Disusun oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
A. IDENTITAS MAHASISWA
B. WAKTU PENGKAJIAN
Tanggal : Senin, 26 Februari 2018
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Tanggal Masuk : Selasa, 13 Februari 2018
C. IDENTITAS PASIEN
Initial Pasien : Ny.K
No. RM : 095052
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 65 tahun
Diagnosa Medis : CKD
I. PENGKAJIAN PRIMER
1. Status jalan nafas (air way)
Terdapat sumbatan jalan nafas berupa sekret di selang ETT dan mulut, suara nafas
tambahan ronchi.
2. Status pernafasan (breathing)
Terpasang ventilator, Mode (PCV), FiO2 ( 50%), I:E (1:2), Rate (12), P.control
( 15), VTE (390), PEEP (7), pengembangan dada simetris, pernafasan cusmaul,
frekuensi nafas 24x/menit, reguler, menggunakan otot nafas tambahan, auskultasi
paru ronkhi, perkusi paru redup, ada reflek batuk, terdapat keluhan sesak napas, alat
bantu pernapasan ventilator mekanik.
3. Status sirkulasi (circulation)
Frekuensi nadi : 95 x/menit , reguler, kuat, SPO2 : 100 %, TD : 170/90 mmHg,
akral teraba hangat, warna kulit kehitaman, CRT < 3 detik
4 4
3 3
Skala otot (5) : Gerakan normal menentang gravitasi dengan tahanan penuh
Skala mobilitas : 3 (Perlu bantuan, pengawasan orang lain, dan peralatan)
Skala aktivitas : 2 ( Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain)
5. Eksposure
Suhu : 36,0 oC.
II. PENGKAJIAN SEKUNDER
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Data diperoleh dari keluarga pasien
2. Keluhan utama
Klien sesak napas
3. Riwayat keperawatan sekarang
Klien menderita gagal ginjal kronik dikarenakan klien terlalu sering minum
jamu kemasan yang membuat fungsi ginjal terganggu setelah didiagnosa oleh
dokter menderita gagal ginjal kronik klien rutin melakukan cuci darah. Tanggal
19 Januari 2018 klien melaksanakan program HD, setelah proses HD selesai,
sekitar 1,5 jam tiba-tiba klien sesak napas berat, lemas, pucat, gelisah dan bicara
meracau, klien kemudian dibawa ke IGD RSUD Tugurejo Semarang, di IGD
klien diberi terapi oksigen, klien kemudian dipindah ke bangsal Anggrek, tetapi
karena kondisi klien tidak kunjung membaik akhirnya klien dibawa ke ruang
ICU RSUD Tugurejo Semarang.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Anggota keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit sama dengan pasien.
Tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti Diabetes Mellitus serta tidak
memiliki penyakit menular seperti TB dll.
B. PENGKAJIAN FISIK
SYSTEM PERNAFASAN
1. Bentuk Dada : Simetris
2. Batuk mengeluarkan sputum kental dan berwarna kekuningan
3. Pola nafas
Ireguler frekuensi 30 x/menit
4. Suara nafas
Ronchi di lapang paru, terdengan saat klien inspirasi maupun ekspirasi
5. Tactil fremitus meningkat
6. Pergerakan dada
Intercosta
7. Otot bantu pernafasan
Retraksi intercosta / bulge
8. Alat bantu pernafasan
Ventilator mode bantuan penuh (PCV)
SYSTEM CARDIOVASKULER
1. Nadi lemah frekuensi 95 x/menit
2. Tekanan darah 170/90 mmHg
3. Bunyi jantung tidak ada murmur
4. Posisi jantung
Ictus Cordis teraba , lokasi intercosta ke 5 sinistra
5. Kardiomegali CTR % , tidak ada palpitasi
6. Odem lokal (ekstremitas bawah)
7. Tidak tampak tekanan vena jugularis / JVP, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
8. Tidak ada nyeri dada
SYSTEM PERSARAFAN
1. Kesadaran : Composmentis
GCS, E = 4, M = 5, V = ETT hari ke 17
2. Tidak ada kejang
3. Reflek
a. Reflek tendon :
Bicep reflek : positif
Tricep reflek : positif
Reflek patella : negatif
Reflek achilles : negatif
b. Reflek patologis
Babinsky reflek negatif positif , Brudsinsky reflek I negatif, Brudsinsky
reflek II negatif
c. Reflek superficial
Reflek dinding perut positif
4. Saraf Cranial
a. SC. I Olfaktorius : Tidak terdapat gangguan indra penciuman
b. SC. II Optikus : Penglihatan klien baik dapat menatap ke arah
perawat
c. SC. III Okulomotorikus : Refleks pupil baik
d. SC. IV Trochlearis : Gerakan mata baik
e. SC. V Trigiminus : Refleks korenea , refleks kedip dan sensasi
wajah baik
f. SC. VI Abdusen : Gerakan deviasi mata ke lateral baik
g. SC. VII Fasialis : Klien dapat mengangkat alis mata,menutup
dengan tahanan.
