Anda di halaman 1dari 9

MIDWIFERY

Welcome to my Blog Semoga Bermanfaat

Rabu, 12 September 2012


Makalah Labioskizis & Labiopaltoskizis

Labioskizis & labiopalatoskizis


BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Asuhan kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi asuhan kebidanan
pada neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir,
bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan kelainan bawaan adalah suatu penyimpangan
yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi, dan balita apabila tidak diberikan
asuhan yang tepat dan benar. Ada beberapa kelainan bawaan diantaranya adalah labioskizis,
labiopalatoskizis, atresia esofagus, atersia rekti dan ani, obstruksi biliaris, omfalokel, hernia
diafragmatika, atresia duodeni, meningokel, ensefalokel, hidrosefalus, fimosis, dan hipospadia.
Salah satu kelainan bawaan yang akan di jelaskan lebih jauh disini adalah labioskizis dan
labiopalatoskizis.
Labio / Palato skisis merupakan kongenital yang berupa adanya kelainan bentuk pada
struktur wajah (Ngastiah, 2005 : 167). Bibir sumbing adalah malformasi yang disebabkan oleh
gagalnya propsuesus nasal median dan maksilaris untuk menyatu selama perkembangan
embriotik. (Wong, Donna L. 2003. Palatoskisis adalah fissura garis tengah pada polatum yang
terjadi karena kegagalan 2 sisi untuk menyatu karena perkembangan embriotik (Wong, Donna L.
2003).

b. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian labioskizis dan labiospalatokizis.
2. Mengetahui penatalaksanaan labioskizis dan labiospalatokizis.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi
Labioskizis/Labiopalatoskizis yaitu kelainan kotak palatine (bagian depan serta samping
mukaserta langit-langit mulut) tidak menutup dengan sempurna.
b. Etiologi
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bibir sumbing. faktor tersebut antara lain ,
yaitu :
1. Faktor Genetik atau keturunan Dimana material genetic dalam kromosom yang mempengaruhi/.
Dimana dapat terjadi karena adanya mutasi gen ataupun kelainan kromosom. Pada setiap sel
yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom non-sex
(kromosom 1 s/d 22 ) dan 1 pasang kromosom sex ( kromosom X dan Y ) yang menentukan jenis
kelamin. Pada penderita bibir sumbing terjadi Trisomi 13 atau Sindroma Patau dimana ada 3
untai kromosom 13 pada setiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya
adalah 47. Jika terjadi hal seperti ini selain menyebabkan bibir sumbing akan menyebabkan
gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, dan ginjal. Namun kelainan ini sangat jarang
terjadi dengan frekuensi 1 dari 8000-10000 bayi yang lahir.
2. Kurang Nutrisi contohnya defisiensi Zn dan B6, vitamin C pada waktu hamil, kekuranganasam
folat.
3. Radiasi
4. Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
5. Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi janin contohnya seperti infeksi Rubella dan Sifilis,
toxoplasmosis dan klamidia.
6. Pengaruh obat teratogenik, termasuk jamu dan kontrasepsi hormonal, akibat toksisitas selama
kehamilan, misalnya kecanduan alkohol, terapi penitonin.
7. Multifaktoral dan mutasi genetic.
8. Diplasia ektodermal
c. Patofisiologi
Cacat terbentuk pada trimester pertama kehamilan, prosesnya karena tidak terbentuknya
mesoderm, pada daerah tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (proses nasalis dan
maksilaris) pecah kembali. Labioskizis terjadi akibat fusi atau penyatuan prominen maksilaris
dengan prominen nasalis medial yang diikuti disfusi kedua bibir, rahang, dan palatum pada garis
tengah dan kegagalan fusi septum nasi. Gangguan fusi palatum durum serta palatum mole terjadi
sekitar kehamilanke-7 sampai 12 minggu.

d. Klasifikasi
1. Berdasarkan organ yang terlibat
A. Celah di bibir (labioskizis)
B. Celah di gusi (gnatoskizis)
C. Celah di langit (palatoskizis)
D. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ misalnya terjadi di bibir dan langit-langit
(labiopalatoskizis)
2. Berdasarkan lengkap/tidaknya celah terbentuk Tingkat kelainan bibr sumbing bervariasi, mulai
dari yang ringan hingga yang berat. Beberapa jenis bibir sumbing yang diketahui adalah
a) Unilateral Incomplete.Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan tidak
memanjang hingga ke hidung.
b) Unilateral Complete.Jika celah sumbing yang terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan
memanjang hingga ke hidung.
c) Bilateral Complete.Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjanghingga ke
hidung.

e. Gejala dan tanda


 Pada labio Skisis:
1. Distorsi pada hidung
2. Tampak sebagian atau keduanya
3. Adanya celah pada bibir
 Pada palato skisis:
1. Tampak ada celah pada tekak (uvula), palato lunak, dan keras dan atau foramen incisive.
2. Adanya rongga pada hidung.
3. Distorsi hidung.
4. Teraba celah atau terbukanya langit-langit saat diperiksa dengan jari.
5. Kesukaran dalam menghisap atau makan

f. Diagnosis
Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing pada bayi setelah lahir mudah karena pada
celah sumbing mempunyai ciri fisik yang spesifik. Sebetulnya ada pemeriksaan yang dapat
digunakan untuk mengetahui keadaan janin apakah terjadi kelainan atau tidak.
Walaupun pemeriksaan ini tidak sepenuhya spesifik. Ibu hamil dapat memeriksakan
kandungannya dengan menggunakaan USG.

g. Penatalaksanaan
Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. Operasi ini
dilakukansetelah bayi berusia 2 bulan, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari
infeksi oral pada saluran napas dan sistemik. Dalam beberapa buku dikatakan juga untuk
melakukanoperasi bibir sumbing dilakukan hukum Sepuluh ( rules of Ten) yaitu, Berat badan
bayi minimal 10 pon, Kadar Hb 10 g%, dan usianya minimal 10 minggu dan kadar
leukositminimal 10.000/ui.

1. Perawatan
a. Menyusu ibu
Menyusu adalah metode pemberian makan terbaik untuk seorang bayi dengan bibir sumbing
tidak menghambat pengahisapan susu ibu. Ibu dapat mencoba sedikit menekan payudara untuk
mengeluarkan susu. Dapat juga mnggunakan pompa payudara untuk mengeluarkan susu dan
memberikannya kepada bayi dengan menggunakan botol setelah dioperasi, karena bayi tidak
menyusu sampai 6 minggu.
b. Menggunakan alat khusus
 Dot domba Karena udara bocor disekitar sumbing dan makanan dimuntahkan melalui
hidung, bayi tersebut lebih baik diberi makan dengan dot yang diberi pegangan yang menutupi
sumbing, suatu dot domba (dot yang besar, ujung halus dengan lubang besar), atau hanya dot
biasa dengan lubang besar.
 Botol peras Dengan memeras botol, maka susu dapat didorong jatuh di bagian belakang mulut
hingga dapat dihisap bayi.
 Ortodonsi Pemberian plat/ dibuat okulator untuk menutup sementara celah palatum
agar memudahkan pemberian minum dan sekaligus mengurangi deformitas palatum sebelum
dapat dilakukan tindakan bedah definitive .
c. Tepuk-tepuk punggung bayi berkali-kali karena cenderung untuk menelan banyak udara.
d. Periksalah bagian bawah hidung dengan teratur, kadang-kadang luka terbentuk pada bagian
pemisah lubang hidung.
e. Suatu kondisi yang sangat sakit dapat membuat bayi menolak menyusu. Jika hal ini terjadi
arahkan dot ke bagian sisi mulut untuk memberikan kesempatan pada kulit yang lembut tersebut
untuk sembuh.
f. Setelah siap menyusu, perlahan-lahan bersihkan daerah sumbing dengan alat berujung kapas
yang dicelupkan dalam hydrogen peroksida setengah kuat atau air.

2. Pengobatan
a) Dilakukan bedah elektif yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk penanganan selanjutnya.
Bayi akan memperoleh operasi untuk memperbaiki keainan, tetapi waktu yang tepat untuk
operasi tersebut bervariasi.
b) Tindakan pertama dikerjakan untuk menutup celah bibir berdasarkan kriteria rule often yaitu
umur > 10 mgg, BB > 10 pon/ 5 Kg, Hb > 10 gr/dl, leukosit > 10.000/ui .
c) Tindakan operasi selanjutnya adalah menutup langitan/palatoplasti dikerjakan sedini mungkin
(15-24 bulan) sebelum anak mampu bicara lengkap seingga pusat bicara otak belum membentuk
cara bicara. Pada umur 8-9 tahun dilaksanakan tindakan operasi penambahan tulang pada celah
alveolus/maxilla untuk memungkinkan ahli ortodensi mengatur pertumbuhan gigi dikanan dan
kiri celah supaya normal.
d) Operasi terakhir pada usia 15-17 tahun dikerjakan setelah pertumbuhan tulang-tulang muka
mendeteksi selesai.
e) Operasi mungkin tidak dapat dilakukan jika anak memiliki kerusakan horseshoe yang lebar.
Dalam hal ini, suatu kontur seperti balon bicara ditempel pada bagian belakang gigi geligi
menutupi nasofaring dan membantu anak bicara yang lebih baik.
f) Anak tersebut juga membutuhkan terapi bicara, karena langit-langit sangat penting untuk
pembentukan bicara, perubahan struktur, juga pada sumbing yang telah diperbaik, dapat
mempengaruhi pola bicara secara permanen.

 Perinsip perawatan secara umum;


1. Lahir : bantuan pernafasan dan pemasangan NGT (Naso Gastric Tube) bila perlu
untuk membantu masuknya makanan kedalam lambung.
2. Umur 1 minggu: pembuatan feeding plate untuk membantu menutup langit-langit dan
mengarahkan pertumbuhan, pemberian dot khusus.
3. Umur 3 bulan: labioplasty atau tindakan operasi untuk bibir, alanasi (untuk hidung) dan evaluasi
telingga.
4. Umur 18 bulan - 2 tahun: palathoplasty; tindakan operasi langit-langit bila terdapat
sumbing pada langit-langit.
5. Umur 4 tahun : dipertimbangkan repalatorapy atau pharingoplasty.
6. Umur 6 tahun: evaluasi gigi dan rahang, evaluasi pendengaran.
7. Umur 11 tahun : alveolar bone graft augmentation (cangkok tulang pada pinggir alveolar
untuk memberikan jalan bagi gigi caninus). perawatan otthodontis.
8. Umur 12-13 tahun: final touch, perbaikan-perbaikan bila diperlukan.
9. Umur 17-18 tahun : orthognatik surgery bila perlu.

