Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP): PENYAKIT

BRONKOPNEUMONI DI RUANG TERATAI RSUD Dr. ABDOER


RAHEM SITUBONDO

oleh:

Nuril Fauziah,S.Kep NIM 182311101047

Rofi Syahrizal,S.Kep NIM 182311101048

Elik Anistina, S.Kep NIM 182311101070

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan penyuluhan tentang bronkopneumoni di Ruang Teratai


RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo telah disetujui dan disahkan pada :
Hari, Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2019
Tempat: Ruang Teratai RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo

Situbondo, 12 Januari 2019

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik


Ruang Teratai Fakultas Keperawatan
RSUD Dr. Abdoer Rahem Universitas Jember

(……………………………) (…………………………….)

Mengetahui,
Kepala Ruang

(…………………………….)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Penyuluhan bronkopneumoni


Hari/Tanggal :Sabtu, 12 Januari 2019
Waktu/Jam : 09.30 - Selesai WIB
Tempat : Ruang Teratai RSUD dr. Abdoer Rahem
Peserta : Keluarga& pasien Ruang Teratai
Alokasi Waktu : 30 menit
Penyuluh: Mahasiswa profesiUniversitasJember

I. Latar Belakang
A. Tujuan Umum
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu
atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-
bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda
asing. Pada kasus bronkopneumonia anak mengalami sesak nafas, batuk,
demam tinggi, gelisah, muntah-muntah, diare,, kejang, dan kebiruan pada
hidung dan mulut. Pada keadaan dimana penderita tidak dapat
penanganan yang tepat akan menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti
ateletaksis, empisema, abses paru, endokarditis jika menyebar ke jantung
dan meningitis jika menyebar ke otak. Hal tersebut dapat menimbulkan
keadaan yang membahayakan bagi anak.
Untuk itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang penanganan
bronkopneumonia, agar masyarakat, terutama orang tua yang memiliki
anak yang menderita bronkopneumonia bisa mengetahui dan melakukan
tindakan penanganan yang tepat. Setelah mengikuti penyuluhan,
diharapakan peserta memahami tentang cara penanganan
bronkopneumonia.

B.Tujuan Khusus
1. Menyebutkan pengertian bronkopneumonia dengan bahasa sendiri.
2. Menyebutkan faktor-faktor pemicu terjadinya bronkopneumonia
3. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya bronkopneumonia.
4. Menjelaskan cara penanganan bronkopneumonia

II. Manfaat
a. Bagi mahasiswa
Sebagai penerapan teori yang diperoleh dari kampus atau institusi,
menambah pengetahuan dan pengalaman serta merupakan kesempatanuntuk
mempelajari lebih jauh permasalahan yang ada.
b. Bagi masyarakat atau keluarga pasien
Sebagai tambahan informasi kepada klien tentang bagaimana cara
perawatan pasien dengan bronkopneumoni

III. Sub PokokBahasan


1. Pengertian bronkopneumoni
2. Pengobatan bronkopneumoni
3. Pencegahan bronkopneumoni
4. Tanda gejala bronkopneumoni

IV. SettingTempat

V. Media
Leaflet,SAP,

VI. Metode
Ceramah, demonstrasi dan Tanya jawab

VII. Pengorganisasian
A. Job Description:
1. Protokol / Moderator / Leader
Uraiantugas :

 Memimpin acara penyuluhan mulai dar imembuka acara penyuluhan,


memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
 Mengatur proses dan lama penyuluhan.
 Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar / Co Leader

Uraiantugas :

 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang


mudah dipahami oleh peserta.
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya.

3. Observer

Uraian tugas :

 Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri


sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
 Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
 Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.

