Anda di halaman 1dari 12

CATATAN PENDADARAN

TANGGAL : 25 OKTOBER 2018


NAMA : PUTRI ROBIIHAH WALUYO
FUAD NUR ARIF KUSUMA
PEMBIMBING : Ir. SRI SUKADARTI, M.T.
Ir. Hj. FAIZAH HADI, MT
PENGUJI : Ir. DANANG JAYA, MT
Ir. WASIR NURI, MT

A. DAFTAR REVISI

1. Pada aliran penyimpanan bahan baku Paraxylene dan Asam Asetat yang di simpan dalam

tangki penyimpanan masing-masing Tangki 1 (T-01) dan Tangki 2 (T-02) dengan aliran

pompa intermediate.

2. Untuk mengirimkan bahan baku ke dalam Tangki penyimpanan sebaiknya menggunakan

sistem pemipaan karena jarak antara Pabrik Crude Asam tereftalat dengan pabrik bahan

baku relatif dekat sehingga tidak perlu membutuhkan transportasi mobil tangki.

3. Pada Tangki Penyimpanan Gas Nitrogen T-03, seharusnya digambarkan bagaimana aliran

pengiriman Nirogen cair dari asalnya (PT. Air Liquid Cilegon).

4. Umpan fresh feed Paraxylene dapat diumpankan langsung ke dalam Reaktor sehingga tidak

perlu ikut dicampurkan bersama pelarut katalis Asam Asetat dan katalis padat Cobalt

Asetat di dalam Mixer M-01, karena dikhawatirkan dapat mengganggu kelarutan Cobalt

Asetat terhadap Asam Asetat.

5. Pada alat decanter DC-01, umpan masuk decanter seharusnya dari tengah alat.
6. Pada alat decanter DC-01, penggambaran LC (Level Control) seharusnya berada diantara

atas garis cairan dan bawah garis cairan.

7. Untuk merancang Menara Destilasi MD-01, seharusnya terlebih dahulu menentukan jenis

pendingin yang ingin digunakan.

8. Sebagai pendingin kondensor CD-01, sebaiknya digunakan pendingin air dengan suhu

masuk 30°C dan suhu keluar 50°C, agar diperlukan massa air lebih kecil.

9. Untuk menentukan LK (Light Component) dan HK (Heavy Component) sebaiknya terlebih

dahulu dilakukan trial tekanan operasi Menara Destilasi.

10. Untuk menggambarkan arus Pneumatic Conveyor, seharusnya panah masuk dan panah

keluar dibuat lebih dekat dengan asal dan tujuannya sehingga gambar lebih efektif.

11. Panah udara keluar menuju ejector dari tangki akumulator lebih baik diletakkan dibagian

atas tangki, bukan dari arah samping.

12. Untuk penampung produk guanidin nitrat, lebih baik dibuat satu silo sebagai tempat

penampungan sementara produk keluaran Rotary Dryer, karena produk bersifat flammable

dan eksplosive.

13. Jika terdapat arus cross, garis arus harus dibuat melengkung.

14. Pompa-06 lebih baik diganti dengan Screw Conveyor karena aliran sudah mengandung

kristal.

15. Hasil udara keluar Rotary Dryer ditambahkan alat cyclone untuk memisahkan kristal yang

terikut udara keluar.


16. Pada Cooler-01, air pendingin dialirkan melalui shell, sedangkan filtrat dialirkan melalui

tube karena tekanan filtrat tinggi.

17. Nomer arus 22 diletakkan pada arus keluar Rotary Dryer.

18. Arus nomer 18 diberi splitter sehingga sebagian masuk kembali ke dalam Crystallizer

sebagai mother liquor untuk membantu proses pengkristalan dengan cara nukleasi.

B. DAFTAR PERTANYAAN

1. Perlakuan apa yang harus dilakukan untuk menampung bahan kimia yang bersifat

flammable dan eksplosive ?

Jawab :

Sebelum bahan ditampung di dalam silo, terlebih dahulu silo harus mengalami proses

purging (pembersihan silo menggunakan N2) dan blanketing (menyelimuti dinding dalam

silo dengan N2) agar konsentrasi O2 di dalam silo menjadi rendah. Sehingga tidak akan

menyebabkan tejadinya kebakaran atau ledakan.

