6.1 Simpulan
dan 8. Ternyata, masalah yang masih sering timbul yaitu KEK dan
hubungan antara asupan lemak dengan IMT. Hal ini dapat dijelaskan
102
semakin tinggi IMT. Hasil dari ketidakseimbangan antara komposisi
gemuk.
6.2 Saran
103
Pada penelitian ini tidak menghubungkan karbohidrat,
104
DAFTAR PUSTAKA
105
9. Almatsier,S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 2002.
10. Notoatmodjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta; 2003.
11. Soekirman. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan
Masyarakat Ditjen Dikti. Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta. 2000.
12. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi.
Buku Kedokteran EGC: Jakarta. 2004. p.105-121.
13. Virgianto G, Purwaningsih. Konsumsi Fast Food Sebagai Risiko
Terjadinya Obesitas pada Remaja. Jakarta. 2006.
14. Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta; 2008.
15. Ahmad, Farida I. Pengaruh Kemandirian Belajar dan Disiplin
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siklus Akuntansi Siswa Kelas
X SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008. [Artikel
Penelitian]. Yogyakarta: UNY Press; 2008.
16. Roberts BSW, Williams SR. Nutrition Throughout the Life
Cycle (4th) Edition. McGraw-Hill Book Companies: Singapore;
2000.
17. Wohl G. Obesity. Modern Nutrition in Health and Disease 4 th
Edition, Lea & Febiger : Philadelphia. 1971.
18. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta:
Sagung Seto; 2002.
19. Khomsan A. Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup.
Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta; 2004.
20. Sediaoetama. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I.
Bhatara Karya Akbar. Jakarta; 2006.
106
21. Kusumajaya Y. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Status Gizi Remaja (SLTP dan SLTA) Di Wilayah DKI Jakarta
Tahun 2005 (Analisis Data Sekunder Penilaian Status Gizi Anak
Sekolah Dan Remaja Di 10 Kota Besar Di Indonesia). [Thesis].
FKMUI; 2007.
22. Berg A, Muscat RJ. Faktor Gizi. Jakarta: Bhratara Karya Aksara;
1986.
23. Kurniasih, E. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang.Jakarta: PT
Gramedia; 2010.
24. Tarigan TJE, Utami Y. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6 st ed
jilid 1. Jakarta: EGC; 2014. p.420.
25. Tarigan TJE, Utami Y. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 1 st ed
jilid 1. Jakarta: EGC; 2014. p.423.
26. Truswell, Stewart. Assesment of nutritional status and
biomarkers. In: Essential of human nutrition. 2 nd ed. Oxford
University Press; 2002.
27. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama; 2009.
28. Irianto, K. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi,
Bandung: Alfabeta; 2014.
29. Amelia, Sri. Pedoman Gizi Seimbang 2014. [Internet]. [Tempat
tidak diketahui]; Kementrian Kesehatan RI; 17 Februari 2014;
[diakses pada 4 April 2016]. Diunduh dari:
http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2
30. Suhardjo. Pangan, Gizi dan Pertanian. Jakarta: Universitas
Indonesia; 2006.
31. Lin BH, Guthrie J, Frazao E. Nutrient contribution of food away
from home in frazao. E (Ed.), America’s Eating Habits: Changes
107
and Consequences. USDA, ERS Agriculture Information Bulletin
750; 1999.
32. French SA, Story M, Neumark-Sztainer D, Fulkerson JA,
Hannan P. Fast food restaurant use among adolescents:
Associations with nutrient intake, food choice and behavioral and
psychosocial variables. International Journal of Obesity and
Related Metabolic Disorders; 2001. p. 25, 1823-1833.
33. Briefel RR, Johnson, CL. Secular trends in dietary intake in the
United States. Annual Review of Nutrition; 2004. p. 24, 401-431.
34. Institute of Medicine (IOM). Dietary Reference Intake for
Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty Acids, Cholesterol,
Protein and Amino Acids. A Report of the Panel on
Macronutrients, Subcommittees on Upper Reference Levels of
Nutrients and Interpretation and Uses of Dietary Reference
Intakes and the Standing Committee on the Scientific Evaluation
of Dietary Reference Intakes. National Academies Press. USA:
Washington DC; 2005.
35. Mahan K, Escott-Stump. Food, Nutrition, and Diet Therapy.
USA: W.B Saunders Company; 2008.
