By:
Gisela Tania Irwanto (1522316054)
PENDAHULUAN
Darah yang ditemukan dalam urin, baik hematuria makroskopis ataupun
mikroskopis, merupakan tanda yang cukup serius terhadap kelainan pada
saluran kemih.
Keluhan serta gejala klinis pasien dapat memberikan arahan untuk
menegakkan diagnosis
DEFINISI
Hematuria adalah keadaan abnormal dengan ditemukannya sel darah merah
dalam urin.
Terdapat dua macam hematura: hematuria mikroskopis dan hematura makroskopis
(gross hematuria)
Pada hematuria makroskopis dapat terjadi sedikitnya 1cc darah per liter urin
Pada hematuria mikroskopis sering ditemukan pada pemeriksaan lab urinalisis
dengan berbagai keluhan, atau saat medical check up
Dikatan hematuria apabila pada pemeriksaan mikroskop ditemukan sel darah
merah 3 atau lebih per lapang pandang besar urin yang disentrifugasi.
Bila dijumpai urin bewarna merah, hal tersebut tidak selalu dikarenakan sel darah
merah. Warna merah atau merah coklat tersebut dapat diakibatkan oleh:
Hemogoblin atau miogoblin dalam urin, porfiria, makanan (ch: bit, rhubarb,
pewarna makanan), obat-obatan (phenazopyridine, pyridium, diphenylhydantoin,
metildopa, aldomet)
FAKTOR RISIKO
Usia >40 tahun
Riwayat merokok
Pemaparan bahan kimia atau pewarna (benzena atau amina aromatik)
Riwayat gross hematuria sebelumnya,
Riwayat gangguan urologi
Riwayat infeksi saluran kemih
Riwayat iradiasi daerah panggul
Penyalahgunaan minum obat analgesik
Riwayat pemakaian antara lain obat Cyclophospamide
Riwayat pasien baru saja menghabiskan waktunya di daerah endemik penyakit
Schistosoma haematobium seperti di Afrika, India dan bagian dari Timur Tengah.
Parasit ini dapat menyerang saluran kemih hingga menimbulkan hematuria.
ETIOLOGI HEMATURIA
1. Vaskular 16. Tuberkulosis
2. Gangguan koagulasi 17. Penyakit ginjal alograf
3. Kelebihan obat anti koagulan 18. Uroepitelium
4. Trombosis atau embolial arterial 19. Keganasan ginjal dan saluran kemih
5. Malformasi arteri-vena 20. Latihan yang berlebihan
6. Nutcracker syndrome 21. Trauma
7. Trombosis vena renalis 22. Nekrosis papillaris
8. Glomerular 23. Sistitis/uretritis/prostatitis
9. Nefropati IgA 24. Penyakit parasit
10. Alport sindrom 25. Nefrolitiasis atau batu vesica urinaria
11. Glomerulonefritis primer dan sekunder 26. Hiperkalsiuria
12. Interstitial nefritis alergi 27. Hiperurikosuria
13. Nefropati analgesik 28. Sickle cell disease
14. Penyakit ginjal polikistik
15. Pielonefritis akut
HEMATURIA TRANSIEN ATAU
PERSISTEN
Ditemukan sedimen urin seperti sel darah merah, leukosit, silinder
meruapakan tanda penyakit/kelainan glomerulus, tubulointerstisial dan
urologi.
Jika ditemukan hematuria, tentu seorang dokter ingin mengetahui apakah
ini menetap/persisten atau sementara/transien.
Untuk mengetahui hal ini, dapat dievaluasi pemeriksaan urin beberap hari.
Hematuria tidak berbahaya sepanjang tidak menyebabkan perdarahan
hebat, tetapi etiologi hematuria harus ditegakkan untuk penangan lebih
lanjut.
Bila ditemukan hematuria, dilakukan evaluasi etiologi dari penyakit yang
mendasari terjadinya hematuria
ETIOPATOGENESIS
Sel eritrosit dalam urin bisa disebabkan dari mana saja mulai dari ginjal
sampai di sepanjang saluran kemih ureter, kandung kemih dan uretra atau
muncul dari prostat (laki-laki)
Penyebab renal meliputi Glomerular dan non-glomerular.
Penyebab glomerular meliputi penyakit membran basal (thin basement
membrane disease), IgA nephropathy (penyakit berger), Alports syndrome,
glomerulonephritis lainnya.
Penyebab non-glomerular: penyakit polikistik ginjal, medullary sponge
kidney, nekrosis papillari, pyelonephritis, penyakit ginjal terkait sel sabit,
renval vascular disease.
Penyebab ekstra renal meliputi saluran perkencingan bagian atas dan
bagian bawah.
Penyebab saluran perkencingan bagian atas: batu ginjal, kanker ureter,
infeksi tuberkulosis.
Penyebab saluran perkencingan bawah: kanker kandung kemih, batu
kandung kemih, kanker prostat, prostatitis, schistosomiasis, cystitis umum,
infeksi TB.
Penyebab lain: olah raga yang terlalu berat, gangguan coagulasi, false
hematuria
Di antar penyebab tersebut, etiologi hematuria paling umum adalah:
1. Infeksi kandung kemih (sistitis)
2. Infeksi prostat (prostatitis)
3. Batu saluran kemih (pada orang dewasa)
Evaluasi urologi
Tabel interpretasi Proteinuria dan Hematuria atau Sedimen Urin yang abnormal sebagai Marker/Tanda dari
penyakit ginjal kronik
Sel darah Sedimen Sel Sedimen Sel-sel Sedimen Sedimen Sedimen Lemak** Rasio protein Gangguan
merah sel darah darah sel darah tubular tubular selular granular total dengan ginjal terakit
merah* putih putih kreatinin
+ + Glomerulonefr
itis proliferatif
atau nefritis
herediter
+ - + + Nefritis
herediter,
atau
gangguan
pembuluh
darah kecil
(mikroangio
pati)
+ - - - Gangguan
ginjal
berkista,
neoplasma
ginjal atau
lesi saluran
kemih selain
gangguan
ginjal
Sel Sedimen sel Sel Sedimen Sel-sel Sedimen Sedime Sedime Lem Rasio protein Gangguan ginjal
darah darah darah sel darah tubular tubular n n ak** total dengan terakit
merah merah* putih putih selular granular kreatinin
+/- - + + 200-1000mg/g Nefritis tubulointerstitial
+ + + Dapat muncul di
semua tipe gangguan
ginjal, namun paling
sering pada nekrosis
tubular akut adalah
gagal ginjal
sitologi sitoskopi
Pemeriksaan IVU (urografi intravenous)
Pemeriksaan IVU (urografi intravenous)
positif negatif
sitologi sitoskopi
dipikirkan terapi
Negatif 3 Gross hematuria,
sistoskopi negatif tahun Hematuria menetap, sitolofi, iritasi kandung
proteinuria, kemih non-infeksi
hipertensi,
perdarahan dari
glomerulus. Evaluasi Diulangi
penyebab ginjal evaluasi
primer lengkapi
terapi