Oleh :
Kelompok 2
Haqqi Ismah Latifah 1711211012
Hukma Shabiyya 1711212048
Febby Mula Marta 1711211043
Reni Novita 1711211005
Elsa Aprillia 1711211027
Ovaria Suwandi 1711216003
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan makalah “Sistem Informasi Manajemen
Kesehatan”. Makalah ini ditulis guna menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem dan
Teknologi Informasi Kesehatan.
Penyusunan tugas ini dilaksanakan atas bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu perkenankan kami menyampaikan ucapan hormat dan terima
kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Sistem dan Teknologi Informasi
Kesehatan yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya kami berharap semoga
makalah tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
1.4.1 Manfaat Bagi Penulis.........................................................................3
1.4.2 Manfaat Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.............................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Sistem 4
2.1.1 Konsep Dasar Sistem.........................................................................4
2.2 Informasi 5
2.2.1 Konsep Dasar Informasi.....................................................................5
2.2.2 Nilai Informasi...................................................................................5
2.3 Manajemen 6
2.4 Konsep Sistem Informasi Manajemen 10
2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen 10
2.6 Karakteristik Sistem Informasi Manajemen 13
2.7 Komponen Dalam Sistem Informasi Manajemen 14
2.8 Fungsi, Tugas dan Tujuan Sim 21
2.8.1 Fungsi Sistem Informasi Manajemen..............................................21
2.8.2 Tugas Sistem Informasi Manajemen................................................22
2.8.3 Tujuan Sistem Informasi Manajemen..............................................23
2.9 Manfaat Sistem Informasi Manajemen 26
2.10 Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 26
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................29
5.1 Kesimpulan 29
5.2 Saran 30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
29
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu
rumusan masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi
Manajemen khususnya mencakup :
1. Apakah Konsep Dasar Sistem ?
2. Apakah Konsep Dasar Informasi ?
3. Apa Itu Manajemen?
4. Apakah Konsep Sistem Informasi Manajemen?
5. Apa Pengertian Sistem Informasi Manajemen?
6. Apa Karakteristik Sistem Informasi Manajemen?
7. Apa Komponen Dalam Sistem Informasi Manajemen?
8. Apa Fungsi, Tugas dan Tujuan Sim ?
9. Apa Manfaat Sistem Informasi Manajemen?
10. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Kesehatan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk
mengetahui tentang :
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Sistem.
2. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Informasi.
3. Untuk Mengetahui Apa Itu Manajemen.
4. Untuk Mengetahui Konsep Sistem Informasi Manajemen.
5. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Informasi Manajemen.
6. Untuk Mengetahui Karakteristik Sistem Informasi Manajemen.
7. Untuk Mengetahui Komponen Dalam Sistem Informasi Manajemen.
8. Untuk Mengetahui Fungsi, Tugas dan Tujuan Sim.
9. Untuk Mengetahui Manfaat Sistem Informasi Manajemen.
10. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.
29
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Penulis
Dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem dan Teknologi
Informasi Kesehatan
1.4.2 Manfaat Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Untuk Membantu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
memahami dan mendalami pokok bahasan Sistem Informasi Manajemen
Kesehatan.
29
BAB II
PEMBAHASAN
1.5 Sistem
1.5.1 Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
unsur atau komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling
tergantung satu sama lain. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan
untuk mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
1) Tinjauan atas dasar fasilitas (komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2) Tinjauan atas dasar aktivitas (prosedur)
Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu.
29
mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk
menghasilkan informasi atau energi atau barang.
6) Menurut James Havery : sistem adalah prosedur logis dan rasional
untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7) Menurut John Mc Manama : sistem adalah sebuah struktur konseptual
yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang
bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan secara efektif dan efesien.
8) Menurut C.W. Churchman : sistem adalah seperangkat bagian-bagian
yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
1.6 Informasi
1.6.1 Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya.
b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi
derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.
c. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah
investasi akan dilakukan.
1.6.2 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi
tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi
dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Berikut beberapa pengertian informasi menurut dari para ahli :
1) Menurut Gordon B. Davis : Informasi merupakan data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
29
bermanfaat dalam mengammbil keputusan saat ini atau saat akan
mendatang
2) Menurut RJ. Beishon : Informasi yaitu mencakup issarat dan data
yang diterima seorang manajer sehari-hari, apakah itu mencakup
pekerjaannya ataupun tidak
3) Menurut Davis (1992) : informasi merupakan kelompok teratur, studi
yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan sebagainya. Data
berbentuk karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun simbol-
simbol khusus.
4) Menurut Burch dan Stater : Dalam informasi harus memperhatikan
beberapa sifat, diantaranya :
Accessibility (siafatnya mudah diperoleh)
Accuracy (sifat luaus dan lengkapnya)
Comprehensivenss (ketilitian)
Approciativenes (kecocokan)
Time Lessens (ketepatan waktu)
Clearity (kejelasan)
Flexibility (keluwesan)
Unsuspiciouns (tidak ada prasangka)
Quantifiable (dapat dibuktikan)
Conformity (dapat diukur)
1.7 Manajemen
Manajer merupakan seseorang yang bekerja sama dengan orang
lain dengan cara mengorganisasikan kegiatannya secara bersama sama
untuk merealisasikan tujuan perusahaan.
Umumnya manajemen mempunyai tanggung jawab dan tugas yang sama,
yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengendalian.
Tetapi jika dilihat dari sisi level manajemen atau tingkatan
manajemen bisa dibagi kedalam tiga jenjang manajemen sesuai fungsi
dan tugasnya, yaitu:
29
Tingkatan Manajemen
Tingkatan Manajemen
1) Manajemen Puncak (Top Level of Management)
Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat
manajemen yang paling atas dan memiliki otoritas tertinggi pada
sebuah organisasi perusahaan dan bertanggungjawab langsung kepada
pemilik perusahaan. Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja
pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal
teknis.Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar
diantara manajemen pada tingkatan lainnya. Manajemen puncak
berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan manajemen yang
berada dibawah otoritasnya.
Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif
Executive Officer), GM (General Manager) atau yang sering pula
disebut presiden direksi (presdir).
Direksi merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau
pemegang saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan,
dan CEO dipilih oleh dewan direksi perusahaan.
Adapun peran dan tugas manajemen puncak antara lain :
a. Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan
b. Menentukan tujuan perusahaan
c. Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen
puncak
d. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
29
e. Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen
dibawahnya
29
f. Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena
manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen
puncak dengan manajemen yang lebih rendah.
g. Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan
CEO perusahaan.
29
e. Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak
menyusun rencana jangka panjang.
29
3) Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul" Manajement Information
System; Conceptual Foundation, Strukture and Development"
mendefinisikan SIM adalah sistem manusia/mesin yang terpadu guna
menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusan didalam suatu organisasi.
4) Drs. Soetedjo Moeljodihardo dalam bukunya " Manajement Information
System" mendefinisikan SIM adalah suatu metode untuk menghasilkan
informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan luar
organisasi dan kegiatan operasi di dalam organisasi, dengan tujuan untuk
menunjang proses pengambilan keputusan serta memperbaiki proses
perencaaan dan pengawasan.
5) Drs. Komaruddin dalam bukunya "Ensiklopedia Manajemen"
mendefinisikan SIM adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan
terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat
memberikan kemudahan bagi proses manajemen.
Secara singkat “sistem” merupakan suatu totalitas himpunan bagian-
bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai
suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkungan, sedangkan “informasi”
merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan “manajemen” adalah ketatalaksanaan proses pengunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran tertentu. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu
sistem manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk
mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di
dalam organisasi. Adapun SIM juga dapat didefenisikan sebagai suatu pendekatan
dalam menajemen untuk mengumplkan data, memproses data tersebut dan
menganalisanya untuk menghasilkan data dan menyajikan informasi sebagai
landasan untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
29
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran
atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga
terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri
dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa
komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud.
Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem
informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan
29
dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer
berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa
sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik
dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin
membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui
serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti
bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan
penggunaannya dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa
perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan
manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil
keputusan.
29
h) SIM membutuhkan perencanaan yang sangat matang dan panjang, sambil
memperhitungkan perkembangan organisasi di masa mendatang. Analisis dan
desain SIM biasanya membutuhkan waktu antara satu sampai dua tahun
Komponen
Catatan
Sistem
Perangkat Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer
keras (pusat pengolah, unit masukan/keluaran, unit penyimpanan file,
dsb), peraatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran
Perangkat Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama:
lunak a) Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan
sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem
komputer.
b) Aplikasi Perangkat lunak umum, seperti model analisis dan
keputusan .
c) Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara
spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
Database File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media
penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape,
dsb. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain di atas
kertas, mikro film, dsb
Prosedur Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan
dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada tiga
jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu:
1.Instruksi untuk memakai
2.Intruksi untuk penyiapan masukan
3.Instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer
Personil Operator komputer, analisis sistem, programmer, personil data
entry, dan manajer sistem informasi
29
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepentingan system informasi
manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan. Sistem informasi menajemen
dibeberapa perusahaan besar setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :
1) Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System)
Dimana system ini merupakan subsistem dari SIM yang melakukan
proses penyesuaian (update) atas berbagai database yang terdapat dalam
perusahaan dan menyajikannya dalam bentuk informasi terkini
sebagaimana dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. System
pemprosesan data ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu batch
processing dan online processing. Pemprosesan data secara batch adalah
pengaupdatean database melalui pengumpalan data pada satu periode
tertentu untuk kemudian dilakukan update pada satu waktu tertentu secara
serentak. Pemprosesan data secara online adalah pendekataan yang
melakukan update terus-menerus mengikuti proses pemasukan data yang
terbaru.
2) Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System)
Sistem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk kemudian
diproses untuk menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh
manajer dalam menentukan perencanaan dan mengambil keputusan.
Beberapa jenis pelaporan manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan,
sebagai berikut :
a. Laporan Detail (Detail Report). Laporan yang memuat informasi
detail dari setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan
berdasarkan waktunya serta informasi detail lainnya.
b. Laporan Ringkas(Summary Report). Laporan ini memuat beberapa
informasi penting yang diperlukan, yaitu pada manajemen pada
level yang lebih tinggi.
c. Laporan Pengecualian(Exception Report). Merupakan laporan
yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas strandar tertentu
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Laporan Atas Permintaan(On Demand Report). Laporan ini
dilaporkan atas dasar permintaan saja.
29
3) Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan (Decision Support
System)
System ini secara terprogram mampu menjawab beberapa kasus
dalam perusahaan yang menyangkut jawaban ataspertanyaan “bagamana
apabila”. Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem
komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan
masalah semi struktur
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer
dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
Kegiatan intelijen
Kegiatan merancang
Kegiatan memilih dan menelaah
29
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS
generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen.
Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan
maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk
menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model
digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi
ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic
spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna
untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari
solusi.
DSS digunakan dalam suatu perusahaan dengan alasan :
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang
meningkat.
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah
operasi-operasi bisnis.
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di
pasar yang benar-benar menguntungkan.
Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision Support Sistem (DSS)
antara lain:
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan
keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh manajer yang kurang berpengalaman.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih
efektif.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi
beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
29
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
4) Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris disebut automation memiliki
padanan kata mechanization dan computerization (Lernout & Hauspie
Speech Products N.V., 1993). Automation memiliki dua makna yaitu a) the
use of automatic equipment to save mental and manual labour
(penggunaan peralatan otomatis untuk menghemat pikiran dan tenaga) b)
the automatic control of the manufacture of a product through its
successive stages (kendali otomatis dalam pembuatan suatu produk dengan
tahapan yang sistematis).
Mechanization yang memiliki kata kerja mechanize memiliki arti
give a mechanical caracter to (menerapkan sistem mekanis), dan
compurization dengan kata kerja computerize mengandung makna yaitu
a. Equip with a computer, install a computer in (menggunakan
komputer)
b. Store, perform, or produce by computer (menyimpan,
melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (and complex
for windows, 1993).
29
kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah (word processing);
penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data (spreadsheet);
pengelolaan database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan penjadwalan
(appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor
yang banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan
menggunakan peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000)
menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan
berkembangnya teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk
keperluan perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam upaya meraih efektivitas dan
efisiensi proses/kegiatan perkantoran. Seiring dengan desakan global dan
perkembangan teknologi informasi yang menuntut terselesaikan proses
pengolahan informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn peralihan metode dari
manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan untuk segera dipenuhi. Namun,
bukan berarti dengan serta merta meninggalkan seluruh proses manual dan
memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus menjadi
pertimbangan dalam melakukan otomatisasi.
System otomasi kantor ini merupakan system komunikasi. Komunikasi
dalam perusahaan dan kantor pada masa ini memanfaatkan jaringan computer
untuk melakukan komunikasi satu sama lain melalui computer yang terkoneksi
melalui jaringan tertentu. Dianatar system aplikasi ini adalah :
a. System Pemprosesan Kata (Word Processing System), yaitu system untuk
mengirimkan pesan-pesan kepada pegawai-pegawai
b. Sistem Surat Elektronik (E-mail System), yaitu system untuk melakukan
komunikasi secara langsung kepada staf lain sekalipun berbeda ruangan
atau tempat.
c. Sistem Penjadwalan Depeartemen (Departement Scheduling System),
yaitu system untuk melakukan penjadwalan pertemuan dan berbagai
aktivitas dalam sebuah perusahaan.
d. Telepon Seluler(Celuler Phone), yaitu jasa pemakaina telepon yang bias
digunakan dan dihubungkan dimanapun seseornag berada.
29
e. Sistem Peranta (Pager System), yaitu jasa pengiriman pesan singkat
melalui operator tertentu.
f. Sistem Pintar (Expert System)
System pintar adalah system kompuetr yang memberikan informasi
kepada manajer hal-hal yang biasanya dibutuhkan dan diperoleh dari
seorang pakar atau konsultan. ilmu kecerdasan buatan merupakan salah
satu diantaranya. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah ilmu
pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan (mesin)
sedemikian rupa sehingga menyerupai kepandaian manusia.dimana
bekerja berdasarkan symbol symbol dan metoda non algoritmik guna
memecahkan suatu persoalan Sistem Pakar (Expert System) adalah bagian
dari ilmu kecerdasan buatan dimana berupa perangkat lunak komputer
yang mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang dimilikinya bersumber
pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah dengan pengalaman
praktis yang dimiliki oleh seorang pakar (Expert).
Dengan kemampuan demikian, Sistem Pakar akan sangat berguna
sebagai alat bantu (tool) dalam menyelesaikan masalah yang rumit. Pada
makalah ini dibahas tentang aplikasi dari Sistem Pakar untuk membantu
suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari suatu sistem akuisisi data.
Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan data dari suatu
pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk
pengolahan lebih lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran,
pengumpulan dan pengolahan data. Elemen dasar pada sistem ini yaitu
sensor, alat ukur elektronik (instrumentasi), antarmuka (interface) dan
perangkat komputer. Untuk mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini
diperlukan pula kualitas dan tingkat kondisi yang "sehat" (baik) dari setiap
elemen. Dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan dan perawatan
elemen sistem dengan benar dan baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit
seiring dengan jumlah dan macam dari elemen. Sistem yang dirancang ini
adalah suatu alat bantu yaitu berupa perangkat lunak yang dijalankan di
komputer sistem akuisisi tersebut.
29
Pada aspek pertama, komputer dan instrumen alat ukur harus sudah
terhubung dan dapat saling berkomunikasi. Aspek kedua, komputer dapat
mengontrol alat ukur tersebut serta dapat mengambil dan mengumpulkan data
status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data yang lengkap ini menjadi
suatu fakta yang kemudian diproses dengan algoritma Sistem Pakar.
Dengan menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar, dihasilkan suatu
program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang dapat melakukan
pemantauan, melacakdan diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat
memberikan saran atas kerusakanatau kesalahan alat ukur tersebut. Sistem ini
merupakan alat bantu otomatis yangmempunyai kemampuan analis dan daya nalar
terhadap suatu masalah. Uji cobasistem dilakukan untuk menguji dari kinerja
rancangan perangkat lunak yang telahdisusun pada suatu sistem akuisisi yang
telah berjalan.
Program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang pintar ini akan
sangat membantu bagi proses pengelolaan sistem dan pada akhirnya akan
menunjang kualitas dari sistem data akuisisi. Model sistem pengelolaan
instrumentasi alat ukur ini dapat dikembangkan untuk aplikasi khusus lainnya,
misalkan suatu system pengelolaan suatu instrumentasi jarakjauh {remote
system).
29
yang diberlakukan dalam dunia bisnis, setra misalnya perubahan
terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan transportasi.
2) Fungsi kedua
Adalah pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat
bagi para pengambil keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah
dikumpul kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar
fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil
dari kedua fungsi terseut kemudian disajikan dala suatu bentuk laporan
yang membuat informasi-infomasi penting yang yang dibutuhkan
perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan manajemen
perusahaan.
1.12.2 Tugas Sistem Informasi Manajemen
Selain dari fungsi utamanya Sistem Informasi Manajamen juga
mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas SIM sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis
Pada kegiatan pertama SIM akan menyajikan informasi untuk
fungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan lain sebagainya. Pada
kegiatan berikutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan
informasi-informasi juga mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan
informasi unttuk perencanaan taktis dan mengambilan keputusan untuk
pengendalian opersioanla perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi
Manajemen akan berguna untuk perencanaan startegis dan kebijakan
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen puncak.
29
a. Mengusahakan sebanyak mungkin keputusan-keputusan yang diambil
sebaai dasar tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang bersifat rutin agar dapat mengurai
waktu supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin sebagai peringatan untuk
menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar dugaan.
d. Menyajikan informasi kepada manajer yang akan membantu membuat
keputusan yang lebih baik secara cepat dan tepat. Informasi harus
jelas kepada manajer yang membutuhkan.
29
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
29
Raymond McLeod Jr mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen
sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi
menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah
terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin
terjadi di masa depan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga
terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri
dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.
Unsur-unsur Sistem Informasi. Semua sistem Informasi memiliki 3 (tiga)
unsur atau kegiatan utama, yaitu :
1. Menerima data sebagai masukan ( input)
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur
data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output). Prinsip ini berlaku baik
untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
// Data Informasi
Imput Keluaran
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan
memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.
29
2. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, pengarahan, dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena unit sistem kerja yang
terkoordinasi dan sistematis.
4. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi
29
bila data/informasi yang akan dipakai untuk mendasarinya kurang atau tidak
cukup tersedia ketika dibutuhkan. Tanpa dukungan data/informasi yang baik
kebijakan yang kita ambil akan kurang tepat atau keliru.
Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan
ditujukan ke arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil
dan berdaya guna, yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu
dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk:
1. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka
perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan
penilaian
2. Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya
penanggulangannya
3. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang kesehatan
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
29
29
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.15 Kesimpulan
- Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur
atau komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling tergantung satu
sama lain.
- Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi
tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi
dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
- Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen
yang paling atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi
perusahaan dan bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan.
- Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki
manajemen pada sebuah perusahaan.
- Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan
manajemen yang paling rendah dalam sebuah perusahaan.
- Sistem informasi manajemen adalah sebuah bentuk sistem informasi yang
ditujukan untuk melayani para manajer.
- Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem manusia/mesin
yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-
fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam
organisasi.
- Terdapat 5 komponen dasar SIM, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
database, prosedur, dan personil.
- Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi yaitu :
o fungsi pengumpulan data internal maupun eksternal perusahaan
secara sistematik yang secara periodic mengalami penyesuaian.
- Fungsi pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi para
pengambil keputusaan manajemenen.
- Adapun tugas SIM sebagai berikut :
29
o Pengelolaan Transaksi
o Perencanaan Operasional
o Perencanaa Teknis
o Perencanaan Stategis
- Tujuan SIM adalah untuk meningkat efektivitas para menajer yang
menggunakan Informasi tersebut.
- Manfaat Sistem Informasi Manajemen seperti:
o Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan
realtime.
o Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, pengarahan, dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi.
o Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena unit sistem
kerja yang terkoordinasi dan sistematis.
o Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam
organisasi
- Sistem informasi kesehatan adalah sebuah kumpulan dari komponen-
komponen sistem yang terintegrasi dengan baik yang mengatur bidang
kesehatan.
1.16 Saran
Dari penulisan makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat
memahami pembelajaran mengenai Sistem Informasi Manajemen Kesehatan serta
mengetahui keperluan informasi berdasarkan level manajemen. Diharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
kedepannya
29
DAFTAR PUSTAKA
29