Anda di halaman 1dari 3

Gaya Antar Molekul

1.    Pengertian
      Gaya antar molekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang saling
berdekatan. Gaya antar molekul berbeda dengan ikatan kimia.
Contoh :

Gaya antar molekul H2O -> BK : ½ ( 6+2 )

4

PEI = 2

PEB = 2

Berbentuk : bengkok

O
H H
Arah resultan H2O

Maka m > 0 sehingga molekul yang terbentuk adalah


molekul polar, dan gaya yang terbentuk adalah dipol
dipol

H H
Gaya Dipol-Dipol
Gaya dipol-dipol terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen atau molekul
polar. 
Antaraksi antara kutub positif dari satu molekul dengan kutub negatif dari molekul yang lain
akan menimbulkan gaya tarik-menarik yang relatif lemah. Kekuatan gaya dipol-dipol ini akan
semakin besar bila molekul-molekul tersebut mengalami penataan dengan ujung negatif dari
molekul yang lain. Misalnya, pada molekul-molekul HCl.

PENGARUH GAYA ANTAR MOLEKUL TERHADAP SIFAT FISIKA

Gaya antarmolekul yang dihasilkan mempengaruhi sifat fisis senyawa, diantaranya titik
didih dan titik leleh, wujud zat, kekentalan, kelarutan dan berntuk permukaan cairan.
Pengaruh Gaya Antar Molekul Terhadap Sifat fisis Suatu Zat
Gaya antarmolekul yang dihasilkan mempengaruhi sifat fisis senyawa, diantaranya titik didih
dan titik leleh, wujud zat, kekentalan, kelarutan dan berntuk permukaan cairan.
1.     Pengaruh ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik Leleh
Peristiwa pendidihan dan pelelehan pada dasarnya merupakan pemutusan ikatan.
Semakin kuat ikatan yang terjadi, semakin tinggi titik didih dan titik leleh zat. Dengan semakin
besar Mr, titik didih dan titik leleh pun semankin tinggi.

2.     Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didih dan Titik Leleh


Seperti ikatan hidrogen, kekuatan gaya London berbanding lurus dengan titik didih dan titik
leleh. Jumlah elektron yang dimiliki suatu molekul akan berbanding lurus dengan massa
molekul relatifnya (Mr).Selain itu, struktur molekul mempengaruhi kekuatan gaya
London. Semakin luas permukaan sentuh, artinya semakin sedikit cabang, gaya London
akan semakin kuat.
HCl dibandingkan  dengan  HI  Pada senyawa polar HCl dibandingkan HI, HCl memiliki
gaya tarik dipol lebih besar dibandingkan dengan HI, tetapi gaya london pada HCl akan lebih
kecil dibandingkan dengan HI,seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel perbandingan antara HCl dan HI

3.     Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Wujud Gas


Pada suhu rendah, gas nitrogen berwujud cair dan pada suhu tinggi berwujud gas. Hal
ini dikarenakan pada suhu rendah, atom-atom N pada molekul N2 berikatan kovalen
(intramolekul) yang sangat kuat dan gaya antarmolekulnya lemah, sehingga berbentuk cair.
Namun pada suhu tinggi, gaya antarmolekul N2 tidak mampu mempertahankan jarak sehingga
merenggang dan mengubahnya menjadi gas.
4.     Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kekentalan Cairan
Kekentalan merupakan ukuran halangan suatu zat untuk mengalir. Hal ini dipengaruhi
oleh gaya antarmolekul. Semakin kuat gaya antar molekul, zat akan sulit mengalir
(kekentalannya tinggi), dan sebaliknya.
Kenaikan suhu akan mempengaruhi jarak antarmolekul sehingga kekuatan gaya dan
kekentalan berkurang.
5.     Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kelarutan
Kelarutan adalah kemampuan zat terlarut bercampur secara homogen dalam zat
pelarut. Ada 3 jenis gaya tarik dalam larutan, yaitu gaya tarik antar zat terlarut (A-A), zat
terlarut-zat pelarut (A-B), dan antar zat pelarut (B-B). Selain itu, terdapat prinsip Like Dissolved
Like, dimana senyawa polar akan larut dalam senyawa polar, dan senyawa nonpolar larut
dalam senyawa nonpolar.
6.     Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Bentuk Permukaan Cairan
Gaya antarmolekul dapat menyebabkan permukaan cairan menjadi cekung atau
cembung. Interaksi antara molekul yang berbeda (cairan dengan wadah yang ditempati) disebut
adhesi. Sedangkan interaksi antarmolekul yang sama (antarmolekul cairan) disebut kohesi.
Jika adhesi lebih kuat daripada kohesi, permukaan cairan akan berbentuk cekung. Dan
sebaliknya, jika kohesi lebih kuat dari adhesi, maka permukaan cairan cembung

Anda mungkin juga menyukai