Anda di halaman 1dari 3

Monika Roosyidah (142011101106)

POLUSI UDARA DI DALAM RUANGAN DAN LUAR RUANGAN

Polusi Udara

Merupakan senyawa atau unsur yang ada di lingkungan kita yang dapat merusak
lingkungan atau organisme yang ada di dalamnya.

Polusi ada berbagai macam, ada polusi suara , panas, cahaya, kimia. Polusi bahan kimia ada
yang berberntuk gas ada yang berbentuk partikel.

Polusi bahan kimia yang banyak di lingkungan berupa gas, yaitu :

1. Gas SO2
2. Gas NO2
3. Gas O3

Gas SO2 yang berada di luar ruangan contohnya dari pembangkit listrik, sedangkan dari
dalam ruangan berasal dari kerosene. Gas SO2 menyebabkan bronkokonstriksi. Gas NO2 yang
berada di luar ruangan berasal dari kendaraan bermotor sedangkan yang dari dalam ruangan
berasal dari kompor. Gas NO2 menyebabkan bronkiolitis dan meningkatkan resiko alergi. Gas
O3 yang berada di luar ruangan berasal dari kendaraan bermotor sedangkan yang dari dalam
ruangan berasal dari kabin pesawat. Gas O 3 menyebabkan bronkiolitis, eksaserbasi asma, dan
peningkatan resiko alergi.

Mekanisme tubuh untuk melawan polusi udara

1. Partikel besar (d > 10µm) akan dibersihkan oleh filtrasi silia hidung, namun jika tidak
bisa dibersihkan oleh silia hidung maka akan melalui proses impaksi yaitu
bertumbukan. Proses impaksi mengikuti turbulensi udara di saluran pernapasan
sehingga partikel dengan diameter tersebut jarang bisa masuk ke saluran pernapasan
bagian bawah.

2. Partikel kecil (d < 10µm) akan dihalau melalui proses sedimentasi dan difusi.
Sedimentasi merupakan proses dominan untuk menghalau partikel <0,5 µm. Biasanya
partake akan mengendap di bronkiolus terminal dan alveolus. Setelah itu mekanisme
batuk dan clearance mukosilia akan menghalau partikel tersebut. Selain itu juga
terdapat makrofag di alveolus yang akan memfagosit partikel tersebut. Semakin cepat
fase inspirasi maka semakin sedikit proporsi partikel atau gas yang bisa dihalau.

Stress Oxydative

O3 merupakan partikel yang akan meningkatkan oksidasi di paru-paru. Namun,


untungnya paru-paru memilikiantioksidan terlarut. Namun jika oksidannya terlalu banyak
maka antioksidan terlarut tidak bisa mengatasinya sehingga stress oksidative meningkat dan
akan meningkatkan resiko terserangnya penyakit pernapasan. Contoh antioksidan yang ada di
paru-paru manusia adalah enzim heme oksigenase 1, glutathione S transferase isoenzim,
NADPH quinone oksidoreduktase, katalase, superoksida dismutase, glutathione peroksidase.
Namun, jika antioksidan tersebut tidak mampu mengatasi stress oksidative maka akan
menyebabkan kerusakan membrane lipid, DNA dan kerusakan jaringan. ROS akan
meningkatkan efek proinflamasi sehingga sitokin akan meningkat, kemokin akan meningkat
dan molekul adhesi akan meningkat. Kerusakan mitokondria sel selanjutnya akan terjadi dan
akhirnya menyebabkan apoptosis sel paru. Contohnya akan menyebabkan penyakit
eksaserbasi asma, peningkatan resiko infeksi pada paru dan peningkatan resiko alergi pada
system pernapasan.

Polusi udara yang berasal dari dalam ruangan

Akhir-akhir ini polusi yang berasal dari dalam ruangan menjadi lebih banyak daripada
luar ruangan akibat aktivitas di dalam ruangan yang banyak menggunakan dan menghasilkan
bahan kimiawi buangan. Sumber polusi udara dari dalam ruangan misalnya adalah rokok,
kompor gas, oven, heater, pembakaran kayu. Sedangkan polusi akibat bahan kimiawi sebagai
pembersih misalnya detergen dan pemutih. Selain itu asap rokok juga merupakan polutan
indoor yang tinggi jumlahnya. Asap rokok dapat mempengaruhi kesehatan perokook pasif
misalnya bisa menyebabkan kanker paru, CHD dan juga asthma.

Polusi udara yang berasal dari luar ruangan

1. Gas SO2

Merupakan salah satu bentuk produk yang dihasilkan oleh pembakaran batubara. Gas ini
dapat menyebabkan bronkokonstriksi yang dimeiasi oleh reseptor kemosensitif yang ada di
trakeobronkial. Konsentrasi 0,4 ppm atau lebih akan menyebabkan gejala bronkokonstriksi
setelah paparan 5- 10 menit.
2. Gas NO2

Asap kendaraan bermotor menghasilkan gas buangan NO2. Selain itu kompor gas juga
menghasilkan produk yang sama. Paparan 0,26 ppm gas ini selama 30 menit akan
menyebabkan bronkokonstriksi yang rentan terjadi pada anak-anak dan lansia.

3. Gas O3
Merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak larut dalam air. Keberadaannya di 10 km di
atas permukaan bumi. Paparan gas ini ke manusia akan menyebabkan emfisema atau fibrosis
parenkim, selain itu juga akan menyebabkan asthma attack pada anak-anak yang suka main di
luar ruangan.

Anda mungkin juga menyukai