36. FAO. Energy and Protein Requirements: Report of a Joint
FAO/WHO Expert Consultation. Geneva: WHO Series; 1985.
37. Hardinsyah, Tambunan V. Kecukupan Energi, Protein, Lemak
dan Serat Makanan. Dalam Angka Kecukupan Gizi dan Acuan
Label Gizi. LIPI, Deptan, Bappenas, BPOM, BPS, Menristek,
PERGIZI PANGAN, PERSAGI dan PDGMI. Jakarta; 2004.
38. Hardinsyah, Irawati A, Kartono D, Prihartini S, Linorita I,
Amilia L, et al., Pola Konsumsi Pangan dan Gizi Penduduk
108
Indonesia. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan Badan
Litbangkes Kemenkes RI. Bogor; 2012.
39. Gibney MJ, Vorster HH, Kok FJ. Introduction to Human
Nutrition Blackwell Science. Oxford; 2002. p. 92-114.
40. Balitbangkes. Riset Kesehatan Dasar 2010. [diakses pada 10
April 2016]. Diunduh dari:
http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/
41. [WHO] World Health Organization. Body Mass Index
classification. [diakses pada 4 April 2016]; 2007. Diunduh dari:
http://apps.who.int/bmi/index.html
42. [WHO] World Health Organization. Protein And Amino Acid
Requirements In Human Nutrition Report Of A Joint
WHO/FAO/UNU Expert Consultation. WHO. Geneva; 2007.
43. Hardinsyah, Martianto D. Menaksir Kecukupan Energi dan
Protein serta Penilaian Mutu Konsumsi Pangan. Jakarta:
Wirasari; 1992.
44. McGuire M, Beerman KA. Nutritional Sciences: From
Fundamentals to Food, Second Edition. Wadsworth Cengage
Learning, Belmont; 2011.
45. Mahan K, Escott-Stump. Food, Nutrition, and Diet Therapy.
USA: W.B Saunders Company; 2008.
46. Boyle MA, Roth SL. Personal Nutrition. 7 th ed. Wadsworth
Cengage Learning, Belmont; 2010.
47. Brown JE. Nutrition Through the Life Cycle. 4th ed. Wadsworth
Cengage Learning, Belmont; 2011.
48. Vance DE, Vance JE. Biochemistry of Lipids, Lipoproteins and
Membranes. 5th ed. Elsevier, Amsterdam; 2008.
109
49. Letexier D, Diraison F, Beylot M. Addition of Inulin to a
moderately high-carbohydrate diet reduces hepatic lipogenesis
and plasma triacylglycerol concentrations in humans. Am J Clin
Nutr; 2003. p. 77:559–64.
50. Simopoulos A.P. Essential Fatty Acids in Health and Chronic
Disease. Am J. Clin. Nutr; 1999. 70 (suppl): p.560-569.
51. Wayne WC, Craig AJ, George PM, Nadine SC. Dietary Protein
Requirements of Younger and Older Adults. AmJ Clin Nutr;
2008. p. 88:1322–9.
52. Chen J, Raymond K. Beta-glucans in the treatment of diabetes
and associated cardiovascular risks. Vasc Health Risk Manag;
December 2008; 4(6): p.1265–1272.
53. Sri M, Agus T, Heryudarini H, Yekti W, Salimar. Kontribusi
energi, protein, lemak, karbohidrat dan serat menurut kelompok
bahan makanan yang dikonsumsi pada rumahtangga yang
memiliki anggota rumah tangga obesitas. [Jurnal]; 2006.
54. Soesanto W. Biostatistik penelitian kesehatan: biostatistik
dengan computer (SPSS 16 for windows). Surabaya:
Percetakan Duatujuh; 2012. hal. 82-83, 94.
55. Obesity, Abdominal Obesity, Physical Activity, and Caloric
Intake in US Adults: 1988 to 2010. [Internet]. [Diakses pada 08
November 2016]. Diunduh dari:
http://www.amjmed.com/article/S0002-9343(14)00191-0/pdf
56. W. V. Rumpler, M. Kramer, D.G. Rhodes, D.R. Pau. The Impact
Of The Covert Manipulation Of Macronutrient Intake On
Energy Intake And The Variability In Daily Food Intake In
Nonobese Men. [Artikel]. USA; 2006.
