Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN STROKE
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Tanggal berlaku :
Halaman :

Manokwari, 2019

RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA
PAPUA BARAT Dr. EKO YUNIANTO, Sp.F, MHKes
KOMISARIS POLISI, NRP:79061558

1. Pengertian Stroke adalah deficit neurologis yang terjadi mendadak, lebih dari 24 jam dan
disebabkan oleh factor vaskuler.
Stroke dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Stroke hemmoragik, biasanya disertai dengan sakit kepala, muntah,
penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi
 Stroke non hemoragik, biasanya tidak disertai sakit kepala hebat, muntah,
penurunan kesadaran, dan tekanan darah tidak tinggi.
2. Tujuan Agar petugas medis dan paramedis dapat memahami dan memberikan penanganan
yang tepat pada pasien.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas memberikansalamsebagaipendekatanterapeutik saat menerima pasien.
3. Petugas menanyakan keluhan utama pada pasien/ keluarga pasien apakah ada
kelumpuhan anggota gerak satu sisi (hemiparesis), gangguan sensorik satu sisi
tubuh, hemianopsi (buta mendadak), penglihatan ganda (diplopia), vertigo, susah
berbicara (afasia), sulit menelan (disfagia), pelo (disartria), ataksia, kejang atau
penurunan kesadaran.
4. Petugas menyakan pada pasien/ keluarga pasien apakah pernah mempunyai
riwayat stroke sebelumnya, riwayat hipertensi, riwayat DM, riwayat dislipedemi,
kebiasaan merokok dan konsumsi alcohol.
5. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda vital (nadi,
suhu,dan frekuensi pernapasan)
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki.
7. Petugas melakukan pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS)
b. Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, lasseque, kernig, brudzinsky
c. Saraf kranialis : saraf I-XII
d. Motorik: kekuatan, tonus, reflex fisiologis, dan reflek patologis
e. Sensorik
f. Pemeriksaan fungsi luhur
g. Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan pemeriksaan reflex
batang otak meliputi reflex kornea, reflex pupil terhadap cahaya, reflex
okulosefalik, reflex respirasi.
8. Petugas menegakkan diagnosa strokeyang didapat dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
9. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang akan
dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien
10. Petugas memberikanterapi untuk pengobatan stroke:
a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC
b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor, koma, atau gagal nafas
c. Pasang jalur infuse IV dengan larutan NaCL0,9% dengan kecepatan 20
ml/jam (jangan menggunakan cairan hipotonis seperti dekstrosa 5% dalam
air salin dan saline 0,45% karena dapat memperberat edema otak)
d. Berikan O2 : 2-4 liter/menit via nasal canul
e. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut
f. Untuk stroke haemoragik:
1) Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan ulang pada
orang yang dasar anyanormotensi diturunkan sampai sistolik 160
mmHg, pada orang dengan hipertensi sedikit lebih tinggi
2) Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara
meninggikan posisi kepala 15-30% sejajar dengan bahu.
g. Persiapkan pasien untuk dirujuk setelah kondisi lebih stabil
11. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada keluarga
pasien dan memberikan penjelasan bahwa pasien memerlukan pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf sehingga setelah pasien
dalam keadaan stabil, pasien akan dirujuk kepelayanan kesehatan sekunder.
12. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose dan terapi ke
dalam rekam medik
13. Petugas menandatangani rekam medik.
a. Petugas menulis hasil diagnose pada buku registerPerawat berkolaborasi
dengan dokter (rehidrasi parenteral) untuk dehidrasi berat
b. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi
c. Perawat melakukan evaluasi
d. Perawat melakukan dokumentasi

6. Unit 1. Poli umum


Terkait 2. UGD
3. Apotik
4. Laboratorium
5. Rawat inap
7. Dokumen - Rekam Medik
Terkait - Register
- Blanko resep

Anda mungkin juga menyukai