2. Kontrol apa yang harus digunakan untuk proses pencampuran pada mixer?

Jawab :

Kontrol yang harus digunakan adalah Flow Ratio (FR)

3. Bagaimana pengaruh Paraxylene kelarutan Cobalt Asetat dengan Asam Asetat?


Jawab :
Tujuan dicampurkannya bahan baku paraxylene dengan asam asetat sebagai pelarut dari
katalis padat Cobalt Asetat di dalam Mixer agar recapai larutan campuran yang homogen
sebelum diumpankan ke Reaktor. Dalam hal ini, paraxylene tidak berpengaruh dan tidak
mengganggu kelarutan dari Cobalt Asetat dengan Asam Asetat, karena kelarutannya yang
sangat tinggi atau dengan kata lain sangat larut terhadap Asam Asetat.

4. Bagaimana cara padatan keluar dari Rotary Dryer ?

Jawab:

Cara bagaimana padatan dapat keluar dari Rotary Dryer adalah mulanya padatan masuk

ke dalam Rotary Dryer dari bagian atas dan kemudian akan jatuh ke bawah. Selanjutnya

padatan akan terangkut oleh flight (seperti baffle) yang terdapat di dalam Rotary Dryer

seiring dengan berputarnya Rotary Dryer. Hal ini dikarenakan dibagian ujung flight

tersebut membentuk lengkungan, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2. Flight Rotary Dryer


Flight ini juga berfungsi sebagai pengaduk di dalam Dryer, agar distribusi pepindahan

panas menjadi merata dan padatan dapat terdorong ke bagian ujung keluaran alat.

Gerakkan padatan di dalam Rotary Dryer ini tegak lurus terhadap Dryer (garis merah

pada Gambar 1) dan akan terus berjalan sampai titik keluar padatan dikarenakan Dryer

dipasang dengan kemiringan tertentu. Pada flight bagian terujung dari titik pengeluaran

(garis orange pada Gambar 1), flight akan mengangkut padatan secara tegak lurus

dengan bidang tanah. Sehingga padatan dapat keluar dari Rotary Dryer.

4. Apa yang membedakan reaksi heterogen dan homogen di dalam Reaktor Alir Tangki

Berpengaduk (RATB)?

Jawab:

Yang membedakan reaksi heterogen dan homogen adalah fase komponen yang terdapat

di dalam reaksi, baik itu katalis maupun reaktan atau produknya. Apabila terdapat lebih

dari satu fase, maka termasuk ke dalam heterogen dan apabila hanya terdapat satu fase,

maka termasuk reaksi homogen. Pada reaksi pembentukkan crude Asam Tereftalat ini,

terjadi reaksi heterogen. Hal ini dikarenakan, reaksi yang terjadi dalam fase gas-cair di

dalam reaktor RATB Bubble ini adalah antara Paraxylene dan Udara.

5. Apa yang menjadi driving force di dalam Rotary Dryer?

Jawab:

Yang menjadi driving force pada Rotary Dryer adalah perbedaan kelembaban antara

padatan dengan udara panas/kering, dalam hal ini Gas Nitrogen. Nilai kelembaban pada

padatan masuk lebih besar daripada umpan udara masuk. Sehingga uap air akan

bergerak dari padatan menuju udara.


6. Bagaimana proses pengolahan air utilitas dari air sungai menjadi air bersih ?

Jawab :

Kebutuhan air dalam suatu pabrik dapat diambil dari sumber yang ada disekitar pabrik
yaitu sungai Cidanau dengan mengolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat yang
digunakan. Pengolahan tersebut dapat meliputi pengolahan secara fisika dan kimia,
penambahan desinfektan maupun dengan penggunaan ion exchanger.
Tahapan penjernihan air, yaitu :
a. Pemisahan kotoran air sungai
Dalam tahapan ini air sungai ditampung terlebih dahulu ke dalam bak penampung awal
yang selanjutnya dialirkan ke bak pengendap dan akan mengalami proses pengendapan
terhadap partikel-partikel yang terikut masuk bersama air seperti pasir, kerikil, lumpur
dan lain-lain.
b. Flokulasi
Setelah mengalami pengendapan, air kemudian dialirkan ke bak flokulator.Pada bak
ini terjadi penambahan koagulan yang fungsinya untuk fluk-fluk yang makin lama
akan bersatu dan membentuk partikel yang lebih besar dan dilakukan pengadukan
untuk mencampur air dengan bahan koagulan (Al2(SO4)3.18H2O) dan larutan
(Na2SO3) yang bertujuan untuk menurunkan kesadahan air.
Persamaan Reaksi :
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 + Na2SO4
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 + 2 NaCl
6 NaAlO2 + Al2(SO4)3.18H2O → 8 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 6 H2O
Dari bak flokulator, air kemudian dialirkan ke dalam clarifier dimana pada tangki ini
akan terjadi penggumpalan yang lebih sempurna dari fluk-fluk yang berasal dari bak
flokulator yang kemudian diendapkan secara gravitasi dan pada waktu tertentu
dilakukan blow down untuk membuang endapan yang terbentuk sebelumnya.Air
bersih keluar dari clarifier secara over flow.
c. Penyaringan dengan sand filter
Air dari Clarifier dimasukkan ke dalam bak saringan pasir (sand filter) yang tersusun
atas screen, kerikil, pasir, arang dan ijuk untuk menahan atau menyaring partikel-
partikel padat yang lolos atau terbawa bersama air dari clarifier.Kemudian diteruskan
ke bak air bersih lalu dialirkan ke bak air minum dengan ditambahkan kaporit sehingga
didapat air ;ang bebas penyakit dan bau.

