KELOMPOK III
SETENGAH PUTARAN
Oleh
MIRNAWATI SAIDI
LUKIYANTI LASOMBA
ILYAS HUSAIN
DIAN HUSNAN
SURHMAN K. DAI
Definisi
Sebuah setengah putaran pada suatu titik adalah suatu padanan SA yang
didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut :
2. =
Teorema 1.1
Andaikan sebuah titik, dan dua garis tegak lurus yang berpotongan di
. Maka = MgMh
Bukti :
Diketahui sebuah titik, dan dua garis tegak lurus yang berpotongan di .
a) Kasus I :
Karena maka dapat dibentuk sebuah sistem sumbu orthogonal dengan
sebagai sumbu X dan sebagai sumbu Y. sebagai titik asal.
Ambil titik
Perhatikan Gambar 7.2
P(x,y)
(, )
(, )
Diperoleh 1 + = 0 1 = dan 1 + = 0 1 =
Artinya () = (, ) (1)
Komposisi pencerminan
() = [ ()]
= (, )
= (, )
Artinya () = (, ) (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh _() = ().
Jadi, =
b) Kasus II : =
Menurut Definisi, () = (1*)
MgMh() = () = .(2*)
Dari persamaan (1*) dan (2*) diperoleh () = ().
Jadi, = .
Teorema 1.2
Jika dan dua garis yang tegak lurus maka =
Bukti
a) Kasus I :
Karena , maka MgMh() = SA().
MhMg() = Mh ((, )) = (x, ) = SA().
diperoleh MgMh() = SA() = MhMg ()
Jadi, MgMh = MhMg
b) Kasus II : =
Karena = , maka MgMh () = Mg () =
MhMg() = Mh () =
Sehingga diperoleh MgMh() = MhMg().
Jadi, MgMh = MhMg.
Teorema 1.3
1 + 1 +
Jika S setengah putaran, maka S-1A = SA.
Bukti
Andaikan dan dua garis yang tegak lurus maka gMh = A dengan
titik potong antara dan .
1. M gA A, A g
itu sendiri. Sedangkan pada sebuah setengah putaran di P (Sp), maka satu-satunya
titik varian adalah P, sebab Sp(P) = P dan Sp(X) = X dengan X P dan P titik
tengah ruas garis XX ' .
Definisi :Sebuah transformasi T yang bersifat bahwa sebuah garis petanya juga
garis dinamakan kolineasi Karena setiap isometric adalah suatu kolineasi maka
refleksi dan setengah putaran adalah suatu kolineasi. Diantara kolineasi tersebut
ada yang disebut dilatasi
Definisi :Suatu kolineasi dinamakan suatu dilatasi jika untuk setiap garis g berlaku
sifat ()//.
Bukti :
Misal ,
= [ MgMhMg] Mk = ( Mh) Mk
= [MhMgMg] Mk
= MhMk
Jadi
MhMhMkX Mk ( X ) ...1
M hMhMkX Mk ( X ) ...2
Dari (1) dan (2) diperoleh
MhX IMkX MhX MkX
Misal MkX X1
(i) Kasus 1 ( X X1 )
Misal X X1 h k
Karena h dan k adalah sumbu ruas garis XX1 dan ruas garis hanya
memiliki satu sumbu maka h=k
Hal ini tidak mungkin sebab A B
(ii) Kasus 2 ( X X1 )
Misal X X1
Maka Mh(X)=X dan Mk(X)=X
Jadi X k, X h h, k berpotongan di X
Hal ini tidak mungkin sebab h//k
Jadi, tidak mungkin ada sebuah titik X sehingga
M hX M kX atau S ASBX X .
Misal ada dua setengah putaran SD dan SE sehingga SDA B dan SEA B
Jadi SDA SEA
ruas garis AB
Teorema 1.8
Suatu setengah putaran adalah suatu dilatasi yang bersifat involutorik
Dipunyai titik PV
Akan dibuktikan
(1) g sebuah garis Spg// g
(2) SpSp I dengan I transformasi identitas
Bukti :
(1) Jelas Sp(g) = g suatu garis.
Misal A g, B g
Maka A g', B g' dan PA = PA, PB = PB
Karena PA = PA, PB = PB, dan mAPB mA' PB' sehingga
PABPA' B (s sd s)
Jelas mB' A' P mBAP
Jadi g//Sp(g) dan SP sebuah dilatasi
(2) Karena SpSpA SpA' A , makaA g spspg Ig
Jadi, SpSp I .
Hal ini berarti Sp bersifat involuntorik
Dari pernyataan (1) dan (2) diperoleh fakta bahwa SP sebuah dilatasi bersifat
involuntorik. Atau dengan kata lain suatu setengah putaran adalah suatu
dilatasi yang bersifat involutor.