110
57. Soegih R. R, Wiramihardja K. K. Obesitas Permasalahan Dan
Terapi Praktik. Sagung Seto; 2009. 12-16p.
58. Salwa A. A, Nisreen A. A, Charlotte E. L. E, Janet E. C. Is There
An Association Between Food Portion Size And BMI Among
Briitsh Adolescents? [Jurnal]; 2014.
59. I Dewa Nyoman Supariasa. Penilaian Status Gizi. Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002. 113p.
60. Golay A, Allaz AF, Morel Y, de Tonnac N, Tankova S, Reaven
G (1996). Similar weight loss with low- or high-carbohydrate
diets. Am J Clin Nutr 63, 174–178.
61. Nago E.S, Lachat C.K, Huybregts L, Roberfroid D, Dossal R. A,
Kolsteren P. W. Food, Energy And Macronutrient Contribution
Of Out-Of-Home Foods In School-going Adolescents In
Cotonou, Benin. [Jurnal]; 2009.
62. Wang Z, Carla M. Patterson and Andrew PH. The Relationship
between BMI and Intake of Energy and Fat in Australian Youth:
A Secondary Analysis of the National Nutrition Survey 1995.
[Internet]. [Diakses pada 08 November 2016]. Diunduh dari:
http://espace.library.uq.edu.au/view/uq:7883/zw_nd_60_03.pdf
63. Pasiakos S. M, Lieberman H. R, Fulgoni V. L. Higher-Protein
Diets Are Associated with Higher HDL Cholesterol and Lower
BMI and Waist Circumference in US Adults. [Jurnal] USA;
2015.
64. Lin Y, Bolca S, Vandevijvere S, Vriese S. D, Mouratidou T,
Nevel M. D, et al., Plant and animal protein intake and its
association with overweight and obesity among the Belgian
population. [Jurnal]; 2010.
111
65. Kasper D. L, Hauser S. L, Jameson J. L, Fauci A. S, Longo D.
L, Loscalzo J. Harrison’s Principles Of Internal Medicine. 19th
ed. McGraw Hill Education; 2015. p. 462.
112
113
Lampiran 2
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA
KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA.
Tabel Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat dan Air yang dianjurkan untuk orang Indonesia
Kelompok BB* TB* Energi Protein Karbohidrat Serat Air
Lemak (g)
umur (kg) (cm) (kkal) (g) (g) (g) (mL)
Laki-laki Total n-6 n-3
10-12 tahun 34 142 2100 56 70 12,0 1,2 289 30 1800
13-15 tahun 46 158 2475 72 83 16,0 1,6 340 35 2000
16-18 tahun 56 165 2675 66 89 16,0 1,6 368 37 2200
19-29 tahun 60 168 2725 62 91 17,0 1,6 375 38 2500
Perempuan
10-12 tahun 36 145 2000 60 67 10,0 1,0 275 28 1800
13-15 tahun 46 155 2125 69 71 11,0 1,1 292 30 2000
16-18 tahun 50 158 2125 59 71 11,0 1,1 292 30 2100
19-29 tahun 54 159 2250 56 75 12,0 1,1 309 32 2300
(perorang perhari)
*Nilai median berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) orang Indonesia dengan status gizi normal berdasarkan
RISKESDAS 2007 dan 2010. Angka ini dicantumkan agar AKG dapat disesuaikan dengan kondisi berat dan tinggi
badan kelompok yang bersangkutan.
114
Lampiran 3
Ukuran Rumah Tangga (URT) Keterangan Besar Porsi
a. 1 sdm gula pasir = 10 gram
Untuk memudahkan menggunakan daftar ini, maka b. 1 sdm tepung susu =
daftar makanan dalam daftar dinyatakan dalam ukuran 5 gram1 sdm tepung beras, tepung sagu =
rumah tangga (URT). Cara ini cukup praktis untuk 6 gram
dipakai dalam pembuatan diet khusus. Daftar bahasan c. 1 sdn terigu, maizena, hunkwe = 5 gram
penukar ini disusun atas dasar buku penuntun oleh d. 1 sdm minyak goreng, margarin = 10 gram
bagian gizi RSCM dan Persagi 1987. e. 1 sdm =
Keterangan singkat: 10 ml
1. Bh = buah f. 1 ckr =
2. Bj = biji 240 ml
3. btg = batang g. 1 gls nasi = 140 gram =
4. bks = bungkus 70 gram beras
5. pk = pak h. 1 ptg sdg pisang (3 x 15 cm) =
6. kcl = kecil 50 gram
7. sdg = sedang i. 1 bj bsr tahu (6 x 6 x 2½ cm) =
8. bsr = besar 100 gram
9. ptg = potong j. 1 ptg pepaya (15x15 cm) = 100
10. sdm = sendok makan gram
11. gls = gelas 1 ptg sdg pisang (3 x 15 cm) =
12. ckr = cangkir 50 gram
115
Lampiran 4
Berikut ini dicantumkan 7 golongan bahan makanan. Bahan makanan dalam tiap golongan dalam jumlah yang
dinyatakan pada daftar bernilai sama. Oleh sebab itu, satu sama lain dapat saling menukar. Untuk singkatnya disebut
dengan istilah 1 Satuan menukar.
