CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Wallace membagi tubuh bagian 9 % atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine
atau rule of Wallace, yaitu:
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul pada pasien luka bakar adalah :
1) Nyeri berhubungan dengan trauma luka bakar
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler yang
mengakibatkan cairan elektrolit dan protein masuk ke ruang interstisiel
3) Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penuruan curah jantung
4) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
metabolisme, katabolisme, kehilangan nafsu makan
5) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan
6) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan pergerakan
7) Resiko infeksi
C. Intervensi Keperawatan
Rencana Tindakan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
1 Nyeri berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
trauma luka bakar keperawatan selama 3x24 jam, klien mampu 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
mengontrol nyeri, nyeri berkurang dan tingkat komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
kenyamanan meningkat. durasi, frekuensi, kualitas dan ontro
Kriteria Hasil : presipitasi.
a. Klien dapat melaporkan nyeri, frekuensi 2. Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, ekspresi wajah, dan menyatakan ketidaknyamanan.
kenyamanan fisik dan psikologis. 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
b. Skala Nyeri dalam batas normal 4. Kontrol lingkungan yang mempengaruhi
c. TD : 182/107 mmHg, nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan,
N : 76/menit kebisingan.
S : 36,5°C, 5. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
P : 24x/menit. (farmakologis/non farmakologis).
6. Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi,
distraksi dll)
7. Evaluasi tindakan pengurangan nyeri/kontrol
nyeri
8. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik.
2 Defisit volume cairan Tujuan : Setelah dilakukan intervensi Hypovolemia Management
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam, defisit volume 1. Observasi inteke dan output setiap jam.
peningkatan permeabilitas cairan teratasi 2. Observasi tanda-tanda vital
kapiler yang mengakibatkan Kriteria Hasil : 3. Timbang berat badan
cairan elektrolit dan protein a. Mempertahankan urine output sesuai dengan 4. Ukur lingkar ektremitas yang terbakar tiap
masuk ke ruang interstisiel usia dan BB, BJ urine normal sesuai indikasi
b. TTV 5. Kolaborasi dengan tim medis dalam.
TD : 182/107 mmHg, pemberian cairan lewat infuse
N : 76/menit 6. Awasi pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht,
S : 36,5°C, Elektrolit, Natrium urine rando
P : 24x/menit 7. Monitor respon pasien terhadap penambahan
c. Turgor kulit dan membran mukosa lembab, cairan
tidak ada rasa haus yang berlebihan 8. Dorong pasien untuk menambah intake oral
d. Jumlah dan irama pernafasan dalam batas
normal
5 Kerusakan integritas kulit Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kerusakan integritas kulit
2. Observasi kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan keperawatan selama 3x 24 jam di harapkan tidak
kerusakan jaringan terjadi kerusakan integritas kulit. 3. Lakukan tindakan perawatan luka
4. Anjurkan klien jaga kebersihan kulit
Kriteria Hasil : 5. Penatalaksanaan pemberianterapi
a. Tidak adanya infeksi pada luka 6. Berikan tehnik distraksi pada pasien
b. Kelembaban luka tetap terjaga 7. Berikan kalori tinggi, protein tinggi dan
c. Adanya jaringan granulasi makanan kecil
8. Berikan vitamin tambahan dan mineral-
mineral
9. Tutup daerah terbakar untuk mencegah
nekrosis jaringan
10. Monitor vital sign untuk mengetahui tanda
infeksi
6 Hambatan mobilitas fisik Tujuan : Setelah dilakukan intervensi Bantuan Perawatan Diri
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien 1. Kaji kemampuan klien dalam memenuhi
pergerakan menunjukkan mobilitas optimal. kebutuhan sehari-hari.
Kriteria Hasil : 2. Mengetahui kemampuan klien dan dapat
memenuhi kebutuhannya
a. Mempertahankan posisi fungsional. 3. Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan
b. Menunjukkan teknik yang memampukan sehari-hari.
melakukan aktivitas 4. Bantu dan latihan yang teratur membiasakan
klien melakukan aktivitas sehari-hari.
5. Anjurkan keluarga untuk kooperatif dalam
perawatan
6. Keluarga dapat membantu dan bekerja sama
memenuhi kebutuhan klien dan
mempercepat proses penyembuhan.
Carpenito-Moyet, Linda Jual. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 10. Jakarta
: EGC
1. Kepala
a. Inspeksi :
Nampak rambut warna hitam.
Penyebaran rambut merata
b. Palpasi :
Tida ada nyeri tekan
2. Mata
a. Inspeksi :
Kelopak mata : tidak ada pembengkakan
Konjungtiva : normal
Sklera : tidak ada ikterus
Ukuran pupil : Isokor
b. Palpasi :
tidak ada nyeri tekan.
Penglihatan : Baik
Operasi : Tidak pernah
3. Hidung
a. Inspeksi :
tidak ada bekas luka bakar pada hidung
Bentuk : Nampak simetris kiri dan kanan,
b. Palpasi :
tidak ada nyeri tekan
4. Mulut dan Tenggorokan
a. Inspeksi :
tidak ada bekas luka bakar disekitar mulut dan tenggorokan
Reaksi alergi : Tidak ada
5. Leher
a. Inspeksi :
Bentuk/Kesimetrisan : Simetris kiri dan kanan. Tidak nampak adanya
pembengkakan / pembesaran kelenjar
b. Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
6. Dada, Paru-paru, Jantung
a. Inspeksi :
Bentuk dada : dada sebelah kiri terdapat bekas luka bakar grade III dengan
luas 1%, tidak ada pembesaran
b. Palpasi :
Ada nyeri tekan
Tidak ada massa
c. Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada keluhan untuk jantung
d. Perkusi :
Paru-paru :-
Jantung : tidak dikaji
7. Abdomen
a. Inspeksi :
Nampak simetris kiri dan kanan
Regio abdomen 3 %, derajat III
b. Auskultasi :
- Peristaltik usus 8 (5-30 x/mnt)
c. Palpasi :
- Ada nyeri tekan
Status Neurologis :
- GCS : 15 E: 4 M:6 V: 5
8. Ekstremitas
a. Atas : terdapat luka bakar pada lengan kiri grade II- III dengan luas 2,25%,
lengan kanan grade IIA-IIB dengan luas 5,5%, paha kanan luka bakar grade III
dengan luas 2%, paha kiri luka bakar grade III dengan luas 2%.
b. Bawah : paha kanan luka bakar grade III dengan luas 2%, paha kiri luka bakar grade
III dengan luas 2%, ada nyeri tekan
Kekuatan otot : 5 5
4 2
Keterangan 0 : 0tot sama sekali tidak dapat bergerak
1 : Tampak kontraksi, sedikit gerakan
2 : Mampu memngangkat tungkai tetapi tidak dapat menahan
gravitasi
3 : Mampu menahan grativitasi tetapi sedikit akan jatuh
4 : Mampu menahan gravitasi tetpi dorongan yang kurang kuat
akan dapat jatuh.
5 : Dengan kekuatan penuh dapat menahan gravitasi
A. HASIL LABORATORIUM :
1. Kimia Darah Tanggal, 21-09-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
KIMIA DARAH
Fungsi hati
Albumin
2.8 3.5-5.0 gr/dl
Kesan : Hipoalbuminemia
2. Darah Rutin Tanggal, 18-09-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Kesan/Saran:
a. Leukositosis
B. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
Tidak ada
C. PENGOBATAN :
Infus RL 28 tetes/menit
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/intravena
Ketorolac 30 mg/8 jam/intravena
Paracetamol 1 gr/8 jam/intravena
Metronidazole 500 gr/8 jam/intravena
Omeprazole 40 mg/12 jam
H. ANALISA DATA
Inisial Pasien : Tn “S”
No. RM : 856292
Ruang Rawat : Unit Luka Bakar RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
Data Masalah Keperawatan
DS :
Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri
Q : Seperti ditusuk-tusuk
DO :
DS :
Klien mengatakan luka bakar yang dialami pada tangan Kerusakan Integritas
kiri dan kanan, paha kiri dan kanan, dan pada dada kiri Kulit
akibat sengatan arus listrik.
