1. Fisura Ani – Nyeri terjadi terutama pada waktu BAB dan dapat membaik
dalam beberapa jam ke depan. Fisura ani sering dikaitkan dengan perdarahan
rektal. Pemeriksaan fisik dapat membedakan antara 2 kondisi meskipun
kadang diperlukan anestesi untuk pemeriksaan yang memadai. Pada
pemeriksaan fisik, celah terletak di anterior atau posterior garis tengah, tanpa
indurasi, dan lembut untuk palpasi. Temuan sekunder dari fisura anus dapat
ditemukan (sentinel pile).
3. Abses Pilonidal – Sangat sulit dibedakan secara klinis, tetapi bisa dibedakan
dengan pemeriksaan fisik. Sementara abses perianal biasanya berbatasan
langsung dengan anus, abses pilonidal secara karakteristik terletak di daerah
intergluteal dan sering memiliki saluran sinus yang terlihat di garis tengah.
Rujukan
1. Towsend, M. Jr, dkk. Comon Benign Anal Disorder at Sabiston textbook of
Surgery. Elsivier. United State of America. 2008