Posyandu
Posyandu
1. Definisi Posyandu
Menurut efendi (1998). Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan
partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.
a. Definisi
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tegnologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan
sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. (Effendy, 1998)
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan
dalam rangka pencapaian NKKBS. (Effendy, 1998)
2. Tujuan Posyandu
Tujuan pokok dari pos pelayanan terpadu Menurut Effendy (1998) adalah untuk:
a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak.
b. Meningkatkan pelayanan ibu menurunkan IMR.
c. Mempercepat penerimaan NKKBS
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat.
e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografis
f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
mengelola usaha kesehatan masyarakat.
3. Sasaran Posyandu
Menurut Effendy (1998) Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu
adalah:
a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
b. Anak balita usia 1 sampai 5 tahun
c. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
d. Wanita Usia Subur
5. Pembentukan
Menurut Effendy (1998), Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
a. Pos penimbangan balita
b. Pos immunisasi
c. Pos keluarga berencana desa
d. Pos kesehatan
e. Pos lainnya yang di bentuk baru
6. Persyaratan
Adapun Persyaratan dari Posyandu menurut Effendy (1998) adalah:
a. Pendududuk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
b. Terdiri dari 120 kepala keluarga
c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh.
7. Alasan pendirian posyandu (Effendy, 1998)
a. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan
penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
b. Posayandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masayarakat, sehingga menimbulkan
rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.
Adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat di bawah
bimbingan Puskesmas.
b. Pengelola posyandu
Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh
masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
(1) Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan Gizi, Ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir (Vagina)
(2) Pemberian vitamin A dan Tablet besi
(3) Perawatan payudara
(4) Senam ibu nifas
c) Bayi dan Anak Balita
Pelayanan posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu
kreativitas tumbuh kembang anak. Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu menungu giliran
pelayanan, anak balita sebaiknya tidak di gendong melainkan dilepas bermain sesama balita
dengan pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader. Adapun jenis pelayanan yang
diselenggarakan posyandu kepada balita mencakup:
(1) Penimbangan berat badan
(2) Penentuan status pertumbuhan
(3) Penyuluhan
(4) Jika ada tenaga puskesmas dilakukan pemerikasaan kesehatan, munisasi dan deteksi dini
tumbuh kembang.
2) Keluarga berencana (KB)
Pelayanan KB yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan
pemberian pil ulangan. Jika ada petugas puskesmas dilakukan suntikan KB, apabila tersedia
ruangan dan peralatan yang memadai dilakukan pemasangan IUD.
3) Imunisasi
Pelayanan imunisasi diposyandu haya dilaksanakan apabila ada petugas puskesmas. Jenis
imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi, balita maupun ibu
hamil.
4) Gizi
Pelayanan gizi diposyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil,
dan Wanita Usia Subur (WUS). Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat
badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian
vitamin A dan pemberian Sirup Fe. Kusus pada ibu hamil dan ibu nifas di tambah dengan
pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang bertambah tinggi di daerah gondok
endemik. Apabila setelah 2 kali penimbangan berat badan tidak ada kenaikan, segera di rujuk
ke puskesmas.
5) Pencegahan dan penanggulangan Diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di posyandu dilakukan antara lain penyuluhan,
pemberian larutan gula garam yang dapat di buat sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit
yang disediakan.
b. Kegiatan Tambahan
Pemberian kegiatan tambahan sebaiknya dilakuakan apabila 5 kegiatan utama telah
dilaksanakan dengan baik, dalam arti cakupannya di atas 50%, serta tersedia sumber daya yang
mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang
tercermin dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). (DepKes RI, 2006)
Adapun kegiatan tambahan yang dikenal pada saat ini Menurut DepKes RI (2006), adalah:
1) Bina Keluarga Balita (BKB)
2) Kelompok peminat kesehatan Ibu Dan Anak
3) Penemuan dini dan pengembangan penyakit potensial kejadian luar biasa (KLB). Misalnya:
ISPA, DBD, Gizi Buruk, Polio, Campak, tetanus.
4) Pengembangan anak usia dini (PAUD)
5) Usaha kesehatan gigi masyarakat Desa (UKGMD)
6) Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
7) Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan, melalui taman obat
keluarga (TOGA)
8) Desa siaga
9) Pos malaria desa (PMD)
10) Kegiatan ekonomi produktif: usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K), usaha simpan
pinjam.
11) Tabungan ibu bersalin (Tabulin) atau Tabungan Masyarakat (Tabumas).
c. Kelembangaan masyarakat (pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos immunisasi, pos
kesehatan, dan lain-lain
d. Mempunyai sasaran penduduk yang sama (Bayi 0-1 tahun, anak balita 1-4 tahun, ibu hamil,
PUS)
13. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan pos pelayanan terpadu melibatkan petugas pukesmas, petugas BKKBN
sebagai penyelengarakan pelayanan profesional dan peran serta masyarakat secara aktif dan
positif sebagai penyelengara pelayanan non profesional secara terpadu dalam rangka alih
tekhnologi dan swakelola masyarakat. (Effendy, 1998)
a. Dari segi petugas pukesmas
1) Pendekatan yang dipakai adalah pengembangan dan pembinaan PKMD
2) Perencanaan terpadu tingkat pukesmas,lokakarya mini
3) Pelaksanaan melalui sistem 5 meja dan alih teknologi
b. Dari segi masyarakat
1) Kegiatan swadaya masyarakat yang diharapkan adanya kader kesehatan
2) Perencanaannya melalui musyawarah masyarakat desa
3) Pelaksanaannya melalui sistem 5 meja
Dukungan lintas sektoral sangat diharapkan mulai dari tahap persiapan /perencanaan
,pelaksanaan bahkan penilaian dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,baik
dalam segi motivasi maupun teknis dari masing-masing sektor. (Effendy, 1998)
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. (2006). Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: DepKes RI
Effendy, N. (1998),Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC
Suryana (1996). Keperawatan anak untuk siswa SPK. Jakarta: EGC