Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PENDIDIKAN KE-AHMADYANIAN NILAI KEJUANGAN

Kelompok 3

7111211152 Harahap Silva Yuliana

7111211165 Gabriela Alegra S

7111211170 Aulia Diva H

7111211173 Syafitri Amanda

7111211177 Fauzan Badruzzaman

Dosen Pengampu :

Bambang Setyawan. Drs., M.Psi

Kelas 2E

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2022
I. PENGERTIAN KEJUANGAN
Dari segi semantik nilai-nilai kejuangan terdiri dari dua istilah yaitu “Nilai” dan
“Kejuangan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Tahun 2002, “Nilai”
memiliki arti: (1) harga (dalam arti taksiran harga), (2) angka kepandaian; biji; ponten.
Sedang “Kejuangan” berarti, (1) perihal berjuang; (2) berhubungan dengan urusan
berjuang. Wawasan kebangsaan
Dengan demikian nilai kejuangan adalah konsep yang berkenaan dengan sifat, mutu,
keadaan yang berguna bagi manusia dan kemanusiaan yang menyangkut perihal perang,
kelahi, lawan, dan laga. Kata nilai kejuangan dikenakan terhadap konsepsi abstrak, anutan,
faham dan pendorong yang menyebabkan orang dapatberperang, berkelahi, berlawan dan
berlaga, sehingga bermanfaat bagi dirinya untuk menang (Suhady dan Sinaga, 2006).
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, nilai kejuangan dimaksudkan untuk
menggambarkan daya pendorong, pelawan, dan pendobrak yang mampu membawa
bangsa ini untuk membebaskan dirinya dan penjajahan dan bebas merdeka. Nilai
kejuangan diletakkan pada upaya selama bergenerasi-generasi untuk mencapai
kemerdekaan. Nilai kejuangan seperti ini dimiliki oleh generas ipra 45 dan generasi 45.
Nilai kejuangan ini mewaris terus menerus dari satu generasi kegenerasi berikutnya
(Suhady dan Sinaga, 2006).
II. MANFAAT KEJUANGAN
Nilai-nilai kejuangan bermanfaat untuk menumbuhkan semangat membangun dan
semangat menghadapi masalah bangsa yang lebih kompleks. Agar para generasi muda
dapat memahami jalan perjuangan bangsa menuju kemerdekaan, sehingga dapat
menghargai bangsa dan jasa pahlawan, serta terhindar dari hal-hal negatif.

III. METODE PELESTARIAN NILAI KEJUANGAN


a. Metode Edukasi
Metode yang tujuannya untuk menanamkan penghayatan dan pengamalan nilai
kejuangan pada diri anak melalui pendidikan di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Meliputi pendidikan formal, informal, dan nonformal
b. Metode Keteladanan
Metode keteladanan merupakan metode yang bersifat edukatif persuasif yaitu
mempengaruhi orang lain afar mengikuti cara/tingkah laku yang sifatnya mendidik
terutama dalam menghadapi jiwa semangat dan nilai-nilai ’45.
c. Metode Informasi dan Komunikasi
Metode ini merupakan salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan memberikan
ajakan, dorongan, dan motivasi kepada seseorang atau kelompok orang yang menjadi
sasaran informasi melalui media modern maupun tradisional. Metode ini diperlukan
untuk memelihara hubungan timbal balik antara anggota masyarakat di setiap
lingkungan (keluarga, sekolah, dan masyarakat).
d. Metode Pemasyarakatan (Sosialisasi)
Metode ini memanfaatkan interaksi sosial dalam menyampaikan pesan yang
terkandung dalam nilai kejuangan. Media sosialisasi dapat berupa keluarga, kelompok
bermain, sekolah, dan media massa.
IV. KAITAN NILAI KEJUANGAN DENGAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
 Nilai kejuangan yang melandasi perjuangan bangsa Indonesia tercantum dalam
Pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan daya dorong perlawanan untuk
bebas dari penjajahan, berupa upaya dari generasi ke generasi untuk mencapai
kemerdekaan.
 Nilai kejuangan para generasi sebelum kita perlu diwariskan agar proses
perkembangan dan pembangunan bangsa ini berlangsung terus menerus dan tidak
memudar.

V. NILAI-NILAI KEJUANGAN
Setidaknya, ada empat (4) nilai-nilai kejuangan masa revolusi yang harus ditanamkan
dalam diri kita sebagai penerus, yaitu rasa persatuan dan kesatuan, rela berkorban dan
tanpa pamrih, cinta tanah air, serta saling menghargai.
a. Persatuan dan Kesatuan
Kunci kesuksesan utama dari segenap perjuangan bangsa Indonesia ialah karena
persatuan dan kesatuan. Sejak dari zaman datangnya bangsa asing ke Nusantara,
proses terusirnya para penjajah hanya dapat dilakukan ketika rakyat dan pemimpin
berhasil bersatu dalam satu tekad untuk mencapai kemerdekaan.
Walaupun, banyak perbedaan yang tidak dapat terhindarkan, persatuan tersebut tetap
tegak karena sejatinya untuk inilah Indonesia merdeka, yaitu untuk bersatu dalam
perbedaan.
b. Rela Berkorban dan Tanpa Pamrih
Sifat rela berkorban sejatinya hanyalah sifat yang dimiliki oleh orang-orang besar.
Semua pejuang kemerdekaan di Republik ini memiliki perasaan rela berkorban yang
sangat besar. Bayangkan saja, apabila pejuang tersebut memiliki sifat yang pamrih,
mau dibawa kemana negara ini? Dengan begitu, sifat rela berkorban menjadi sangat
penting karena inilah landasan dari persatuan yang ada di Indonesia.
c. Cinta Tanah Air
Perasaan cinta tanah air sejatinya memiliki makna yang sangat mendalam bagi para
pejuang saat itu, perasaan cinta tanah air yang mereka wujudkan telah sampai pada
titik yang tertinggi yaitu keberanian untuk rela berkorban. Tidak hanya berkorban
harta, waktu, dan materi saja bahkan nyawa pun rela asal negara ini dapat merdeka.
d. Saling Menghargai
Sifat ini merupakan cerminan perilaku yang tidak boleh diremehkan. Bayangkan saja,
apabila para pendiri bangsa memiliki sikap yang keras kepala, pasti akan sulit untuk
mencapai persatuan. Sehingga, sikap saling menghagai menjadi sangat penting karena
itulah landasan agar keberagaman di Indonesia tetap dapat berjalan dengan aman dan
nyaman.

VI. NILAI-NILAI KEJUANGAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


a. Lingkungan keluarga
 Orang tua yang mencari nafkah untuk keluarganya.
 Saling tolong-menolong apabila ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan.
 Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam mengambil keputusan.
 Tidak melanggar peraturan yang telah ditentukan dalam sebuah keluarga.
 Berani menguratakan pendapat untuk kepentingan bersama.
 Menghormati orang tua, mematuhi nasihat dan larangan orang tua.
 Mengembangkan rasa cinta kasih antar keluarga.
b. Lingkungan Sekolah/Kampus
Memiliki semangat dan kemauan kuat dalam usaha mencapaicita-cita.
 Memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain.
 Mengutamakan kemerdekaan, yaitu mengutamakan dalam meraih hak kendali
penuh atas diri dan masyarakat.
 Pantang menyerah, yaitu dalam berbagai hal tidak mengenal putus asa.
 Heroisme, yaitu keberanian membela keadilan dan kebenaran atau kepahlawanan.
 Kreatif dan Inovatif.
 Aktif dalam organisasi.
 Rela dan ikhlas berkorban, yaitu menjalankan tugas dengan senang hati serta
menggunakan tenaga dan pikiran secara maksimal.
 Saling tolong-menolong antar sesama.
 Berani mengambil resiko demi menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
 Nasionalisme, yaitu dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuan selalu
mendasarkan diri pada kesadaran dan semangat cinta tanah air; memiliki
kebanggaan sebagai bangsa; memelihara kehormatan bangsa; memiliki rasa
solidaritas. Adapun Dinas Sejarah Angkatan Darat (2003) menyatakan bahwa
nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti Negara, isme berarti suatusi kap
ingin mendirikan Negara sesuai dengan ideologinya dan suatu sikap membela tanah
air.
 Patriotisme, yaitu memiliki sikap berani; pantang menyerah; dan rela berkorban
demi Bangsa dan Negara. Dinas Sejarah Angkatan Darat (2003) menyatakan bahwa
sikap patriotisme jenderal Achmad Yani dilandasi oleh jiwa nasionalisme yang
tinggi, keyakinan bahwa perjuangan adalah tindakan yang tepat, kesadaran untuk
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.
c. Lingkungan Sosial/Masyarakat
 Tanpa pamrih, yaitu dalam pengabdian kepada Negara tidak mengharapkan
imbalan kecuali untuk Bangsa dan Negara.
 Gotong-royong membersihkan lingkungan sekitar.
 Bersosialisasi dengan tetangga dan tidak individualis.
 Bersatu dalam keberagaman yang ada.
 Saling menghargai dan tidak boleh meremehkan orang lain.
 Mengadakan musyawarah mufakat untuk mencapai kepentingan bersama.
 Memiliki rasa cinta tanah air.

VII. NILAI KEJUANGAN JENDERAL ACHMAD YANI


Jendral Ahmad Yani memiliki semangat juang, nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air,
dan bela negara yang tinggi dan nilai nilai tersebut sudah ada dalam hati sanubari Jenderal
Achmad Yani dan tidak pernah goyah oleh waktu dan tidak pernah tergerus oleh
kepentingan kekuasaan tertentu. Kecintaan jenderal Achmad Yani ditunjukan dalam
berbagai penugasan selama bertugas di militer yang selalu berjuang untuk kepentingan
masyarakat, bangsa, dan negara.
Hal tersebut dibuktikan sejak awal karirnya di TNI, Jenderal Achmad Yani banyak
menerima penugasan tempur untuk melawan Belanda dan gerakan-gerakan pemberontakan
di Indonesia. Sebagai seorang prajurit yang setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, beliau memegang teguh doktrin militer dan sangat anti pati terhadap
gerakan-gerakan separatisme di Indonesia. Beliau banyak berperan baik secara tidak
langsung maupun langsung terlibat dalam penumpasan gerakan separatisme di Indonesia,
di antaranya:
 Sebagai Komandan Brigade Diponegoro Divisi III yang membawahi Batalyon
Suryo sumpeno, Batalyon Daryatmo, dan Batalyon Panuju, Ahmad Yani berperan
dalam penumpasan Pemberontakan PKI tahun 1948 di Madiun dengan
mengirimkan Batalyon Suryo sumpeno untuk menumpas pasukan pemberontak di
daerah sekitar Purwodadi dan Grobogan.

 Memimpin operasi Gerakan Banteng Negara (GBN), kadang disebut Gerakan


Banteng Nasional, untuk menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah. Untuk
melancarkan menumpas pemberontakan ini, pada tanggal 25 Maret 1953, Ahmad
Yani membentuk pasukan khusus yang dinamakan Batalyon Banteng Raiders yang
merupakan pasukan anti-gerilya yang menjadi pasukan inti yang berhasil
menumpas DI/TII.

 Memimpin Operasi 17 Agustus, yang merupakan operasi gabungan matra darat,


laut dan udara yang disiapkan untuk menumpas pemberontakan PRRI di Sumatera
Barat. Walaupun waktu persiapan operasi sangat singkat, di bawah pimpinan
Ahmad Yani, kota Padang berhasil direbut dengan segera.

Jenderal Ahmad Yani berperan besar dalam memperjuangkan integrasi pada masa
revolusi kemerdekaan dengan aktif memimpin langsung operasi penumpasan gerakan
separatisme antara lain Pemberontakan Di/TII di Jawa Tengah dan Pemberontakan PRRI
di Sumatera Barat.

Anda mungkin juga menyukai