Anda di halaman 1dari 6

Nama: Fuad Nur Arif Kusuma

Kelas: D (Teknik Kimia)


NIM: 121140142

Widya Mwat Yasa


BAB 6 Kreativitas

L. Belajar yang kreatif

Masa muda adalah masa belajar. Menurut Kamus Umunm Bahasa Indonesia, belajar diartikan
sebagai usaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Adapun 4 macam arti belajar adalah
memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,
menguasai melalui pengalaman, dan mendapat informasi atau menemukan.

Membaca yang kreatif

Tugas utama dari seorang mahasiswa adalah belajar. Seorang mahasiswa yang sedang belajar,
berarti mengerahkan seluruh kemampuan pikiran serta bersungguh-sungguh untuk menggali dan
memahami pengetahuan mengenai berbagai pokok persoalan.

Menurut The Liang Gie (2000), ada 14 macam keterampilan yang perlu dikuasai oleh mahasiswa agar
menjadi mahasiswa yang tangguh:

1. Keterampilan membaca
2. Keterampilan berpikir
3. Keterampilan berbahasa
4. Keterampilan mengikuti kuliah
5. Keterampilan mencatat bacaan
6. Keterampilan memanfaatkan perpustakaan
7. Keterampilan menempuh ujian
8. Keterampilan memusatkan perhatian
9. Keterampilan menghafal pelajaran
10. Keterampilan mengelola waktu
11. Keterampilan mengatur diri
12. Keterampilan melakukan penelitian
13. Keterampilan mengarang karya ilmiah
14. Keterampilan menulis skripsi

Pendidikan tinggi sebenarnya bukanlah semata-mata suatu persiapan untuk hidup, melainkan
merupakan suatu kehidupan untuk mengejar kebenaran, menuntut pengetahuan ilmiah,
mengalihkan kebudayaan, memperluas wawasan, megembangkan keterampilan, membina
keyakinan, membentuk kepribadian, menguji keuletan, melakukan tata hubungan, dan mengikat
persahabatan.

Gaya membaca yang kreatif

Membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk memahami suatu keterangan yang disajikan. Gaya membaca ada lima
(The Liang Gie, 2000);Jordan E. Ayan, 2002) yaitu: membaca secara ngemil, membaca secara
mendalam, membaca ragam hiburan, membaca ragam sepintas, membaca ragam belajar.

Beberapa tips memilih waktu untuk membaca agar lebih memudahkan pemahaman isi bacaan
diantaranya adalah:

1. Mengurangi omong dan menonton televisi


2. Bawalah sejilid buku dalam tas
3. Menaruh sejilid buku di bawah bantal lebih awal dan menyempatkan diri untuk membaca
4. Menaruh sejilid buku didekat kita agar mudah dipungut
5. Mengingat bahwa sejilid buku di tangan kita adalah senilai dua jilid buku dalam lemari buku
Berikut ini adalah beberapa tips memilih waktu untuk membaca agar lebih mudah
memahami isi bacaan :
1. Kurangi menonton televisi yang acaranya jelek (tidak bermanfaat).
2. Bawalah sejilid buku dalam tas.
3. Bangun tidur lebih awal untuk membaca buku.
4. Mempersiapkan sejilid buku saat melakukan aktivitas apapun, jika ada waktu luang maka
sempatkanlah untuk membaca buku tersebut.

