KD 3 4 Senbud
KD 3 4 Senbud
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil
ciptaan kualitas hasil ekspresi atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi
keasliannya serta klasifikasii objek- objek terhadap kriteria tertentu yang diciptakan
menjadi suatu struktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.
a. Titik: unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud dari ide-ide
atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk atau bidan. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi dari berbagai variasi ukuran dan warna. Titik dikenal
dengan pointilisme.
b. Garis: unsur seni rupa sebagai hasil dari penggabungan unsur titk. Berdasarkan
jenisnya gasris dibedakan menjadi garis lurus, panjang, lengkung, pendek,
vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, dll. Macam-macam
garis tersebut akan menimbulkan kesan-kesan tertentu seperti garis lurus
berkesan tegak dan keras, garis patah-patah terkesan kaku. Garis lengkung
berkesan lembu dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur.
c. Bidang: pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga dapat
memebrntuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi
panjang dan lebar dengan memiliki ukuran
d. Bentuk: unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidan. Bentuk dikelompokan 2
macam, sbgb:
Bentuk Geografis yaitu bentuk yang terdapat dalam ilmu ukur. Misalanya,
kubistis dan silindris
Bentuk Nongeometris yaitu bentuk yang meniru bentuk alam. Misalnya
seperti hewan manusia dan tumbuhan.
e. Ruang: unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam senirupa dua dimensi ruang
bersifat semu sedangkan dalam seni ruoa tiga dimensi ruang bersifat nyata. Ruang
juga digolongkan menjadi dua yaitu ruang dalam bentuk nyata seperti ruangan
kama, ruangan patung. Ruangan dalam bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan
yang terkesan dari lukisan.
f. Warna: unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya darri mata.
Warna dikemlompokkan dalam beberapa macam, yaitu:
Warna Primer, adalah earna dasar yang tidak diperoleh dari campuran warna
lain. Warna primer terdiri dari warna merah, kuning, dan biru.
Warna Sekunder, adalah warna yang didapatkan dari campuran dua warna
primer dalam takaran tertentu.
Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari pencampuran warna
sekunder.
g. Tekstur: sifat dan keaadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.
h. Gelap Terang: unsur yang bergantung dari intensitas cahaya. Semakin besar
intensitas suatu cahaya maka semakin terang, sedangkan semakin kecil intensitas
cahayanya maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa ada da dimensi unsur
gelap terang dibuat menurut gradiensi dan pemilihan warna yang ada.
2) Unsur-unsur Musik
a. Melodi: tingkatan tingi rendah dan panjang pendeknya nada dalam
musik.dalam sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah
bergerak menuju puncak puncak dan kemudian kembali ke kondisi
sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone.
b. Ritme: rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik.
Ritme terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam
waktu yang bermacam-macam, membentuk pola irama dan bergerak
menurut pulsa dalam setiap ayunan birama (Jamalus,1998:7).
c. Harmoni: cabang ilmu pengetahuan musik yang membalas dan
membicarakan perihal keindahan komposisi musik (Banoe, 2003:180).
Harmoni merupakan bagian yang melibatkan nada atau kunci (chord) yang
berlangsung terus menerus. Harmoni tersusun dari interval, kunci, dan
skala.
d. Dinamika: tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras
dan lebut ini diperlukan agar musik tidak terdengar monoton atau
datar. Keadaan keras dan lembut tersebut memiliki istilah sendiri di
dalam permainan musik, seperti Piano (p = lembut), Pianissimo (pp =
sangat lembut), Mezzo piano (mp = setengah lembut), Mezzo forte (mf
= setengah keras). Forte (f = keras), Fortissimo (ff = sangat keras).
Selain itu masih ada tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu
crescendo dan decrescendo. Crescendo menandakan agar musik
dimainkan dengan keras. Sebaliknya, decrescendo menandakan agar
dimainkan dengan lembut.
e. Tangga Nada: urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga.
Tangga nada dibagi dua, yaitu tangga nada diatonik dan pentatonik.
Tangga nada diatonik yairu tangga nada yang terdiri dari 7 nada
berdasarkan interval-interval yang telah ditentukan. Sedangkan tangga
nada pentatonis yaitu, tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok
C. Seni Tari
Seni tari adalah gerak badan secara berirama yang dilakukan ditempat serta
waktu tertentu buat keperluan pergaulan mengungkapkan perassan, maksud, serta
pikiran. Bunyi-bunyi yang dimaksud adalah musik pengiring tari mengatur gerakan
penari serta menguatkan maksud yang mau disampaikan. Gerakan tari tidak sama
dari gerakan sehari-hari. Gerakan didalam tari tidaklah gerak yang realistis, tetapi
gerak yang sudah diberi bentuk ekspresif serta estetis. Suatu tarian sesungguhnya
adalah kombinasi dari sebagian dari unsur yaitu, wiraga (raga), wirama (irama),
serta wirasa (ras). Ketiga unsur itu melebur jadi betuk tarian yang serasi. Unsur
paling utama dalam tari adalah gerak.
1) Jenis-jenis Tari
Tari Tunggal (solo): tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki
maupun perempuan. Contohnya tari Golek (Jawa Tengah).
Tari Berpasangan (duet): tari yang diperagakan oleh dua orang secara
berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat).
Tari Kelompok (Group): tari yang diperagakan lebih dari dua orang. Dalam tari
kelompok ini ada pola pola yang perlu diperhatikan diantaranya, pola lantai
vertikal, horizontal, diagonal, melingkar.
2) Macam-macam Tari
a. Tari Tradisional
Tari taradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada.
Tarian ini di wariskan secara turun menurun. Sebuah tarian tradisional
biasanya mengandung nilai filosofis simbolis dan religius. Semua aturan rgam
gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya kini tidak banyak berubah.
b. Tari Tradisional Klasik
Tari tradisiomal klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan
istana. Aturan tarian biasanya aku atau tidak diubah lagi. Gerakannya anggun
dan busananya cenderung mewah. Fungsi: sebagai sarana upacar adat atau
penyambutan tamu kehormatan. Contoh: Tari Topeng Kelana (Jawa Barat),
Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga
(Sulawesi Selatan).
c. Tari Tradisional Kerakyatan
Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakan nya cenderung mudah
ditarikan bersama juga iringan musik. Busananya relatif sederhana. Sering
ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh: Jaipongan
(Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat).
d. Tari Kreasi Baru
Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut
kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nila
artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian
latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi
sehingga muncul istilah tarian modern. Pada garis besarnya tari kreasi
dibedakan menjadi 2 golongan yaitu tari kreasi baru berpolakan tradisi, dan
tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi).
e. Tari Konteporer
Gerakan tari kontemporer simiolik terkait dengan koreografi dengan gaya unik
dan penuh penafiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk
menikmatinya, iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu
sari yang sederhanan hingga menggunakan program musik komputer seperti
Flutyloops
D. Seni Teater
Dalam sejarahnya, kata ‘Teater’ berasal dari bahas Inggris Theater atau Theatre, dan
dari bahasa Yunani Theatron, kata ‘teater’ dapat diartikan sebagai tempat atau gedung
pertunjukan. Secara istilah teater diartikan sebagai segala hal yang di pertunjukkan diatas
pentas untuk konsumsi penikmat. Selain itu, istilah teater juga dapat diartikan dengan
dua cara yaitu dalam arti luas dan sempit. Teater dalam arti sempit dideskripsikan
sebagai sebuah drama. Sedangkan dalam arti luas, teater adalah segala adegan peran
yang dipertunjukkan didepan orang banyak, seperti ketoprak, ludruk, wayan, dll.
1) Fungsi Seni Teater
Teater sebagai sarana upacara
Teater sebagai media ekspresi
Teater sebagai media hiburan
Teater sebagai media pendidikan
2) Unsur-unsur Teater
a. Unsur Internal: unsur yang menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan
pementasan suatu teater.unsur internal dikatakan sebagai jantungnya seuah
pementasan taeter. Unsur internal meliputi naskah, pemain, sutradara, pentas,
properti, penataan.
b. Unsur Eksternal: unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan
dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal
siantaranya staf produksi, sutradara, stage manager, desainer, crew.
3) Jenis-jenis Seni Teater
a. Teater Boneka: dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa peninggalannya
ditemukan di makam-makam India Kuno, Mesir, dan Yunani. Teater boneka
biasanya menceritakan legenda atau kisah-kisah yang bersifat religius
(keagamaan).
b. Drama Musikal: pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan
seni peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur tersebut
dibandingkan dialog para pemainnya.
c. Teater Dramatik: perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan.
Situasi cerita dan latar belakang kejadian dibuat sedetil mungkin. Dalam teater
dramatik, laku aksi pemainn sangat ditonjolkan.
d.Teatrikalisai Puisi: pertunjukan teater yang dibuat berdasrkan karya sastra
puisi. Karean bahan dasarnya puisi, teatrikalisasi puisi lebih mengedepankan
estetika puitik diatas pentas.