h. SC. VIII Vestibulo : Tidak ada gangguan pendengaran
i. SC. IX Glosofaringeus : Tidak dapat terkaji dengan baik
j. SC. X Vagus : Refeks menelan baik
k. SC. XI Asesoris : Klien dapat menggerakkan bahu dengan baik
l. SC. XII Hipoglosus : Tidak terdapat gangguan, terdapat reflek telan
5. Tidak terdapat parise/ plegia / paralise
6. Tidak terdapat koordinasi gerak
SYSTEM PENDINDRAAN
1. Penglihatan
a. Bentuk normal
b. Visus belum dapat dikaji tetapi klien tidak memilki riwayat penyakit mata
Pupil diameter 5 mm, isokor, refleks cahaya positif
c. Tidak ada buta warna
d. Tidak terdapat tekanan intra okuler
e. Gerak bola baik, lapang pandang bisa fokus.
2. Penciuman (hidung)
Bentuk hidung simetris, tidak ada polip
3. Pendengaran
Aurikel normal , Membran timpani keruh, tidak ada otorrhoe, tidak tinitus
tidak ada gangguan pendengaran.
SYSTEM PERKEMIHAN
Terpasang kateter, oliguria, produksi urin 50 cc ml/7 jam/hari, warna kuning
bening, bau khas urin (amoniak), tidak ada darah.
SYSTEM PENCERNAAN
a. Mulut
Selaput lendir lembab, Bibir tidak sianosis
Tidak ada pemesaran tonsil, Tenggorokan sulit menelan
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, mulut berbau, gigi kotor terdapat karies
Lidah kotor, tidak termor , simetris
b. Abdominal
bising usus frekuensi 10 x/menit, asites, tidak ada hepatomegali, tidak ada
pembesaran lien
c. Bowel
BAB 1 x/hari, konsistensi lembek bau khas feses
Tidak konstipasi, tidak inkontinensia, tidak diare,tidak ada darah dan lendir,
tidak terpasang kolostomi, tidak ada wasir
SYSTEM MUSKOLOSEKELETAL
ROM terbatas, terpasang infus di tangan kanan
Kekuatan otot 2
Tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, tidak ada hematom, terdapat skoliosis
SYSTEM INTEGUMEN
Kulit hiperpigmentasi, akral dingin kering
Turgor tidak elastis, Refile time .< 3detik
tidak ada perdarahan kulit petechiae, tidak ada ekimosa, tidak ada papula, tidak ada
tumor , tidak ada postule, lesi kulit sekunder yaitu ulkus lokasi di punggung bagian
bawah, tidak ada atrosis, tidak ada erosi, tidak ada fisura, tidak ada keloid
SYSTEM REPRODUKSI
PEREMPUAN
Bentuk kelamin normal dan bersih
SYSTEM ENDOKRIN
Tidak ada faktor alergi, imunisasi BCG, Polio, DPT.I, DPT.II, Hepatitis
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Hari / tanggal : Selasa, 27 Februari 2018
BGA Arteri
1. Test suhu tubuh Pasien
Ar
PH L 7.39 7.35-7.45
Elektrolit
Hemoglobin/Oxygen
tHb 9.9 RNF g/dL
ENTERED PARAMETER
Barometer 756.2
Interpretasi : Asidosis metabolik terkompensasi penuh
HEMATOLOGI (B)
HEMA LENGKAP
PLCR 26.5 %
Diff Count
Kimia Klinik
Ccalcium
5 3x1 Merupakan suplemen asam lambung
Carbonat
DAFTAR MASALAH
356, 25 cc
Balance cairan = intake-output
= 770-356, 25
= 413,5 cc
3 Senin, 26 DS : Klien mengatakan lemas Kelemahan Gagal
Februari DO : otot-otot penyapihan
2018 - Klien terpasang pernapasan ventilator
ventilator mode kontrol
penuh (PCV)
- Kesadaran
composmentis
- Pasien menggunakan
otot bantu pernapasan
- PCO2 : 45 mmH2O
- PO2 : 149 mmH2O
- TV 310
DIAGNOSA KEERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret
2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi
3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d volume cairan yang kurang/berlebih
4. Resiko gagal penyapihan ventilator berhubungan dengan kelemahan otot-otot
pernapasan
RENCANA KEPERAWATAN
No Dx Tujuan Intervensi
1 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kepatenan jalan nafas
keperawatan selama 3x7 jam 2. Dengarkan adanya suara nafas
diharapkan bersihan jalan nafas tambahan
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Lakukan penyedotan (Suction)