VIII. KegiatanPenyuluhan
Metode Dan
No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Media
1 Pembukaan ← Memberi salam a. Menjawab Ceramah dan
← Memperkenalkan diri
(5 menit) b. Mendengarkan dan tanya jawab
← Kontrak waktu
← Menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran c. Menyetujui
2 Kegiatan Inti Penyampaian materi Mendengarkan dan Media Leaflet
(15 menit) penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur:
a. Menjelaskan tentang
penyakit
bronkopneumoni
b. Menjelaskan tanda-
gejala penyakit
bronkopneumoni
c. Menjelaskan penyebab
penyakit
bronkopneumoni
d. Menjelaskan
penatalaksanaan
penyakit
bronkopneumoni
3 Tanya Jawab Memberikan kesempatan Mengajukan Tanya jawab
(5 menit) peserta untuk bertanya pertanyaan pada
penyaji
4 Penutupan a. mengevaluasi a. menjawab Ceramah dan
(5 menit) pengetahuan peserta b. mendengarkan dan tanya jawab
b. kesimpulan dari
memperhatikan
pembelajaran
c. mendengarkan
c. salam penutup

IX. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta
b. Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
c. Ketersediaan dan kesesuaian fungsialat, bahan, dan media promosi
kesehatan sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Evaluasi proses
a. Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
b. Peserta bias mendengarkan dan berpatisipasi aktif sampai akhir
kegiatan
3. Evaluasi hasil
Prosedur: Peserta mampu menjawab pertanyaan secara lisan Butir-butir
pertanyaan:
1. Pengertian bronkopneumoni
2. Pengobatan bronkopneumoni
3. Pencegahan bronkopneumoni
4. Tanda gejala bronkopneumoni
MATERI

a. Pengertian

Pneumonia adalah peradangangan parenkim paru yang disebabkan oleh


bakteri. dengan gejala panas tinggi disertai batuh berdahak, napas cepat
(frekuensi nafas >50x/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala,
ansietas, dan nafsu makan berkurang) (Riskesdas, 2013). Bronkopneumonia
merupakan suatu penyebaran daerah infeksi yang ditandai bercak-bercak
infiltrat dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm mengelilingi dan juga
melibatkan bronchi. Sering terjadi pada bayi dan orang tua (Sylvia A. Price &
Lorraine M.W, 1995 : 710; PKPI, 2003). Kesimpulannya adalah jenis infeksi
paru yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan
sekitar alveoli.
b. Penyebab
Secara umum individu yang terserang diakibatkan oleh adanya
penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme
patogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas: reflek glotis dan batuk,
adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari
organ, dan sekresi humoral setempat. Timbulnya disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur, protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M.
Nettiria, 2001 : 682) antara lain:

1. Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.


2. Virus : Legionella pneumoniae
3. Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam paru-
paru
5. Terjadi karena kongesti paru yang lama
Sebab lain adalah akibat flora normal yang terjadi pada pasien yang
memiliki sistem imun rendah, atau telah terjadi aspirasi flora normal yang
terdapat dalam mulut dan karena adanya pneumocystis cranii, Mycoplasma.
(Misnadiarly, 2008)

c. Klasifikasi
Berikut merupakan klasifikasi pneumonia :

1. Community Acquired Pneunomia dimulai juga sebagai penyakit


pernafasan umum & dapat berkembang menjadi sebuah pneumonia.
Pneumonia Streptococal ialah suatu organisme penyebab umum. Type
pneumonia ini umumnya menimpa kalangan anak-anak atau kalangan
orang lanjut usia
2. Hospital Acquired Pneumonia dikenal juga sebagai pneumonia
nosokomial. Organisme seperti ini ialah suatu aeruginisa
pseudomonas. Klibseilla / aureus stapilococcus, ialah bakteri umum
penyebab hospital acquired pneumonia.
3. Lobar & Bronkopneumonia dikategorikan berdasarkan lokasi anatomi
infeksi. Saat Ini ini pneumonia diklasifikasikan berdasarkan
organisme, bukan cuma menurut lokasi anatominya.
4. Pneumonia viral, bakterial & fungi dikategorikan berdasarkan dari
agen penyebabnya, kultur sensifitas dilakukan untuk dapat
mengidentifikasikan organisme perusak.( Reeves, 2001)

d. Patofisiologi
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah
mikroorganisme (jamur, bakter, virus) & sebagian kecil oleh penyebab lain
seperti hidrokarbon (bensin, minyak tanah, & sejenisnya). Serta aspirasi
( masuknya isi lambung ke dalam saluran napas). Awalnmya mikroorganisme
dapat masuk melalui percikan ludah ( droplet) infasi ini dapat masuk ke
saluran pernapasan atas & menimbulkan reaksi imunologis dari tubuh. Reaksi
ini menyebabkan peradangan, di mana ketika terjadi peradangan ini tubuh
dapat menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam pada penderita.
Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan secret. Semakin lama
secret semakin menumpuk di bronkus maka aliran bronkus menjadi semakin
sempit & pasien dapat merasa sesak. Tidak Hanya terkumpul di bronkus,
lama kelamaan secret dapat sampai ke alveolus paru & mengganggu sistem
pertukaran gas di paru. Tidak Hanya menginfeksi saluran napas, bakteri ini
dapat juga menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini
dapat membuat flora normal dalam usus menjadi agen pathogen sehingga
timbul masalah GI tract.

e. Tanda & gejala


1. Pnemonia bakteri
Gejala :
a. Anoreksia
b. Rinitis ringan
c. Gelisah
Berlanjut sampai:
a.Nafas cepat dan dangkal.
b.Demam
c. Malaise (tidak nyaman)
d. Ekspirasi berbunyi.
e. Leukositosis
f. Foto thorak pneumonia lebar
g. Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan
h. Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan

2. Pnemonia Virus
Gejala awal :
a. Rhinitis
b. Batuk
Berkembang sampai
a. Ronkhi basah.
b. Emfisema obstruktif
c. Demam ringan, batuk ringan dan malaise sampai demam tinggi
batuk hebat dan lesu.

3. Pneumonia mikroplasma
Gejala :
a. Anoreksia
b. Menggigil
c. Sakit kepala
d. Demam
Berkembang sampai
a. Rhinitis alergi
b. Sakit tenggorokan batuk kering berdarah
c. Area konsolidasi pada penatalaksanaan pemeriksa thorak.

f. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Leukosit meningkat mencapai 15.000-40.000/mm3
b. Laju endap darah meningkat mencapai 100mm
c. Urin biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat adanya
albumin urin ringan lantaran adanya peningkatan suhu tubuh.
d. ASTO meningkat pada adanya infeksi streptococcus.
e. GDA menunjukkan adanya hipoksemia tanpa hiperkapnea atau
sebuah retensi CO2
2. Pemeriksaan Radiologi
Tampak adanya bercak- bercak pada bronkus hingga lobus.
g. Penatalaksanaan
1. Terapi oksigen (O2)
2. Antibiotic seperti ; penisilin, kindomisin, eritromicin, dan
sefalosforin.
3. Nebulizer, agar dapat mengencerkan dahak yang kental dan pemberian
bronkodilator.
4. Kemoterafi untuk mikoplasma pneumonia dapat diberikan therapy
eritromicin 4x 500 mg / hari atau tetrasiklin 3-4 x 500mg/ hari.
5. Istirahat yang cukup
h. Komplikasi
1. Emfisema : Terdapatnya pus pada rongga pleura.
2. Atelektasis :Pengembangan paru yang tidak sempurna.
3. Abses paru :pengumpulan pus pada jaringan paru yg mengalami
peradangan.
4. Meningitis : Peradangan pada selaput otak.
5. Infeksi sistomik
6. Endokarditis :peradangan pada endokardium

i. Pencegahan Pada Anak


1. Hindari anak dari adanya paparan asap rokok, polusi dan tempat
keramaian yang berpotensi terjadinya penularan.
2. Hindari kontak langsung anak dengan penderita ISPA
3. Membiasakan melakukan pemberian ASI
4. Segera berobat apabila terjadi demam, batuk, dan pilek, terlebih disertai
suara sesak dan sesak pada anak.
5. Imunisasi Hb untuk kekebalan terhadapa hameophilus influenza

Anda mungkin juga menyukai