Anda di halaman 1dari 65

TRIGONOMETRI Ukuran Sudut

Perbandingan-perbandingan Trigonometri
Perbandingan Trigonometri Sudut-sudut di
Semua Kuadran

Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk


Sudut-sudut Berelasi

Identitas Trigonometri

Grafik Fungsi Trigonometri

ATURAN SINUS DAN KOSINUS


5-1 UKURAN SUDUT
Dalam trigonometri ada 2 macam ukuran sudut yang sering
digunakan, yaitu :
Ukuran sudut dalam derajat
Ukuran sudut dalam radian

5-1-1 Ukuran Sudut dalam Derajat

Definisi :
Satu derajat (ditulis = 1) didefinisikan sebagai ukuran besar sudut
yang disapu oleh jari-jari lingkaran dalam jarak putar sejauh 1/360
putaran
  𝟏
𝟏 ᵒ= 𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧
𝟑𝟔𝟎 BACK
a. 1 derajat = 60 menit ditulis 1=60’
b. 1 menit = 60 detik ditulis 1’ = 60”
 Contoh:
Diketahui besar sudut  = 127 24’
a. Nyatakan besar sudut  itu dalam notasi desimal
b. Hitunglah ( nyatakan hasilnya dalam ukuran derajat, menit, dan
detik) : ½ 
Jawab:
a. 24  ′
=24 𝑥
1
=0,4 ′
60

Dengan demikian, 127 24’ =127 + 24’ = 127 + 0,4 =127,4


Jadi, bentuk desimal dari  = 127 24’ adalah  = 127,4
5-1-2 Ukuran Sudut dalam Radian

Definisi :
Satu radian (ditulis : 1 rad) didefinisikan sebagai
ukuran sudut pada bidang datar yang berada
diantara dua jari jari lingkaran dengan panjang
busur sama dengan panjang jari-jari lingkaran itu

  𝜋   3,14159
1° = 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 1° ≅ =0,017453 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
180 180
  180°   180 °
1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛= 1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 ≅ =57,296 ᵒ
𝜋 3,14159
5-2 PERBANDINGAN-PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI

5-2-1 perbandingan-perbandingan Trigonometri


dalam Segitiga Siku-Siku

5-2-2 Menentukan Nilai Perbandingan


Trigonometri untuk sudut khusus

BACK
5-2-1 perbandingan-perbandingan Trigonometri dalam
Segitiga Siku-Siku

 Sin αᵒ =

B
 
Cos

c

a  Tan


C A  Cot
b

 
Sec

  Cosec αᵒ =
Rumus Kebalikan
  1   1
sin 𝛼 °=¿ ¿ cosec 𝛼 °=¿ ¿
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑎ᵒ 𝑠𝑖𝑛𝑎 ᵒ
  1   1
cos𝛼 °=¿ ¿ s ec 𝛼 °=¿ ¿
𝑠𝑒𝑐 𝑎 ᵒ 𝑐 𝑜𝑠𝑎 ᵒ
  1   1
tan 𝛼 °=¿ ¿ co t 𝛼 °=¿ ¿
𝑐𝑜𝑡 𝑎 ᵒ 𝑡𝑎𝑛𝑎 ᵒ

Rumus Perbandingan

  sin α ᵒ   cos α ᵒ
tan 𝛼 °=¿ ¿ cot 𝛼 °=¿ ¿
𝑐𝑜𝑠𝑎 ᵒ 𝑠𝑖𝑛 𝑎 ᵒ
5-2-2 Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri untuk sudut
khusus

Sudut khusus (sudut istimewa) adalah suatu sudut di mana nilai perbandingan
trigonometrinya dapat ditentukan secara langsung tanpa menggunakan daftar
trigonometri atau kalkulator.
y
Sudut-sudut khusus yaitu 0, 30, 45, 60, dan 90
P(x,y)

y
sin  = Y 
x
0 x P’
1
cos  = X

Dengan demikian, dalam lingkaran satuan itu koordinat titik P(x,y) dapat
dinyatakan sebagai P(cos  , sin )
 Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 0

 Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 30

 Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 45

 Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 60

 Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 90


1. NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT 0

Koordinat titik P (1,0), sehingga Y

(1,0) = (cos 0, sin 0)


Dengan demikian, diperoleh : P (1,0)
Sin 0 = 0 0 1
X

Cos 0 = 1
Tan 0 = 0
2. NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT 30

OPQ merupakan segitiga sama sisi dg panjang sisi OP


= OQ = PQ = 1.
Karena OPP sama dan sebangun OQP, maka PP =
QP = ½ atau ordinat y = ½ Y

Segitiga OPP’ siku-siku di P’


P(x,y)
(OP)² + (PP)² = (OP)² y
30
(OP)² = (OP)² - (PP)² 0 30 x P’ X
(OP)² = 1² - (½)² = ¾
OP = ½√3 Q(x,-y)
OP menyatakan absis titik P atau x = ½√3

Untuk =30 maka koordinat titik P adalah (½√3, ½) shg


diperoleh
Sin 30 = ½
Cos 30 = ½√3
Tan 30 = ⅓√3
3. NILAI PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT 45
OPP merupakan segitiga siku-siku di P dan sama
kaki dengan OP=PP atau x = y Y

(OP)² + (PP)² = (OP)²


x² + y² = 1 P(x,y)
2x² = 1 1
x² = ½ y
45
x = ½√2
Karena x = y maka y =½√2 0 x P X

Untuk =45 maka koordinat P adalah (½√2, ½√2),


sehingga diperoleh
Sin 45 = ½√2
Cos 45 =½√2
Tan 45 = 1
4. NILAI PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT 60
OPQ merupakan segitiga sama sisi dg
panjang sisi OP = OQ = PQ = 1. Y
Karena OPP sama dan sebangun OQP, P(x,y)
maka OP = QP = ½ sehingga absis x= ½
1
y
Segitiga OPP’ menunjukkan bahwa PP= Q(1,0)
60
½√3, sehingga ordinat y= ½√3,
0 x P X
Untuk =60 maka koordinat titik P adalah
(½ ,½√3) shg diperoleh
Sin 60 = ½√3
Cos 60 = ½
Tan 60 = √3
5. NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT 90

Kaki sudut OP berimpit dengan sumbu Y positif Y


P(0,1)
Titik P(0,1), sehingga (0,1) = (cos 90, sin 90),
sehingga diperoleh
Sin 90= 1 90
0 X
Cos 90= 0
Tan 90 = tak terdefinisi
Besar sudut 
0 30 45 60 90

Sin  0 ½ ½√2 ½√3 1

Cos  1 ½√3 ½√2 ½ 0


0 ⅓√3 1 √3 -
Tan 
- √3 1 ⅓√3 0
Cot  ⅔√3
1 √2 2 -
Sec  2 √2 ⅔√3
- 1
Cosec 
5-3 PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
SUDUT-SUDUT DI SEMUA KUADRAN

Y  𝑦
A Sin  = 𝑟

P(x,y)  𝑥
Cos  = 𝑟

 𝑦
y (ordinat)

Tan  =
𝑥

 𝑥
Cot  = 𝑦

x (absis) X
 𝑟
Sec  = 𝑥

Cosec  =
 𝑟 BACK
𝑦
Y

II
I
Sin, positif
Semua positif
Cosec, positif

X
0

III IV
Tan, positif Cos, positif
Cot, positif Sec, positif

Perbandingan Sudut-sudut di kuadran


trigonometri
I II III IV

Sin + + - -
Cos + - - +
Tan + - + -
Cot + - + -
Sec + - - +
Cosec + + - -
5-4 RUMUS PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT-SUDUT
BERELASI

Definisi : sudut-sudut berelasi


Misalkan suatu sudut besarnya 
Sudut lain yang besarnya (90  ) dikatakan berelasi dengan
sudut  dan sebaliknya
Sudut-sudut lain yang berelasi dengan sudut  adalah sudut-
sudut yang besarnya (90+), (180±), (270±), (360±)
dan - 
BACK
 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (90 - )

