PENDAHULUAN
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UUSPN NO.
20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 10). Definisi ini menjadi landasan yuridis
harus dilakukan secara interaktif, hal ini dapat dipahami karena secara
bukan hanya belajar khayalan atau dongeng semata. Maka dari itu untuk
siswa. Oleh karena itu pembelajaran harus dibuat untuk mendorong siswa
belajar secara aktif agar siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik.
1
Asep. E. Latif, Pembelajaran Tematik, (Jakarta: UIN JKT PRESS, 2013), hal 1
1
baru disusun pada kurikulum 2013, tetapi secara praktis sudah mulai di uji
kelas awal yaitu kelas 1,2, dan 3. Secara etimologi pembelajaran tematik
Maka pada kurikulum 2013 untuk jengjang sekolah dasar (SD) dan
sudah diramu secara utuh dan dipadu oleh guru dalam sebuah tema
tertentu. Dan peserta didik pada usianya 7 sampai 12 tahun siswa memiliki
tematik siswa terlihat jelas karakter dan bakatnya lebih muncul, namun
siswa kurang fokus dalam materi. Maka dari itu peneliti ingin membangun
2
Ibid, Hal 7
2
siswa untuk fokus dalam menerima materi, agar siswa akan mendapatkan
tematik dengan tema organ gerak hewan dan manusia untuk pembahasan
bahwa hasil belajar siswa di kelas V belum memuaskan karena nilai hasil
belajar siswa belum mencapai nilai KKM 70, serta adanya beberapa faktor
yang membuat hasil belajar siswa kurang baik yaitu: minat belajar kurang,
lingkungan rumah yang sangat bebas, didikan orang tua kurang karena
kedua orang tuannya bekerja, serta kurang perhatian dari orang tua atau
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung:PT Rosda, 1989),
hal 22.
3
proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).4
2013 serta guru kelas juga belum menerapkan model pembelajaran inkuiri
metode tanya jawab, dan sarana prasarana dari sekolah saja, maka guru
Dengan model ini bisa membantu proses pembelajaran siswa lebih aktif
dan menyenangkan.
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
4
Kemendikbud, Permendikbud, Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses Pendidikan dan Menengah, (Jakarta:Kemendikbut, 2016)
4
yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui
tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi ini sering dinamakan strategi
heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein yang berarti
saya menemukan.5
belajar secara aktif dan dapat meningkatan hasil belajarnya karena model
pembelajaran inkuiri membuat siswa beperan secara aktif dan guru hanya
termasuk di MIN Desa Durian Kawan, namun dikelas V guru kelas belum
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Pranamedia Group, 2006), hal
195.
5
kondisi orang-orang yang terlibat dalam proses tersebut serta cara mereka
inkuiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
6
D. Manfaat penelitian
penelitian adalah:
1. Kegunaan Teoretis
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
c. Bagi sekolah
7
BAB II
A. Hasil Belajar
siswa setelah siswa itu menerima suatu ranah sikap, pengetahuan, dan
6
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Rosda,
1989)
7
Widodo, Lusi Widayanti, Peningkatan Aktivitas Belajar dan hasil Belajar Siswa
dengan Merode Problem Besed Learning pada Siswa Kelas VII A Mts Negeri Domomulyo
Kulon Progo Tahun 2012/2013, Vol XVII, No 49, 2013, hal 34
8
Zukira, dkk, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Alkhairaat
Towera Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Time Number Head Together (NHT) Pada
Mata Pelajaran PKn, Vol 3, No 4, hal 2
8
yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas
siswa maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik,
sekitar siswa.
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
9
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar ,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2015), hal
145-146.
9
(berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama
sekali.
a) Faktor internal
10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan ,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2013), hal
129-136.
10
b) Faktor eksternal
didik dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non sosial. Faktor
11
3. Obyek Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Mukhtar dalam buku Sudaryono hasil belajar ada tiga ranah
yaitu:11
a) Ranah Kongnitif
dalam ranah kongnitif. Ada enam tingkat ranah kongnitif terdiri dari
b) Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai,
efektif tidak dapat dilakukan setiap hari karena perubahan tingkah laku
c) Ranah Psikomotorik
11
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012), hal 43.
12
berperilaku). Ada tujuhmeningkatkan pada keterampilan terdiri dari
psikomotor yakni:12
serta respon yang ditampilkan oleh siswa. Hasil belajar yang bersifat
siswa.
tentang capaian hasil pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
12
Zukira, dkk, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Alkhairaat
Towera Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Pada
Mata Pelajaran PKn, Vol 3, No 4, hal 2.
13
belajar melalui penguasaan dan penilaian hasil belajar selama dan setelah
proses pembelajaran.13
hasil belajar siswa dapat diukur dengan tiga ranah yaitu ranah kongnitif,
B. Pembelajaran Tematik
dikemukakan oleh John Dewey dalam buku Sugiyar sebagai upaya untuk
13
Saur M. Tampubolon, Penelitian Pendidikan & Karya tulis Ilmiah Berbasis
Kurikulum 2013, (Depok : Khalifah Mediatama, 2016), hal 34.
14
Sedangkan menurut Rakajoni dalam buku Sugiyar, pembelajaran
siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga
Teori pembelajaran ini dimotori oleh para tokoh psikologi Gestalt, termasuk
14
Sugiyar, Pembelajaran Tematik, ( Surabaya : LAPIS-PGMI, 2009 ) cet ke 1,hal.1-6.
15
Yvonne J. John, 2015, A “New” Thematic, Integrated Curriculum for Primary
Schools of Trinidad and Tobago: A Paradigm Shift, Thematic Unit, Vol 4, No 3, hal 175.
16
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik,( Jakarta : Prestasi
Pustaka,2009), hal 86-87.
15
piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan
belajar sambil melakukan (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu
kompetensi dasar atau isi mata pelajaran dalam tema yang sama.
17
Sugiyar, Pembelajaran Tematik, ( Surabaya : LAPIS-PGMI, 2009 ) cet ke 1,hal.1-8
16
c) Pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan setiap kompetensi dasar
18
Kusnandar, Guru Profesional, ( Jakarta : PT Graha Grafindo, 2011), hal 341-342
17
c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
e) Bersifat fleksibel
mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran
18
indikator, dan kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembuka, inti, dan
penutup.
bahan tertentu untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada peserta didik.19
a) Kegiatan pra-pembelajaran
b) Penyajian informasi
c) Partisipasi malam
d) Tes
e) Tindakan lanjut
19
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA
& Anak Usia SD/MI, (Jakarta : Kencana, 2011) hal 207.
20
Ibid, hal 207
21
Ibid, hal 208
19
c) Mengingat kembali konsep/prinsip atau informasi yang sebelumnya
transfer.
waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10%
waktu pelajaran yang disediakan, kegiatan ini lebih kurang 80% dari waktu
20
dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15% dari waktu pelajaran yang
disediakan.22
a) Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan
22
Ibid, hal 210
23
Ibid, hal 211-212
21
berbentuk uraian lisan, tulisan, media audio visual,poster, benda nyata,
musik. Pada kegiatan penutup ini, dapat pula diajukan tes dalam bentuk
bagian, dari kegiatan belajar siswa yang secara aktif membuat respons.
penjelasan tentang kemajuan siswa. Hal ini penting artinya bagi siswa
menyenangkan.
22
C. Kerangka Teori
Pada Pembelajaran Temarik Dengan tema organ gerak Dengan model pembelajaran
hewan dan manusia inkuiri
subtema 1&2
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
terjadi dalam sebuah kelas secara bersam. Tujuan utama penelitian tindakan
kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan
profesinya.25 Maksud tindakan di sini yaitu tindakan yang diberikan oleh guru
yang dilakukan dalam siklus berulang. Dalam siklus tersebut terdapat empat
kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah perencanaan (planning),
24
Darsono Wisadirana, Metade penelitian dan pedoman penulisan Skripsi untuk ilmu
Sosial (Malang : UMM Press, 2015 ),h. 71
25
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2012),h. 45
24
tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk melakukan PTK
B. Subjek Penelitian
berlangsung pada pagi hari sampai siang hari. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas V MIN Desa Durian Kawan. Jumlah subjek penelitian
adalah sebanyak 15 siswa. Yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 6 siswa
penelitian, karena dalam tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan
1) Observasi
26
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogjakarta: UGM, 1997), h. 56
25
penelitian ini dilakukan dengan mengamati aktivitas guru dan aktivitas
dengan menggunakan pendekatan PBL. Dalam hal ini, yang menjadi guru
adalah peneliti dan yang menjadi pengamat adalah guru wali kelas v (lima)
2) Tes
berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa, dalam bentuk nilai atau
D. Instrumen Penelitian
1) Lembar Obsevasi
dua bahagian, lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa.
tanda chek-list dalam kolom yang sesuai gambaran yang diamati. Lembar
27
Riyanto Yatim, Metodologi Penelitian,(Surabaya:SIC, 2010).h. 56
26
observasi diberikan kepada pengamat untuk mengamati setiap kegiatan
2) Soal Tes
Soal tes yang digunakan berbentuk tes objektif yang sesuai dengan
Based Learning. Soal tes ini sudah terlebih dahulu dilakukan bimbingan
dan validasi oleh guru yang mengajar dikelas V (lima) MIN 17 Aceh
Selatan.
Tahap teknik analisis data merupakan tahap yang paling penting dalam
penelitian, karena dalam tahap ini hasil penelitian dapat dirumuskan setelah
semua data tergumpul. Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian
27
Analisis ini digunakan dengan rumus persentase
Tabel 3.1 Kategori Kriteria Penilaian Hasil Pengamatan Guru dan Siswa
belajar.
28
Suharsim, Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi
aksara,2015),h. 245
28
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 3
Presentase hasil belajar yang tuntas maupun yang tidak tuntas, di rumus
sebagai berikut :
29