BAB 8 KEJUANGAN
A. Arti dan rumusan kejuangan
Kejuangan merupakan ketanahmalangan dalam menghadapi realita hidup, semakin tinggi
ketanahmalangan, maka ia akan semakin berpeluang meraih kesuksesan.
1) Beberapa Pengertian Kejuangan
a. Arti kata Juang
1) Juang, berjuang: berlaga, berlawanan.
2) Memperebutkan sesuatu dengan bertenaga: berperang, berkelahi
3) Berlanggaran; menjuang menyerang; menyerbu; melanggar. Memperjuangkan =
berjuang untuk merebut sesuatu.
Perjuangan = perkelaihan , usaha yang penuh kesadaran dan bahaya, salah satu
wujud interaksi sosial, juang n, juang-juang a lenjuang
b. Pengertian Kejuangan
Kejuangan adalah perihal yang gigih untuk mewujudkan keinginan bangsa.
c. Perjuangan
Yaitu dua atau lebih kekuatan dan kekuasaan yang saling berbenturan dalam upaya
memperebutkan sesuatu, dengan saling mengadu tenaga yang dimiliki masing-
masing.
2) Rumusan Kejuangan
a. Nilai-nilai dasar
Tergolong dalam nilai-nilai dasar ini adalah:
1) Semua nilai yang terdapat dalam setiap sila dari Pancasila
2) Semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
3) Semua nilai yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945
b. Nilai-nilai operasional
Adalah nilai-nilai luhur dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia selama
ini dan merupakan dasar yang kokoh dalam setiap perjuangan bangsa.
Rumusan kejuangan digali berdasarkan fakta tentang segala apa yang dilakukan oleh
pejuang kita, seperti Jenderal Soedirman, Ir. Soekarno, R.A. Kartini, dll. Perjuangan harus
mengutamakan atau berkorban untuk kepentingan orang banyak (P). Dari kejuangan 3 pejuang kita
sehingga dapat di rumuskan :
K = f (Yk,Wi,J,D,Ar,Am,Td,Tj,C,B,Kr,Km,Ml,Bt,R,Kd)
Keterangan :
K :besarnya kontribusi seseorang yang dapat diberikan untuk bangsa
Yk : seberapa besar derajat nilai ideal yang diyakini
Wi : wacana
J : jujur
I : ikhlas
D : disiplin
Ar : kearifan
Am : agamis
Td :keteladanan
Tj : tanggung jawab
C :kecerdasan
B : keberanian
Kr :kreativitas
Km :ketahanmalangan
Ml : masa lalu
Bt : mengedepankan kebersamaan tekad
R : realistis
Kd : berpikiran kedepan

B. Maksud dan Tujuan Kejuangan


Kita perlu menumbuhkembangkan kejuangan dengan maksud dan tujuan agar dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional masyarakat memiliki kontribusi tenaga, pemikiran,
dan materi yang besar, lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi.
C. Manfaat dan Ruang Lingkup Kejuangan
Manfaat bagi bangsa dan Negara:
1. Membangun rasa cinta tanah air
2. Berjiwa nasionalis
3. Mampu menciptakan kader-kader bangsa yang potensial
Manfaat bagi individu manusia:
1. Ulet
2. Tahan menderita
3. Tidak kenal menyerah
4. Lebih berhasil dalam menghadapi masalah
Niali kejuangan adalah konsepsi mengenai penghargaan tertinggi yang diberikan oleh bangsa
Indonesia melawan penjajah melalui proses sejarah perjuangan bangsa dimulai dan selama
penjajahan. Nilai-nilai juang bangsa antara lain:
a. Nilai juang religius
b. Nilai juang rela dan ikhlas berkorban
c. Nilai juang tidak kenal menyerah
d. Nilai juang harga diri dan percaya diri
e. Nilai juang percaya diri
f. Nilai juang pantang mundur
g. Nilai juang patriotism
h. Nilai juang heroism
i. Nilai juang rasa senasib sepenanggungan
j. Nilai juang rasa setia kawan
k. Nilai juang nasionalisme dan cinta tanah air
l. Nilai juang persatuan dan kesatuan

Contoh Keteladanan Nilai Luhur Kejuangan Raden Ajeng Kartini

Kesan dan tanggapannya terhadap kepincangan social tersimpan rapat di pikirannya dan barulah di
lepaskannya melalui surat-surat pribadinya dalam bahasa belanda yang dikirimkannya kepada
temannya di Belanda. Inti sari kandungan surat-surat R.A. Kartini adalah membahas tentang :

a) Kritik social
b) Kritik interpretasi agama
c) Kritik sistem ekonomi
d) Kritik sistem pendidikan.

D. Tahapan Kejuangan
Terdapat beberapa fase kejuangan:
1. Fase pengenalan : periode seseorang yang baru mengenal kejuangan baik dari orang lain
maupun dirinya sendiri
2. Tahap pertumbuhan: seseorang bau menyadari dan melaksanakan kejuangan dengan
perubahan yg cepat .
3. Tahap pematangan : tahapyang ditandai dengan pertumbuhan kejuangan yang lambat atau
bahkan stabil.
4. Tahap penurunan : tahap yang ditandai dengan kejuangan yang sudah mulai menurun

E. Kejuangan Pembentukan Bangsa Indonesia


Kejuangan diperlukan oleh pribadi, institusi maupun bangsa dan negara. Tanpa kejuangan,
maka kita akan sulit untuk survive dalam menghadapi segala tantangan, baik sebagai individu,
institusi, maupun bangsa dan negara.Suatu institusi memerlukan kejuangan agar institusi tersebut
bukan hanya sekedar sapi perahan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan orang
banyak. Institusi butuh eksistensi dalam waktu yang tidak terbatasyang berarti harus mampu
menghadapi segala tantangan zaman, bersrategi jangka panjang dan bersifat dinamis.

F. Internalisasi nilai-nilai kejuanga


Inertnalisai ( penghayatan) nilai nilai juang sangat penting dikarenakan pada saat ini di
Indonesia sedang terjadi krisis multidimensional, krisis moral bangsa ditandai dengan lunturnya
semangat rasa kebangsaan karena kurangnya memahami dan menghayati nilai nilai juang bangsa.
Peluang untuk menghayati nilai nilai juang :
1. Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
2. Letak geografis yang strategis
3. Kepercayaan global terhadap pemerintah Indonesia
4. kemajuan IPTEK
5. Tap MP NO.XI Tahun 1998 tentang berantas KKN
6. UU NO.22/99 tentang Pemerintahan Daerah dan UU NO.25/99 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah peluang untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada didaerah
guna kepentingan nasional. Beberapa kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam
menginternalisasikan nilai-nilai juang pada setiap warga negara antara lain masalah ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

G. Kejuangan sebagai watak dan budaya

Kejuangan merupakan suatu watak yang melekat pada diri manusia dan mewarnai aktivitas
kehidupannya. Watak ini mendorong budaya seseorang. Akar dari budaya terletak pada cara
berpikir. Menjadikan kejuangan sebagai kebudayaan, mendarah daging dalam kehidupan adalah
suatu kondisi idealis yang ingin dicapai. Keinginan tersebut dapat tewujud kalau kita mampu
memposisikan kejuangan sebagai suatu wawasan hidup atau pemikiran manusia. Dengan adanya
kejuangan sebagai wawasan hidup seseorang, maka orang tersebut akan cenderung
menimplementasikan dalam kehidupan yang mengarah menjadi kebiasaan, sehingga akan timbul
pribadi yang cinta tanah air, mengutamakan kepentingan bangsa, di atas kepentingan pribadi dan
golongan.

H. Menguatkan Kejuangan sebagai Jatidiri

Jatidiri merupakan salah satu syarat penting bagi keberhasilan pribadi maupun institusi.
Seseorang yang mempunyai kecerdasan lebih tetapi tidak mempunyai jatidiri, maka orang tersebut
akan mudah terombang ambing dalam menghadapi tantangan zaman, demikian juga intitusi
maupun bangsa.untuk itu kita tidak boleh setengah setengah dalam upaya menguatkan jati diri kita.
Sebagai warga negara yang memperoleh kemerdekaan dengan perjuangan yg amat berat maka
bangsa indonesia harus mengakui bahwa kejuangan tersebut adalah sebagai salah satu jati diri
bangsa Indonesia. Saat ini tantangan zaman yang nyata adalah kita berada dalam posisi transisi
perubahan zaman yang harus dihadapi dengan menguatkan jati diri kita.