 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (90 + )

 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (180  )

 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (180 + )

 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (270  )

 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (270 + )

 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut negatif ()

 rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (n. 360  ) dan sudut (n.
360 + ) CK
BA
5-4-1 RUMUS PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT (90 - )

Y
Sin (90 - ) = cos  Q(y,x)
Q
Cos (90 - ) = sin  P(x,y)
1
 1
Tan (90 - ) = cot  y

x P
Cot (90 - ) = tan  0 X

Sec (90 - ) = cosec 


Cosec (90 - ) = sec 

Sinus sebuah sudut = cosinus sudut komplemennya, dan sebaliknya


Tangen sebuah sudut = cotangen sudut komplemennya, dan sebaliknya back
Secan sebuah sudut = cosecan sudut komplemennya, dan sebaliknya
5-4-2 RUMUS PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT (90 + )

Sin (90 + ) = cos  Q(-y,x)


Q
Cos (90 + ) = - sin  P(x,y)
1 1
Tan (90 + ) = - cot  

0 x P X
Cot (90 + ) = - tan 
Sec (90 + ) = - cosec 
Cosec (90 + ) = sec 
back
5-4-3 RUMUS PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT (180  )

Sin (180 - ) = sin  Y

Cos (180 - ) = - cos 


Q(-x,y) P(x,y)
Tan (180 - ) = - tan  1 1
y
 
Cot (180 - ) = - cot  Q 0 x P
X
Sec (180 - ) = - sec 
Cosec (180 - ) = cosec 

Sinus suatu sudut = sinus sudut pelurusnya, dan sebaliknya


Cosinus suatu sudut = negatif cosinus sudut pelurusnya, dan sebaliknyaback
Tangen suatu sudut = negatif tangen sudut pelurusnya, dan sebaliknya
5-4-4 RUMUS PERBANDINGAN
TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT (180 +
)

Y
Sin (180 + ) = - sin 
Cos (180 + ) = - cos  P(x,y)
1
Tan (180 + ) = tan 
0 y
Q 
Cot (180 + ) = cot   x P X
1
Sec (180 + ) = - sec  Q(-x,-y)
Cosec (180 + ) = - cosec 
back
5-4-5 RUMUS PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT (270  )

Sin (270 - ) = - cos  P(x,y)


1
Cos (270 - ) = - sin 
0 y

Tan (270 - ) = cot  x X
 P
Cot (270 - ) = tan  1

Sec (270 - ) = - cosec  Q(-x,-y)


Q

Cosec (270 - ) = - sec 


back
5-4-6 RUMUS PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT (270 + )

Sin (270 + ) = - cos 


P(x,y)
Cos (270 + ) = sin 
0
Tan (270 + ) = - cot  
X
P

Cot (270 + ) = - tan 
Sec (270 + ) = cosec  Q Q(x,-y)

Cosec (270 + ) = - sec 


back
5-4-7 RUMUS PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT NEGATIF ()

Sin ( -) = - sin  P(x,y)


1
Cos ( -) = cos 
 P
Tan ( -) = - tan  0  Q X
Cot ( -) = - cot 1
Q(x,-y)
Sec ( -) = sec 
Cosec ( -) = - cosec 
back
5-4-8 RUMUS PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT (N. 360  ) DAN SUDUT (N. 360 + )

Sin (n . 360 - ) = sin (-) = - sin 


Cos (n . 360 - ) = Cos ( -) = cos 
Tan (n . 360 - ) = Tan ( -) = - tan 
Cot (n . 360 - ) = Cot ( -) = - cot 
Sec (n . 360 - ) = Sec ( -) = sec 
Cosec (n . 360 - ) = Cosec ( -) = - cosec 