7. Bagaimana proses terjadinya kesetimbangan uap dengan cairan di Menara Destilasi ?


Jawab :
Pada proses pemisahan secara distilasi, fase uap akan segera terbentuk setelah
sejumlah cairan dipanaskan dalam reboiler. Uap dipertahankan kontak dengan sisa
cairannya (dalam waktu relatif cukup) didalam plate melalui perforated dengan
harapan pada suhu dan tekanan tertentu, antara uap dan sisa cairan akan berada dalam
keseimbangan, sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dan residu.

Fase uap yang mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah
menguap (volatil) relatif terhadap fase cair, berarti menunjukkan adanya suatu
pemisahan. Sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan dalam
kondensor dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh
komponen-
komponen dalam keadaan yang relatif murni.

8. Sebutkan jenis-jenis pemilihan Menara Destilasi?


Jawab :
Ada beberapa macam pemilihan kolom pemisah distilasi yaitu :

1. Packed Tower
Sebuah kolom yang dilengkapi packing utk memperluas bidang kontak dan
membuat turbulensi shg kontak lebih sempurna. Prinsip kerjanya zat yg berbeda
fase mengalir berlawanan arah yg dpt menyebabkan komponen kimia ditransfer dari
satu phase ke phase lain. Zat berfase cair mengalir dari atas dan gas dari bawah
sehingga terjadi kontak antara keduanya (Loveta, 2013).
Pemilihan packed tower karena :
a. Untuk liquid korosif, karena alat lebih murah,
b. Membutuhkan tahanan liquid yg rendah karena densitasnya yg besar
c. Memberikan pressure drop per tahap kesetimbangan yg rendah
d. Untuk diameter kolom yg kecil
Syarat packing yang bagus adalah :
 Bulk density kecil (tidak terlalu membebani kolom)
 Luas yg terbasahi besar
 Volume rongga besar (mengurangi pressure drop)
 Sifat pembasahan baik
 Tahan korosi
 Memiliki struktur yg kuat utk menahan beban tumpukan
 Murah (Loveta, 2013)
.

2. Tray / Plate Column


Bentuk sama dengan packed column tapi tidak mempunyai packing, sebagai
gantinya ada plate-plate yang berfungsi memperbesar kontak antar komponen shg
bisa dipisahkan menurut rapat jenisnya.
Jumlah tahapan plate disusun berdasarkan :
o Tingginya kesulitan pemisahan zat yg akan dipisahkan
o Perhitungan neraca massa dan kesetimbangan
Dipilih jenis ini tdk packed tower karena :
o Bisa menangani laju alir liquid dan gas yang besar
o Pembersihan mudah karena bisa dipasang manhole
o Lebih mudah utk pengambilan produk melalui samping
o Desain plate lebih terjamin efisiensi kerjanya
Bubble Cap
Spesifikasinya adalah :
 Kapasitas sedang sampai tinggi
 Efisiensi sedang sampai tinggi
 Biaya instalasi dan perawatan lebih mahal
 Laju alir rendah karena pressure drop tinggi
 Korosi tinggi
Sieve Tray
Spesifikasinya adalah :
 Kapasitas tinggi
 Efisiensi tinggi
 Pressure drop sedang
 Biaya instalasi dan perawatan murah
 Korosi rendah

9. Sebutkan bagian-bagian dalam Menara Destilasi Sieve Tray?


Jawab :

Downcomer : lubang tempat masuknya aliran dari atas (liquid) ke plate bawah (kita
memandang plate ini sbg acuan)
Downflow : lubang tempat keluaran liquid dari plate (kita memandang sbg acuan) ke
plate di bawahnya
Entrainment : peristiwa liquid terangkut ke plate atasnya karena dorongan gas dari
bawah yg berlebihan, disebabkan laju alir gas terlalu besar
Flooding : menggenangnya liquid di plate karena kiriman liquid yg berlebihan dr plate
atasnya, bisa disebabkan karena adanya entrainment, shg plate atas menerima
kelebihan liquid
Weeping : liquid yg ada pada plate jatuh bebas ke plate bawahnya karena tekanan gas
dari bawah kurang, disebabkan karena laju alir gas kecil.
Cap : penghalang / pengkontak antara liquid dan uap yang dipasang di setiap tray,
bentuk seperti topi yg pinggirnya ada slot utk mengatur besar kecilnya gas yg keluar
keatas
Tray / Plate : lapisan atau level disetiap kolom, biasanya terbuat dari besi baja yg kuat
menahan beban liquid atau cap
Slot : tempat bukaan pada cap yg mempunyai macam-macam bentuk (trapesium,
persegi, segitiga dll) yg berfungsi mengatur bukaan gas yg keluar ke atas shg liquid
dan gas berkontak secara normal
Enriching : bagian plate yg berada diatas tempat masukan feed
Exhausting / Stripping : bagian plate yg berada dibawah tempat masukan feed
Baffle : penghalang yg berada di tengah-tengah tray utk membuat aliran lebih lama
berada di tray (penerapan hanya di reverse flow)
Weir : penghalang yg dipasang di pinggir dari downflow utk membuat agar volume
liquid yg tertampung di tray banyak, sehingga efektif terjadinya kontak antara liquid
dan gas

10. Bagaimana jika gas nitrogen yang dipakai sebagai udara pengering dalam rotary dryer
menggunakan gas sisa keluar reaktor R-03?
Jawab:
Gas sisa reaksi hasil keluaran reaktor R-03 mengandung 1082,94 kg/jam gas nitrogen
dan 36,15 kg/jam gas oksigen. Dengan komposisi masih mengandung sejumlah gas
oksigen, gas keluaran reaktor R-03 tidak dapat digunakan sebagai udara pengering
dalam rotary dryer, karena sifat kimia dari produk padatan crude Asam Tereftalat bila
berinteraksi dengan gas oksigen dapat bersifat eksplosif sehingga digunakan gas
nitrogen murni.

11. Bagaimana prinsip kerja alat siklon?


Jawab:
Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan tekanan
rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan
massa jenis dan ukuran.
Prinsip kerja cyclone
Adapun prinsip kerja dari cyclone ini sebagai berikut:
 Gas atau aliran fluida diinjeksikan melalui pipa input.
 Bentuk kerucut cyclone menginduksikan aliran gas atau fluida untuk berputar,
menciptakan vortex.
 Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih besar didorong ke arah luar vortex.
 Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut menuju
tempat pengeluaran.
 Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian atas
dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah.
 Cyclone membuat suatu gaya sentrifugal yang berfungsi untuk memisahkan
partikulat dari udara kotor.
 Gaya sentrifugal timbul saat partikulat di dalam udara masuk ke puncak kolektor
silindris pada suatu sudut dan diputar dengan cepat mengarah ke bawah seperti
pusaran air. Aliran udara mengalir secara melingkar dan partikulat yang lebih berat
mengarah ke bawah setelah menabrak ke arah dinding cyclone dan meluncur ke
bawah.

12. Apa yang pertama kali harus dilakukan untuk merancang alat siklon?
Jawab :
Hal pertama yang harus dilakukan dalam merancang alat siklon adalah menentukan
diamter lubang inlet padat-gas siklon separator.
13. Bagaimana prinsip kerja Vertical Dekanter?
Decanter adalah alat pemisah berdasarkan perbedaan berat jenis dengan menggunakan
prinsip sentrifugal, bisa antara fase liquid-liquid. Prinsipnya cairan atau suspensi
dimasukkan dalam decanter berbentuk silinder vertikal dari bagian porosnya, melalui
tengah alat lalu decanter diputar dengan kecepatan tertentu tergantung bahan yang
akan dipisahkan, dalam hal ini ingin memisahkan toluene dan asam tereftalat sebagai
larutan heavy stream dan paraxylene, air, asam asetat, cobalt asetat sisa asam tereftalat
sebagai light stream.

Dengan putaran tersebut akan menciptakan gaya sentrifugal pada cairan atau suspensi
tsb, dan makin besar massa zat, maka akan makin besar pula gaya sentrifugal yang
diderita, sehingga zat yang yang berat jenisnya lebih besa (heavy stream) akan terdesak
ke arah bawah decanter dimana terdapat outlet untuk mengeluarkan zat tsb. Dan zat
dengan berat jenis yang lebih kecil light stream) akan tertahan di bagian atas yang di
situ juga dibuatkan outlet untuk mengeluarkan zat yang lebih ringan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai