Anda di halaman 1dari 3

DESNIASARI WIDODO PUTRI

6A/1702110017

SOAL :
1. Jika AB = CD, buktikan bahwa S AB=S CD !
2. Jika t suatu garis, W t adalah suatu transformasi yang didefinisikan untuk semua titik P berlaku :
- Jika P ∈t , maka W t ( P ) =P;
- Jika P ∈t maka W t ( P ) adalah titik tengah segmen tegak lurus dari P ke t .
3. Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah? Jelaskan jawaban anda!
Setiap setengah putaran adalah isometri yang searah
4. Dengan teorema berikut : “Jika s dan t garis-garis yang tidak tegak lurus berpotongan di A , dan jika
θ
ukuran sudut dari s ke t sama dengan , maka R A ,θ=M t M s ”, buktikan bahwa untuk suatu rotasi
2
−1
berlaku( R A ,θ ) =R A ,−θ !

JAWAB:

1. SAB.= SCD jika dan hanya jika AB =CD


Bukti:
a. SAB.= SCDmaka AB =CD
Ambil titik P dan kenakan S dengan vektor geser AB
Berarti SAB(P) = (P’) berarti AB = PP’
Karena SAB.= SCDmaka SCD(P) = (P’) berarti CD = PP’
Karena AB =PP’
CD =PP’
Maka akibatnya AB = CD
b. AB = CD maka SAB.=SCD
Ambil P dan kenakan SABberarti SAB(P) = (P’) berarti AB = PP’

Karena AB = CD maka CD = PP’


Sehingga SCD(P) =(P’)
SAB(P) =(P’)
Maka akibatnya SAB.= SCD
Dari (1) dan (2) terbukti SAB.= SCD maka AB = CD

Ilustrasi:

A B

C D

2. Ditunjukkan suatu isometri


Pilih P ∈ g dan Q ∈ g
Jelas T(P)=P danT (Q)=Q' ≠ P
JelasT (Q)=Q' dengan Q’ adalah titik tengah
Ruas garis orthogonal dari Q ke Q’
Jelas PQ ≠ P' Q ' =PQ
Jadi, T bukan Isometri.

3 Setengah putaran adalah suatu isometri.


Bukti:
Perhatikan :
'
A =H P ( A)
'
B =H P (B)
AP=PA '
B' P=P B

∆ APB ≅ ∆ A ' PB'


A B

B’ A’

Misalkan A,B,P tidak segaris dengan P adalah pusat setengah putaran sehingga

A' =H P ( A)dan B' =H P (B) dengansyarat AP=PA ' dan B' P=PB.
Dari gambar diatas diperoleh ∆ APB ≅ ∆ A ' PB' maka A' B' = AB .
1.
4. ”Jikas dan t dua garis yang tidak tegak lurus dan yang berpotongan di A dan jika sudut antar
garis s ke garis t adalah setengah φ, maka R A ,θ=M t M s ”

Andaikan sebuah titik P ≠ A dan titik K ≠ A pada s. Andaikan K’= MtMs (K) maka
1
m ( ∠ KA K ' ) 2 × φ .Jika P’= MtMs (P) maka menurut teorema 11.1
2
m ( ∠PA P' ) =m(∠ KA K ' ) sehingga m ( ∠ PA P' ) =φ .
Berhubung dengan A’= MtMs (A) =A dan berhubung MtMs sebuah isometri maka
P’A’= PA atau PA = P’A’ , menurut ketentuan maka MtMs = RAφ
Menurut teorema di atas, komposit dua reflexi terhadap dua garis yang berpotongan tidak tegak
lurus adalah sebuah rotasi dengan kedua garis itu sebagai pusat.
Jika kaki-kaki sudut BA dan BC membentuk dua sinar yang berlawanan arah, sehingga misalnya
(CAB), kita jiga dapat mengatakan bahwa BA  BC adalah sudut <ABC dengan ukuran 180
Kita dapat pula menulism (∠ ABC )=180 ataum (∠ ABC )=−180
• Jika s dan t dua garis yang tidak tegak lurus dan yang berpotongan di A dan jika sudut antar garis s
ke garis t adalah setengah φ, maka RAφ = MtMs
Dengan perluasan konsep sudut ini, kita juga dapat mendefinisikan rotasi dengan sudut berukuran
+180 atau -180. Maka rotasi demkian tidak lain suatu setengah putaran. Sehingga dapat
dikatakan bahwa
Akibat 1 : Hasil kali dua reflexi pada 2 garis adalah suatu rotasi atau suatu transisi.
Oleh karena stiap rotasi dapat diuraikan sebagai dua reflexi garis,maka
Akibat 2 :Setiap rotasi adalah suatu isometri langsung

Anda mungkin juga menyukai