Sin (n . 360 + ) = sin 


Cos (n . 360 + ) = cos 
Tan (n . 360 + ) = tan 
Cot (n . 360 + ) = cot 
Sec (n . 360 + ) = sec  back
Cosec (n . 360 + ) = cosec 
5-5 IDENTITAS TRIGONOMETRI

5-5-1 IDENTITAS TRIGONOMETRI DASAR

1. Identitas trigonometri dasar yang merupakan hubungan


kebalikan
2. Identitas trigonometri dasar yang merupakan hubungan
perbandingan
3. Identitas trigonometri dasar yang diperoleh dari
hubungan teorema phytagoras
BACK
IDENTITAS TRIGONOMETRI DASAR YANG
MERUPAKAN HUBUNGAN KEBALIKAN

  𝟏 𝟏
𝐬𝐢𝐧 𝜶 ° =¿ 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒄𝒐𝒔𝒆𝒄 𝜶 °= ¿
𝒄𝒐𝒔𝒆𝒄 𝜶 ° 𝐬𝐢𝐧 𝜶 °

  𝟏 𝟏
𝒄𝒐𝒔 𝜶 °=¿ 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒔𝒆𝒄 𝜶 °= ¿
𝒔𝒆𝒄 𝜶 ° 𝒄𝒐𝒔 𝜶 °

  𝟏 𝟏
𝐭𝐚 𝒏 𝜶 °=¿ 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒄𝒐𝒕 𝜶 °= ¿
𝒄𝒐 𝒕 𝜶 ° 𝐭𝐚 𝒏 𝜶 °
back
IDENTITAS TRIGONOMETRI DASAR YANG
MERUPAKAN HUBUNGAN PERBANDINGAN

  𝐬𝐢𝐧 𝜶 ᵒ 𝐜𝐨𝐬 𝜶 °
𝐭𝐚𝐧 𝜶 ᵒ=¿ 𝒅𝒂𝒏 𝐜𝐨𝐭 𝜶 ᵒ=¿ ¿¿
𝐜𝐨𝐬 𝜶 ᵒ 𝐬𝐢𝐧𝜶 °

back
IDENTITAS TRIGONOMETRI DASAR YANG DIPEROLEH
DARI HUBUNGAN TEOREMA PHYTAGORAS

Sin²  + cos²  = 1

1 + tan²  = sec² 

1 + cot²  = cosec² 

back
5-5-2 IDENTITAS TRIGONOMETRI YANG
LAIN

kebenaran identitas trigonometri yang lain. Dapat dilakukan


dengan cara
Cara 1:
Sederhanakan salah satu ruas (biasanya dipilih ruas yang
memiliki bentuk rumit) sehingga diperoleh bentuk yang sama
dengan ruas lainnya
Cara 2:
Sederhanakan masing-masing ruas sehingga diperoleh hasil
yang sama untuk masing-masing ruas tersebut
Identitas trigonometri juga digunakan untuk membuktikan
CONTOH

Buktikan bahwa (sin   cos )² + 2 sin  cos  = 1

Jawab:

Ubah ruas yang kiri

(sin   cos )² + 2 sin  cos  = sin²   2sin  cos  + cos²  + 2 sin  cos 

= (sin²  + cos²  ) + (2 sin  cos  2 sin  cos )

=1+0

=1

Ruas kiri = ruas kanan

Jadi, terbukti bahwa (sin   cos )² + 2 sin  cos  = 1


CONTOH
Buktikan bahwa sec⁴   sec²  = tan⁴  + tan² 

Jawab:

Ubah ruas kiri

sec⁴   sec²  = sec²  ( sec²   1)

= sec²  tan² 

Ubah ruas kanan

tan⁴  + tan²  = tan²  ( tan²  + 1)

= tan²  sec² 

= sec²  tan² 

Ruas kanan = ruas kiri = sec²  tan² 

Jadi, terbukti bahwa sec⁴   sec²  = tan⁴  + tan² 


5-6 grafik fungsi trigonometri

Grafik fungsi y=sin xᵒ (0≤x≤360)

Grafik fungsi y = cos xᵒ (0≤x≤360)