Kriteria Hasil (NOC) endotrakheal
Status Pernafasan : Kepatenan jalan 4. Lakukan broncheal washing
nafas 5. Lakukan perawatan rongga mulut
1. Frekuensi pernafasan dalam 6. Mengatur posisi tidur pasien
rentang normal (16-24x/menit) 7. Kolaborasi pemberian terapi
2. Irama pernafasan reguler ekspektoran, bronchodilator, dan
3. Tidak menggunakan otot bantu mukolitik
pernafasan
4. Tidak ada suara nafas tambahan
5. Akumulasi sekret tidak berlebih
6. Sputum encer atau mudah di
suction
7. Sekret hilangOPA/ ETT bersih
TINDAKAN KEPERAWATAN
- RR: 28x/menit
11.00 20. Memonitor respirasi
SpO2 : 99%
dan SpO2 setiap satu
jam
- RR: 26x/menit
12.00 21. Memonitor respirasi
SpO2 : 99%
dan SpO2 setiap satu
jam
- Urin 50cc/7jam
13.00 22. Monitor output urin
- RR: 26x/menit
13.00 23. Memonitor respirasi
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 99%
jam
14.00 24. Memonitor respirasi - RR: 31x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 99%
jam
15.00 25. Memonitor respirasi - RR: 25x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 100%
jam
15.00 26. Mengkaji status - CRT>3 detik, tidak
dehidrasi sianosis, mukosa mulut
lembab
16.00 27. Memonitor respirasi - RR: 28x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 98%
jam
16.00 28. Berkolaborasi - Terapi combivent 2.5
pemberian obat mg dan pulmicort 2ml
bronkodiltor dan diberkan melalui
ekspektoran nebulizer dan
pemberian obat oral
asetil sistein 200mg
17.00 29. Memonitor respirasi - RR: 31x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 98%
jam
18.00 30. Memonitor respirasi - RR: 28x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 99%
jam
19.00 31. Memonitor respirasi - RR: 32x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 98%
jam
19.00 32. Mengkaji stastus - Usaha pasien kurang
pernafasan WOB, maksimal
otot bantu nafas dan
TK, tidal volume,
frekuensi nafas
spontan
19.00 33. melakukan weaning - Pasien terpasang venti
venti secara bertahap dengan mode SIMV
19.15 33. Melakukan - Sekret kental
penyedotan (Suction) kekuningan
endotrakheal
20.00 34. Memonitor respirasi - RR: 24x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 100%
jam
21.00 35. Memonitor respirasi - RR: 23x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 100%
jam
21.00 36. Monitor output urin - Output Urin : 50 cc
22.00 37. Memonitor respirasi - RR: 26x/menit
dan SpO2 setiap satu SpO2 : 100%
jam
22.00 38. Berkolaborasi - KSR 600mg/24 jam
pemberian KSR per oral
356, 25 cc
Balance cairan = intake-
output
= 770-356,
25
- =
413,5 cc
- Furosemid diberikan
07.45 12. Melanjutkan
melalui syiring pump
pemberian
dengan rate 2mg/jam
diuretik
1,2,3,4 28 Februari
2018
06.00 1. Menghitung balance - Balance
cairan cairan/7jam
Intake
Infus : 500 cc
Furosemide : 12 cc
Cedocard : 7cc
Fortanest : 1 cc
Nefrisol : 100 cc
Susu+obat: 150 cc
+
770 cc
Output
Urin: 50 cc
IWL: 306,25 cc +
356, 25 cc
Balance cairan = intake-
output = 770-356, 25 =
413,5 cc
CATATAN PERKEMBANGAN
356, 25 cc
Balance cairan = intake-output =
770-356, 25 = 413,5 cc
- Terdapat edema di ekstremitas
- Akral hangat
- CRT > 3 detik
- Kalium : 3,51 mmol /L
- Natrium: 140,3 mmol/L
- Ureum : 31,7 mg/dL
- Kreatinin : 6,02 mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Senin, 29 Gagal penyapihan S: -
Februari 2018 ventilator O:
06.00 WIB berhubungan - Pasien terlihat tenang
dengan - Tingkat kesadaran composmentis
kelemahan otot- - Irama nafas ireguler
otot pernapasan - Usaha pasien bernafas tidak adekuat
- VT : 3,10
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi