Anda di halaman 1dari 5

1.

Penyebab Pembangunan Meikarta

Meikarta dibangung oleh seorang penguasaha Lippo Grup, membangung meikarta dengan
jalan mandiri. Lippo Grup ingin berinvestasi dalam pembangunan Meikarta tersebut, karena
didalamnya terdapat banyak proyek yang harus dibangun. Namun, Lippo Grup menjual
beberapa bangunan seperti halnya apartemen dengan harga yang relatif murah dan
terjangkau.

Dengan begitu diharapkan warga yang bertempat tinggal sekitar bisa mengapresiasinya.
Disebabkan, banyak para pekerja aktif yang mempunyai gaji tetapi tidak mempunyai tempat
tinggal menetap atau rumah. Dengan dibangunnya tempat tinggal hunia yang layak tuk
ditempati, apartemen atau yang lainnya bagi para pekerja tersebut. Tidak hanya untuk para
pekerja aktifis saja, melainkan dengan adanya tourisme yang datang dan ikut dalam
pembelian tempat hunian tersebut.

Masyarakat juga semestinya ikut mendukung dalam pembangunan Kota Meikarta. Dalam
pembangunan itu membutuhkan waktu yang sangat panjang dan adanya dukungan dari
masyarakat sekitar. Dari wacana diatas dibangunkannya Meikarta adalah untuk mengurangi
kebutuhan hunian masyarakat. Dalam Kota Meikarta sudah terdapat bangunan apartemen
ataupun tempat tinggal layak huni yang sudah siap untuk di tinggali oleh para peminat.

Untuk mengurangi tempat tinggal hunian tersebut, masyarakat tidak lagi membuat rumah
kecil dipinggiran kota yang ujung-ujungnya masuk dalam rumah susun. Terkadang rumah
susunpun belum di katakan tempat tinggal yang layak. Terdapat berbagai macam versi rumah
yang mungkin tidak disukai oleh masyarakat. Jadi di Indonesia sendiri yang ada dikota padat,
masyarakatnya sebagian mengeluh akan keterjangkauan rumah dan kebutuhan lainnya.

Tidak hanya tempat tinggal hunian apartemen saja, banyak tempat tingggl seperti,
perumahan, rumah sakit dan insfastruktur lainnya yang menjadi pusat pembangunan Kota
terlengkap diantara negara lainnya. Yang dikatakan sebagai negara dalam negara, karena
memang banyak obyek, atau kebutuhan huni dari masyaraakat sendiri. Terutamanya dalam
segi ekonomi pasti sangatlah mudah dicari dan wajib ada dalam salah satu pembangunan
tersebut. Kebutuhan ekonomi yang dimaksud adalah pasar besar yang lengkap beserta tempat
makannya sekalipun.

Diharapkan dengan adanya pembangunan Kota Meikarta tersebut bisa menyelesaikan


masalah yang timbul dalan kekesalan sebagian masyarakat. Karenanya dukungan dari
masyarakat sendiri yang akan mempercepat pembangunan dan bisa berlangsung dalam
aktivitas biasanya.1

1
Deny, “Alasan Lippo Group Bngun Kota Baru Meikarta”, dalam http://m.liputan 6.com-alasan-lippo-group
bangun-kota-baru-meikarta.
2. Tanggapan Pemerintah Dalam Meikarta
a. Tanggapan positif

Meikarta dibangun oleh Lippo Grup dan pihak yang lainnya, yang merupakan tim sukses
terbentuknya Kota Meikarta. Dalam pemikiran Lippo, Lippo berkeinginan untuk membantu
investasi disejumlah proyek propertinya. Karena begitu banyak proyek yang dibangun untuk
kebutuhan huni masyarakat. Misalanya, apartemen yang dijual murah dan terjangkau untuk
para pekerja yang tidak mempunyai rumah ataupun masyarakat lainnya.