Golongan I
Bahan Makanan Sumber Karbohidrat
Bahan makanan ini digunakan sebagai makanan pokok: 1 satuan penukar mengandung 175 kalori, 4 gram protein, dan
40 gram hidrat arang.
Bahan Makanan Berat (g) URT
Nasi 100 ¾ gls
Nasi tim 200 1 gls
Bubur beras 400 2 gls
Nasi jagung 100 ¾ gls
Kentang 200 2 bj sdg
Singkong (*) 100 1 ptg sdg
Biskuit meja 50 4 bh
Roti putih 80 4 ins
Kraker 50 4 bh besar
Maizena (*) 40 8 sdm
Tepung beras 50 8 sdm
Tepung singkong (*) 40 8 sdm
Tepung sagu (*) 40 7 sdm
Tepung terigu 50 8 sdm
Tepung hunkwe (*) 40 8 sdm
116
Mie basah 100 1 ½ gls
Mie kering 50 1 gls
Havermout 50 6 sdm
Bihun 50 ½ gls
Keterangan:
Bahan makanan yang ditandai (*) kurang mengandung protein hingga perlu ditambah ½ sayuran penukar bahan
makanan sumber protein.
Golongan II
Bahan Makanan Sumber Protein Hewani
Umumnya digunakan sebagai lauk pauk. Satuan penukar mengandung 95 kalori, 10 gram protein dan 6 gram
lemak.
Bahan Makanan Berat (g) URT
Daging Sapi 50 1 ptg sdg
Daging babi 25 1 ptg kcl
Daging ayam 50 1 ptg sdg
Hati sapi 50 1 ptg sdg
Dadih sapi 50 2 ptg sdg
Babat sapi 60 2 ptg sdg
Usus sapi 75 3 bulatan
Telur ayam kampung 75 2 btr
Telur ayam negeri 60 1 btr besar
Telur bebek 60 1 btr
Ikan segar 50 1 ptg sdg
Ikan asin 25 1 ptg sdg
117
Ikan teri 25 2 asdm
Udang basah 50 ¼ gls
Keju 30 1 ptg sdg
Bakso daging 100 10 bj besar
20 bj besar
Golongan III
Bahan Makanan Sumber Protein Nabati
Umumnya digunakan juga sebagai lauk. Satu satuan penukar mengandung 80 kalori, 6 gram protein, 3 gram lemak, dan
8 gram karbohidrat.
Bahan Makanan Berat (g) URT
Kacang hijau 25 2 ½ sdm
Kacang kedelai 25 2 ½ sdm
Kacang merah 25 2 ½ sdm
Kacang tanah 20 2 sdm
Terkelupas 20 2 sdm
Keju kacang tanah 20 2 sdm
Kacang tolo 25 2 ½ sdm
Oncom 50 2 ptg sdg
Tahu 100 ½ bj bsr
Tempe 50 2 ptg sdg
118
Golongan IV
Sayuran
Merupakan sumber vitamin terutama karoten dan vitamin C, dan juga mineral (kalsium, zat besi, fosfor). Hendaknya
digunakan campuran dari daun-daunan seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan sebagainya, dengan kacang
panjang, buncis, wortel, labu kuning dan sebagainya. Sayuran campur 100 gram banyakya = 1 gelas (setelah dimasak
dan ditiriskan).
Sayuran Kelompok A, mengandung sedikit protein dan hidrat arang. Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpa
diperhitungkan banyaknya. Sayuran yang termasuk kelompok ini adalah:
120
Sirsak 75 ½ gls
Semangka 100 1 ptg bsr
Golongan VI
Susu
Merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, vitamin (terutama vitamin A dan niasin), serta mineral (kalsium dan
fosfor). Satu satuan penukar mengandung 110 kalori, 7 gram protein, 9 gram karbohidrat, dan 7 gram lemak.
Bahan Makanan Berat (g) URT
Susu sapi 200 1 gls
Susu kambing 150 ¾ gls
Susu kerbau 100 ½ gls
Susu kental tak manis 100 ½ gls
Yoghurt 200 1 gls
Tepung susu whole 25 5 sdm
Keterangan:
Yang ditandai (*) perlu tambahan 1 ½ satuan penukar minya untuk melengkapi minyaknya.
121
Golongan VII
Minyak
Bahan makanan ini hampir seluruhnya terdiri dari lemak. Satu satuan penukar mengandung 45 kalori dan 5 gram lemak.
Bahan Makanan Berat (g) URT
Minyak goreng 5 ½ sdm
Minyak ikan 5 ½ sdm
Margarin 5 ½ sdm
Kelapa 30 1 ptg kcl
Kelapa parut 30 5 sdm
Santan 50 ½ gls
Lemak sapi 5 1 ptg kcl
Lemak babi 5 1 ptg kcl
122
Nama Makanan Karbohidrat
No URT Berat (g) Energi (g) Protein (g) Lemak (g)
Jajanan (g)
1. Buras 1 bh 70 88 2,3 1,3 16,7
2. Bacang 1 bh 70 72 2,3 1,9 11,4
3. Bika ambon 1 pt 70 150 2,1 0,2 37,0
4. Bihun goreng 1 ps 200 300 5,9 8,9 51,0
5. Bakwan 1 bh 40 109 1,7 7,5 8,7
6. Bakso 1 ps 250 190 10,3 6,3 23,1
7. Bubur 1 sdm 10 4 0,1 0 1,3
8. Berondong 1 bh 15 60 0,6 0,1 14,3
9. Biskuit murah 1 bh 10 26 0,5 0,1 8,6
10. Biskuit mahal 1 bh 10 35 0,8 1,1 5,4
11. Buntil - 100 106 4,4 6,3 7,9
12. Combro 1 bk 50 105 0,8 3,3 17,9
13. Dodongkol 1 bh 40 7 1,3 0,9 15,0
14. Deblo 1 bh 20 52 0,4 3,0 10,6
15. Es krim (coconut 1 bh 30 47 0,9 0,5 9,8
milk)
16. Es mambo 1 bh 25 38 0 0 9,4
17. Es sirop 1 gls 125 56 0 0 14,1
18. Geluk indri 1 pt 35 60 0,6 1,4 11,2
19. Goreng oncom 1 bh 30 109 2,2 5,8 12,1
20. Gado-gado 1 ps 150 203 6,7 8,7 24,6
123
21. Gudeg 1 ps 100 63 0,9 1,6 8,8
22. Gemblong 1 bh 40 105 1,7 2,6 21,1
23. Jenang 1 bh 60 220 2,6 5,7 39,5
24. Jaung rebus 1 bk 60 105 2,6 1,1 21,0
25. Jagung sayur 1 sb 135 201 3,7 14,1 27,1
(tumis)
Nama Makanan Karbohidrat
No URT Berat (g) Energi (g) Protein (g) Lemak (g)
Jajanan (g)
26. Kue semprong 1 bh 10 38 0,1 0,1 9,2
27. Kacang sukro putih 1 bk 29 122 1,3 6,4 14,9
28. Kacang telur 1 bk 25 167 2,5 5,2 31,2
29. Kue satu 1 bh 15 59 1,9 0,4 11,9
30. Kue tambang 5 bh 25 120 2,2 6,5 15,1
31. Kacang kapri 1 bk 20 89 3,8 2,2 13,1
goreng
32. Kue pia 1 bh 50 140 2,3 0,7 33,2
33. Kroket 1 bh 25 73 1,2 2,8 0,7
34. Kue talam 1 bh 10 18 0,1 0,5 3,2
35. Kue mangkok 1 bh 50 91 1,5 0,5 20,2
36. Ketupat tahu 1 ps 250 274 7,6 6,5 46,6
37. Karedok 1 ps 150 220 5,3 8,9 29,6
38. Kelepon 4 bh 50 107 0,6 2,7 20,1
39. Kue bugis 1 bh 10 24 0,3 0,1 5,4
40. Kue apem 1 pt 45 84 1,5 0,7 17,8
41. Ketapang 1 bh 10 34 0,7 1,1 5,4
124
42. Kerupuk sayong 1 bh 15 7 0,2 2,6 12,2
43. Kerupuk udang 1 bh 5 17 0,07 1,5 2.6
44. Kue pacar cina 1 bk 30 38 0,7 0,2 17,2
45. Kacang tanah rebus 1 bk 20 77 2,8 6,2 2,6
46. Kue koya - 100 366 4,2 4,3 7,9
47. Keremes - 100 475 1,6 25,5 64,4
48. Keripik tempe - 100 542 40,3 42,4 11,5
goreng
49. Lemper 1 bh 80 177 3,0 2,9 34,7
50. Lopis 1 bh 60 98 1,7 19,8 0,01
Nama Makanan Karbohidrat
No URT Berat (g) Energi (g) Protein (g) Lemak (g)
Jajanan (g)
51. Laksa 1 ps 300 499 8,2 11,6 88,4
52. Lepet ketan 1 bh 40 96 3,1 0,2 20,5
53. Martabak telur 1 bh 100 200 8,9 5,1 29,5
54. Martabak 1 pt 75 199 3,5 4,1 37,0
55. Misro 1 bh 50 109 0,4 8,0 25,1
56. Mie goreng 1 pk 25 117 1,9 5,1 15,6
57. Naga kacang tanah 1 bh 30 180 4,2 12,5 12,6
58. Nasi uduk 1 bk 60 152 2,6 12,6 70
59. Nasi goreng 1 pk 50 138 1,6 1,6 15,1
60. Ongol-ongol 1 bh 20 23 0,3 1,2 2,8
61. Onde-onde 1 bh 35 101 2,9 3,1 15,5
62. Opak singkong 1 bh 5 47 1,8 2,1 5,2
63. Oncom hitam 1 pt 25 71 3,0 3,6 3,4
125
goreng
64. Oncom hitam 1 pt 30 92 2,7 5,4 8,1
bertepung
65. Oncom merah 1 pt 25 92 1,7 8,0 3,3
goreng
66. Oncom merah 1 pt 30 96 2,2 5,6 9,3
bertepung
67. Oncom merah segar 1 sdm 10 4 0,2 0,2 0,3
(tumis)
68. Pilus 1 bh 50 257 0,5 13,9 32,5
69. Putu mayang 4 bh 50 100 0,5 1,2 21,9
70. Pastel 1 bh 90 200 5,2 5,4 31,4
71. Papals 1 bh 80 107 2,4 1,3 21,6
72. Putu 1 bh 10 21 0,3 0,6 3,7
73. Pisang goreng 1 pt 60 132 1,4 1,4 3,8
74. Permen 1 bh 2 8 0 0 1,9
Nama Makanan Karbohidrat
No URT Berat (g) Energi (g) Protein (g) Lemak (g)
Jajanan (g)
75. Rarawuan 1 bh 40 118 2,9 3,4 19,0
76. Roti gambang 1 bh 20 70 1,5 0,4 15,1
77. Risoles 1 bh 40 134 2,1 1,4 28,2
78. Semur jengkol 4 bh 40 77 1,8 2,4 12,1
79. Sate kulit 1 ts 20 22 3,1 0,1 2,3
80. Siomay 1 ps 170 162 7,5 3,8 24,4
81. Singkong goreng 1 pt 20 57 0,2 3,6 5,6
126
82. Sate usus 1 ts 15 19 2,1 1,1 0,2
83. Sagu ambon - 100 338 0,6 0,3 83,1
84. Soto tanpa daging 1 st 70 82 0,3 6,0 6,7
85. Soto dengan daging 1 sd 80 102 2,1 7,5 6,6
86. Tauge goreng 1 ps 250 234 10,9 4,4 37,7
87. Tahu goreng 1 pt 25 32 1,4 2,8 0,3
88. Tempe goreng 1 pt 25 82 4,6 5,8 3,2
89. Tempe sayur 1 sdm 15 36 0,9 0,4 7,4
90. Ubi jalar goreng 1 pt 30 48 1,1 0,4 16,6
91. Ubi jalar rebus 1 pt 65 74 0,9 6,2 16,6
92. Ubi jalar sayur 1 sb 60 110 0,8 0,2 13,5
Sumber:
1. Sibarani. S, Faisal A. dan Ratna M. 1985. Kandungan Gizi Makanan Jajanan (Analisis Zat Gizi Makanan Jadi).
Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
2. Enoch, M. 1973. Hand-Out On Analized of Local Food Source in Bogor. Nutrition Research Institute.
Sembojo Unit. Bogor.
3. Slamet, D. S. dan Tarwotjo. 1980. Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Dalam Penelitian Gizi dan
Makanan Jilid 4. 1980. Pusat Penelitian Gizi, Unit Semboja. Bogor.
Keteramgan: bk = bungkus
URT = Ukuran Rumah Tangga pk = piring kecil
bh = buah gls = gelas
pt = potong ts = tusuk
ps = porsi 0 = tidak ada/kecil sekali kandungannya
sdm = sendok makan - = tidak di analisi
sb = sendok besar
127
Lampiran 5: Metode 24 Recall
BAHAN
Pagi/jam
Siang/jam
Malam/jam
128
Lampiran 6. Information for Consent
makronutrien.
129
1. Sebagai tambahan landasan teoritis pada ilmu public
health nutrition.
kegemukan.
terjamin kerahasaiaannya.
Surabaya, 2016
130
131
Lampiran 8. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Validitas
Correlations
total carbohydrate proteins Fats
total Pearson
1 ,966** ,957** ,934**
Correlation
Sig. (1-
,000 ,000 ,000
tailed)
N 20 20 20 20
carbohydrate Pearson **
,966 1 ,894 ,819**
**
Correlation
Sig. (1-
,000 ,000 ,000
tailed)
N 20 20 20 20
proteins Pearson
,957** ,894** 1 ,901**
Correlation
Sig. (1-
,000 ,000 ,000
tailed)
N 20 20 20 20
fats Pearson
,934** ,819** ,901** 1
Correlation
Sig. (1-
,000 ,000 ,000
tailed)
N 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
132
Reliabilitas
,776 3
133
Lampiran 9. REKAPITULASI RESPONDEN
134
29 1394,6 kcal (62%) 190,8g (55%) 50,2g (77%) 45,8g (70%) 22,27207
30 1306,8 kcal (48%) 161,9g (43%) 47,1g (52%) 57,4g (93%) 19,24646
31 1029,1 kcal (46%) 115,7g (33%) 95,6g (147%) 128,7g (198%) 23,29259
32 1650,2 kcal (61%) 192,3g (51%) 62,2g (68%) 78,8g (127%) 26,30471
33 1561,4 kcal (57%) 190,5g (51%) 111,3g (122%) 94,7g (153%) 22,87741
34 1471,2 kcal (65%) 245,7g (70%) 27,8g (43%) 52,8g (81%) 24,57467
35 3170,6 kcal (116%) 351,7g (94%) 136,5g (150%) 135g (218%) 24,50379
36 1857 kcal (68%) 213,7g (57%) 118,9g (131%) 121,4g (196%) 25,63265
37 1503 kcal (67%) 185,1g (53%) 57,3g (88%) 60g (92%) 21,81302
38 1378,6 kcal (61%) 248,9g (71%) 86,4g (133%) 139,6g (215%) 21,49029
39 1734,3 kcal (77%) 309,4g (89%) 35,8g (55%) 54,6g (84%) 17,56678
40 1874,8 kcal (83%) 210,4g (60%) 84,1g (129%) 74,5g (115%) 21,79502
41 2473 kcal (110%) 316,3g (91%) 142,3g (219%) 122,1g (188%) 27,83502
42 1396,6 kcal (62%) 178,6g (51%) 46g (71%) 68,4g (105%) 20,34639
43 1449,8 kcal (64%) 139,4g (40%) 68,4g (105%) 67,5g (104%) 23,28346
44 2320,3 kcal (85%) 336,5g (90%) 74,5g (82%) 84,7g (137%) 34,3391
45 2032,3 kcal (90%) 272,3g (78%) 92,5g (142%) 45,7g (70%) 29,38476
46 1458,1 kcal (54%) 162,9g (43%) 154,6g (170%) 243,9g (393%) 29,5162
47 1279 kcal (47%) 216,6g (58%) 33g (36%) 36,2g (58%) 26,51036
48 1987,8 kcal (73%) 266,8g (71%) 72,4g (80%) 77,7g (125%) 26,84858
49 1703,1 kcal (62%) 229,3g (61%) 54,5g (60%) 78,1g (126%) 27,25808
50 1882,5 kcal (69%) 259,7g (69%) 54,3g (60%) 84,1g (136%) 20,7425
51 1265,2 kcal (56%) 126,4g (36%) 50,6g (78%) 71,1g (109%) 22,01236
52 2048 kcal (91%) 250,7g (72%) 84,7g (130%) 98,7g (152%) 25,17433
53 1287,1 kcal (57%) 195,1g (56%) 129,3g (199%) 224,2g (345%) 21,09811
54 1708,9 kcal (76%) 244g (70%) 56,9g (88%) 53,5g (82%) 20,37478
55 1152,2 kcal (64%) 186,8g (64%) 79,6g (122%) 66,4g (144%) 23,40192
56 1155,3 kcal (42%) 163,2g (44%) 31,5g (35%) 53,8g (87%) 29,23044
57
1079 kcal (48%) 131,9g (38%) 43,1g (66%) 43,3g (67%) 16,29682
58 2011 kcal (89%) 221,1g (63%) 103,2g (159%) 88,2g (136%) 24,26219
135
59 1072,4 kcal (48%) 150,3g (43%) 44g (68%) 43,2g (67%) 21,25256
60 1327,1 kcal (59%) 148,8g (43%) 41,9g (64%) 82,2g (126%) 27,97151
61 2881,9 kcal (106%) 333g (89%) 122,3g (134%) 121,7g (196%) 33,42582
62 1781,9 kcal (79%) 222g (64%) 69,6g (107%) 66,1g (102%) 25,75056
63 1929,7 kcal (86%) 251,3g (72%) 68,1g (105%) 77,4g (119%) 25,80645
64 1139,5 kcal (51%) 147,3g (42%) 44g (68%) 38,9g (60%) 19,45216
65 2412,4 kcal (107%) 296,4g (85%) 98,4g (151%) 81,7g (126%) 21,15556
66 1588,7 kcal (71%) 181,1g (52%) 67,6g (104%) 68g (105%) 22,16066
67 1644,5 kcal (60%) 169,8g (45%) 160,9g (177%) 248,9g (401%) 19,14531
68 1335,6 kcal (59%) 186,8g (54%) 40,2g (62%) 53,8g (83%) 20,74219
69 1353,4 kcal (50%) 174,8g (47%) 51,9g (57%) 57,1g (92%) 17,47491
70 1177,6 kcal (52%) 87,5g (25%) 55,3g (85%) 77g (118%) 45,84364
71 1229,3 kcal (55%) 135,6g (39%) 56,9g (88%) 41g (63%) 18,89956
136
Lampiran 10. Hasil Analisis pada SPSS
Correlations
** ** ** *
Spearman's rho energi Correlation Coefficient 1,000 ,489 ,574 ,314 ,276
N 71 71 71 71 71
** *
karbohidrat Correlation Coefficient ,489 1,000 ,137 ,202 ,282
N 71 71 71 71 71
** **
lemak Correlation Coefficient ,574 ,137 1,000 ,489 ,130
N 71 71 71 71 71
** ** *
protein Correlation Coefficient ,314 ,202 ,489 1,000 ,254
137
N 71 71 71 71 71
* * *
IMT Correlation Coefficient ,276 ,282 ,130 ,254 1,000
N 71 71 71 71 71
Correlations
protein IMT
*
Spearman's rho protein Correlation Coefficient 1,000 ,254
N 71 71
*
IMT Correlation Coefficient ,254 1,000
N 71 71
138
Correlations
lemak IMT
N 71 71
N 71 71
Correlations
karbohidrat IMT
*
Spearman's rho karbohidrat Correlation Coefficient 1,000 ,282
N 71 71
139
*
IMT Correlation Coefficient ,282 1,000
N 71 71
Correlations
energi IMT
*
Spearman's rho energi Correlation Coefficient 1,000 ,276
N 71 71
*
IMT Correlation Coefficient ,276 1,000
N 71 71
140