Grafik fungsi y = tan xᵒ (0≤x≤360)

BACK
 Grafik fungsi y=sin xᵒ (0≤x≤360)

x 0 30 45 60 90 120 135 150 180

Y=sin xᵒ 0 1 0

210 225 240 270 300 315 330 360

‒ – – –1 – – – 0

back
y

180 210 240 270 300 330 360 x


0 30 60 90 120 150

–1

back
 Grafik fungsi y = cos xᵒ (0≤x≤360)

x 0 30 45 60 90 120 135 150 180


y = cos xᵒ 1 0 – – – –1

210 225 240 270 300 315 330 360

‒ – – 0 1

back
y


2

120 150 180 210 240


x
0 30 60 90 270 300 330 360

 –

–1

back
Grafik fungsi y = tan xᵒ (0≤x≤360)

x 0 45 90 135 180 225 270 315 360


y = tan xᵒ 0 1 – –1 0 1 – –1 0

back
y

0 45 90 135 180 225 270 315 360 x

back
ATURAN SINUS DAN KOSINUS

 ATURAN SINUS
∆ LANCIP
∆ TUMPUL

 ATURAN KOSINUS
∆ LANCIP
∆ TUMPUL

BACK
Perhatikan ∆ABC lancip C
AP merupakan garis tinggi pada sisi a
a
BQ merupakan garis tinggi pada sisi b Q
CR merupakan garis tinggi pada sisi c b P

A B
 Pada ∆ACR : c R

Pada ∆BCR :

Persamaan (1) dan (2) diperoleh:

  𝑎 𝑏
𝑏 𝑠𝑖𝑛𝐴=𝑎 𝑠𝑖𝑛𝐵 ↔ = … … … … …(3)
𝑠𝑖𝑛𝐴 𝑠𝑖𝑛𝐵
C
Pada ∆BAP :
  𝐴𝑃 Q
a
𝑠𝑖𝑛𝐵 = ↔ 𝐴𝑃=𝑐 𝑠𝑖𝑛𝐵 … … … … ( 4 )
𝑐 b P

Pada ∆CAP : A B
c R
  𝐴𝑃
𝑠𝑖𝑛 𝐶= ↔ 𝐴𝑃=𝑏 𝑠𝑖𝑛𝐶 … … … … ( 5 )
𝑏
 Persamaan (4) dan (5), diperoleh :

 Persamaan (3) = (6), diperoleh :


back
Perhatikan ∆ABC tumpul:
Garis AP adalah garis tinggi pada sisi a
C Garis BQ dan CR adalah garis tinggi pada
perpanjangan sisi b dan c
P
b a
 Pada ∆ACR :
R A B
c
⟺ CR= b sin (180ᵒ–A)
⟺ CR= b sin A………………(1)
Q
 Pada ∆BCR :

⟺ CR= a sin B ……………….(2)

  Persamaan (1) = (2), diperoleh :


b sin A = a sin B

  C
Pada ∆BAP :
P
b a

 Pada ∆CAP : R A B
c

 Persamaan (4) dan (5), diperoleh: c sin B = b sin


C

 Persamaan (3) = (6), diperoleh :


back
Penggunaan Aturan Sinus

Secara umum, aturan sinus dipakai untuk


menentukan unsur-unsur dalam suatu segitiga
apabila unsur-unsur yang lain telah diketahui.
Kemungkinan unsur-unsur yang diketahui itu
adalah:
1. Sisi, sudut, sudut disingkat dengan ss.sd.sd
2. Sudut, sisi, sudut disingkat dengan sd.ss.sd
3. Sisi, sisi, sudut disingkat dengan ss.ss.sd
Contoh:
Diketahui segitiga ABC dengan ∠A=38ᵒ, ∠B=64ᵒ dan
panjang sisi b = 5
a) Hitung besar ∠C
b) Hitung panjang sisi a dan sisi c

Jawab:
Unsur-unsur yang diketahui pada segitiga ABC berturut-
turut sisi, sudut, sudut (ss.sd.sd)
C
a) Besar ∠C ditentukan dengan
a
menggunakan hubungan:
∠C = 180ᵒ – (∠A + ∠B) 38ᵒ 64ᵒ
⟺ ∠C= 180ᵒ – (38ᵒ + 64ᵒ) A c B
⟺ ∠C = 78ᵒ
Jadi besar ∠C = 78ᵒ
 b) Panjang sisi a dan sisi c ditentukan dengan memakai aturan sinus :

Panjang sisi a:

Panjang sisi b:
ATURAN KOSINUS
∆ LANCIP
C

Perhatikan ∆ABC lancip


Garis CD=h adalah garis tinggi pada sisi c
Dengan menerapkan segitiga siku-siku BCD, diperoleh: b
a
a²= h² + (BD)² …………… (1) h
Pada segitiga siku-siku ACD, diperoleh:
h = b sin A …………….(2)
Dan A B
c D
AD = b cos A, shg BD = AB – AD = c – b cos A ……………..(3)

Subtitusi h = b sin A dan BD = c – b cos A ke persamaan (1), diperoleh:


a²= h² + (BD)²
⟺ a²= (b sin A)² + (c – b cos A )²
⟺ a²= b² sin² A + c² –2bc cos A + b² cos² A
⟺ a²=b² (sin² A + cos² A) + c² – 2bc cos A
⟺ a²=b² + c² – 2bc cos A

Dengan menggunakan analisis perhitungan yang sama untuk ∆ABC juga akan
diperoleh: back
b²=a² + c² – 2ac cos B
c²=a² + b² – 2ab cos C
ATURAN KOSINUS
∆ TUMPUL
Garis CD=h adalah garis tinggi dari titik C pada
perpanjangan sisi c
C
Dengan menerapkan teorema phytagoras pada segitiga
siku-siku BCD, diperoleh:
a a²= h² + (BD)² … (1)
h Pada segitiga siku-siku ACD, diperoleh:
b
h = b sin ∠CAD = b sin (180ᵒ–A) = b sin A ….(2)
Dan
B AD = b cos ∠CAD= b cos (180ᵒ–A) = –b cos A ,
D A c
shg BD = AB + AD = c – b cos A ……………..(3)

Subtitusi h = b sin A dan BD = c – b cos A ke persamaan (1), diperoleh:


a²= h² + (BD)²
⟺ a²= (b sin A)² + (c – b cos A )²
⟺ a²= b² sin² A + c² –2bc cos A + b² cos² A
⟺ a²=b² (sin² A + cos² A) + c² – 2bc cos A
⟺ a²=b² + c² – 2bc cos A
Dengan menggunakan analisis perhitungan yang sama untuk ∆ABC
juga akan diperoleh: back
b²=a² + c² – 2ac cos B
c²=a² + b² – 2ab cos C
Penggunaan Aturan Kosinus
Salah satu dari pemakaian aturan kosinus adalah untuk menentukan panjang sisi

dari suatu segitiga, apabila dua sisi yang lain dan besar sudut yang diapit oleh

kedua sisi itu diketahui. Perhatikan bahwa urutan unsur-unsur yang diketahui itu

adalah sisi, sudut, sisi (ss.sd.ss)

Contoh: C
Dalam ∆ABC diketahui sisi b = 5, sisi c = 6 dan besar ∠A=52ᵒ
Hitunglah panjang sisi A
a
 
Jawab:
Gunakan aturan kosinus untuk mencari panjang sisi a
a²=b² + c² – 2bc cos A
⟺ a²=(5)² + (6)² – 2(5)(6) cos 52ᵒ 52ᵒ
A B
⟺ a²=25 + 36 – 60 (0,6157) c=6
⟺ a²=61 – 36,9
⟺ a²=24,1
⟺a =
Jadi panjang sisi a = 4,91
Penggunaan lain dari aturan kosinus

Aturan kosinus juga dapat dipakai untuk menentukan besar sudut


dalam sebuah segitiga jika ketiga panjang sisinya diketahui
(ss.ss.ss)
 
Dari persamaan a²=b² + c² – 2bc cos A, diperoleh:
2bc cos A= b² + c² – a²
⟺ cos A =  
Dari persamaan b²=a² + c² – 2ac cos B,
diperoleh:
2ac cos B= a² + c² – b²
⟺ cos B =
 
Dari persamaan c²=a² + b² – 2ab cos C, diperoleh:
2ab cos C= a² + b² – c²
⟺ cos C =
  
Jika dalam segitiga ABC diketahui sisi a, b, c (ss.ss.ss) maka
besar sudut – sudut A, B dan C dapat ditentukan melalui
persamaan:

 cos A =
 cos B =
 cos C =
   5.8 Luas Segitiga

Luas segitiga dapat ditentukan jika panjang alas dan tinggi


segitiga itu diketahui. Secara umum luas segitiga adalah

5-8-1 luas segitiga dengan dua sisi san satu sudut yang diketahui

5-8-2 luas segitiga dengan dua sisi dan sebuah sudut di hadapan
sisi diketahui

5-8-3 luas segitiga dengan dua sudut dan satu sisi diketahui

5-8-4 luas segitiga dengan ketiga sisi diketahui


5-8-1 luas segitiga dengan dua sisi san satu sudut yang diketahui

A
 Garis AD = t adalah garis tinggi dari titik A ke sisi
BC
c b Dalam ∆ACD :
t Subtitusi ke , diperoleh:

a
B C
D

 Dalam ∆ABD : B
Subtitusi ke , diperoleh:

Aturan sinus pada ∆ABC :


Subtitusi ke , diperoleh:

back
5-8-2 luas segitiga dengan dua sisi dan sebuah sudut di hadapan sisi
diketahui
Contoh:
Dalam ∆ABC diketahui panjang sisi b=4cm, sisi c=6cm, dan besar
∠B=40ᵒ. Hitung luas segitiga ABC

Jawab:  Gunakan aturan sinus

C ⟺ sin C = 0,9642
⟺ C = 74,6ᵒ atau C = (180ᵒ–74,6ᵒ) = 105,4ᵒ

Untuk C = 74,6ᵒ, diperoleh ∠A = 180ᵒ–(40ᵒ+74,6ᵒ) = 65,4ᵒ


Untuk C = 105,4ᵒ, diperoleh ∠A = 180ᵒ–(40ᵒ+105,4ᵒ) = 34,6
40ᵒ
A B
c=6cm
 Luas ∆ABC =
Untuk ∠A = 65,4ᵒ
L=
Untuk ∠A = 34,6ᵒ back
L=
5-8-3 luas segitiga dengan dua sudut dan satu sisi
diketahui
 Aturan sinus pada ∆ABC:

back
  𝒂 ² 𝒔𝒊𝒏𝑩 𝒔𝒊𝒏𝑪   𝒃 ² 𝒔𝒊𝒏𝑨 𝒔𝒊𝒏𝑪   𝒄 ² 𝒔𝒊𝒏𝑨 𝒔𝒊𝒏𝑩
𝑳= 𝑳= 𝑳=
𝟐 𝒔𝒊𝒏𝑨 𝟐 𝒔𝒊𝒏𝑩 𝟐 𝒔𝒊𝒏𝑪
 Contoh:
Dalam ∆ABC diketahui ∠A=37ᵒ dan besar ∠C=62ᵒ dan panjang sisi b=6 cm.
hitung luas ∆ABC
Jawab:
Mencari ∠B = 180ᵒ‒ (∠A+∠C) = 180ᵒ – (37ᵒ + 62ᵒ) = 81ᵒ

Luas ∆ABC

⟺ log
⟺ log L = log 36 + log sin 37ᵒ + log sin 62ᵒ – log 2 – log sin 81ᵒ
⟺ log L = 1,5563 + (9,7795–10) + (9,9459–10) – 0,3010 – (9,9946–10)
⟺ log L = 0,9861
⟺ L = 9,69

