Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GIZI DAN DIET

LIMFLET GIZI DAN DIET PADA

PENDERITA DIABETUS MELITUS

DISUSUN OLEH

NIA PRAMESTY

(201601100)

SEMESTER II

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
SAP

(Satuan Acara Penyuluhan)

Pokok Bahasan : Gizi dan Diet pada Penderita Penyakit Diabetes Melitus

Sasaran : Penderita Penyakit Diabetes Melitus

Waktu : 08.00 - 09.00 WIB

Pemateri : Nia Pramesty

Tujuan : A. Umum : Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Diabetes Melitus,


diharapkan pasien dapat mengerti mengenai
kebutuhan Diabetes Melitus.

B. Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan tentang Diabetes Melitus


diharapkan Ibu mengetahui :

-Apa pengertian dari Diabetes Melitus

-Apa saja gejala Diabetes Melitus

-Bagaimana manajemen Diabetes Melitus

-Bagaimana diet untuk penderita Diabetes Melitus

-Apa saya sayuran yang dapat dikonsumsi penderita Diabetes Melitus

Materi : Terlampir

Metode : Ceramah, Tanya Jawab

Media : Limflet

Evaluasi : Tanya Jawab


Materi

Bersahabat Dengan Diabetes Melitus

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula
dalam darah (hiperglikemia). Pada orang normal, gula dalam darah digunakan sebagai
energi sel-sel tubuh. Namun tanpa adanya hormon insulin yang dihasilkan oleh sel-sel
beta pankreas atau penurunan sensitivitas insulin dan respon tubuh terhadap insulin,
proses perubahan gula menjadi energi dalam sel tidak akan terjadi. Sehingga gula yang
diperoleh dari makanan dan diproduksi oleh hati akan menumpuk dalam darah.

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit dimana pankreas tidak berfungsi


dengan normal, sehingga insulin tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup sehingga
tubuh tidak mampu mengelola asupan makanan secara proporsional. Hal ini
mengakibatkan gangguan metabolisme tubuh. DM sejak dulu terkenal dengan triasnya
yaitu polifagi, polidipsi, dan poliuri. Polifagi berarti sering merasa lapar, polidipsi berarti
merasa haus, poliuri berarti sering kencing. Trias klasik Dm merupakan suatu kesatuan
patofisiologi yang saling berhubungan. Poliuri terjadi karena glukosa yang mampu
melewati penyaringan ginjal, menyebabkan ginjal berusaha menurunkan konsentrasi
glukosa yang masuk ke ginjal dengan memperbanyak produksi urine, sehingga penderita
akan mengeluh sering kencing. Polidipsi merupakan akibat dari poliuri di mana banyak
cairan yang keluar melalui urine. Poligafi terjadi akibat ketidak mampuan insulin dalam
memasukkan glukosa kedalam sel sehingga tubuh merasa lapar.

Dalam penyakit Diabetes Melitus ini harus memahami beberapa manajemen agar
mengetahui tujuan terapi dan manfaat terapi yang akan dijalani, yaitu

1. Edukasi mengenai pola hidup sehat

Beberapa hal yang ditentukan dalam edukasi DM untuk dapat diterapkan oleh
penderita DM antara lain mengikuti pola makan (diet) sehat, meningkatkan kegiatan
jasmani, menggunakan obat diabetes secara aman dan teratur.

2. Pengaturan makan melalui Terapi Gizi Medis (TGM)

Terapi gizi medis merupakan pengelolaan DM yang pertama kali dianjurkan


disamping latihan jasmani. Jika dalam beberapa lama 2-4 minggu kadar gula belum bisa
dikendalikan, baru dilakukan intervensi farmakologis, baik obat oral maupun terapi
insulin. Dalam TGM ditekankan keseimbangan konsumsi makanan dengan kemampuan
tubuh untuk mencernanya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan komposisi asupan zat
gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, serta dan juga beberapa mineral seperti natrium
dan kalium. Kebutuh an ini disesuaikan dengan jenis kelamin, umur, berat badan, serta
aktifitas fisik sehari-hari.
3. Latihan jasmani untuk meningkatkan kebugaran

Pola beraktifitas yang kurang aktif dan pola makan yang tinggi kalori kalori,
tinggi lemak dan tinggi kadar gula mempunyai kontribusi meningkatnya penderita DM
Tipe 2. Oleh karena itu perlunya adanya perubahan gaya hidup termasuk dalam pola
beraktifitas dengan berolahraga secara teratur sangat berguna dalam keberhasilan terapi
DM. Aktivitas fisik mempunyai banyak manfaat untuk membuat tubuh sehat, bugar dan
meningkatkan pembakaran kalori tubuh. Selain itu aktivitas fisik juga dapat
memperbaiki sensitivitas insulin yang rendah pada penderita DM. Meningkatnya
sensitivitas sinsulin dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang normal.
Anjuran untuk melakukan aktivitas fisik adalah 3 sampai 4 kali dalam seminggu selama
kurang lebih 30 menit untuk tiap-tiap latihan. Aktifitas fisik dapat diselingi dengan
melakukan aktivitas sehari-hari yang banyak menggunakan gerakan tubuh seperti
merawat tanaman, menyapu halaman, membawa binatang jalan-jalan dll.

Konsumsi makanan akan berpengaruh secara langsung terhadap kadar gula darah, oleh
karena itu pengaturan pola makan menjadi faktor penting dalam penatalaksanaan
diabetes. Pengaturan pola makan ini berujuan untuk menjaga kadar gula darah supaya
mendekati normal, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Ada istilah 3J yang harus
diingat oleh penderita diabetes dalam mengatur pola makan yaitu

1. Mkanlah dengan teratur sesuai jadwal

Pengaturan jadwal makan bagi penderita diabetes biasanya adalah 3kali makan
utama dan 3 kali selingan. Pengaturan jadwal makan menjadi lebih sering 6 kali sehari
dengan porsi yag lebih kecil dimaksudkan agar kadar gula darah senantiasa konsta
diabetes normal. Selain itu dengan pengaturan seperti ini diperkirakan akan
meningkatkan jumlah insulin yang dikeluarkan oleh pankreas. Usahakan makan tepat
pada waktunya, karena jadwal makan yang berjarak terlalu jauh bisa berakibat turunnya
kadar gula sehingga menyebabkan hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah) dengan
gejala ousing dan berturunnya kesadaran, begitu pula sebaliknya.

2. Makanlah sesuai jumlah kebutuhan

Prinsipnya adalah porsi kecil dan sering, artinya makan dalam jumlah sedikit
tetapi frekuensinya sering. Total kalori yang dikonsumsi sehari-hari disesuaikan\dengan
kebutuhan tubuh seseorang. Biasanya jumlah kalori dihitung berdasarkan berat badan
relatif. Jia berat badan relatif anda tergolong normal, maka kebutuhan kalori anda adalah
sekitar 30 kalori perkilo berat badan.

3. Perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi

Jenis makanan menetukan kecepatan naiknya kadar gula darah. Hindari makanan
yang banyak mengandung karbohidrat sederhana karena cepat diserap oleh tubuh
sehingga cepat menaikkan kadar gula darah. Contohnya gula, madu, susu, sirup, es krim,
kue manis dll. Diabetes juga dianjurkan untuk mengurangi asupan makanan yang
mengandung kadar lemak tinggi, karena setelah dicerna oleh tubuh akan menghasilkan
jumlah kalori yang lebih tinggi dari pada karbohidrat. Selain itu hendaknya menghindari
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung natrium yang tinggi, karena dapat
menarik air sehingga akan meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja ginjal.

Anda mungkin juga menyukai