DO :
I. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
NANDA 2015 – 2017
1. Nyeri akut b/d agen cidera 01-10-2018
Domain 12 : Kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
Kode : 00132
2. Kerusakan integritas kulit b/d gangguan
turgor kulit 01-10-2018
Domain 11 : Keamanan/perlindungan
Kelas 2 : Cidera fisik
Kode : 00046
3. Resiko infeksi
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan 01-10-2018
Kelas 1 : infeksi
Kode : 00004
Intervensi Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
1 Nyeri akut b/d agen cidera Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1400. Manajemen Nyeri
3x24 jam, maka diharapkan pasien akan :
Dibuktikan dengan: a. Menunjukkan Tingkat Nyeri (2102), yang Aktivitas Keperawatan:
dibuktikan oleh indikator : 2 (ringan), dan 3
DS : (tidak ada). 1. Observasi reaksi nonverbal dari
b. Memperlihatkan Pengendalian Nyeri ketidaknyamanan.
Pasien mengeluh nyeri (1605), yang dibuktikan oleh indkator 2. Lakukan pengkajian nyeri secara
sebagai berikut : 2 (sering), dan 3 (selalu). komprehensif termasuk lokasi,
P : Nyeri akibat luka bakar listrik karakterisitik, durasi, frekuensi, kualitas
Kriteria Hasil: dan faktor presipitasi.
Q : Seperti ditusuk-tusuk 3. Ajarkan teknik non farmakologis : tekni
a. Melaporkan nyeri berkurang dari skala 3 relaksasi napas dalam, distraksi, kompres
R :Pada paha kanan dan kiri, tangan kanan (sedang) menjadi skala 2-1 (ringan). hangat.
dan kiri dada sebelah kiri b. Memperlihatkan tehnik relaksasi secara 4. Berikan informasi mengenai nyeri seperti
individual yang efektif penyebab nyeri, berapa lama nyeri
T : Hilang timbul sekitar 1-3 menit c. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab dirasakan.
nyeri, mampu menggunakan teknik
DO : nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, 2210. Pemberian Analgesik
mencari bantuan)
a. Pasien nampak meringis ketika d. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan Aktivitas Keperawatan:
nyerinya timbul menggunakan manajemen nyeri.
b. Nampak ada luka bakar pada paha e. Tidak mengalami gangguan dalam frekuensi 1. Cek adanya riwayat alergi obat
kanan dan kiri, tangan kanan kiri dan pernapasan, denyut nadi, dan tekanan darah. 2. Pilih rute pemberian analgesic (Intravena,
dada bagian kiri. Intramuskular atau per Oral)
c. Skala nyeri 3 (ringan) dengan metode 3. Kolaborasi pemberian obat analgetik
NRS
Kerusakan Integritas Kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3520. Perawatan Luka
2 berhubungan dengan gangguan turgor 3x24 jam, pasien diharapkan :
kulit. a. Menunjukkan Penyembuhan Luka : Aktivitas Keperawatan:
Primer (1102), yang dibuktikan dengan
Dibuktikan dengan : indicator sebagai berikut: (2-3 = besar- 1. Persiapkan lingkungan yang steril dan
sangat besar) pertahankan maksimum aseptic selama
DS : proses tindakan perawatan luka
Kriteria Hasil: 2. Lepaskan balutan/ perban bagian luar
Klien mengatakan luka bakar yang dengan cara menggunting dan
dialami pada tangan kiri dan kanan, paha a. Persentase kesembuhan area luka bakar membasahi dengan cairan saline atau air
kiri dan kanan, dan pada dada kiri akibat meningkat 3. Lakukan debridement luka, sesuai
sengatan arus listrik. b. Pertumbuhan jaringan granulasi meningkat kebutuhan.
c. Menunjukkan pemahaman dalam proses 4. Aplikasikan agen topical pada luka,
DO : perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sesuai kebutuhan
cedera berulang 5. Berikan balutan oklusif tanpa melakukan
Nampak luka bakar pada daerah : d. Warna dasar luka kemerahan (granulasi) tekanan
a. Tangan kanan : Luka bakar grade II e. Tidak ada eritema disekitar luka 6. Jaga agar luka tetap lembab untuk
dan III dengan luas 2,25%. membantu proses penyembuhan luka.
b. Tangan kiri : Luka bakar grade IIA 7. Ajarkan keluarga untuk menjaga kulit
dan IIB dengan luas 5,5 %. pasien agar tetap kering
c. Paha kanan : Luka bakar grade III 8. Anjurkan keluarga untuk mobilisasi
dengan luas 2 %. setiap 2 jam
d. Paha kiri : Luka bakar grade III 9. Monitor kulit dan daerah luka akan
dengan luas 2%. adanya tanda kemerahan
e. dada kiri : luka bakar grade III dengan
luas 1%
3 Risiko infeksi, dibuktikan dengan faktor Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 6540 : Kontrol infeksi
resiko : 3 x 24 jam tidak terjadi resiko :
a. Status imunitas meningkat Aktivitas keperawatan :
a. Prosedur infasif (pemasangan infus b. Pengendalian resiko; proses infeksius
NACL 20 tetes/menit) 1. pertahankan tehnik aseptik
b. Pertahan primer yang tidak adekuat Kriteria hasil : 2. batasi pengunjung bila perlu
(terdapat luka bakar pada tangan kiri 3. cuci tangan setian sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
dan tangan kanan, pada paha kiri dan a. Menunjukkan peningkatan albumin
4. gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
paha kanan, dan pada dada kiri) b. Jumlah sel darah putih dalam batas normal pelindung
c. Peningkatan pajanan pathogen (4-10 10^3/uL) 5. ganti letak IV perifer dan dressing sesuai
c. Tidak terjadi tanda-tanda infeksi dengan petunjuk umum
(dolor,kalor,tumor,rubor, fungsio laesa) 6. gunakan kateter intermitten untuk
menurunkan infeksi kandung kencing
7. tingkatkan intake nutrisi
8. berikan terapi antibiotic
9. memonitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan local
10. pertahankan tehnik isolasi
11. inspeksi kulit dan membran mokosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
12. monitor adanya luka
13. dorong masukkan cairan
14. dorong istirahat
15. ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Aktivitas kolaboratif :
No. RM : 856292
Nama
Diagnosis
Hari / Tanggal Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi Jelas &
Keperawatan
Paraf
Nyeri Akut Senin, 01 08:00 1. Mengobservasi reaksi nonverbal dari Senin , 01 Oktober 2018, Jam 13.00 wita
Oktober 2018 ketidaknyamanan.
Hasil: Wajah klien nampak meringis. S:
08:05 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Menggunakan PQRST Pasien merasakan masih nyeri pada luka bakar
Hasil : Pasien merasakan masih nyeri pada luka di paha, tangan dan dan dada bagian kiri, nyeri
bakar di paha, tangan kiri dan kanan, dada kiri, yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk yang Hendri S
nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan hilang timbul, nyeri bertambah berat jika pasien Salurapa’
skala nyeri 3 ringan dari skala (1-10) yang hilang bergerak
jika pasien istirahat dan timbul jika pasien
bergerak. O:
09:30 3. Mengajarkan teknik non farmakologis : teknik
relaksasi napas dalam. a. Skala 2 (ringan).
Hasil: klien mengatakan nyeri berkurang dengan b. Pasien masih nampak sedikit meringis
mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam saat
sedang nyeri dengan skala nyeri 2 ringan dari A : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
(1-10) 30 menit tujuan belum tercapai (Masalah nyeri
akut belum teratasi)
P : Lanjutkan intervensi
Senin, 01 11:15 1. mempertahankan tehnik aseptik pada daerah luka Senin, 01 Oktober 2018, Jam 13.00 wita
Resiko infeksi Oktober 2018 bakar S :-
H: pada saat melakukan perawatan luka perawat
membagi dua tugas yaitu ada yang bertugas
O:
sebagai steril yang berurusan langsung dengan
luka dan sebagai bersih bertugas untuk
menyiapkan alat, dan melakukan hand hygiene Terdapat Luka bakar pada paha, tangan
dengan 6 langkah dalam five moment dan dada kiri
11.30 2. membatasi pengunjung maksimal 2 orang Albumin 2.8 gr/dl
H: untuk menghindari paparan pathogen yang
Terpasang Infus
dibawah oleh pengunjung
11:35
3. menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat Post Operasi fasciotomi Luka 2,5%
pelindung Kerusakan Struktur Kulit Akibat Luka
11:40 H: untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial Bakar <12%
4 Klien Mandi Dan Ganti Verban 4 Hari
. memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
local Sekali
H: untuk meminimalisir penyebaran agen infeksi
11:45 pathogen dan mempermudah melakukan A : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
pengendalian infeksi 30 menit resiko infeksi belum teratasi
5. mempertahankan tehnik isolasi
H: selama prosedur perawatan luka bagian yang P: lanjutkan intervensi
bertugas sebagai steril tidak boleh menyentuh alat
yang tidak steril dan yang bertugas sebagai bersih
1. pertahankan tehnik aseptic
tidak boleh menyentuh alat steril dan luka pasien
11:50 2. batasi pengunjung bila perlu
yang sudah dibersihkan.
3. gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
6. meginspeksi kulit dan membran mokosa terhadap
pelindung
kemerahan, panas, bengkak,nyeri, perubahan fungsi
4.monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
11:50 H: tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi
local
7. pemberian Ceftriaxone 1 gr /intravena
5. pertahankan tehnik isolasi
H: pasien mengatakan merasa nyaman setelah 6. mginspeksi kulit dan membran mokosa
pemberian obat dan tidak menunjukan adanya terhadap
tanda-tanda alergi seperti kemerahan, gatal dan 7. memonitor adanya luka
bengkak. 8. penatalaksanaan pemberian Ceftriaxone 1 gr
/intravena
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI II
No. RM : 856292
Nama
Diagnosis
Hari / Tanggal Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi Jelas &
Keperawatan
Paraf
Nyeri Akut Selasa, 02 08:00 1. Mengobservasi reaksi nonverbal dari Senin , 02 Oktober 2018, Jam 13.00 wita
Oktober 2018 ketidaknyamanan.
Hasil: Wajah klien nampak ceria. S:
08:05 2. Melakukan pengkajian ulang nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakterisitik, Pasien merasakan masih nyeri pada luka bakar
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. di paha, tangan dan dan dada bagian kiri, nyeri
Hasil : Pasien merasakan masih sedit nyeri pada yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk yang Hendri
luka bakar di paha, tangan kiri dan kanan, dada kiri, hilang timbul, nyeri hanya timbul jika pasien S
nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan berjalan ke kamar mandi. Salurap
skala nyeri 2 ringan dari skala (1-10) yang hilang a’
jika pasien istirahat dan timbul jika pasien O:
08:15 bergerak.
4. Mengajarkan teknik non farmakologis : teknik c. Skala 2 (ringan).
relaksasi napas dalam. d. Pasien masih nampak mulai ceria
Hasil: klien mengatakan nyeri berkurang dengan
mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam saat A : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
sedang nyeri dengan skala nyeri 2 ringan dari 30 menit tujuan belum tercapai (Masalah nyeri
(1-10) akut teratasi)
P : pertahankan intervensi intervensi
Selasa, 02 11:20 1. mempertahankan tehnik aseptik Selasa, 02 Oktober 2018, Jam 13.00 wita
Risiko infeksi Oktober 2018 H: pada saat melakukan perawatan luka perawat S :-
membagi dua tugas yaitu ada yang bertugas
sebagai steril yang berurusan langsung dengan
O:
luka dan sebagai bersih bertugas untuk
menyiapkan alat, dan melakukan hand hygiene
dengan 6 langkah dalam five moment Terdapat Luka bakar pada paha, tangan
2. membatasi pengunjung maksimal 2 orang dan dada kiri
11.22 H: untuk menghindari paparan pathogen yang Albumin 2.8 gr/dl
dibawah oleh pengunjung
Terpasang Infus
3. gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
11:25
H: untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial Post Operasi fasciotomi Luka 2,5%
4. memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan Kerusakan Struktur Kulit Akibat Luka
11:30 local Bakar <12%
H: untuk meminimalisir penyebaran agen infeksi Klien Mandi Dan Ganti Verban 4 Hari
patogen Sekali
5. mempertahankan tehnik isolasi
H: selama prosedur perawatan luka bagian yang
bertugas sebagai steril tidak boleh menyentuh alat A:-
yang tidak steril dan yang bertugas sebagai bersih
tidak boleh menyentuh alat steril dan luka pasien P: lanjutkan intervensi
yang sudah dibersihkan.
6. meginspeksi kulit dan membran mokosa terhadap 1. pertahankan tehnik aseptic
kemerahan, panas, bengkak,nyeri, perubahan fungsi 2. batasi pengunjung bila perlu
H: tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi 3. gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
12. pemberian Ceftriaxone 1 gr /intravena pelindung
H: klien merasa nyaman setelah pemberian obat 4. monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
dan tidak menunjukan adanya tanda-tanda alergi local
5. pertahankan tehnik isolasi
6. mginspeksi kulit dan membran mokosa
terhadap
7. penatalaksanaan pemberian Ceftriaxone 1 gr
/intravena