Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN

Kegiatan Ipteks bagi Wilayah di desa Tonyaman Kecamatan Binuang Kabupaten


Polewali Mandar dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah produk melalui
peningkatan mutu ikan awetan kering dan usaha diversifikasi produk olahan berbasis ikan
sebagai alternatif mata pencaharian yang bisa meningkatkan pendapatan nelayan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya wilayah pantai/pesisir melalui penerapan introduksi teknologi
pengeringan dengan tenaga surya dan diversifikasi produk olahan ikan. Maanfaat
kegiatan iniselain untuk kepentingan perbaikan ekonomi bagi nelayan juga untuk
peningkatan pengetahuan dalam pengolahan sumberdayahayati perairan yang higienis.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
adalahuntuk meningkatkan kapasitas nelayan di Desa Tonyaman, Kab. Polman melalui
pendampingan teknis dalam transfer teknologi hasil perikanan pada usaha pengolahan
produk ikan dan introduksi teknologi pengeringan yang sederhana dengan memanfaatkan
tenaga surya di wilayah pesisir.Target khusus kegiatan pengabdian ini adalah
meningkatnya pendapatan nelayan melalui introduksi alat pengeringan ikan dan
diversifikasi produk olahan ikan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yang
meliputi sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi pengeringan ikan yang
ramah lingkungan dan teknologi pengolahan produk olahan dari ikan kepada ibu-ibu
nelayan (2 kelompok ibu-ibu nelayan). Selanjutnya, pembuatan/pengadaan teknologi
pengeringan dengan tenaga surya yang ramah lingkungan di sekitar kampung nelayan.

BAB 1. PENDAHULUAN
Kabupaten Polewali Mandar (sering disingkat Polman) adalah salah satu Daerah
Tingkat II di provinsiSulawesi Barat, Indonesia. Jumlah penduduk di kabupaten Polewali
Mandar adalah 455.572 jiwa. Ibu kotanya adalah Polewali yang berjarak 246 km dari kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Secara geografis, Kabupaten Polewali Mandar terletak
antara 2°40’00”-3°32’00” LU dan 118°40’27”-119°32’27” BT. Di sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Mamasa dan Mejene, sebelah Selatan dengan laut, sebelah
Barat dengan Kabupaten Majene dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Mamasa dan Propinsi Sulawesi Selatan. Merupakan daerah yang berada di kawasan
maritim, dengan garis pantai sepanjang sekitar 89,07 kilometer dan luas perairan 86.921
km2.Luas wilayah Polewali Mandar adalah 2.022,30 km² dan secara administrasi
kepemerintahan, Polewali Mandar terbagi menjadi 16 kecamatan (Wikipedia
Ensiklopedia, 2016).
Binuang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar.
Terletak dibagian Timur Kabupaten Polewali Mandar. Luas Kecamatan Binuang sebesar

1
123,34 km. Batas-batas Kecamatan Binuang antara lain sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Anreapi, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pinrang, sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Polewali dan sebelah selatan berbatasan dengan Selat
Makassar. Kecamatan Binuang terdiri dari sembilan desa dan satu kelurahan yaitu Desa
Tonyaman, Rea, Kelurahan Amassangan, Desa Mirring, Paku, Kuajang, Amola,
Batetangnga, Kaleok dan Desa Mammi. Desa Tonyaman memiliki wilayah yang
berbatasan langsung dengan laut (Anonim, 2011).
Penduduk Desa Tonyaman, mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Alat
tangkap yang umum digunakan adalah bagan perahu, bagan tancap dan bagan apung.
Hasil tangkapan utama adalah ikan-ikan pelagis kecil yang didominasi oleh jenis
tembang. Hasil tangkapan ini umumnya diawetkan dengan cara pengeringan. Adawyah
(2008) mengemukakan bahwa, proses pengeringan pada prinsipnya adalah proses
mengurangi kadar air dalam ikan untuk mencegah bakteri dan enzyme bekerja dalam ikan
sehingga proses peembusukan bisa terhambat dan daya simpan ikan bisa meningkat.
Kegiatan pengawetan dengan cara pengeringan oleh nelayan dan pengolah di
Desa Tonyaman, masih dilakukan secara alami. Ikan-ikan terlebih dahulu digarami
selama 2-3 jam kemudian dijemur di atas rak-rak yang dipasang miring atau dipasang rata
tanpa mempertimbangkan arah datangnya angin dan diletakkan di tempat terbuka. Proses
pengeringan seperti ini sangat sederhana, murah dan tidak memerlukan alat khusus
sehingga mudah dilakukan. Tetapi, proses pengeringan dengan secara alami sering
terhambat pada musim penghujan. Kurangnya intensitas matahari dapat memperlambat
proses pengeringan sehingga proses pembusukan bisa terjadi sebelum ikan kering.
Karena dijemur di tempat terbuka, ikan akan mudah dihinggapi lalat yang akan
menyebabkan kerusakan pada ikan hasil pengeringan. Akibatnya diperoleh produk ikan
kering yang kualitasnya rendah. Selain itu, di Desa Tonyaman, belum ada perlakuan lain
terhadap ikan tembang atau jenis ikan lain dari hasil tangkapan nelayan sebagai bentuk
diversifikasi produk yang dapat dijadikan alternatif usaha untuk meningkatkan
pendapatan nelayan.
Introduksi teknologi alat pengering tenaga surya dan diversifikasi produk olahan
berbasis ikan diyakini akan bisa meningkatkan kualitas ikan kering sehingga nilai jual
dan daya simpan bisa meningkat. Dengan introduksi alat pengering tenaga surya, proses
pengeringan lebih cepat, produk yang dihasilkan lebih bersih dan terjamin mutunya