I. Membongkar Keyakinan Kejuangan yang Salah

Pada faktanya, kata kejuangan hampir sama seperti kata pembangunan yang merupakan kata
yang kurang menarik, sehingga timbul keyakinan yang salah tentang kejuangan. Oleh karena itu,
keyakinan tentang arti kata kejuangan harus senantiasa kita lekatkan pada diri kita dan jangan
jadikan hal ini sebatas mimpi. Sebab keyakinan seperti ini harus senantiasa tetap dipertahankan,
sehingga kita akan terobsesi untuk menjalankan dan menyukseskannya.

J. Kemampuan Melihat ke Depan

Meningkatkan kemampuan melihat ke depan merupakan hal penting untuk membudayakan


kejuangan. Memprediksi ke depan menjadikan orang berbuat atau bersiap-siap atas perhitungan
prediksi-prediksinya. Lalu bagaimana masa depan bangsa yang tidak punya jiwa kejuangan, apakah
akan menguntungkan atau merugikan? Sebagai gambaran, kita bercermin terhadap bangsa-bangsa
yang tanpa nilai kejuangan, seperti Uni Soviet maupun Negara Balkan, yang kini mengalami
keruntuhan akibat keroposnya nilai kejuangan mereka, dimana mereka lebih meletakkan
kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan bangsa. Kasus itu hendaknya kita jadikan
sebagai acuan untuk senantiasa memantapkan nilai-nilai kejuangan pada setiap individu warga
negara Indonesia. Kita perlu mewariskan negeri ini pada anak cucu kita hingga akhir zaman
sebagaimana yang dilakukan para pendahulu kita dalam memperjuangkan kemerdekaan negara kita.

K. Kejuangan dalam Menerima dan Menghormati Keberagaman

Menerima dan menghormati keberagaman adalah suatu konsensus nasional sebagai negara
bangsa yang saat ini sedang diuji. Hal ini merupakan salah satu kejuangan yang harus diupayakan
agar keutuhan Bangsa Indonesia tetap lestari dan terjamin. Tidak terasa bahwa martabat manusia
menjadi menurun akibat kurang bisa menerima dan menghormati keberagaman yang ada di sekitar
kita. Akhir-akhir ini, konflik antarkelompok agama, etnis, dan daerah semakin mengerikan
mencabik-cabik Indonesia. Untuk itulah nilai-nilai kejuangan dalam kebersamaan sebagai satu
bangsa, yaitu Bangsa Indonesia harus senantiasa lekat tertanam dalam setiap jiwa individu warga
negara Indonesia.

L. Kejuangan kebersamaan Senasib dan Sepenanggungan

Demokrasi sering disalah artikan untuk membangun perbedaan menuju perpecahan bangsa.
Apabila perbedaan itu menuju perpecahan bangsa maka kita harus meredamnya. Hal ini memang
sulit, tetapi itulah kejuangan mengorbankan diri demi keutuhan bangsa dan negara. Semangat
kebersamaan sebagai bangsa Indonesia harus senantiasa kita tanamkan dalam diri kita masing-
masing.

M. Kejuangan Keberanian Rela Berkorban

Untuk menjaga kesatuan dan keutuhan Bangsa Indonesia ini agar tetap lestari selamanya, kita
wajib memperjuangkannya dan memiliki rasa keberanian untuk rela berkorban demi kepentingan
bangsa, apapun resikonya walaupun kita sendiri tidak menikmati hasil dari apa yang telah kita
perjuangkan.

Hal ini dicontohkan oleh organisasi Indiersche Partij yang melalui propagandanya secara terang-
terangan berani mengarahkan ke perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Rasa rela berkorban yang
dimiliki oleh Ki Hajar Dewantara, Douwes Deker, dan Dr.Cipto Mangunkusuma yang berani
membawa konsekwensi ditangkap oleh penjajah Belanda karena tulisan-tulisan mereka perlu kita
jadikan teladan untuk memperjuangkan kesatuan dan keutuhan bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai