WB
KELOMPOK 1
1. Masrini 23070200003
ROTASI
Pengertian Rotasi
Definisi 5.5.
Andaikan A sebuah titik pada bidang Euclid v dan
sebuah bilangan real yang memenuhi -180˚< < 180˚.
Sebuah rotasi mengelilingi A adalah sebuah relasi ρA,
yang ditetapkan sebagai berikut: untuk P ∊ v,
a. ρA, (P) = A, jika P = A
b. ρA, (P) = P1, sehingga m( PAP1) = dan AP1 = AP jika P ≠ A
contoh
Gambar
P1
B P
60˚
60˚
C
Q
Q1
Rotasi sebagai suatu Transformasi
Bukti
1. Ditunjukan bahwa ρA (P) fungsi dari v ke v
Ambil P sembarang titik pada v. Berdasarkan i) P
mempunyai peta yang tunggal yaitu A ∊ v, jika P = A.
Berdasarkan ii) mempunyai peta yang tunggal P΄∊ v, jika
P ≠ A. Jadi ρA fungsi dari v ke v .
P11
P1
½φ s
A K
P
Bukti
Pandang titik P ≠ A dan K ≠ A, K ∊ s.
Misal P11 = µt ◦ µs (P) dengan µs(P) = P1, dan µt(K) = K1.
Karena sudut dari s ke t adalah ½φ maka m(KAK1) = φ.
Tetapi kita mengetahui bahwa m(PAP 11) = m(KAK1).
Jadi m(PAP11) = φ. Karena A11 = µt ◦ µs (A) = A dan
µt ◦ µs suatu isometri maka P11A11 = PA.
Jadi µt ◦ µs = ρA,φ.
Teorema 5.5.
Bukti:
Ambil sebarang pencerminan µt dan µs. Keadaan t dan s
dapat t//s atau t memotong s. Untuk t//s maka µt ◦ µs
suatu translasi. Untuk t memotong s, maka µt ◦ µs suatu
rotasi. Jadi komposisi dan pencerminan pada garis
adalah suatu rotasi atau suatu translasi.
Teorema 5.6.
Setiap rotasi adalah isometri langsung.
Bukti:
Isometri
Rotasi merupakan suatu komposisi pencerminan (misal
µt ◦ µs) dimana garis t dan s berpotongan. Karena
pencerminan merupakan suatu isometri, dan komposisi
suatu isometri merupakan suatu isometri maka jelas
bahwa rotasi juga merupakan suatu isometri.
Teorema 5.6.
Isometri Langsung
Ambil ρAφ = µt ◦ µs dan gambar tiga titik (B, C, D)
berorientasi positif, maka oleh m s ganda tiga (B, C, D)
berorientasi negatif (sebab µt isometri lawan).
Akibatnya ganda tiga (B, C, D) oleh µt ◦ µs berorientasi
positif. Jadi µt ◦ µs suatu isometri langsung. Jadi rotasi
ρAφ juga suatu isometri langsung.
Teorema 5.7.
P1 (x1, y1)
y1
P (x, y)
φ
y
x1 α x
x
0 A
x = OP cos α dan y = OP sin α
Sedangkan
x1 = OP cos (α + φ)
= OP (cos α cos φ – sin α sin φ)
= (OP cos α) cos φ – (OP sin α) sin φ
= x cos φ – y sin φ
y1 = OP sin (α + φ)
= OP (sin α cos φ + cos α sin φ)
= (OP sin α) cos φ + (OP cos α) sin φ
= y cos φ + x sin φ
y y
P1 (x1, y1)
P (x, y )
x
A (a, b)
x
O (0, 0)
Berdasarkan gambar , sistem koordinat diubah
menjadi x A y dengan aturan :
x = x + a, y = y + b, sehingga :
P(x , y) = (x - a, y - b) dan
P´(x1 , y1) = (x1 - a, y1 - b)
gunakan teorema 5.7 pada sistem x A y didapat:
x–a cos φ - sin φ x – a
=
y–b sin φ cos φ y – b
gunakan sistem x ◦ y, maka didapat:
x cos φ - sin φ x – a a
= +
y sin φ cos φ y – b b
Teorema 5.9
Apabila diberikan ρA,φ. maka ρ-1A,φ = ρA,-φ.