2
karena terhindar dari sumber cemaran dan serangan lalat. Adanya diversifikasi produk
berbasis ikan dimaksudkan selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga dapat
dipasarkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Oleh sebab itu, menjadi penting
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyakat ini dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan nelayan. Kegiatan ini juga relevan dengan program yang tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Polman Tahun 2014-2019
fokus kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi (Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, 2014). Kegiatan ini diyakini bisa
menjadi sumber pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan nilai jual produk ikan kering
dan adanya alternatif mata pencaharian sebagai sumber pendapatan dari diversifikasi
produk berbasis ikan.

BAB 2. TARGET LUARAN


Target luaran program Ipteks bagi Wilayah di desa Tonyaman Kecamatan
Binuang Kabupaten Polewali Mandar pada tahun pertama adalah (1)introduksi teknologi
pengering tenaga surya yang diterapkan pada proses pengeringan ikan yang bertujuan
mempercepat proses pengeringan karena tidak terpengaruh oleh cuaca, produk lebih
bersih, terhindar dari cemaran dan mutu terjamin (2) ada diversifikasi produk berbasis
ikan seperti ikan tembang presto sebagai alternatif mata pencaharian masyarakat Desa
Tonyaman. Pada tahun kedua, luaran yang ditargetkan berupa (1) peningkatan unit alat
pengering tenaga surya yang diintroduksi, (2) terbentuk kelompok UMLKM produk
olahan berbasis ikan (3) pengemasan dan standarisasi mutu ikan kering dan produk hasil
diversifikasi. Pada tahun ketiga, luaran yang ditargetkan (1) adanya sertifikat produk
diversifikasi, dan (2) perluasan jejaring pemasaran produk

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Berdasarkan pada target luaran yang ingin dicapai, program Ipteks bagi Wilayah
di Desa Tonyaman untuk tahun pertama, terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yang
meliputi:
a. Sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan tentang alat pengering tenaga suryadan
pengenalan produk olahan dengan bahan dasar ikan.
b. Pembuatan/pengadaan alat pengering tenaga surya (Gambar 1): 1 unit

3
c. Introduksi alatpengering tenaga surya
d. Pelatihan diversifikasi produk berbasis ikan
e. Dokumentasi dan pelaporan.
Untuk tahun kedua, kegiatan yang akan dilakukan meliputi :
a. Pembuatan/pengadaan alat pengering tenaga surya (tambahan 1 unit)
b. Penyuluhan dan pelatihan pengemasan produk
c. Standarisasi mutu ikan kering dan produk hasil diversifikasi berbasis ikan yang
dihasilkan kelompok umk di Desa Tonyaman
d. Dokumentasi dan pelaporan
Pada tahun ketiga, rencana kegiatan yang diprogramkan adalah :
a. Penyuluhan tentang sertifikasi dan pemasaran produk
b. Pelatihan manajemen keuangan
c. Pendampingan tes pasar
d. Pendampingan pengurusan sertifikasi produk dan perluasan jejaring pemasaran produk
e. Dokumentasi dan pelaporan
Pada program Ipteks bagi Wilayah, kontribusi pemerintah Kabupaten Polewali
Mandar berupa penyediaan dana pendamping melaluidana APBD untuk mendukung dan
membiayai program-program atau kegiatan yang telah direncanakan, memfasilitasi
pelaksanaan program, terutama terhadap daerah/wilayah sasaran agar pelaksanaan
program dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan dari masyarakat dan
aparat terkait.

