pada persamaan di
bawah ini menurut Pryor, E. J, 1965.
Pada kondisi hindered settling besarnya gaya pulsion (Fpulsion) akan
diteruskan sama besar untuk setiap partikel. Partikel dengan gaya pengendapan
lebih besar dari gaya pulsion (∑F > FPulsion), akan tetap tenggelam. Sedangkan
partikel dengan gaya pengendapan yang lebih kecil dari gaya pulsion (∑F <
FPulsion), akan terangkat menuju permukaan fluida. Hal ini akan menimbulkan
perbedaan kecepatan pengendapan partikel.
Pada awal jatuhnya mineral menuju medium pemisah (fluida)
nilai terminal velocity dari mineral akan menentukan posisi dari mineral pada
proses pemisahan. Pada posisi mineral berat dengan mineral ringan tidak jauh
berbeda, sehingga pemisahan pada sistem ragging akan sulit untuk dilakukan.
Sementara pada kondisi mineral ringan dengan mineral berat telah memiliki
perbedaan posisi yang sangat mencolok, sehingga pemisahan dari mineral pada
sistemragging akan sangat mudah untuk dilakukan.

3. Consolidation trickling
Consolidation trickling pada akhir jatuh merupakan suatu keadaaan pada
saat suction dari bed. Bed akan merapat sehingga mineral yang mempunyai
ukuran butir yang kecil dengan berat jenis besar akan mempunyai kesempatan
untuk menerobos celah-celah dari bed. Sedangkan mineral besar dengan berat
jenis kecil tidak sanggup berpindah karena pengaruh perbedaan kecepatan
pengendapan mineral dengan bed. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
berikut.Dari ketiga proses tersebutterjadilah proses pemisahan mineral yang
memiliki perbedaan dalam berat jenis pada jig. Pada pemisahan mineral
tersebut, perbedaan dari nilai terminal velocity dari suatu mineral menjadi
faktor yang utama pada proses pemisahan.

3. Mekanisme Kerja
Cara kerja dari alat ini di mana pertama umpan masuk melalui
lubang jig yang disebut pulp, umpan dimasukan bersama aliran fluida. Saat
umpan masuk rag setelah bergerak naik dan turun yang disebut pulsion dan
suction di bantu dengan hutch water. Fungsi hucth water pada konsentrasi jig:
1. Untuk meminimalisir ruangan yang vakum pada saat suction sehingga hisapan
akibat suction berkurang
2. Menambah air untuk memperkirakan apakah suatu mineral akan dapat
dipisahkan dengan baik atau tidak dari mineral lainnya adalah dengan cara
mengetahui kriteria concentration.

Adapun agar mendapatkan hasil yang lebih baik rag yang digunakan harus
memiliki berat jenis diantara mineral ringan dan berat yang akan dipisahkan. Jika
Ukuran rag yang besar akan memberikan celah yang besar, sehingga mineral berat
lebih bebas bergerak turun dan akan menambah jumlah konsentrat. Rag yang
terlalu tebal akan menyulitkan partikel-partikel untuk lolos pada lapisan rag dan
ini akan mengurangi konsentrat. Fungsi rag pada jig antara lain :

1. Meratakan dorongan keatas selama pulsion, sekaligus mencegah dorongan


sebagian.
2. Sebagai pengatur atau pengendali dan mencegah mineral ringan lewat menuju
konsentrat.
3. Padasaat pulsion, lapisan ditambah mineral akan membentuk
suspense sehingga membuat kondisi hindered settling, dengan
perbandingannya yang sangatbesar.
4. Mencegahlolosnya mineral ringan.
Sehingga dapa dibuat mekanisme nya sebagai berikut :
Umpan berupa slurry dengan 25% - 45% padatan masuk pada salah satu
ujung jig mengalir membentuk arus horizontal dipermukaan jig.Partikel –
partikel terutama yang berbutir halus terbawa arus dan keluar pada ujung yang
lainnya.Pengendapan partikel pada arus horizontal ini mengikuti mekanisme
pengendapan seperti pada palong.
Partikel – partikel yang mengendap dari arus horizontal masuk kedaerah
dimana jigging bekerja yaitu daerah antara arus horizontal dan
ayakan. Mekanisme jigging seperti percepatan differensial hindered
settling dan trickling bekerja didaerah tersebut yang dapat dibedakan antara
daerah roughing sebelah atas dan daaerah separating dibawahnya.Partikel –
partikel didaerah roughing terutama terdiri dari partikel middling dan partikel
mineral ringan yang berusaha masuk kedaerah separating. Mineral ringan
didorong keatas memasuki daerah tertransportasi dan terbawa
arus horizontal.Middling memiliki peluang masuk kedaerah separating, daerah
separating dengan mudah menerima mineral berat dan berusaha mendorong
keatas middling.Consolidation trickling terjadi didaerah ini, mineral berat dan
besar dengan cepat mencapai permukaan ayakan diikuti mineral berat kecil
melalui daerah roughing dan separating, dan dengan mekanisme consolidation
trickling melewati mineral berat besar.

4. Bagian-bagian Pan American Jig


Berikut ini merupakan penjelasan tentang fungsi Pan American Jig :
1. Kompartemen Jig
Dinding tangki harus kaku dengan maksud untuk menghindari ikut
bergerakya dinding tangki ketika terjadi proses pulsion dan suction. Hal ini
apabila terjadi akan mempengaruhi keefektifan pukulan torak. Berikut
merupakan gambar kompartemen jig.

Gambar 1. Kompartemen jig


2. Jig Screen
Jig screen berguna untuk menahan batu Hematite agar tidak sampai turun
ke bawah dan dapat meloloskan bijih timah. Ukuran lubangnya harus lebih
kecil dari Hematite dan lebih besar dari bijih timah. Biasanya digunakan
ukuran saringan 4x10 mm, dimana ukuran yang besar diletakkan melintang
terhadap arah aliran material, dengan tujuan agar lubang saringan tidak mudah
tersumbat (buntu).

Gambar 2. Jig Screen

3. Jig Bed
Bed adalah lapisan material di atas saringan jig yang terdiri dari batu
Hematite atau bijih timah kasar yang berfungsi sebagai bahan perantara dalam
memisahkan bijih timah yang berat jenisnya besar dengan bijih yang memiliki
berat jenis yang lebih kecil. Besar butiran bed untuk jig primer adalah ø 9-12
mm sedangkan jig sekunder (clean up) ø 6-9 mm.

Gambar 3. Jig Bed

4. Afsluiter Underwater
Afsluiter underwater berfungsi untuk mengatur crossflow dan mengatur
pemasukan air ke tiap tangki jig dan menjaga keseimbangan air dalam jig. Air
ditambahkan dan dialirkan ke dalam jig dari sebelah bawah saringan. Selain
itu, fungsi terpenting dari afsluiter underwater ini adalah untuk mengontrol
pemisahan konsentrat dan tailing, sehingga tailing yang sudah masuk ke dalam
jig bed dapat terdorong kembali ke atas dan terdorong oleh aliran air horizontal
di atas kompartemen jig sebagai tailing. Afsluiter underwater ini juga berfungsi
sebagai air tambahan bagi jig yang berguna untuk membantu proses pulsion
dan suction.

Gambar 4. Afsluiter Underwater

5. Penggerak Jig
Alat-alat penggerak jig terdiri dari roll dan eksentrik, dimana roll
berfungsi untuk meneruskan gerakan eksentrik ke torak agar torak dapat terjadi
proses pulsion dan suction. Sedangkan eksentrik berguna untuk mendapatkan
gerakan pukulan yang sesuai dengan Standar Operasi Pencucian (SOP).

Gambar 5. Penmggerak Jig

6. Membran Jig
Membran ini berfugsi untuk menyatukan bagian atas jig dengan bagian
bawah jig yang berbentuk konis agar tidak terjadi kebocoran dengan cara
menutup rapat antara keduanya menggunakan karet penghubung. Bagian ini
tidak boleh di cat karena dapat menyebabkan mudah retak atau bahkan pecah.

Gambar 6. Membran Jig

7. Spigot
Spigot berfungsi untuk mengeluarkan konsentrat yang keluar dari suatu
pipa yang berada di bawah bagian jig. Biasanya ukuran diameter lubang spigot
yang digunakan adalah 3/8 inch – 1/2 inch.
Gambar 7. Spigot

5. Klasifikasi berdasaarkan Screen


a. Fix Sieve Plunge Jig
Alat yang termasuk didalamnya adalah Harz jig. Penggerak alat ini
adalah plungger yang bergerak naik turun sehingga menimbulkan suctiondan
pulsion. Tempat konsentrat terletak di bagian bawah sedangkan dibagian atas
tempat keluarnya tailing, ini semua terletak di bagian atas screen. Alat ini
terbuat dari kayu atau beton, yang terdiri dari beberapa kompartemen yaitu
konsentrat, middling dan tailing.

b. Fixed Sieve Air Pulsator Jig


Contoh alat ini adalah Baum jig. Alat ini mempunyai fixed sieve (a) yang
dilalui air yang terdorong karena tekanan udara. Secara mekanis tekanan udara
dikontrol oleh valve (b) menuju closed chamber (c) dan selanjutnya ke ruang
bawah kompartemen sieve. Perubahan kecepatan tekanan udara pada closed
chamber dikendalikan oleh perangkat mekanisme valve. Screen pengeluaran
dari depan yang digerakkan aleh mekanisme float (d). Material ringan
dikeluarkan melalui bagian atas. Alat ini digunakan dalam pencucian batubara.

c. Fixed Sieve Diaphragma Jig


Alat yang termasuk jenis ini adalah Bendelari jig. Gerakan pulsiondan
suction dehasilkan dari diaphragma yang terbuat dari karet. Diaphragma
mengembang dan mengempis sehingga menimbulkan gerakan ke atas.
Diaphragma terletak pada bagian dalam dari alat tersebut yang digerakkan oleh
torak yang naik turun karena dihubungkan dengan eksentrik.
6. Jenis Jenis Jig
a. Harz Jiging
Harz jig adalah tipe alat jig dimana gerakan – gerakan seperti tekanan dan
hisapan disebabkan oleh piston yang bergerak vertikal (naik – turun). Pada
umumnya alat ini dipakai sebagai cleaner (pembersih).

b. Diafragma Jig
Jig tipe ini menggunakan diafragma untuk menciptakan gerakan bolak –
balik, dan pada saat ini jig seperti ini banyak digunakan karena jika piston yang
digunakan untuk menimbulkan gerakan fluida naik turun terdapat kelemahan
yakni sering terjadi kebocoran pada piston.Yang termasuk kedalam golongan
diafragma jig adalah Denver mineral jig, Yuba jig, dan Baum jig.

c. Denver Mineral Jig


Tangki terdiri dari dua bagian dimana satu bagian digunakan untuk proses
jigging dan bagian lainnya tempat energizing unit ( diafragma ). Gerakan turun
naik diafragma menimbulkan aksi dilasi pada material atas ayakan.

d. Baum Jiging
Dilasi material disebabkan oleh tekanan udara, udara bertekanan
dimasukkan pada ruangan udara yang ditempatkan pada sisi jig. Udara tersebut
menekan fluida dan mendorong material yang ada diatas ayakan ( pulsion ).Ketika
tekanan udara mengecil, fluida kembali ketempat semula diikuti dengan turunnya
material keatas ayakan.Pada umumnya baum jig digunakan pada pencucian
batubara dan produk dikeluarkan dari atas ayakan.

Anda mungkin juga menyukai