Dari pernyataan tersebut, pemerintah merasa beruntung dibantunya pembangunan proyek


Meikarta. Adanya Meikarta yang sudah berpatisipasi untuk mengurangi defisif rumah yang
ada di Indonesia. Sehingga tidak banyak rumah yang dibangun dan lahan sisanya bisa
digunakan untuk lahan terbuka guna sangat membantu dan bermanfaat bagi manusia. Dengan
begitu, karena masih banyak kekurangan yang harus dikerjakan dan diperbaiki, harus dikerjar
dengan pembangunan yang cepat dan terpadu.

Terdapat opini dari Ibu Rini selaku menteri BUMN, berkomentar bahwa terjadi
apartemen yang dijual murah itu bagaimana awalnya, dan mengapa?. Sebab, tidak jarang
apartemen yang dijual murah dan bahkan orang yang mendirikannya pun mestinya
berkeinginan untuk investasi merkantilisme. Hal tersebut masih banyak perbaikan yang perlu
untuk dipilah dan dikembangkan. Karenanya dalam pembangunan suatu proyek tidaklah
mudah, harus diperincikan dan dipikirkan dalam segala aspeknya.

Pemerintah sangat terbantu dengan proyek hunian disertai fasilitas yang lengkap dan
terpadu yang dibangun oleh swasta. Pembangunan yang begitu cepat dan investasi dari
luarpun sangat mudah dan terbantu.

Dan yang paling penting adalah proyek harus terpadu. Terpadu dalam segala bidang, baik
itu perumahan ataupun yang lainnya. Memenuhi kaidah yang berlaku. Adanya perjanjian
ataupun persetujuan dari kedua belah pihak. Khususnya dalam bidang perizinan
pembangunan tersebut. Serta tidak melanggar dan keluar dari regulasi yang ada. Mestinya
terdapat aturan hukum dalam pembuatan atau pembangunan suatu gedung, dan itu harus
dipertanggung jawabkan.

Pembangunan tersebut bergerak tegak mencangkup ekonomi, tergantung pada banyaknya


pendukung atau dukungan dari infranstuktur rumah sakit, sekolah, perumahan dan lain-lain.
Dari proyek yang dibangun tidak menjadikan sebuah bangunan jika tidak ada pendukungnya.

Dari wacana diatas dapat dilihat bahwasannya pembangunan Meikarta terdapat hal positif
yang perlu untuk diperbaiki, dan bisa diertanggung jawabkan. Karenanya pemerintah sudah
kian mendukung dan terbuka dengan pembangunan Kota Meikarta tersebut. Diharapkan
Meikarta dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sangat setuju
jika dalam salah satu proyek yang dibangun, sekolah misalnya. Dapat dibuat pembelajaran
yang berbeda dari yang lain sehingga banyak peminat yang ikut berpartisipasi. Tidak hanya
dari kalangan atas saja, melainkan dari kalangan menengah dan bawah yang terdapat
pelayanan ataupun fasilitas yang memadai dan mendukungnya sampai ia mampu dan
mempunyai bakat yang dikembangnya.

b. Tanggapan Negatif

Meikarta dalam pembangunannya dikelilingi oleh enam infrastuktur dasar utama milik
Pemerintah. Karena letak dibangunnya Meikarta dekat dengan tanah Pemerintah. Meikarta
diperkirakan memiliki kawasan dan nilai properti yang melonjak drastis hal itu terdapat
simpang siur yang tidak tahu kebenarannya, karena Lippo Grup sendiri yang membuat usaha
berdirinya Meikarta. Bangunan swasta yang sudah semestinya bermerkantilisme atau mencari
untung sebanyak-banyaknya.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah dimana pengembangan properti milik Pemerintah ?.
Dimana Perum Perumnas sebagai penyedia perumahan nasional untuk rakyat?. Hal itu
bukankah suatu tugas Pemerintah yang seharusnya menyelesaikan pembangunannya, akan
tetapi terhalang dengan masalah. Munculnya kota baru Meikarta dan menjadi tidak terurus
olehnya.