4
Gambar 1. Alat Pengering Tenaga Surya

Alat pengering surnya yang akan diintroduksi di Desa Tonyaman Kecamatan


Binuang Kabupaten Polewali Mandar terbuat berukuran panjang 6 m, lebar 2 m dan tinggi
3 m. Rangka terbuat dari aluminium, dinding terbuat dari plastik bening dan hitam.
Plastik bening berfungsi sebagai penutup dan plastik hitam berfungsi sebagai penyerap
panas. Alat ini dikombinasikan juga dengan seng yang dicat hitam untuk menyerap panas
lebih tinggi. Rak dibuat bertingkat dan dapat diatur atau dipindah-pindahkan sesuai
keinginan.
Untuk tahun pertama, metode penyuluhan akan difokuskan pada penjelasan
mengenai beberapa metode pengeringan ikan, kelebihan alat pengering tenaga surya
dibanding metode lain, dan pengenalan beberapa produk olahan dengan bahan dasar ikan.
Untuk diversifikasi produk berbasis ikan akan ditekankan pada demonstrasi pengolahan
ikan presto berbahan dasar ikan tembang sebagai hasil tangkapan utama nelayan
Tonyaman. Dalam membuat produk, instruktur akan mendampingi langsung dan
mengarahkan peserta secara intensif, sehingga kekeliruan dalam proses pembuatan
produk dapat dihindarkan. Meskipun nantinya peserta dibagi kedalam kelompok-

5
kelompok, namun setiap orang peserta harus melakukan praktek pengolahan produk
secara langsung.
Prosedur pembuatan Ikan Tembang presto secara garis besar adalah, ikan terlebih
dahulu disiangi (dibuang insang dan isi perut) kemudian dicampur dengan bumbu dan
dimasak pada panci bertekanan.

BAB 4. KELAYAKAN JURUSAN


Universitas Hasanuddin merupakan salah satu perguruan tinggi yang mempunyai
peranan strategis dalam pembangunan nasional khususnya pembangunan di kawasan
Indonesia Timur Indonesia. Kawasan Timur Indonesia memiliki kekayaan perairan laut
yang cukup besar karena memiliki wilayah laut yang lebih luas, terdiri dari gugusan
pulau-pulau, menyimpan kekayaan biodiversity laut yang tinggi, serta masyarakatnya
dikenal mempunyai kultur kebaharian yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan sektor
kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting
dalam pembangunan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Timur
Indonesia. Pendayagunaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal
dan berkelanjutan sangat ditentukan oleh ketersediaan sumberdaya manusia yang mampu
menguasai, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan
dan perikanan. Pengelolaan potensi kelautan dan perikanan memerlukan sumberdaya
manusia berkualitas dari berbagai jenis keterampilan dan disiplin ilmu
pengetahuan. Universitas Hasanuddin yang terletak pada sentra Kawasan Timur
Indonesia tentunya mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai lembaga pendidikan
tinggi untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang diperlukan, serta pengembangan
penelitian IPTEK kelautan dan perikanan untuk kepentingan dunia usaha dan industri.
Upaya Universitas Hasanuddin dalam mengembangkan pendidikan tinggi yang terkait
dengan Kelautan dibuktikan dengan pembukaan jurusan Ilmu Kelautan yang tergabung
dengan Jurusan Perikanan dan satu fakultas yaitu Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 036/0/1996
tanggal 29 Januari 1996 (Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, 2015).
Dosen pada jurusan ilmu kelautan dan perikanan berperan aktif dalam melakukan
kegiatan pengabdian pada masyarakat yang didukung oleh adanya dana Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dari Universitas Hasanuddin. Dana

6
tersebut bersumber dari pengalihan dana untuk kegiatan akademik ke kegiatan riset dan
Pengabdian pada Masyarakat. Hal ini dilakukan dengan harapan UNHAS menjadi
pelopor pelaksanaan hasil penelitian yang diimplementasikan pada kegiatan Pengabdian
pada Masyarakat. Selain itu orentasi UNHAS untuk pengembangan IPTEKS melalui
pengembangan produk.
Tim pelaksana merupakan staf pengajar Jurusan Ilmu Kelautan dan Jurusan
Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS dengan kompetensi seluruh
anggota tim pengusul dapat di lihat pada Tabel 1 berikut ini. Tim pengabdian dari
UNHAS dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh dua staf pemerintah setempat.