Bukti:
Ambil garis s dan t pada v sehingga t ∩ s = {A} dan
sudut dari s dan t adalah ½, maka berdasarkan
teorema 5.4 didapat bahwa ρA, = µt ◦ µs dan sudut
dari t dan s adalah –½.
Karena (ρA,)-1 = (µt ◦ µs)-1 = µt -1 ◦ µs-1 = ρA,- , sebab
{A} = s ∩ t dan sudut dari t ke s adalah –½.
Teorema 5. 10
Komposisi dua rotasi dengan pusat pada titik yang
sama
merupakan rotasi dengan pusat yang sama pula.
Bukti:
Ambil A titik pada bidang euclid v, dan -180˚< 1 < 180˚
-180˚ < 2 < 180˚, ρA,1 dan ρA,2 berdasarkan teorema 5.4,
ρA,1 = µt ◦ µs dengan {A} = t ∩ s dan sudut dari s
Bukti:
Himpunan semua transformasi T membentuk grup
terhadap operasi komposisi transformasi. Karena
setiap rotasi merupakan transformasi, apabila R
himpunan semua rotasi-rotasi dengan pusat yang
sama, maka R⊂T.
Berdasarkan teorema 5.10, kita mengetahui
bahwa operasi komposisi “o” tertutup pada R,
dan berdasarkan teorema 5.9 apabila ρA, ∊ R
mengakibatkan (ρA,)-1 ∊ R, berdasarkan
teorema pada struktur Aljabar tentang
subgrub, maka (R, o) merupakan subgrup dari
grup Transformasi (T, o). Jadi (R,o) adalah
grup.
Komposisi Pusat Berlainan
Teorema 5.12
Komposisi dua rotasi dengan pusat pada titik berbeda adalah
sebuah rotasi atau sebuah translasi.
Bukti
Ambil dua rotasi sembarang ρA1 dan ρB2 , A ≠ B. Tarik garis s
= AB. Ambil garis l, s,t sehingga s ⊂ t = {A}, l ⊂ s = {B} dan
sudut dari t ke s adalah ½1 dan sudut dari s ke l adalah ½2.
Maka ρA1 = µt ◦ µs dan ρB2 = µl ◦ µt.
Karena ρA2 ◦ ρA1 = (µl ◦ µs) ◦ (µs ◦ µt)
= µl ◦ (µs ◦ µs) ◦ µt
= µl ◦ ◦ µt
= µl ◦ µt
l
½φ1 ½φ2
s
A B
½φ
C
t
Komposisi Rotasi dengan Translasi
Teorema 5.14.
Komposisi sebuah rotasi dan sebuah translasi adalah
sebuah rotasi yang sudut rotasinya sama dengan
sudut rotasi yang diketahui.
BUKTI
Ambil sebarang rotasi ρA, dan translasi γBC.
Komposisi kedua isometri ini adalah:
a) ρAφ ◦ γBC dan
b) γBC ◦ ρAφ
a) ρAφ ◦ γBC
Misalkan 2AD = BC, garis t melalui D tegak lurus BC dan garis s
melalui A sejajar t maka γBC = µs ◦ µt. Misalkan garis r melaui A
sehingga sudut s ke t adalah ½φ maka ρAφ = µr ◦ µs. Akibatnya
didapat:
ρAφ ◦ γBC = (µr ◦ µs)(µs ◦ µt)
= µr ◦ (µs ◦ µs) ◦ µt
= µr ◦ ◦ µt
= µr ◦ µt
Dimana φ1 = φ dan {E} = r ⊂ t.
E
½φ1
s
½φ
D A
B C
r
b) γBC ◦ ρAφ
Misalkan 2AF = BC, garis v melalui F tegak lurus BC dan
s melalui A sejajar v, maka γBC = µv ◦ µs. Misalkan garis
u melalui A sehingga sudut dari u ke s adalah ½φ maka
ρAφ = µs ◦ µu. Akibatnya didapat:
γBC ◦ ρAφ = (µv ◦ µs)(µs ◦ µu)
= µv ◦ (µs ◦ µs) ◦ µu
= µv ◦ ◦ µu
= µv ◦ µu
= ρHφ2
Dimana {H} = v ⊂ u dan φ2 = φ.
v
u
H
s
½φ2
½φ
A F
B C
Teorema 5.15.
Himpunan semua translasi dan rotasi membentuk
sistem matematika grup terhadap operasi komposisi ”o”.
Bukti:
Apabila dibuat Tabel Cayley, didapat:
o γAB ρEφ1