h. Pemeriksaan terapeutik
1) Penatalaksanaan tergantung pada beratnya kecacatan.
2) Prioritas pertama adalah pada teknik pemberian nutrisi yang adekuat.
3) Mencegah komplikasi.
4) Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan.
5) Pembedahan: pada labio sebelum kecacatan palato; perbaikan dengan pembedahan usia 2-3 hari
atua sampai usia beberapa minggu prosthesis intraoral atau ekstraoral untuk mencegah kolaps
maxilaris, merangsang pertumbuhan tulang, dan membantu dalam perkembangan bicara dan
makan, dapat dilakukan sebelum penbedahan perbaikan.
6) Pembedahan pada palato dilakukan pada waktu 6 bulan dan 2 tahun, tergantung pada derajat
kecacatan. Awal fasilitaspenutupan adalah untuk perkembangan bicara.
i. Komplikasi
Keadaan kelaianan pada wajah seperti bibir sumbing ada beberapa komplikasi
karenannya,yaitu :
1) Kesulitan makan : pada penderita bibir sumbing dan jika diikuti dengan celah palatum.
memerlukan penanganan khusus seperti dot khusus, posisi makan yang benar dan juga kesabaran
dalam memberi makan pada bayi bibir sumbing.
2) Infeksi telinga dan hilangnya pendengaran. Dikarenakan tidak berfungsi dengan baik saluran yang
menghubungkan telinga tengah dengan kerongkongan dan jika tidak segera diatasi makan akan kehilangan
pendengaran.
3) Kesulitan berbicara. Otot - otot untuk berbicara mengalami penurunan fungsi karena adanya
celah. Hal ini dapat mengganggu pola berbicara bahkan dapat menghambatnya.
4) Masalah gigi. Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau bahkan tidak tumbuh,sehingga
perlu perawatan dan penanganan khusus.

j. Implementasi/ Asuhan
 Mempersiapkan orang tua untuk menerima keadaan bayi/anak dan perawatan dirumah.
1. Jelaskan prosedur operasi sebelum dan sesudah operasi.
2. Ajarkan pada ornag tua dalam perawatan anak ; cara pemberian makan/minum dengan alat,
mencegah infeksi, dan mencegah aspirasi, posisi pada saat pemberian makan/minum,
lakukanpenepukan punggung, bersihkan mulut setelah makan
 Meningkatkan rasa nyaman
1. Kaji pola istirahat bayi dan kegelisahan.
2. Tenangkan bayi.
3. Bila klien anak, berikan aktivitas bermain yang sesuai dengan usia dan kondisinya.
4. Berikan analgetik sesuai program.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Merupakan deformitas daerah mulut berupa celah atau sumbing atau pembentukan yang
kurang sempurna semasa embrional berkembang, bibir atas bagian kanan dan bagian kiri tidak
tumbuh bersatu.Belahnya dapat sangat bervariasi, mengenai salah satu bagian atau semua bagian
dari dasar cuping hidung, bibir, alveolus dan palatum durum serta molle. Suatu klasifikasi
berguna membagi struktur-struktur yang terkena menjadi :
1. Palatum primer meliputi bibir, dasar hidung, alveolus dan palatum durum dibelahan foramen
incisivum

2. Palatum sekunder meliputi palatum durum dan molle posterior terhadap foramen.

Suatu belahan dapat mengenai salah satu atau keduanya, palatum primer dan palatum sekunder
dan dapat unilateral atau bilateral. Kadang-kadang terlihat suatu belahan submukosa, dalam
kasus ini mukosanya utuh dengan belahan mengenai tulang dan jaringan otot palatum.

b. Saran
Untuk Labioskizis dan Labiopalatoskizis sangat penting diperlukan pendekatan kepada orang tua
agar mereka mengetahui masalah tindakan yang diperlukan untuk perawatan anaknya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/46594437/LABIOSKIZIS
http://wasidhagono.blogspot.com/2011/06/aasuhan-keperawatan-labioskizislabiopal.html
http://novimpihalimi.blog.com/2011/04/20/labioskizis-nd-labiopalatoskizis/
http://midwifeipeah.blogspot.com/2009/11/labioskisiz-labiopalatoskisis-by-1.html
http://fauzeeasomethingnew.blogspot.com/2011/09/asuhan-kebidanan-bayi-baru-lahir.html

Diposkan oleh iva alfianty di 06.05


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:

1.
Nurpiana Luphgreen5 Maret 2014 06.30

makasih blogx bermanfaat

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼ 2012 (6)

o ▼ September (6)

 Penyumpahan Akbid Muhammadiyah Makassar

 Akbid Muhammadiyah Makassar

 ORGANISASI MTKI DAN MTKP

 Morning Sickness

 Asuhan sayang ibu & Posisi meneran

 Makalah Labioskizis & Labiopaltoskizis

Mengenai Saya

iva alfianty
I woman of simple, identical with glasses. my purpose in life to his parents happy.
Lihat profil lengkapku
Template Tanda Air. Gambar template oleh selensergen. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen1 halaman
    Lirik Lagu
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Makala Kelapa Sawit
    Makala Kelapa Sawit
    Dokumen16 halaman
    Makala Kelapa Sawit
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Nadia Kasus
    Nadia Kasus
    Dokumen2 halaman
    Nadia Kasus
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • SNMPTN Daftar
    SNMPTN Daftar
    Dokumen2 halaman
    SNMPTN Daftar
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Tips Injeksi
    Tips Injeksi
    Dokumen3 halaman
    Tips Injeksi
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Buah BG Luk
    Buah BG Luk
    Dokumen1 halaman
    Buah BG Luk
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Inc Nadia
    Inc Nadia
    Dokumen13 halaman
    Inc Nadia
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Acara Perpisahan
    Acara Perpisahan
    Dokumen8 halaman
    Acara Perpisahan
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Kecipir
    Daftar Isi Kecipir
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi Kecipir
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Inc Nadia
    Inc Nadia
    Dokumen13 halaman
    Inc Nadia
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Susunan Acara
    Susunan Acara
    Dokumen1 halaman
    Susunan Acara
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Yuyu NNN
    Yuyu NNN
    Dokumen13 halaman
    Yuyu NNN
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah Kunyit Terbaru
    Tugas Makalah Kunyit Terbaru
    Dokumen18 halaman
    Tugas Makalah Kunyit Terbaru
    Mega Sari Agustian
    100% (1)
  • Spo Ppra
    Spo Ppra
    Dokumen2 halaman
    Spo Ppra
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Gambar
    Gambar
    Dokumen7 halaman
    Gambar
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Martabak Time
    Martabak Time
    Dokumen1 halaman
    Martabak Time
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Obat Puskes
    Obat Puskes
    Dokumen9 halaman
    Obat Puskes
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Mekanisme Perdagangan Efek
    Mekanisme Perdagangan Efek
    Dokumen9 halaman
    Mekanisme Perdagangan Efek
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Inc Nadia
    Inc Nadia
    Dokumen13 halaman
    Inc Nadia
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Obat Puskes
    Obat Puskes
    Dokumen16 halaman
    Obat Puskes
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Kohati
    Kohati
    Dokumen1 halaman
    Kohati
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Ibu Kasiati
    Ibu Kasiati
    Dokumen48 halaman
    Ibu Kasiati
    Yuni Waroh
    Belum ada peringkat
  • Kohati
    Kohati
    Dokumen3 halaman
    Kohati
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pertanyaan Dan Jawaban Yuyun
    Lembar Pertanyaan Dan Jawaban Yuyun
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pertanyaan Dan Jawaban Yuyun
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Waktu-Waktu Sholat Dan Batas Akhir Waktu Sholat
    Waktu-Waktu Sholat Dan Batas Akhir Waktu Sholat
    Dokumen24 halaman
    Waktu-Waktu Sholat Dan Batas Akhir Waktu Sholat
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Tips Injeksi
    Tips Injeksi
    Dokumen3 halaman
    Tips Injeksi
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Tips Injeksi
    Tips Injeksi
    Dokumen9 halaman
    Tips Injeksi
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Lowongan Kerja Kemensos Ri
    Lowongan Kerja Kemensos Ri
    Dokumen3 halaman
    Lowongan Kerja Kemensos Ri
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Biografi
    Biografi
    Dokumen7 halaman
    Biografi
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat
  • Makalah Gangguan Haid
    Makalah Gangguan Haid
    Dokumen12 halaman
    Makalah Gangguan Haid
    Mega Sari Agustian
    Belum ada peringkat