Tabel 1. Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat

No. Nama Kompetensi Jabatan


1. Fahrul, S.Pi, M.Si Teknologi Hasil Perikanan Ketua
2. Prof. Dr. Ir. Chair Rani, M.Si. Pengelolaan Sumberdaya Laut Anggota
3. Dr. Nursinah Amir, S.Pi., MP. Teknologi Hasil Perikanan Anggota
4. Dr.Ir. St. Aisjah Farhum, M.Si Kapal Perikanan Anggota
5. Firman, S.Pi., M.Si. Pemasaran Hasil Perikanan Anggota
6. Dr. Ahmad Faizal, ST. M.Si. Eksplorasi SD Hayati Anggota

Tim pelaksana memiliki berbagai pengalaman pengabdian masyarakat khususnya


dibidang kelautan dan perikanan. Pada tahun 2014, telah melakukan penghiliran
pengolahan hasil perikanan. Tahun 2015 melakukan pemberdayaan masyarakat melalui
diversifikasi produk di Kabupaten Luwu dan terakhir pada bulan April tahun 2016,
sebagian anggota tim melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan
keamanan hasil perikanan di daerah sasaran.

5.2 Jadwal kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan selama 8(delapan) bulan
yaitu dari bulan Aprilsampai dengan bulan November 2016 (Tahun I, Tabel 4), 2017

7
(Tahun II) dan 2017 (Tahun III) di Desa Tonyamana Kecamatan Binuang Kabupaten
Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat.

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Ipteks Bagi Wilayah di Desa Desa Tonyamana Kecamatan
Binuang Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat
`
Tahun Pertama/2016
(bulan ke-)
No. TahapanKegiatan
4 5 6 7 8 9 10 11

1. Persiapan
Sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan tentang alat
2. pengering tenaga surya dan pengenalan produk
olahan dengan bahan dasar ikan
Pembuatan/pengadaan alat pengering tenaga
3.
surya
4. Introduksi alat pengering tenaga surya
5. Pelatihan diversifikasi produk berbasis ikan
6. Monitoring dan evaluasi
7. Seminar
8. Pelaporan

8
DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Anonim. 2011. Gambaran Umum Kondisi Kecamatan Binuang. Online


(http://kantorcamatbinuang.blogspot.co.id/2013/10/gambaran-umum-kondisi-
kecamatan-binuang.html) diakses tanggal 5 April 2016

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, 2015. Profil Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Online (http://fikp.unhas.ac.id/?p=2) diakses 6 April 2016

Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar. 2014. Rancangan Pembangunan Jangka


Menengah Daerah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2019. Online
(http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KAB_POLEWALI%20MANDAR
_1_2014.pdf) diakses tanggal 7 April 2016

Wikipedia Ensiklopedia. 2016. Kabupaten Polewali Mandar. Online


(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Polewali_Mandar) diakses tanggal 4
April 2016

9
10
Lampiran 2. Peta Lokasi Wilayah

11
Lampiran 3. Surat Kesepakatan Menjalankan Kerjasama

SURAT KESEPAKATAN KERJASAMA


antara
UNIVERSITAS HASANUDDIN
dan
PEMERINTAH PORVINSI SULAWESI BARAT

Nomor :

Nomor :

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Prof. Dr. Ir. Sudirman, M.Pi., selaku Ketua Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Hasanuddin yang berkedudukan di Universitas Hasanuddin
Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar, 90245. Dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Universitas Hasanuddin
2. Ir. Parman Parakkasi, M.Sc., selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi
Sulawesi Barat yang berkedudukan di Jalan Cut Nya Dien No.13, Rangas, Kec.
Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar

Menyatakan telah sepakat melakukan kerjasama pada program Ipteks bagi Wilayah
di Desa Tonyaman Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar, dengan judul

“IbW INTRODUKSI ALAT PENGERING TENAGA SURYA DAN


DIVERSIFIKASI PRODUK BERBASIS IKAN DI DESA TONYAMAN
KECAMATAN BINUANG KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROPINSI
SULAWESI BARAT”

Yang diketuai oleh Fahrul, S.Pi., M.Si. (dosen pada Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan Universitas Hasanuddin).

Pada kegiatan ini, pihak Universitas Hasanuddin akan menyiapkan dana BOPTN,
teknologi dan dosen yang memiliki kompetensi terhadap teknologi yang akan diterapkan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi
Barat) akan menyiapkan dana pendamping dan memfasilitasi pelaksanaan program.

Demikian surat kesepakatan bekerjasama ini dibuat untuk digunakan sebagaimana


mestinya.

12
Ditetapkan di Kabupaten Polewali Mandar
Pada Tanggal 7 April 2016

Ketua LP2M Universitas Hasanuddin Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan


Propinsi Sulawesi Barat

Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, M.Pi. Ir. Parman Parakkasi, M.Sc.
NIP: 19641212 198903 1 004 NIP: 196912121994031004

13

Anda mungkin juga menyukai