Namun progres pembangunan Meikarta ini mengalami kendala, disebabkan Pemerintah


Provinsi Jawa Barat meminta pengembangan memenuhi persyaratan perizinan. Dengan
begitu sudah beberapa kali Pemerintah menyinggung mengenai masalah perizinan. Lippo
Group memilih menyebarkan iklan yang sudah menyeluruh dan mengabaikan perizinan.
Baginya menjual lebih dulu, perizinan belakangan. Hal itu dibuat santai diatas cibiran oleh
Pemerintah.

Dengan tidak memenuhi persyaratan perizinan. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy
Mizwar memintak proyek garapan Lippo Group sementara dihentikan. Bagi Mochtar Riady,
pendiri Lippo Group, mengungkapkan proyek Meikarta dilandasi dari pengamatan
perusahaan bahwa kawasan Cikarang akan menjadi sebuah kota besar. Sebab ditunjang dari
dua pelabuhan baru di kawasan ini, yakni: Patimbang dan Perluasan Pelabuhan Tanjung
Priok.

Meikarta diharapkan akan bertranformasi layaknya Kota Manhattan, di USA. Hal ini dari
dampak tersedianya infrastuktur antara pelabuhan dan jalur darat yang saling terhubung
dalam sebuah kawasan mandiri, membuat biaya produksi akan turun. Dengan demikian
Meikarta akan membantu Pemerintah dalam mengurangi cost of production.

Perlu kiranya untuk digaris bawahi disini bahwa, insfrastuktur-infrastuktur sepanjang


koridor Jakarta-Bandung, yang sudah dijelaskan tersebut dibangun dengan menggunakan
anggaran negara. Karena itu, demi keadilan sosial, Pemerintah harus secara ketat menagih
kewajiban-kewajiban pengembang dalam pembangunan Meikarta, sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.

Kewajiban tersebut adalah :

1. Menyedeiakan Hunian Berimbang


Penyediaan Rumah Umum dan Swadaya bersubsidi sebagai bagian 3 dari perbandingan
1:2:3 sesuai UU Perumahan dan Permukiman 1/2011.

2. Kewajiban Menyediakan Rumah Susun Sewa (Rusunawa).

Sebagai kewajiban atas pembangunan apartemen menegah atas, yaitu rusunawa seluas 20
persen dari luas lantai apartemen, dan dihamparan yang sama sesuai UU Rusun Nomor 20
Tahun 2011.

3. Kewajiban Menyediakan Fasilitas Sosial Dan Fasilitas Umum Milik Pemerintah.

Seperti Rumah Sakit Umum (RSU), SD Negeri, SMP Negeri, dan sebagainya.

4. Kewajiban Menyediakan RTH 30 Persen

5. Kewajiban penyerahan prasarana, sarana dan utilitas (PSU).

Diluar itu semua, Meikarta perlu diapresiasi sebagai upaya pengusaha nasional Indonesia
menghadirkan properti berkelas internasional. Semoga peran pemerintah dalam menyediakan
perumahan rakyat, menyediakan RTH, mengentaskan permukiman kumuh, memasok fasilitas
publik dan lain sebagainya semakin kuat. 2

2
Haries, “Fenomena Dan Peran Pemerintah Penyedia Perumahan Nasional”, dalam http://m.arsdesain.com-
fenoma-dan-peran-pemerintah-penyedia-perumahan-nasional.
DAFTAR PUSTAKA

http://m.liputan 6.com-alasan-lippo-group bangun-kota-baru-meikarta.

http://m.arsdesain.com-fenoma-dan-peran-pemerintah-penyedia-perumahan-nasional.

http://properti.kompas.com/read/2017/09/02/111500121/untung-rugi-pembangunan-kota-
baru-meikarta-bagi-jawa-barat

Anda mungkin juga menyukai