Jadi, Luas ∆ABC = 9,69 cm²


5-8-4 luas segitiga dengan ketiga sisi diketahui
 

Dengan
 
Contoh:
Dalam ∆ABC, diketahui panjang sisi a = 5cm, panjang sisi b = 6cm dan panjang sisi c
= 7cm. hitung luas ∆ABC
Jawab:
Setengah keliling ∆ABC adalah
(s–a) = (9–5) = 4, (s–b) = (9–6) = 3, (s–c) = (9–7) = 2



Jadi luas ∆ABC sama dengan back
5-9 MERANCANG MODEL MATEMATIKA YANG BERKAITAN DENGAN
PERBANDINGAN TRIGONOMETRI, ATURAN SINUS, DAN ATURAN
KOSINUS

LANGKAH-LANGKAH:

1. Tetapkan besaran yang ada dalam masalah, seperti variabel yang


berkaitan dengan ekspresi trigonometri
2. Rumuskan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
perbandingan trigonometri, aturan sinus dan aturan kosinus
3. Tentukan penyelesaian dari model matematika
4. Berikan tafsiran terhadap hasil-hasil yang diperoleh
 Contoh:
Sebuah tiang bendera berdiri tegak
D (titik ujung)
pada tepian sebuah gedung bertingkat.
Dari suatu tempat yang berada di tanah,
titik pangkal tiang bendera terlihat tinggi tiang
C(titik pangkal)
dengan sudut elevasi 60ᵒ dan titik ujung
tiang bendera terlihat dengan sudut

Bangunan gedung
elevasi 70ᵒ.
Jika jarak horizontal dari titik
pengamatan ke tepian gedung sama
70ᵒ
dengan 10 meter, berapakah tinggi 60ᵒ
A
tiang bendera tersebut? 10m B
 Jawab:

1. Tinggi tiang bendera itu adalah CD, Tetapkan besaran yang ada dalam masalah
dimisalkan CD = h meter seperti variabel yang berkaitan dengan
ekspresi trigonometri

2. Dalam ∆ABC berlaku aturan sinus, shg


diperoleh: Rumuskan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan
perbandingan trigonometri, aturan sinus
3.

Subtitusikan nilai tersebut ke CD, penyelesaian dari model matematika


diperoleh:

CD = 10,15

4. jadi, tinggi tiang bendera itu adalah CD =


h = 10,15m

Berikan tafsiran terhadap hasil-hasil yang


diperoleh
Contoh: Carli

Ali, Badu dan Carli sedang bermain disebuah


lapangan yang mendatar. Dalam situasi tertentu, posisi
Ali, Badu dan Carli membentuk segitiga. Jarak Badu
dari Ali adalah 10 m, jarak Carli dan Ali adalah 15 m,
dan jarak Carli dari Badu adalah 12 m, berapakah Badu
Ali
besar sudut yang dibentuk oleh Badu, Ali, dan Carli
dalam posisi itu?

Jawab:

Tetapkan besaran yang ada


1. Sudut yang dibentuk oleh Badu, Ali dan
dalam masalah, seperti
Carli adalah BAC, misalkan besar ∠BAC=
variabel yang berkaitan dengan
αᵒ
ekspresi trigonometri
 2. Dalam ∆ABC berlaku aturan kosinus,
shg diperoleh: Rumuskan model matematika
BC² = AB² + AC² – 2AB.AC cos ∠BAC dari masalah yang berkaitan
⟺ BC² = AB² + AC² – 2AB.AC cos αᵒ dengan perbandingan
⟺ trigonometri, aturan sinus

 3. Subtitusi nilai-nilai AB= 10, BC= 12 penyelesaian dari model


dan AC= 15, diperoleh: matematika

0,6033
Nilai 52,9ᵒ

4. Jadi besar sudut yang dibentuk Badu, Berikan tafsiran terhadap


Ali dan Carli adalah ∠BAC = 52,9ᵒ hasil-hasil yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai